Anda di halaman 1dari 51

Lampiran 1

KUESIONER
PENGARUH MEDIA VIDEO DAN PERMAINAN ULAR TANGGA
DALAM PENINGKATAN PERILAKU ANAK
MENGENAI CUCI TANGAN PAKAI SABUN
DI TK DIAN EKAWATI TAHUN 2017

No. :

Nama :

Kelas :

Umur :

Jenis Kelamin :

Kuesioner Pengetahuan anak terhadap CTPS


Tanyakan dan beri tanda (X) untuk jawaban yang benar menurut anak
1. Apakah adik tahu kepanjangan CTPS?
a. Cuci tangan pakai sabun
b. Cuci tangan
c. Cuci tangan tanpa sabun

2. Saat mencuci tangan sebaiknya tangan kita di cuci menggunakan apa, dik?
a. Sabun dan air mengalir
b. Air saja
c. Sabun saja

3. Selain menggunakan sabun, sebaiknya kita mencuci tangan menggunakan?


a. Air mengalir
b. Air di bak mandi
c. Air tergenang

4. Untuk mencuci tangan air yang kita gunakan harus?


a. Bersih
b. Air yang telah di masak
c. Air yang kotor
5. Untuk apa kita mencuci tangan pakai sabun,dik ?
a. Membunuh kuman dan bakteri yang ada di tangan
b. Membersihkan tangan
c. Supaya tangan kita wangi

Universitas Sumatera Utara


6. Mencuci tangan dapat menghindarkan kita dari penyakit saja, dik?
a. Mencret/ diare
b. Gatal-gatal
c. Sakit kepala/pusing

7. Kecacingan bisa kita cegah dengan cara apa saja, dik?


a. Cuci tangan pakai sabun
b. Cuci tangan
c. Tidak main kotor

8. Kapan saja kita harus cuci tangan pakai sabun?


a. Setelah buang air besar
b. Sebelum tidur
c. Sebelum bersalaman

9. Apa yang sebaiknya kita lakukan sebelum makan?


a. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
b. Mencuci tangan dengan sabun
c. Mencuci tangan dengan air

10. Selain sebelum makan, kapan lagi kita sebaiknya cuci tangan dengan
sabun?
a. Setelah bermain
b. Setelah memegang bungkus makanan
c. Sebelum bersalaman

11. Setelah bersin atau batuk yang mana yang paling baik untuk dilakukan?
a. Mencuci tangan dengan sabun
b. Mengelap tangan dengan tisu
c. Mengelap tangan ke baju

12. Selain sesudah buang air kecil, kapan lagi kita harus mencuci tangan?
a. Setelah bermain
b. Setelah memegang adik
c. Setelah belajar
13. Setelah memegang binatang kita sebaiknya melakukan?
a. Cuci tangan pakai sabun
b. Cuci tangan
c. Mengelap tangan dengan tisu

Universitas Sumatera Utara


14. Bagian yang mana yang harus digosok pertama kali saat mencuci tangan?
a. Telapak tangan
b. Sela-sela jari
c. Mengelap tangan

15. Apa yang harus kita gosok setelah telapak tangan dalam CTPS?
a. Menggosok sela-sela jari
b. Menggosok ibu jari
c. Membasuh tangan dengan air

16. Setelah kita menggosok sela-sela jari, bagian mana lagi yang selanjutnya
kita gosok?
a. Menggosok ibu jari
b. Meletakan sabun di telapak tangan
c. Menggosok buku-buku jari

17. Setelah menggosok buku-buku jari, bagian mana selanjutnya yang harus
kita gosok?
a. Menggosok kuku jari
b. Mengelap tangan
c. Menggosok ibu jari

18. Setelah menggosok ibu jari secara bergantian, bagian mana lagi yang harus
kita gosok saat mencuci tangan?
a. Mengelap tangan
b. Menggosok telapak tangan
c. Menggosok kuku-kuku jari

19. Bagian mana lagi yang penting kita gosok dengan sabun saat cuci tangan?
a. Siku tangan
b. Lengan tangan
c. Pergelangan tangan

20. Setelah menggosok seluruh permukaan tangan, selanjutnya apa yang harus
kita lakukan, dik?
a. Menggosok sela-sela jari
b. Mengelap tangan
c. Membilas tangan dengan air bersih mengalir dan mengeringkannya

Universitas Sumatera Utara


Kuesioner Sikap Anak Terhadap CTPS

Tanyakan dan beri tanda (X) sesuai jawaban yang diberikan anak

No. Pernyataan S TS
1. Menurut adik mencuci tangan pakai sabun itu hal yang penting.
2. Jika adik ingin makan, adik harus mencuci tangan dengan sabun
terlebih dahulu.
3. Jika adik sudah selesai bermain, adik harus mencuci tangan adik
dengan sabun.
4. Menurut adik jika mencuci tangan dapat mencegah adik terkena
mencret.
5. Menurut adik jika mencuci tangan dapat menjaga kesehatan
adik.
6. Menurut adik jika mencuci tangan cukup hanya dengan sabun.
7. Menurut adik orang dewasa pun perlu cuci tangan pakai sabun
dan air mengalir.
8. Adik bisa terkena kecacingan apabila malas mencuci tangan
dengan bersih.
9. Jika mencuci tangan, sela-sela jari tidak perlu dicuci saat
mencuci tangan.
10. Jika adik mencuci tangan, telapak tangan perlu disabun dan
dibasuh air mengalir saat mencuci tangan.
11. Menurut adik perlu tempat cuci tangan di sekolah
12. Menurut adik cuci tangan dengan bersih tidak bisa mencegah
kita terkena penyakit.
13. Setelah adik memegang binatang tidak perlu cuci tangan dengan
sabun.
14. Jika adik sedang berada disekolah tidak perlu cuci tangan.
15. Jika tangan tidak kotor maka tidak perlu melakukan 7 langkah
cuci tangan.
16. Jika sudah selesai makan maka tidak perlu mencuci tangan
17. Jika melakukan cuci tangan maka tidak perlu mencuci tangan
sesuai langkah-langkahnya.
18. Jika kita akan mencuci tangan cukup dengan sabun saja.
19. Jika adik sudah selesai buang air besar tidak perlu cuci tangan.
20. Seandainya kita sudah cuci tangan dengan sabun maka tangan
kita tidak akan bebas kuman.
Keterangan :

S = Setuju

TS = Tidak Setuju

Universitas Sumatera Utara


Kuesioner Tindakan Anak Terhadap CTPS

Tanyakan dan beri tanda (X) sesuai jawaban yang diberikan oleh anak

No. Pernyataan YA TIDAK


1. Adik biasanya mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir.
2. Adik biasanya menggunakan air bersih untuk mencuci
tangan.
3. Adik biasanya mencuci tangan dengan air kran
4. Adik biasanya mencuci tangan dengan air di bak
penampungan.
5. Adik biasanya membersihkan tangan dengan air saja.
6. Sebelum makan adik mencuci tangan dengan sabun.
7. Adik mencuci tangan dengan sabun sebelum memegang
jajanan
8. Adik mencuci tangan dengan sabun sehabis dari kamar
mandi.
9. Adik mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar
10. Sesudah bermain adik mencuci tangan dengan sabun
11. Sesudah memegang binatang adik mencuci tangan dengan
sabun.
12. Adik menggosok telapak tangan saat mencuci tangan.
13. Adik menggosok punggung tangan saat mencuci tangan.
14. Adik menggosok sela-sela jari saat mencuci tangan.
15. Adik menggosok ruas-ruas jari saat mencuci tangan.
16. Adik menggosok ibu jari saat mencuci tangan.
17. Adik menggosok kuku jari saat mencuci tangan.
18. Adik menggosok pergelangan tangan saat mencuci tangan.
19. Adik mengeringkan tangan dengan tisu/handuk setelah cuci
tangan.
20. Di sekolah adik mencuci tangan dengan sabun.

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 2

Panduan Pelatihan Fasilitator

1. Defenisi Fasilitator

Fasilitator adalah pemandu proses dalam hal ini fasilitator adalah orang

yang menjadi narasumber untuk membantu dalam menyampaikan atau

mengajarkan materi tentang CTPS kepada anak. Seorang fasilitator

haruslah bersikap netral dan tidak memiliki kepentingan apapun terhadap

kegiatan ini. Fasilitator juga harus mampu membimbing dan memberikan

pemahaman yang baik dan buruk misalnya wali kelas, guru bimbingan

konseling, pemerhati anak, mereka yang sudah memiliki pengalaman

sebelumnya. Dalam hal ini fasilitator yang digunakan adalah mahasiswa

FKM USU yang pernah berpartisipasi dalam program SD Binaan yang

merupakan program tahunan dari PEMA (Pemerintahan Mahasiswa)

FKM. Hal ini dilakukan karena sebelumnya mereka pernah mengadakan

penyuluhan mengenai Cuci Tangan Pakai sabun dan pernah mendapatkan

pelatihan sebelumnya.

