Penatalaksanaan :
a. Petugas mengenakan alat pelindung diri
b. Membawa dialyzer ke tempat reuse menggunakan ember tertutup
c. Membilas dialyzer dengan menggunakan air RO untuk membuang sisa-sisa
darah dan dialisat pada kompartemen darah dan kompartemen dialisat
d. Mengalirkan H2O2 3% pada kompartemen dialisat dan kompartemen darah
untuk menghancurkan bekuan darah diamkan 5-10 menit
e. Membilas dialyzer pada kedua ujungnya dan pada kedua kompartemennya
dengan menggunakan air RO sampai betul-betul bersih tidak terdapat bekuan
darah dan pastikan dialyzer telah bebas dari udara. Tutup salah satu ujung
kompartemen darah
f. Lakukan pengukuran total volume untuk menentukan apakah dialyzer tersebut
masih bisa digunakan (total volume harus > 80%, total volume untuk dialyzer
elisio 13-H adalah 85 cc
- Ambil gelas ukur
- Posisikan ujung dialyzer pada gelas ukur buka tutup dialyzer, bebaskan air RO
dalam dialyzer. Dorong menggunakan spuit 50cc, pastikan air RO sudah tidak
ada
- Lihat dalam gelas ukur, berapa jumlah air yang tertampung
- Jika < 80% maka dialyzer tersebut tidak boleh digunakan kembali
- Dialyzer yang memenuhi syarat, kita lanjutkan langkah kerja berikutnya
mengisi dialyzer dengan formalin 5% atau 3% pada kompartemen darah dan
kompartemen dialisat
g. Perhatikan tidak ada udara saat pengisian formalin 5% atau renalin 3%
h. Tutuplah dialyzer dengan rapat dan kencang agar formalin tidak menetes
i. Beri label pada dialyzer yang meliputi : Nama pasien, Tanggal reuse, Reuse
yang ke berapa dan Jumlah total volume
j. Letakkan dialyzer ke lemari tertutup yang tidak terkena sinar matahari
k. Letakkan posisi kompartemen dialisat ke arah atas
l. Catatlah dalam buku reuse sebagai dokumentasi
m. Dialyzer tidak digunakan, jika masa penyimpanan telah melewati 10 hari-14
hari (karena konsentrasi larutan sterilisasi sudah berkurang/ hilang) bila
diperlukan maka dapat di reuse kembali