2010721073
Kelas B
Tn. D, 31 tahun dirujuk dari RS swasta dengan keluhan nyeri perut dan demam setelah
operasi apendiktomi 2 minggu yang lalu. Pasien dirujuk untuk dilakukan laparotomi setelah
ditemukan adanya gambaran pus dalam jumlah besar disekitar pankreas. Saat ini pasien
dirawat di Ruang ICU e.c post laparatomi. Pasien tampak lemah, tingkat kesadaran
Composmetis, GCS E4M6VETT . Akral teraba dingin, CRT > 2 detik. TTV : RR 26 x/menit
on ventilator mode PrVC, tidal volume : 400, PEEP : 7, FiO2 : 70%, I:E rasio : 1:2, HR 148
x/menit, TD 92/60 mmHg, suhu 38,6oC. Pemeriksaan laboratorium menunjukan Hb 7,2 g/dL,
hematokrit 22,9%, leukosit 27.000/mL, trombosit 415.000/mL, Natrium 131 mmol/L, kalium
4,3 mmol/L. AGD menunjuka pH 7,61, pO2 180 mmHg, pCO2 35,1 mmHg, SpO2 99%,
HCO3 35,4 mmol/L, BE 8,3 mmol/L.
Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. D
Umur : 31 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Depok
Nama : Ny. S
Umur : 27 Tahun
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama : Pasien mengeluh nyeri perut dan demam setelah operasi apendiktomi
2 minggu yang lalu.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Nyeri perut serta demam setelah operasi apendiktomi, dan akan dilakukan laparotomi
setelah ditemukan adanya gambaran pus dalam jumlah besar disekitar pankreas
3. Pengkajian
1. Keadaan Umum : Compos mentis
2. Tanda-tanda Vital
1) Tekanan Darah
Sistolik : 92 mmHg
Diastolik : 60 mmHg
MAP : 70 mmHg
Respirasi : 26 x/menit
Suhu : 38,6 C
Ekspresi wajah : 2
Gerakan tubuh :1
Vokalisasi : 0
Ketegangan otot: 1
TOTAL SKOR : 4
4. Pemeriksaan Sistem Tubuh
5. Data penunjang
a. Laboratorium
1. Penatalaksanaan Medis
a. Ventilator
Tidak menggunakan ventilator
b. Obat-obatan
Tidak Terkaji
c. Nutrisi
Pasien makan melalui oral
6. Analisa Data
No. Tanggal Data Fokus Etiologi Problem pathway
1. 23/09/2020 Ds : sepsis Resiko Mikroorganisme
1.pasien mengatakan Syok
kelelahan, Masuk ke tubuh
2.pasien mengatakan
demam dan menggigil, Respon imun
4. Pemerikasaan lab
menunjukan leukosit
27.000/ml
2. 23/9/2020 Ds : Agen Nyeri akut Apendiktomi/gen
- pasien mengeluh pencedera cedera fisiologis
nyeri perut setelah fisik
operasi apendiktomi Infeksi
2 minggu yang lalu
Peradangan
- pengkajian PQRST
P:pasien mengatakan Pelepasan mediator
nyeri setelah operasi kimia
Q: nyeri terus
menerus Rangsangan pada
R:pasien mengatkan saraf
nyeri tidak menyebar
Merangsang sel
S:pasien mengatakan
nyeri skala 5 saraf pusat
T:pasien mengatakan (korteks serebri)
nyeri bertahap
Persepsi nyeri
Do : Nyeri Akut
- TTV : RR 26x/menit,
HR 148 x/menit, TD
92/60 mmHg, Suhu
38,6 C
3. 22/9/2020 Ds : pasien mengatakan efek Gangguan Kondisi
sesak napas prosedur pertukaran ketoasidosis
invasif gas metabolic
Do :
- Pasien terlihat sesak
Ketidakseimbangan
napas, RR 26x/menit,
ventilasi perfusi