2. Syarat-syarat Menjadi Fasilitator

1. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang topik yang menjadi

pembahasan

2. Menunjukan rasa antusias terhadap topik yang dibahas

Universitas Sumatera Utara


3. Memberikan reaksi positif terhadap pertanyaan atau tanggapan dari

peserta

4. Dapat menguasai peserta dan bersikap ramah

3. Pengetahuan Fasilitator

Sebagai seorang fasilitator maka beberapa pengetahuan yang harus

dimilikinya adalah:

1. Pengetahuan mengenai CTPS yang terdiri dari pengertian CTPS,

tujuan CTPS, waktu CTPS , akibat tidak CTPS, 7 langkah CTPS

2. Pengetahuan mengenai diare, ISPA, kecacingan dan tipus

3. Pengetahuan mengenai Anak Usia Dini

4. Tempat Pelatihan

Pelatihan ini akan dilakukan di TK Dian Ekawati. Hal ini dilakukan agar

pihak sekolah juga mendapat gambaran bagaimana kegiatan ini akan

berlangsung dan dapat berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

5. Mekanisme Pelatihan

Adapun hal yang akan di berikan kepada fasilitator adalah :

1. Memberikan pemahaman fasilitator tentang tugas dan fungsinya.

2. Memberikan pemahaman kepada fasilitator tentang materi yang akan

disampaikannya

Universitas Sumatera Utara


3. Memberikan pemahaman dan menjelaskan masing-masing perlakuan

yang akan dilakukannya

6. Hal-hal yang harus diperhatikan oleh Fasilitator

Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang fasilitator adalah :

1. Kesiapan pribadi seperti penguasaan materi, kemampuan

berkomunikasi yang baik, dll.

2. Sampaikan informasi secara menarik dan mudah dipahami oleh anak

3. Pastikan suara dapat didengar dengan jelas

4. Jangan menggunakan bahasa atau istilah yang sulit dimengerti anak

5. Ulang beberapa kali hal-hal penting dan perlu diingat

6. Usahakan selalu menjadi pusat perhatian anak dan membentuk

komunikasi dua arah

7. Usahakan tidak menetap pada satu tempat

8. Perhatikan penampilan saat menjadi narasumber

9. Berikan rangkuman materi di akhir pembahasan

10. Akhiri kegiatan dengan mengucapkan salam perpisahan

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 3

Materi Cuci Tangan Pakai Sabun


PENGARUH MEDIA VIDEO DAN PERMAINAN ULAR TANGGA
DALAM PENINGKATAN PERILAKU ANAK MENGENAI CUCI
TANGAN PAKAI SABUN
DI TK DIAN EKAWATI MEDAN TAHUN 2017

1. Pengertian CTPS ( Cuci Tangan Pakai Sabun)

Apa itu cuci tangan pakai sabun?

CTPS atau cuci tangan pakai sabun dapat diartikan sebagai kegiatan

mencuci tangan (kedua telapak tangan) dengan air bersih yang mengalir

dan dengan menggunakan sabun untuk membersihkan tangan dari kotoran-

kotoran dan kuman-kuman yang menempel di tangan.

2. Tujuan CTPS

Kenapa kita harus cuci tangan dengan sabun?

Tujuan mencuci tangan adalah untuk membunuh kuman yang berada di

tangan dan mencegah penularan penyakit melalui kontak, dan menghindari

masuknya kuman ke dalam tubuh. Dengan mencuci tangan, maka tangan

akan menjadi bersih dan bebas dari kuman.

3. Waktu yang tepat untuk CTPS

Kapan kita harus cuci tangan dengan sabun?

Ada beberapa kegiatan yang sebelum dan atau sesudahnya kita harus

mencuci tangan dengan sabun yaitu :

Universitas Sumatera Utara


1. Setiap kali tangan kita kotor (setelah memegang uang, binatang,

berkebun dll)

2. Setelah BAB (buang air besar)

3. Sebelum memegang makanan

4. Setelah bersin, batuk, membuang ingus

5. Setelah pulang dari bepergian

6. Setelah bermain

4. Akibat bila tidak cuci tangan dengan sabun

Bagaimana bila tidak cuci tangan dengan sabun?

Bila tidak cuci tangan dengan sabun maka akan banyak kuman-kuman

yang tetap menempel di tangan dan dapat menyebabkan kita terkena

penyakit seperti : Diare/mencret, ISPA (batuk, hidung tersumbat, sesak),

Kecacingan, Kolera Disentri, Typus, Penyakit kulit,dll.

Anak-anak biasanya sangat mudah terkena diare/mencret, batuk, hidung

tersumbat,kecacingan, dan Typus. Anak yang terkena penyakit tersebut

biasanya akan mengalami anemia (kurang darah), lemas, mengantuk saat

di kelas, IQ menurun, prestasi menurun dan tidak aktif.

5. 7 langkah mencuci tangan

Bagaimana cara mencuci tangan dengan sabun yang benar?

Universitas Sumatera Utara


Langkah-langkah ini merupakan pengembangan dari teknik mencuci

tangan dari Kemenkes RI (2014). Dibagi kedalam 7 langkah mudah

mencuci tangan dengan sabun yaitu:

2. Pertama, basuh tangan dengan air bersih yang mengalir, ratakan sabun

dengan kedua telapak tangan

3. Kedua, gosok punggung tangan dan sela - sela jari tangan kiri dan

tangan kanan, begitu pula sebaliknya.

4. Ketiga, gosok kedua telapak dan sela - sela jari tangan

5. Keempat, jari - jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci.

6. Kelima, gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan

dan lakukan sebaliknya.

7. Keenam, gosokkan dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di

telapak tangan kiri dan sebaliknya.

8. Ketujuh, bilas kedua tangan dengan air yang mengalir dan keringkan.

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 4

Petunjuk Teknis Pelaksanaan


Pembelajaran CTPS dengan Media Video di TK Dian Ekawati Medan
Tahun 2017

Pada kelompok kontrol yaitu media video fasilitator akan memberikan

pengarahan dan gambaran mengenai apa saja yang akan dibahas kemudian

memutarkan beberapa video yang terkait dengan pembahasan-pembahasan CTPS.

Setelah itu fasilitator akan meminta anak untuk mengulang beberapa hal penting

dan diminta partisipasinya untuk mau menyebutkan apa saja hal yang mampu

diingatnya.

Adapun tujuan menggunakan media video ini adalah :

5. Memaksimalkan penerimaan pesan yang disampaikan pada anak.

6. Memaksimalkan pemahaman dan ingatan anak dengan gambar dan suara

yang ditampilkan melalui video.

7. Merangsang munculnya keaktifan dan partisipasi anak.

8. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

Proses Pelaksanaan Pembelajaran CTPS dengan Media Video

7. Persiapan Umum

Dalam pelaksanaan pembelajaran CTPS dengan media video beberapa hal

yang harus diperhatikan adalah :

d. Penguasaan fasilitator terhadap materi.

e. Kemampuan fasilitator dalam menyampaikan materi.

Universitas Sumatera Utara


Menyediakan infokus sebagai alat bantu untuk menunjukan video

kepada anak.

f. Memahami isi materi yang terdapat didalam video untuk dikaitkan

dengan materi CTPS yang telah disiapkan peneliti.

8. Materi

Adapun materi yang akan disampaikan pada media video berisi tentang:

f. Pengertian CTPS

g. Tujuan CTPS

h. Waktu yang tepat untuk CTPS

i. Akibat tidak cuci tangan dengan sabun

j. 7 langkah mncuci tangan

9. Alat Bantu

Dalam pelaksanaan ini peniliti memerlukan alat bantu berupa : laptop,

loadspeaker, dan infokus.

10. Waktu

Hari/tanggal :-

Waktu : 120 menit

Tempat : Ruangan TK Dian Ekawati

11. Pelaksanaan Pembelajaran CTPS dengan Media Video

Adapun mekanisme pelaksanaannya adalah :

7. Fasilitator beserta peneliti memperkenalkan diri, maksud dan

tujuannya (5 menit).

Universitas Sumatera Utara


8. Dilakukan pretest kepada kelompok control dengan menanyakan

langsung pertanyaan yang terdapat didalam kuesioner dilakukan oleh

tim fasilitator (20 menit).

9. Pemberian pengarahan mengenai materi yang akan dibahas dan

pemutaran video mengenai CTPS dengan menggunakan infokus,

loudspeaker dan laptop (35 menit).

10. Fasilitator akan menggulang kembali materi yang telah diberikan saat

pemutaran video Kemudian beberapa anak akan diminta untuk

menyebutkan hal-hal yang mampu diingatnya berdasarkan materi yang

telah mereka saksikan (20 menit).

11. Melakukan praktik cuci tangan bersama (20 menit).

12. Melakukan posttest kepada anak dengan menanyakan kuesioner secara

langsung pertanyaan dan jawaban yang menurut anak benar dan

penutup (20 menit).

12. Evaluasi

Evaluasi perlakuan ini akan digunakan hasil kuesioner yang telah

diberikan sebelumnya (pretest).

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 5

Materi Media Video

Media Video Sebagai Media Pembelajaran Tentang Cuci Tangan Pakai

Sabun

Tujuan :

1. Memaksimalkan penerimaan pesan yang disampaikan pada anak.

2. Memaksimalkan pemahaman dan ingatan anak dengan gambar dan suara

yang ditampilkan melalui video.

3. Merangsang munculnya keaktifan dan partisipasi anak.

4. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

Video yang disajikan teerdiri dari beberapa video yang materinya telah

disesuaikan dengan materi CTPS dan materi pada media ular tangga. Video yang

digunakan diambil dari video yang sudah ada sebelumnya :

Video 1

Video 1 merupakan cuplikan dari serial TV Jalan Sesama yang memang

ditujukan untuk tontonan anak. Dalam video ini menceritakan tentang Jabrik dan

teman-temannya yang sedang bermain, kemudian seorang dokter datang dan

memberikan kue kepada mereka, namun Jabrik tidak mau memakan kue tersebut

karena malas harus mencuci tangan terlebih dahulu. Berbeda dengan Jabrik,

teman-temannya yang lain malah semangat untuk mencuci tangan agar dapat

memakan kue tersebut. Akhirnya melihat hal tersebut Jabrik pun ingin ikut dan

mencuci tangannya, bahkan menciptakan permainan “Cuci Tangan Sebelum

Universitas Sumatera Utara


Makan Kue”. Selanjutnya akan muncul tokoh bernama Elmo yang menjelaskan

kapan saja waktu yang tepat untuk mencuci tangan, kemudian Elmo akan

menyanyikan tahapan dalam mencuci tangan, dan diakhiri dengan sebuah lagu

tentang pesan-pesan cuci tangan.

Video 2

Video 2 merupakan sebuah video dari Pemerintah Kabupaten Bantul.

Berbentuk animasi yang bercerita tentang tiga orang anak yang merupakan siswa

sebuah sekolah. Salah satu dari mereka tangannya kotor karena terjatuh.

Temannya yang lain memintanya untuk mencuci dan membersihkan tangannya.

Anak tersebut pun memcuci tangannya hanya menggunakan air saja dan

menganggap tangganya bersih karena tidak ada kotoran lagi ditangannya.

Kemudian pak Guru menjelaskan tentang pentingnya mencuci tangan dengan

sabun dengan menunjukan sebuah film. Setelah itu pak Guru pun kembali

menjelaskan bagaimana mencuci tangan yang baik dan benar agar kuman-kuman

ditangan hilang dan langsusng dipraktikan langsung oleh para murid.

Kedua video tersebut digabungkan menjadi satu video dengan tujuan untuk

melengkapi kekurangan video satu dengan lainnya.

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 6

Petunjuk Teknis Pelaksanaan

Pembelajaran CTPS dengan Media Ular Tangga di TK Dian Ekawati Medan


Tahun 2017

Pada kelompok perlakuan ini fasilitator akan menjelaskan terlebih dahulu apa saja

materi yang terdapat dalam ular tangga. Setelah mereka diberikan pengarahan

dan gambaran tentang apa saja yang akan dibahas kemudian anak akan diajak

untuk bermain ular tangga. Setiap anak akan dibagi menjadi beberapa kelompok.

Saat permainan berlangsung fasilitator akan menanyakan beberapa pemain

yang mendapatkan kotak dengan tangga atau ular. Pertanyaan tersebut akan

berkaitan dengan kotak yang mereka dapati, anak akan diminta menjelaskan apa

yang ia tangkap dengan gambar tersebut.

Adapun tujuan media ular tangga ini adalah:

6. Memaksimalkan penerimaan pesan yang diterima oleh anak.

7. Memaksimalkan belajar anak dengan gambar dan bermain

8. Membangun suasana belajar yang menyenangkan dengan bermain

sambil belajar.

9. Melatih anak bekerja di dalam suatu kelompok

10. Merangsang anak aktif dan mampu berpartisipasi

Universitas Sumatera Utara


Proses Pelaksanaan Pembelajaran CTPS dengan Media Ular Tangga

8. Persiapan Umum

Dalam pelaksanaan pembelajaran CTPS dengan media ular tangga

beberapa hal yang harus diperhatikan adalah :

e. Penguasaan fasilitator terhadap materi

f. Kemampuan fasilitator dalam menyampaikan materi

g. Menyediakan papan permainan ular tangga dan membagi anak ke

dalam beberapa kelompok bermain

h. Memahami isi materi yang terdapat didalam ular tangga.

9. Materi

Adapun materi yang akan disampaikan pada media ular tangga berisi

tentang:

f. Pengertian CTPS

g. Tujuan CTPS

h. Waktu yang tepat untuk CTPS

i. Akibat tidak cuci tangan dengan sabun

j. 7 langkah mencuci tangan

10. Alat Bantu

Dalam pelaksanaan ini peniliti memerlukan alat bantu berupa : laptop,

loadspeaker, infokus. Papan/lembar ular tangga dengan ukuran A3, dadu,

dan biji untuk penanda pemain.

Universitas Sumatera Utara


11. Waktu

Hari/tanggal :-

Waktu : 120 menit

Tempat : Ruangan TK Dian Ekawati

12. Pelaksanaan Pembelajaran CTPS dengan Media Ular Tangga

Adapun mekanisme pelaksanaannya adalah :

8. Fasilitator beserta peneliti memperkenalkan diri, maksud dan

tujuannya (5 menit).

9. Dilakukan pretest kepada anak dengan menanyakan pertanyaan

dalam kuesioner secara langsung dan mencatat jawabannya, hal ini

dilakukan oleh tim fasilitator (20 menit).

10. Fasilitator akan memberikan pengarahan mengenai materi apa saja

yang akan dibahas dan menjelaskan mengenai permainan ular

tangga dan peraturannya (20 menit).

11. Fasilitator akan membagi anak ke dalam kelompok bermain. Satu

kelompok terdiri dari 3-6 orang sehingga ada sekitar 7 kelompok

yang terbentuk. Pembagian kelompok berdasarkan posisi

terdekatnya.

(5 menit).

12. Kemudian anak akan melakukan permainan ular tangga ketika

fasilitator telah mengatakan “mulai”, saat bermain beberapa anak

akan ditanyai tentang apa yang ia pahami saat bermain ular tangga

Universitas Sumatera Utara


tersebut. permainan berakhir bila dari salah satu anak dalam setiap

kelompok berhasil mencapai kotak “Finish” (30 menit).

13. Melakukan praktik cuci tangan bersama (20 menit).

14. Melakukan posttest kepada anak dengan menanyakan kuesioner

secara langsung pertanyaan dan jawaban yang menurut anak benar

dan penutup ( 20 menit).

13. Evaluasi

Evaluasi perlakuan ini akan digunakan hasil kuesioner yang telah

diberikan sebelumnya (pretest).

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7

Materi Media Permainan Ular Tangga

Bermain Ular Tangga Tentang Cuci Tangan Pakai Sabun

Tujuan :

1. Memaksimalkan penerimaan pesan yang diterima oleh anak.

2. Memaksimalkan belajar anak dengan gambar dan bermain

3. Membangun suasana belajar yang menyenangkan dengan bermain

sambil belajar.

4. Melatih anak bekerja di dalam suatu kelompok

5. Merangsang anak aktif dan mampu berpartisipasi

Alat dan bahan yang dibutuhkan :

a. Papan/lembar ular tangga dengan ukuran A3

b. Dadu dan wadah untuk mengocoknya

c. Biji/ sesuatu yang bisa digunakan sebagai penanda masing-masing

pemain

Aturan main :

1. Jumlah pemain 3-6 orang

2. Sebelum memulai permainan, buat urutan permainan terlebih dahulu

siapa yang pertama, siapa yang kedua, dan seterusnya sampai yang

terakhir.

3. Letakkan biji semua pemain pada kotak bertanda “Start”.


4. Pemain giliran pertama memulai dengan mengocok dadu.

Universitas Sumatera Utara


5. Setiap pemain akan menjalankan bijinya sesuai dengan angka yang di

dapat.

6. Setiap biji pemain yang berhenti pada kotak yang terdapat ujung ekor

panah, maka ia harus menjelaskan apa maksud dari gambar tersebut

dan turun ke kotak dimana kepala panah berada.

7. Apabila biji pemain sampai pada kotak yang ada gambar tangganya,

maka ia harus menjelaskan apa maksud dari gambar tersebut dan

pemain boleh naik menuju kotak diatasnya sesuai arah tangga.

8. Demikian seterusnya permainan ini dilakukan. Siapa pemain yang

lebih dulu sampai pada kotak “Finish” maka ia pemenangnya.

Pada permainan ini peraturan yang berlaku sama seperti permainan ular

tangga pada umumnya, terdiri dari 40 kotak. Tangga pada permainan ini

merupakan reward bila anak melakukan hal yang benar dan mengerti gambar yang

dimaksud. Sedangkan tanda panah merah dianggap sebagai ular dan merupakan

hukuman karena anak melakukan kegiatan yang salah seperti digambar, sehingga

mereka harus turun ke kotak sebelumnya sesuai anak panah pada permainan.