- Hasil AGD
menunjukan :
pH : 7,61
pO2 : 180 mmHg Kompenasi
pCo2 : 35,1 mmHg
HCo3 : 35,4 mmol/L
BE : 8,3 mmol/ hiperventilasi
Natrium 131 mmol/L
kalium 4,3 mmol/L
mempengaruhi
pernapasan
Alkalosis
metabolic
Gangguang
pertukaran gas
7. Diagnosa Keperawatan
a. Resiko syok bd sepsis
b. Nyeri akut bd agen pencedera fisik
c. Resiko infeksi bd efek prosedur invasif
8. Intervensi
No Tanggal Nursing Outcomes Nursing Intervention Paraf
. dan jam Classification (NOC) Classification (NIC)
DX
1. 23/9/202 Setelah dilakukan a.pencegahan syok Perawat
0 tindakan keperawatan 1.monitor status selvy
selama 3 x 24 jam , kardiopulmonal(N,RR,TD,MAP
diharapkan masalah )
resiko syok dapat teratasi 2.Monitor status oksigenasi
sebagian dengan kriteria 3.monitor status cairan
hasil sebagai berikut : 4.periksa riwayat alergi
a.tingkat syok 5.berikan oksigen untuk
1.Kekuatan nadi mempertahankan saturasi
meningkat 6.pasang jalur iv
2.Saturasi oksigen 7.kaloborasi pemberian anti
meningkat inflamasi
3.TD sistol membaik
4.TD diastol membaik b.pemantauan cairan
5.MAP membaik 1.monitor tekanan darah
6.Tekanan nadi membaik 2.monitor hasil pemeriksaan
7.Frekuensi napas serum
membaik 3.monitor intake dan output
8.Frekuensi nadi cairan
membaik 4.identifikasi tanda tanda
hipovolemia
5.identifikasi faktor resiko
ketidakseimbangan cairan,
peradangan pankreas
6.dokumentasikan hasil
pemantauan
B. Kontrol nyeri
Pemantauan nyeri (hal. 246)
1.Melaporkan nyeri
1. Identifikasi faktor pencetus
terkontrol meningkat
dan pereda nyeri
2.Kemampuan mengenali
2. Monitor kualitas nyeri
penyebab nyeri
3.Dukungan orang 3. Monitor lokasi dan
terdekat penyebaran lokasi nyeri
4.Keluhan nyeri menurun 4. Monitor durasi dan frekuensi
nyeri teurapetik
5. Dokumentasikan hasil
pemantauan
3. 22/9/202 Setelah dilakukan Perawatan luka Perawat
0 tindakan keperawatan 1. Monitor karakteristik luka selvy
selama 3 x 24 jam termaksud drainase, warna
,diharapkan masalah ukuran dan bau
Resiko infeksi 2. Berikan perawatan ulkus
berhubungan dengan pada kulit yang diperlukan
prosedur invasif dapat 3. oleskan salem yang sesuai
teratasi sebagian dengan dengan kulit atau lesi
kriteria hasil sebagai 4. Pertahankan teknik balutan
berikut : steril ketika melakukan
a. Tingkat infeksi perawatan luka dengan tepat
1.Demam menurun 5. Anjurkan pasien dan
2.Nyeri menurun keluarga pada prosedur
3.Cairan berbau busuk perawatan luka
menurun
4.Drainase purulen Pencegahan infeksi
menurun 1. Monitor tanda dan gejala
5.Kadar sel darah putih infeksi lokal dan sistemik
membaik 2. pertahankan teknik aseptik
pada pasien beresiko tinggi
b. Kontrol resiko 3. Jelaskan tanda dan gejala
a.Kemampuan mencari infeksi
informasi tentang faktor 4. Ajarkan cara mencuci tangan
resiko yang benar
b.Kemampuan mengenali
perubahan status
kesehatan
c.Pengunaan sistem
pendukung