Dimulai dari kotak nomor 1 yang bertuliskan ”START”, pada kotak kedua

ditemukan gambar seorang guru yang sedang menasehati anak muridnya, hal

tersebut merupakan akibat dari tangan anak yang kotor yang ada pada kotak ke

16. Lalu pada kotak ketiga ada gambar cuci tangan dengan sabun, pada kotak

tersebut terdapat tangga yang mengarah ke kotak ke 21 hal itu dimaksudkan

sebagai hal baik yang terjadi bila anak mencuci tangan maka ia akan menjadi anak

yang sehat dan ceria sehingga bisa tetap bermain dengan teman-temannya. Pada

Universitas Sumatera Utara


kotak keempat terdapat gambar anak yang perutnya penuh dengan cacing hal

tersebut merupakan akibat buruk yang ditandai dengan panah merah yang berasal

dari kotak ke 12 yaitu anak yang sehabis bermain tidak mencuci tangannya. Hal

tersebut ditandai dengan gambar tersebut di beri garis silang merah. Pada kotak

ketujuh ditemukan gambar yang merupakan langkah pertama dalam 7 langkah

CTPS yang dihubungkan dengan tangga ke kotak Sembilan yang merupakan

tahap kedua dalam 7 langkah CTPS. Selanjutnya pada kotak ke sepuluh

digambarkan anak yang sedang di toilet dan kesakitan, hal ini menggambarkan

anak yang sedang mencret akibat dari anak tidak mencuci tangan sebelum makan

yang terdapat pada kotak ke 24. Pada kotak ke 14 anak akan menemukan tangga

dimana pada kotak tersebut terdapat gambar langka ketiga dari 7 langkah CTPS.

Tangga pada kota ini akan mengarah ke kotak 17 dimana pada kotak tersebut

terdapat gambar langkah keempat CTPS. Pada kotak ke 22 terdapat gambar anak

yang sedang sakit hal tersebut terjadi karena anak tersebut tidak mau cuci tangan

dengan sabun seperti pada gambar pada kotak ke 25. Selanjutnya pada kotak ke

27 anak akan menemukan gambar langkah kelima CTPS yang dihubungkan

dengan tangga pada kotak ke 39 yang berisi gambar langkah keenam CTPS.

Kemudian pada kotak ke 29 ditemui gambar anak yang sedang mencuci

tangannya yang dihubungkan dengan tangga terhadap guru yang senang melihat

perilaku anak tersebut, hal ini menjelaskan bahwa cuci tangan dengan sabun

merupakan suatu perilaku yang baik bila dikerjakan. Pada kotak ke 31 ada gambar

mengenai langkah ketujuh CTPS yang dihubungkan dengan tangga ke kotak yang

Universitas Sumatera Utara


berisikan gambar tangan yang bersih dan sehat. Permainan berakhir apabila anak

sudah mencapai ke kotak 40 yang berisikan tulisan “FINISH”.

Universitas Sumatera Utara


Keterangan :

(Tangga) = naik menuju ujung tangga

 Kotak 3 menuju kotak 21  mencuci tangan dapat menjaga kesehatan


kita
 Kotak 7 menuju kotak 9  langkah 1 dan 2 dalam CTPS
 Kotak 14 menuju kotak 17  langkah 3 dan 4 dalam CTPS
 Kotak 27 menuju kotak 39  langkah 5 dan 6 dalam CTPS
 Kotak 29 menuju kotak 37  mencuci tangan adalah perilaku yang baik
sehingga disenangi oleh banyak orang
 Kotak 31 menuju kotak 35  langkah ke 7 dalam CTPS dan tangan yang
bersih setelah melakukan CTPS

(Panah/ular) = turun menuju kepala panah/ular

 Kotak 12 menuju kotak 4  tidak cuci tangan setelah bermain dapat


menyebabkan kecacingan
 Kotak 24 menuju kotak 10  tidak cuci tangan setelah makan dapat
menyebabkan diare
 Kotak 14 menuju kotak 2  tangan yang kotor tidak disenangi oleh
orang lain
 Kotak 25 menuju kotak 22  tidak mencuci tangan dengan sabun dapat
menurunkan kesehatan kita

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 8

Pelaksanaan Kegiatan Penelitian

Hari/Tanggal : Kamis/ 27 April 2017

Pukul : 08.30 – 11.00 WIB

Durasi : 120 Menit

Tempat : Ruangan Kelas TK Dian Ekawati

a. Kelompok Perlakuan Media Ular Tangga ( 7 kelompok : 6 kelompok


terdiri dari 4 orang dan 1 kelompok terdiri dari 3 orang)

Waktu (WIB) Durasi Kegiatan Pelaksana


08.30 – 08.35 5 menit Peneliti beserta tim fasilitator Peneliti dan tim
memperkenalkan diri, maksud dan fasilitator
tujuannya
08.35 – 08.55 20 menit Memberikan pretest kepada anak Tim fasilitator
kelompok ular tangga
08.55 – 09.15 20 menit Memberikan pengarahan dan Tim fasilitator
penjelasan mengenai materi dan
cara permainan
09.15 - 09.20 5 menit Pembagian kelompok ular tangga Peneliti dan tim
fasilitator
dibantu oleh
guru
09.20 – 09.50 30 menit Pelaksanaan permainan ular Tim fasilitator
tangga
09.50 – 10.00 10 menit Merapikan kembali ruangan kelas Tim fasilitator,
peneliti, guru
dan siswa TK
10.00 – 10.10 10 menit Jam istirahat -
10.10 – 10.30 20 menit Praktik CTPS bersama Tim fasilitator
dan peneliti
10.30 – 10.40 10 menit Makan bersama -
10.40 – 11.00 20 menit Memberikan posttest kepada anak Tim fasilitator
kelompok ular tangga dan penutup

Universitas Sumatera Utara


b. Kelompok Kontrol Media Video

Waktu Durasi Kegiatan Pelaksana


(WIB)
08.30 – 08.35 5 menit Peniliti beserta tim fasilitator Peniliti dan tim
memperkenalkan diri, maksud fasilitator
dan tujuannya
08.35 – 08.55 20 menit Memberikan pretest kepada Tim fasilitator
kelompok video
08.55 - 09.10 15 menit Pengarahan dan pemberian Tim fasilitator
penjelasan materi kelompok
video
09.10 – 09.30 20 menit Pemutaran video CTPS untuk Tim fasilitator
kelompok video
09.30 – 09.50 20 menit Fasilitator menggulang kembali Tim fasilitator
isi video dan membahasnya
09.50 – 10.00 10 menit Merapikan kembali ruangan kelas Peneliti,
fasilitator, guru,
dan siswa TK
10.00 – 10.10 10 menit Jam istirahat -
10.10 – 10.30 20 menit Praktik CTPS bersama Tim fasilitator
dan peneliti
10.30 – 10.40 10 menit Makan bersama -
10.40 – 11.00 20 menit Pemberian posttest kepada Tim fasilitator
kelompok video dan penutup

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 9

Hasil Pengujian SPSS

Hasil Uji Validitas

Pertanyaan dinyatakan valid apabila nilai corrected item-Total Correlation >0,444

Item-Total Statistics PENGETAHUAN

Scale Cronbach's
Scale Mean Variance if Corrected Alpha if
if Item Item Item-Total Item
Deleted Deleted Correlation Deleted
X1 27,40 72,358 ,519 ,945
X2 27,80 69,432 ,706 ,943
X3 27,50 71,737 ,581 ,945
X4 27,35 71,292 ,668 ,944
X5 27,80 71,642 ,483 ,946
X6 27,70 65,168 ,869 ,940
X7 27,45 72,997 ,457 ,948
X8 27,20 71,537 ,592 ,944
X9 27,75 65,461 ,862 ,940
X10 27,10 73,253 ,703 ,944
X11 27,40 72,147 ,545 ,945
X12 27,80 69,432 ,706 ,943
X13 27,70 66,537 ,755 ,942
X14 27,75 65,461 ,862 ,940
X15 27,70 65,800 ,816 ,941
X16 27,10 73,253 ,703 ,944
X17 27,85 69,503 ,736 ,942
X18 27,70 65,800 ,816 ,941
X19 27,20 71,537 ,592 ,944
X20 27,75 70,408 ,582 ,945

Universitas Sumatera Utara


Item-Total Statistics SIKAP

Scale Cronbach's
Scale Mean Variance if Corrected Alpha if
if Item Item Item-Total Item
Deleted Deleted Correlation Deleted
Y1 12,65 33,818 ,740 ,928
Y2 12,85 32,555 ,772 ,926
Y3 12,60 34,674 ,645 ,930
Y4 12,70 34,642 ,475 ,932
Y5 12,90 33,779 ,526 ,932
Y6 12,75 34,092 ,543 ,931
Y7 13,05 33,629 ,543 ,931
Y8 12,65 34,766 ,510 ,931
Y9 12,95 32,471 ,752 ,927
Y10 12,75 33,776 ,606 ,930
Y11 12,90 34,095 ,470 ,933
Y12 12,85 32,555 ,772 ,926
Y13 13,00 33,158 ,624 ,930
Y14 12,80 34,168 ,494 ,932
Y15 13,05 33,629 ,543 ,931
Y16 12,95 32,471 ,752 ,927
Y17 12,85 33,397 ,613 ,930
Y18 12,60 34,674 ,645 ,930
Y19 12,90 31,989 ,855 ,925
Y20 12,75 33,776 ,606 ,930

Universitas Sumatera Utara


Item-Total Statistics TINDAKAN

Scale Cronbach's
Scale Mean Variance if Corrected Alpha if
if Item Item Item-Total Item
Deleted Deleted Correlation Deleted
Z1 12,40 38,147 ,532 ,935
Z2 12,60 36,779 ,653 ,933
Z3 12,35 38,555 ,510 ,936
Z4 12,55 38,050 ,451 ,937
Z5 12,55 36,155 ,784 ,931
Z6 12,50 37,421 ,586 ,934
Z7 12,50 38,053 ,472 ,936
Z8 12,60 36,779 ,653 ,933
Z9 12,40 38,147 ,532 ,935
Z10 12,60 36,253 ,744 ,931
Z11 12,70 35,589 ,843 ,929
Z12 12,60 38,042 ,448 ,937
Z13 12,50 37,526 ,566 ,935
Z14 12,65 36,450 ,698 ,932
Z15 12,55 36,997 ,634 ,934
Z16 12,65 37,397 ,537 ,935
Z17 12,50 36,474 ,760 ,931
Z18 12,35 38,555 ,510 ,936
Z19 12,60 35,832 ,819 ,930
Z20 12,65 35,503 ,863 ,929

Hasil uji Reabilitas

Reliabilitas dikatakan baik jika memiliki nilai Croanbach’s Alpha > 0,60

Reliability Statistics PENGETAHUAN

Cronbach's N of
Alpha Items
,946 20

Universitas Sumatera Utara


Reliability Statistics SIKAP

Cronbach's N of
Alpha Items
,933 20

Reliability Statistics

Cronbach's N of
Alpha Items
,937 20

Hasil uji Normalitas Data

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
hasil pretest
.179 54 .000 .876 54 .000
pengetahuan
hasil pretest sikap .146 54 .006 .964 54 .103
hasil pretest tindakan .170 54 .001 .968 54 .160
hasil posttest
.176 54 .000 .918 54 .001
pengetahuan
hasil posttest sikap .196 54 .000 .865 54 .000
hasil posttest tindakan .239 54 .000 .900 54 .000
a. Lilliefors Significance Correction

Universitas Sumatera Utara


Hasil uji Wilcoxon kelompok Ular tangga

Descriptive Statistics
N Mean Std. Minimum Maximum
Deviation
hasil pretest
27 9.04 4.014 0 18
pengetahuan
hasil pretest sikap 27 9.63 1.904 6 15
hasil pretest tindakan 27 9.67 2.353 4 14
hasil posttest
27 30.81 3.340 22 36
pengetahuan
hasil posttest sikap 27 16.04 1.480 13 18
hasil posttest tindakan 27 15.07 1.466 11 18

Ranks
N Mean Sum of
Rank Ranks
Negative
0a .00 .00
hasil posttest Ranks
pengetahuan - hasil Positive Ranks 27b 14.00 378.00
c
pretest pengetahuan Ties 0
Total 27
Negative
0d .00 .00
Ranks
hasil posttest sikap -
Positive Ranks 27e 14.00 378.00
hasil pretest sikap
Ties 0f
Total 27
Negative
0g .00 .00
Ranks
hasil posttest tindakan -
Positive Ranks 27h 14.00 378.00
hasil pretest tindakan i
Ties 0
Total 27
a. hasil posttest pengetahuan < hasil pretest pengetahuan
b. hasil posttest pengetahuan > hasil pretest pengetahuan
c. hasil posttest pengetahuan = hasil pretest pengetahuan
d. hasil posttest sikap < hasil pretest sikap
e. hasil posttest sikap > hasil pretest sikap
f. hasil posttest sikap = hasil pretest sikap

Universitas Sumatera Utara


g. hasil posttest tindakan < hasil pretest tindakan
h. hasil posttest tindakan > hasil pretest tindakan
i. hasil posttest tindakan = hasil pretest tindakan

Test Statisticsa
hasil posttest hasil posttest hasil posttest
pengetahuan sikap - hasil tindakan -
- hasil pretest pretest sikap hasil pretest
pengetahuan tindakan
b b
Z -4.564 -4.562 -4.560b
Asymp. Sig. (2-
.000 .000 .000
tailed)
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.

Hasil uji Wilcoxon Kelompok Video

Descriptive Statistics
N Mean Std. Minimum Maximum
Deviation
hasil pretest
27 18.30 11.605 0 40
pengetahuan
hasil pretest sikap 27 10.70 1.750 7 14
hasil pretest tindakan 27 9.22 2.259 5 14
hasil posttest
27 27.48 5.162 20 36
pengetahuan
hasil posttest sikap 27 15.56 1.867 9 18
hasil posttest tindakan 27 14.00 2.370 8 17

Ranks
N Mean Sum of
Rank Ranks
Negative
7a 8.00 56.00
hasil posttest Ranks
pengetahuan - hasil Positive Ranks 18b 14.94 269.00
pretest pengetahuan Ties 2c
Total 27

Universitas Sumatera Utara


Negative
0d .00 .00
Ranks
hasil posttest sikap -
Positive Ranks 26e 13.50 351.00
hasil pretest sikap
Ties 1f
Total 27
Negative
0g .00 .00
Ranks
hasil posttest tindakan -
Positive Ranks 26h 13.50 351.00
hasil pretest tindakan i
Ties 1
Total 27
a. hasil posttest pengetahuan < hasil pretest pengetahuan
b. hasil posttest pengetahuan > hasil pretest pengetahuan
c. hasil posttest pengetahuan = hasil pretest pengetahuan
d. hasil posttest sikap < hasil pretest sikap
e. hasil posttest sikap > hasil pretest sikap
f. hasil posttest sikap = hasil pretest sikap
g. hasil posttest tindakan < hasil pretest tindakan
h. hasil posttest tindakan > hasil pretest tindakan
i. hasil posttest tindakan = hasil pretest tindakan

Test Statisticsa
hasil posttest hasil posttest hasil posttest
pengetahuan sikap - hasil tindakan -
- hasil pretest pretest sikap hasil pretest
pengetahuan tindakan
b b
Z -2.868 -4.469 -4.503b
Asymp. Sig. (2-
.004 .000 .000
tailed)
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.

Universitas Sumatera Utara


Uji Mann- Whitney

Descriptive Statistics
N Mean Std. Minimum Maximu
Deviation m
perubahan
54 15.48 11.792 -14 30
pengetahuan
perubahan sikap 54 5.63 2.366 0 11
perubahan tindakan 54 5.09 1.815 0 9
kelompok anak 54 1.50 .505 1 2

Ranks
kelompok anak N Mean Sum of
Rank Ranks
kelompok pelakuan
27 34.15 922.00
perubahan (UT)
pengetahuan kelompok kontrol (V) 27 20.85 563.00
Total 54
kelompok pelakuan
27 32.26 871.00
(UT)
perubahan sikap
kelompok kontrol (V) 27 22.74 614.00
Total 54
kelompok pelakuan
27 29.35 792.50
(UT)
perubahan tindakan
kelompok kontrol (V) 27 25.65 692.50
Total 54

Universitas Sumatera Utara


Test Statisticsa
perubahan perubahan perubahan
pengetahuan sikap tindakan
Mann-Whitney U 185.000 236.000 314.500
Wilcoxon W 563.000 614.000 692.500
Z -3.121 -2.247 -.886
Asymp. Sig. (2-
.002 .025 .376
tailed)
a. Grouping Variable: kelompok anak

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 10

Dokumentasi Penelitian

Gambar 1. Perkenalan peneliti dan tim di kelas ular tangga

Gambar 2. Perkenalan peneliti dan tim di kelas video

Universitas Sumatera Utara


Gambar 3. Pretest kelompok ular tangga

Gambar 4. Pretest kelompok video

Universitas Sumatera Utara


Gambar 5. Pelaksanaan permainan ular tangga pada kelompok perlakuan

Gambar 6. Pemutaran video pada kelompok control

Universitas Sumatera Utara


Gambar 7. Praktik CTPS kelompok ular tangga

Gambar 8. Praktik CTPS kelompok video

Universitas Sumatera Utara


Gambar 9. Posttest kelompok ular tangga

Gambar 10. Posttest kelompok video

Universitas Sumatera Utara


Gambar 11. Papan Ular tangga

Universitas Sumatera Utara


PENGARUH MEDIA VIDEO DAN PERMAINAN ULAR TANGGA
DALAM PENINGKATAN PERILAKU AMAK MENGENAI CUCI
TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) DI TK DIAN EKAWATI
Anisha Enjely Prayogi1, Namora Lumongga Lubis2, Eddy Syahrial2
1
Mahasiswa Departemen PKIP FKM-USU, Medan
2
Staf Pengajar FKM-USU, Medan
(Email : enjely.prayogi.anisha@gmail.com)

ABSTRACT
PHBS (Healthy and Clean Lifestyle) is one of the people’s ways to maintain their
health quality. There are some indicators which become the references to
implement PHBS; one of them is CTPS (hand washing using soap). Good CTPS
conduct can prevent the incidence of diarrhea and ISPA (Upper Respiratory
Infection) which are vulnerable for children. Therefore, it is important to teach
children early about the good and correct CTPS. However, the learning about
health at schools is often delivered using the methods and media which are not
appropriate for children.
The objective of the research is to find out the influence of video and the
board game called snake and ladder to increase children’s behavior toward
CTPS and the difference in the influence of both media. This is a quasi-experiment
with Non-equivalent control group design. The samples of the research are 54
children. The location of the research is at Dian Ekawati Kindergarten, Medan
Tembung Subdistrict.
The research results found out that the snake and ladder media according
to the pretest and posttest results using Wilcoxon test has increased the children’s
knowledge showed by the change in the average scores from 9,04 before the
treatment to 30,81 and p= 0.0001. The attitude has increased with the average
score from 9.63 at the beginning to 16.04 after the treatment and the value of p=
0.0001. The action has improved with the average score from 9.67 to 15.07 and
p= 0.0001. According to the pretest and posttest results, video media has also
influenced the increase in the children’s knowledge from 18,30 to 27,48 with p=
0.004. The attitude has increased with the average score from 10.70 to 15.56 with
p= 0.0001 and the action has improved with the average score from 9.22 to 14.00
with p= 0.0001. It was also found out that snake and ladder media has better
influence on knowledge and attitude than video media according to Mann
Whitney test results. There was no difference found in the influence of both media
on action.
It is recommended that the health agency and education agency develop
the right programs for health education for children. It is also suggested that the
school teach CTPS to the children using the proper media.

Keywords: PHBS, CTPS, Snake and Ladder Media, Video Media


PENDAHULUAN

Perilaku hidup bersih dan kesadaran sebagai hasil pembelajaran,


sehat (PHBS) adalah sekumpulan yang menjadikan seseorang, keluarga,
perilaku yang dipraktikkan atas dasar kelompok atau masyarakat mampu

Universitas Sumatera Utara


menolong dirinya sendiri di bidang Perilaku CTPS bila dilakukan
kesehatan dan berperan aktif dalam dengan tepat dan benar juga efektif
mewujudkan kesehatan masyarakat untuk berjangkitnya penyakit seperti
(Kementerian kesehatan 2011). ISPA, kolera, cacingan, flu, hepatitis
Dalam PHBS ada beberapa A,dsb (Setiawan, 2014). CTPS dekat
indikator harus diikuti untuk kaitannya dengan pencegahan
memenuhi kriteria perilaku hidup kejadian diare dan ISPA. Menurut
bersih dan sehat yang baik yaitu RISKESDAS 2013 perkiraan kasus
persalinan oleh tenaga kesehatan, diare sebanyak 285.183 kasus yang
melakukan penimbangan bayi dan ditemukan dan ditangani sebanyak
balita, memberikan ASI Eksklusif, 223.895 kasus (78,5%), di Sumatera
mencuci tangan dengan sabun dan air Utara period prevalence diare terjadi
bersih, memakai jamban sehat, sebanyak 6,7% dengan insiden 3,3%.
melakukan aktivitas fisik setiap hari, Khusus Kota Medan kejadian diare
konsumsi buah dan sayur setiap hari, terjadi sebanyak 45.437 dengan
tidak merokok dalam rumah, jumlah penduduk 2.123.210 jiwa
penggunaan air bersih, dan (Dinas Kesehatan Kota Medan 2015
memberantas jentik nyamuk. dalam Nasution,2016). Sedangkan
Secara nasional persentase ISPA Sedangkan period prevalence
rumah tangga yang melakukan PHBS ISPA di Indonesia terdapat sebanyak
sebesar 56,58%, dengan proporsi 25,0% dan di Sumatera Utara period
rumah tangga diperkotaan sebesar prevalence ISPA sebanyak 19,9%
41,5% dan pedesaan 22,8%. Di (Riskesdas2013). Menurut dinas
Sumatera Utara rumah tangga dengan kesehatan kota Medan pada
PHBS sebesar 60,04% (Kementerian September 2015 diperkirakan
Kesehatan RI, 2015). Kota Medan mencapai 23.393 jiwa.
sendiri berada pada urutan ke dua Anak merupakan kelompok
puluh dengan proporsi 20% dan yang rentan terserang penyakit.
berada dibawah proporsi nasional Permasalahan perilaku kesehatan
yaitu 32,3% (RISKESDAS, 2013). pada anak terutama usia dini ( usia
Masyarakat sering setelah kelahiran sampai dengan usia
menganggap pelaksanaan PHBS sekitar 6 tahun) biasanya berkaitan
merupakan hal yang tidak begitu dengan kebersihan perorangan dan
penting sehingga sering dalam lingkungan Penyakit yang sering
pelaksanaannya tidak dilakukan muncul akibat rendahnya perilaku
secara benar. Salah satu PHBS yang hidup bersih dan sehat antara lain
paling mudah dan memiliki manfaat cacingan, diare, sakit gigi, sakit kulit,
yang besar adalah cuci tangan pakai gizi buruk, dan lain sebagainya.
sabun (CTPS). Menurut data Perilaku cuci tangan pakai
Kementerian Kesehatan RI (2015) sabun ini umumnya telah diajarkan
proporsi masyarakat melakukan dan diperkenalkan kepada anak-anak
CTPS sebesar 47,0% sedangkan di sejak dini, tidak hanya di lingkungan
Sumatera Utara proporsinya hanya rumah tapi juga di lingkungan
sebesar 32,9%. Data CTPS di Medan sekolah termasuk Taman Kanak-
berdasarkan LSM HeartIndo (2011) kanak (TK). Penggunaan media
sebesar 28.721 orang dari 10 pembelajaran dapat memperjelas
kecamatan sudah mendapat sosialisasi pesan yang ingin disampaikan kepada
CTPS. anak, dapat membantu anak untuk

Universitas Sumatera Utara


meningkatkan motivasinya dalam
belajar, serta membuat pembelajaran HIPOTESA
lebih bervariasi dan diharapkan Tidak ada perbedaan perilaku
pembelajaran yang dilakukan anak anak berdasarkan hasil pretest dan
lebih bermakna ( Ermayani, 2009 posttest kelompok media video dan
dalam Windaviv, 2013). permainan ular tangga mengenai
Penggunaan media yang perilaku cuci tangan pakai sabun
menarik dalam pembelajaran dan (CTPS) dan tidak ada perbedaan
sesuai dengan usia anak mendukung perilaku antara kelompok media
penerimaan informasi yang diperoleh video dengan kelompok media ular
anak (Windaviv,2013). Permainan tangga.
ular tangga dan video merupakan
salah satu media yang sesuai dengan MANFAAT PENELITIAN
minat dan ketertarikan anak untuk 5. Bagi Departemen Kesehatan
mendukungnya dalam proses belajar. seperti Dinas Kesehatan,
TK Dian Ekawati adalah salah video dan permainan ular
satu TK yang berada di kecamatan tangga mengenai perilaku cuci
Medan Tembung. Di TK Dian tangan pakai sabun dapat
Ekawati pengajaran tentang PHBS dijadikan sebagai program
personal pada anak telah diajarkan alternatif intervensi untuk
dengan metode ceramah dan praktik. anak usia dini di PAUD
Salah satu PHBS yang diajarkan maupun di TK dalam
kepada anak adalah CTPS. meningkatan pengetahuan
Pengajaran mengenai CTPS juga mengenai PHBS terkhusus
terbatas pada pengetahuan guru-guru tentang CTPS untuk anak usia
mengenai CTPS. Menurut Kepala dini.
Sekolah TK Dian Ekawati belum 6. Bagi Dinas Pendidikan video
pernah dicoba mengajarkan anak dan permainan ular tangga
mengenai CTPS dengan metode yang mengenai perilaku cuci tangan
lain. Penggunaan media sebagai pakai sabun dapat dijadikan
pendukung pembelajaran juga tidak alat bantu belajar mengajar
pernah dilakukan oleh pihak sekolah. bagi sekolah-sekolah yang
memiliki program kesehatan.
PERMASALAHAN 7. Bagi sekolah, video dan
Permasalahan penelitian ini permainan ular tangga
adalah bagaimana pengaruh media mengenai perilaku cuci tangan
video dan ular tangga dalam pakai sabun dapat dimasukkan
peningkatan perilaku anak mengenai dalam kegiatan belajar
cuci tangan pakai sabun (CTPS) di mengajar sebagai alat bantu,
TK Dian Ekawati, Medan. terutama bagi sekolah untuk
anak usia dini yang konsepnya
TUJUAN PENELITIAN bermain sambil belajar.
Mengetahui pengaruh media
video dan ular tangga dalam
peningkatan perilaku anak mengenai
cuci tangan pakai sabun (CTPS) di
TK Dian Ekawati, Medan.

Universitas Sumatera Utara


METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang Analisis Univariat
digunakan adalah ekperimen semu. 1. Jenis Kelamin
Dengan desain Non-equivalent Diketahui dalam penelitian ini
control grup desain. terdapat 14 orang anak laki-laki
(51,9%) dan anak perempuan
Lokasi dan Waktu Penelitian sebanyak 13 orang (48,1%) pada
Penelitian ini dilaksanakan di kelompok ular tangga dan Pada
TK Dian Ekawati Jalan Kapten kelompok video terdapat
M.jamil Lubis No. 182, Tembung, responden sebanyak 15 orang
Kecamatan Medan Tembung, anak laki-laki (55,6%) dan 12
Medan. Pada bulan April sampai orang anak perempuan (44,4%).
dengan selesai.
Tabel 1 : Distribusi Frekuensi
Populasi dan Sampel Jenis Kelamin Kelompok Media
Populasi dalam penelitian ini Ular Tangga dan Kelompok Media
adalah seluruh anak yang menjadi Video TK Dian Ekawati
siswa/I TK Dian Ekawati yang Kelompok
berjumlah 55 orang. Dengan sampel Jenis Ular Video
sebanyak 54 orang dengan Kelamin Tangga
pembagian 27 orang pada kelompok N % N %
Media Ular Tangga dan 27 orang Laki- laki 14 51,9 15 55,6
pada kelompok Media Video. Perempuan 13 48,1 12 44,4
Jumlah 27 100 27 100
Analisa Data
1. Analisis Univariat 2. Umur Responden
Analisis ini dilakukan untuk Pada tabel 2 dapat dilihat
mendapatkan gambaran distribusi jumlah anak pada kelompok media
frekuensi responden untuk melihat ular tangga yang berumur ≤5 tahun
karakteristik responden dan distribusi terdapat sebanyak 18 orang anak
frekuensi variabel dependen. Selain (66,7%) dan yang berumur >5 tahun
itu uji univariat digunakan untuk sebanyak 9 orang anak (33,3%).
melihat distribusi normal sebaran Sedangkan pada kelompok media
data dalam penelitian. Uji normalitas video terdapat sebanyak 22 orang
menggunakan Uji Kolmogorov- anak (81,5%) berada pada kelompok
sumirnov. umur ≤ 5 tahun dan sebanyak 5
orang anak (18,5%) berada pada
2. Analisis Bivariat kelompok umur >5 tahun.
Analisa data ini dilakukan
untuk melihat pengaruh media video
dan ular tangga dalam peningkatan
pengetahuan, sikap dan tindakan
anak mengenai perilaku cuci tangan
pakai sabun. Uji ini menggunakan uji
wilcoxon dan uji Mann-Whitney.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 2 :Distribusi Frekuensi kategori pengetahuan baik,
Umur Pada Kelompok Media Ular sedangkan 10 orang (37,0%) berada
Tangga dan Kelompok Media pada kategori sedang dan 11 orang
Video TK Dian Ekawati (40,7%) berkategori kurang.
Kelompok Peningkatan dapat terlihat setelah
Umur Ular Video anak diberikan perlakuan video yaitu
(tahun) Tangga sebanyak 15 anak (55,6%)
N % N % berkategori baik dan 12 orang
≤5 18 66,7 22 81,5 (44,4%) berkategori sedang dalam
>5 9 33,3 5 18,5 pengetahuannya mengenai CTPS.
Jumlah 27 100 27 100 Dapat dilihat pada tabel berikut :

3. Gambaran Pengetahuan Pada Tabel 4: Distribusi Kategori


Kelompok Media Ular Tangga Pengetahuan Kelompok Media
Diketahui sebelum diberikan Video Sebelum dan Sesudah
pembelajaran CTPS dengan media diberikan Media Video
ular tangga, pengetahuan anak
berada pada kategori sedang yaitu Sebelum Sesudah
Pengetahuan
sebanyak 22 orang (81,5%) dan 5 N % N %
orang anak (18,5%) berada pada Baik 6 22,2 15 55,6
kategori kurang dan tidak ada anak Sedang 10 37,0 12 44,4
dengan kategori pengetahuan baik. Kurang 11 40,7 0 0
Setelah diberikan pembelajaran Jumlah 27 100 27 100
CTPS dengan media ular tangga
dapat dilihat peningkatan kategori
pengetahuan anak menjadi kategori 5. Gambaran Sikap Pada
baik yaitu 24 orang anak (88,9%) Kelompok Media Ular Tangga
dan kategori sedang yaitu 3 orang Berdasarkan hasil penelitian
(11,1%). Dapat dilihat pada tabel terdapat sebanyak 6 orang
berikut : (22,2%) berkategori baik dan 22
orang (77,8%) berkategori buruk.
Tabel 3 : Distribusi Kategori Setelah diberikan media ular
Pengetahuan Kelompok Media tangga angka tersebut meningkat
Ular Tangga Sebelum dan menjadi 27 orang (100%)
Sesudah Diberikan Media Ular berkategori baik.
Tangga Tabel 5 : Media Ular Tangga
Sebelum Sesudah Sebelum dan Sesudah
Pengetahuan
N % N % Diberikan Media Ular Tangga
Baik 0 0 24 88,9
Sedang 22 81,5 3 11,1 Sebelum Sesudah
Sikap
Kurang 5 18,5 0 0 N % N %
Jumlah 27 100 27 100 Baik 6 22,2 27 100
Buruk 21 77,8 0 0
Jumlah 27 100 27 100
4. Gambaran Pengetahuan Pada
Kelompok Media Video
Sebelum diberikan media
video terdapat 6 orang (22,2%) pada

Universitas Sumatera Utara


6. Gambaran Sikap Pada 8. Gambaran Tindakan Pada
Kelompok Media Video Kelompok Media Video
Diketahui bahwa sebelum Berdasarkan hasil penelitian
diberikan media video terdapat 15 sebelum dilakukan pengajaran CTPS
anak (55,6%) dengan kategori sikap dengan media video terdapat 8 orang
baik dan 12 anak (44,4%) dengan (29,6%) berada pada ketegori
kategori sikap buruk mengenai tindakan baik sedangkan 19 orang
CTPS. Hal ini meningkat pada hasil (70,4%) berkategori buruk. Setelah
posttest sesudah diberikan media diberikan media video mengenai
video yaitu 26 orang (96,3%) dengan CTPS maka dapat dilihat 25 orang
kategori sikap baik dan 1 orang (92,6%) berkategori tindakan baik
(3,7%) dengan kategori sikap buruk. sedangkan 2 orang (7,4%)
berkategori buruk.
Tabel 6 :Distribusi Kategori Sikap
Kelompok Media Video Sebelum Tabel 8 : Distribusi Kategori
dan Sesudah Diberikan Media Tindakan Kelompok Media Video
Video Sebelum dan Sesudah Diberikan
Sebelum Sesudah Media Video
Sikap
N % N %
Baik 15 55,6 26 96,3 Sebelum Sesudah
Tindakan
Buruk 12 44,4 1 3,7 N % N %
Jumlah 27 100 27 100 Baik 8 29,6 25 92,6
Buruk 19 70,4 2 7,4
Jumlah 27 100 27 100
7. Gambaran Tindakan Pada
Kelompok Media Ular Tangga
Berdasarkan hasil penelitian Analisis Bivariat
sebelum diberikan media ular tangga 1. Pengaruh Media Ular Tangga
ada 9 orang (33,3%) memiliki dan Media Video Terhadap
tindakan yang baik, sedangkan 18 Peningkatan Pengetahuan
orang (66,7%) memiliki tindakan Anak TK Dian Ekawati
yang buruk. Hal tersebut mengalami Berdasarkan hasil uji
perubahan setelah diberikan wilcoxon didapati untuk media ular
perlakuan media ular tangga yaitu tangga nilai p= 0,0001 dengan nilai
sebanyak 27 orang (100 %) memiliki rata-rata sebelum dan sesudah
tindakan yang baik dan tidak ada diberikan media ular tangga yaitu
yang memiliki tindakan yang buruk. 9,04 menjadi 30,81 dan media video
dengan nilai p= 0,004 dengan nilai
Tabel 7 :Distribusi Kategori rata-rata sebelum dan sesudah
Tindakan Kelompok Media Ular diberikan media video yaitu 18,30
Tangga Sebelum dan Sesudah menjadi 27,48, sehingga dapat
diberikan Media Ular Tangga diartikan ada pengaruh media ular
Sebelum Sesudah tangga dan media video berdasarkan
Tindakan
N % N % hasil pretest dan posttest mengenai
Baik 9 33,3 27 100 CTPS.
Buruk 18 66,7 0 0 Media ular tangga adalah
Jumlah 27 100 27 100 media belajar edukatif yang sesuai
dengan minat anak yaitu bermain

Universitas Sumatera Utara


sehingga saat diberikan pembelajaran dan keyakinannya terhadap hal
dengan media tersebut anak lebih tertentu. Media ular tangga
mudah memahami dan mencerna isi membantu anak berkomunikasi
informasi yang diberikan, selain itu dengan aktif bersama teman-teman
permainan ular tangga mampu dan lingkungannya sehingga dengan
merangsang indera penglihatan dan komunikasi yang terbentuk dan
pendengaran anak, merangsang terjadi penggulangan infomasi
motorik anak dengan bermain, dan mempengaruhi pengetahuan dan
komunikasi yang aktif sekaligus kepercayaan anak sehingga anak
penggulangan informasi sehingga mampu untuk menentukan sikap
membantu anak lebih mudah terhadap hal-hal mengenai CTPS.
memahami materi yang diberikan Media video juga membantu
untuk meningkatkan pengetahuan anak dalam peningkatan sikap hal ini
anak. terjadi karena gambar gerak dan
Media video merupakan suara yang terdapat dalam video
media edukasi yang telah banyak yang diputarkan mampu
digunakan dalam pembelajaran. mempengaruhi pengetahuan dan
Media video mampu meningkatkan kepercayaan anak mengenai CTPS.
ketertarikan anak dengan gambar 3. Pengaruh Media Ular Tangga
bergerak dan suara yang dan Media Video Terhadap
ditampilkannya sehingga timbul rasa Peningkatan Tindakan Anak
ingin tahu dan anak mau TK Dian Ekawati
memperhatikan informasi yang Hasil uji wilcoxon terhadap
terdapat didalam video. tindakan pada kelompok media ular
tangga yaitu dilihat terjadi perubahan
2. Pengaruh Media Ular Tangga nilai rata-rata nilai tindakan sebelum
dan Media Video Terhadap dan sesudah diberikan media ular
Peningkatan Sikap Anak TK tangga yaitu 9,67 menjadi 15,07
Dian Ekawati dengan nilai p= 0,0001 dan media
Berdasarkan hasil penelitian video dengan nilai rata-rata sebelum
dengan uji wilcoxon diketahui media dan sesudah diberikan perlakuan
ular tangga memiliki nilai p= 0,0001 yaitu 9,22 menjadi 14,00 dan nilai
dengan perubahan nilai rata-rata p=0,0001. Sehingga dapat
sikap sebelum dan sesudah diberikan disimpulkan ada pengaruh media
media ular tangga yaitu 9,63 menjadi ular tangga dan video terhadap
16,04. Media video memiliki nilai tindakan berdasarkan hasil pretest
p=0.0001 dengan perubahan nilai dan posttest.
rata-rata sebelum dan sesudah Perubahan ini terjadi karena
diberikan perlakuan yaitu 10,70 adanya pengetahuan dan sikap yang
menjadi 15,56. Sehingga dapat baik didukung dengan lingkungan
dikatakan bahwa ada pengaruh dan fasilitas disekelilingnya. Media
media ular tangga dan media video ular tangga memberikan rangsangan
terhadap sikap berdasarkan hasil berupa gambar pada papan
pretest dan posttest mengenai CTPS. permainan yang mampu
Perubahan sikap terjadi mempengaruhi anak untuk ingin
karena anak telah memiliki lebih tahu dan berkeinginan untuk
pengetahuan yang baik, sehingga melakukan hal yang sama seperti
anak dapat membentuk kepercayaan

Universitas Sumatera Utara


yang dilihatnya didalam papan Ular tangga adalah permainan
permainan. yang disukai oleh anak sekaligus
Media video mempengaruhi sesuai dengan minat anak yaitu
tindakan anak dengan gambar bermain. Belajar menggunakan
bergerak yang ada di dalam tayangan media ular tangga dapat
video, hal tersebut berhasil mempermudah pemahaman anak
mempengaruhi anak untuk mau mengenai materi yang disampaikan.
meniru gambar bergerak yang media ular tangga lebih banyak
dilihatnya ditambah dengan merangsang anak melalui alat
rangsangan suara yang menambah indranya selain itu media ular tangga
pengetahuan anak yang turut juga memungkinkan adanya
mempengaruhi tindakannya. penggulangan informasi dari
4. Perbedaan Pengaruh Media interaksi yang terjadi pada anak
Ular Tangga dan Media Video selama bermain.
Terhadap Peningkatan Perilaku Media video adalah media
Anak TK Dian Ekawati yang menarik untuk anak apabila
Berdasarkan uji Mann- tampilan video disesuaikan dengan
whitney untuk melihat perbedaan umur anak. Gambar dan suara pada
pengaruh media ular tangga dan video cukup mempengaruhi
media video maka didapati hasilnya pengetahuan sikap dan tindakan
sebagai berikut: anak. Namun pada media video anak
cenderung pasif dan hanya fokus
Tabel 9: Perbedaan Pengaruh pada video yang dilihatnya tidak
Media Ular Tangga dan Media terdapat penggulangan informasi dan
Video Terhadap Pengetahuan, interaksi aktif yang membantu
Sikap dan Tindakan Anak pemahaman anak mengenai materi
terhadap CTPS CTPS yang diperlihatkan. Hal
Variabel Mean p tersebut mempengaruhi kemampuan
Perubahan Ular 21,78 kedua media mempengaruhi anak,
Pengetahuan tangga 0,002 tetapi dalam hal tindakan hal tersebut
Video 9,19 harus didukung dengan adanya
Perubahan Ular 6,41 fasilitas dan dukungan
Sikap tangga 0,025 dilingkungannya.
Video 4,85
Perubahan Ular 5,41 KESIMPULAN DAN SARAN
Tindakan tangga 0,376 KESIMPULAN
Video 4,78 1. Terdapat perbedaan perilaku
Berdasarkan nilai rata-rata dan anak mengenai CTPS sebelum
probabilitas (p) diketahui bahwa dan sesudah diberikan perlakuan
media ular tangga lebih berpengaruh media video, karena media video
terhadap pengetahuan dan sikap merupakan media yang menarik
mengenai CTPS dibandingkan bagi anak dengan adanya gambar
dengan media video. Namun tidak bergerak dan suara yang
ditemukan perbedaan pengaruh memudahkan proses penyerapan
media ular tangga dan media video pengetahuan, lebih mudah untuk
terhadap tindakan anak mengenai diingat dan ingatan tersebut dapat
CTPS. bertahan lama.

Universitas Sumatera Utara


2. Terdapat perbedaan perilaku 5. Bagi TK Dian Ekawati
anak mengenai CTPS sebelum Medan, media ular tangga
dan sesudah diberikan perlakuan dan video dapat dijadikan
media ular tangga, karena salah satu cara untuk
disampaikan dengan bermain, menyampaikan pembelajaran
terjadi komunikasi yang aktif CTPS dan kesehatan
antara anak dan terjadi disekolah, media ini juga
penggulangan informasi sehingga mudah dimodifikasi sesuai
anak lebih mudah memahami kebutuhan penggunaan
materi yang disampaikan, dan pengajaran.
juga gambar dan warna papan
ular tangga membantu DAFTAR PUSTAKA
merangsang ketertarikan anak
dan rasa ingin tahunya. HeartIndo. 2011. HeartIndo 2011.
3. Terdapat perbedaan peningkatan http://www.heartindo.com/activ
perilaku antara media ular tangga ities. diakses 05 April 2017.
dan media video yaitu : Kementerian Kesehatan RI, 2015.
c. Media ular tangga lebih Profil Kesehatan Indonesia
berpengaruh dalam 2014. Kementerian Kesehatan
peningkatan pengetahuan RI. Jakarta.
dan sikap anak mengenai Nasution, Devi Rahmi. 2016.
CTPS dibandingkan Monitoring Pelaksanaan
media video, karena ular PelayananKesehatan Diare di
tangga lebih banyak Puskesmas Pulo Brayan
memberikan rangsangan Kecamatan Medan Barat
terhadap anak dan sesuai Tahun 2015. Skripsi. Fakultas
dengan keinginan anak Kesehatan Masyarakat.
yaitu bermain. Universitas Sumatera Utara.
d. Tidak terdapat perbedaan Riskesdas, 2013. Riset Kesehatan
peningkatan pada Dasar. Badan Penelitian
tindakan anak mengenai Kesehatan. Kementerian
CTPS hal ini karena Kesehatan RI. Jakarta.
tindakan juga dipengaruhi Windaviv, Silviana. 2013. Pengaruh
faktor pendukung seperti Penggunaan Media Audio
fasilitas dan lingkungan. Visual Untuk Meningkatkan
Minat Belajar Anak Di
SARAN Kelompok B TK Perwanida
Rejoso Nganjuk. Jurnal.
4. Bagi Dinas Kesehatan dan Program Studi PG-PAUD,
pendidikan atau pihak terkait Fakultas Ilmu Pendidikan,
yang berada di tempat Universitas Negeri Surabaya.
penelitian untuk dapat
mengembangkan program
pendidikan yang berdasarkan
pada kesehatan terutama
pendidikan PHBS untuk anak
TK/PAUD dengan bekerja
sama dengan pihak sekolah.

10

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai