Anda di halaman 1dari 19

BAB II

TINJAUAN KASUS

                                     
A.       PENGKAJIAN
I.        IDENTITAS PASIEN
Nama                                 :    Tn. H
Umur                                 :    25 Tahun
Jenis Kelamin                    :    Laki - laki

Pendidikan : SMP (putus sekolah)

Pekerjaan                           :    Wiraswasta

Agama                               :    Islam

Status perkawinan             :    Belum Menikah


Tanggal masuk RSJ : 3 Maret 2017

Tanggal pengkajian : 25 April 20173


No. RM                             :    01 13 28

DX medis :

Sumber data :

Alamat :

II. ALASAN MASUK

±4 hari sebelum masuk rumah sakit klien  dirumah  bingung, agresif, labil, gelisah
dan tidak mengontrol diri. Klien juga marah marah dan memukul ayahnya karena
klien merasa dibohongi dan keinginanya tidak dipenuhi. Kemudian oleh keluarga,
klien dibawa ke RSJD Klaten untuk kembali di rawat inap.
Masalah Keperawatan : Prilaku Kekerasan

III. FAKTOR PREDISPOSISI

1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu?


 Ya ( √ )
 Tidak ( - )
2. Pengobatan sebelumnya?
 Berhasil ( )
 Kurang berhasil ( )
 Tidak berhasil ( )
3. Trauma Usia Pelaku Korban
Saksi
 Aniaya fisik …… ……. …… ……
 Aniaya seksual….. ……. …… ……
 Penolakan …… ……. …… ……
 Kekerasan
dlm keluarga …… ……. ……. ……
 Tindakan
kriminal …… …….. …….. ……
Jelaskan ……
4. Anggota keluarga yang gangguan jiwa?
 Ada ( )
 Tidak ada ( )
Kalau ada:
Hubungan keluarga :
Gejala :
Riwayat pengobatan :
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan?

IV. PEMERIKSAAN FISIK


1. Tanda – tanda Vital : TD 120/80 mmHg. N: 78x/mnt. S: 36.4 C.
R: 23x/mnt
2. Ukur : BB: 70 Kg. TB: 168 cm
3. Keluhan fisik : Klien mengatakan kondisi tubuhnya saat ini baik
-baik saja dan tidak ada keluhan fisik.

V. PSIKOSOSIAL

1. Genogram :

Jelaskan

Masalah keperawatan :

2. Konsep diri

 Citra tubuh :
Klien memandang terhadap dirinya ada bagian tubuh yang paling
istimewa atau yang paling disukainya adalah bagian wajah, karena
klien merasa wajahnya tampan.
 Identitas :
Klien mempersepsikan dirinya sebagai laki – laki dewasa dan
belum menikah dan klien anak ke dua dari lima bersaudara.
 Peran :
Klien mengatakan bahwa dalam keluarganya adalah anak yang di
saying dilingkungan masyarakat. klien juga aktif mengikuti
kegiatan kemasyarakatan seperti gotong royong, pengajian,
pemuda dll.
 Ideal diri :
Klien mengatakan menerima statusnya sebagai seorang anak, dan
ingin cepat pulang dan bebas biar bisa bekerja dan menjadi orang
kaya.
 Harga diri :
Klien mengatakan hubungan yang paling dekat, di sayang dan
dapat di percaya  adalah ayah dan adiknya.
Masalah Keperawatan : - Koping Individu Tidak Efektif
3. Hubungan social
 Orang yang berarti :
Klien mengatakan mengatakan mempunyai orang yang berarti
yaitu ayah dan adiknya, apabila ada masalah klien memilih diam
diri dan memendamnya. Didalam keluarganya ayah dan adik
adalah orang yang dipercaya oleh klien.
 Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
Klien mengatakan dalam masyarakat klien sering mengikuti
kegiatan gotong royong, pengajian, arisan, pemuda, setelah
dirumah sakit klien juga mengikuti kegiatan sosial seperti
bersosialisasi dengan teman-teman satu bangsalnya.
 Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Klien mengatakan tidak ada hambatan dalam berhubungan dengan
orang lain, setelah di rumah sakit hubungan klien dengan klien
yang satu tidak ada masalah
Masalah keperawatan:
4. Spiritual
 Nilai dan keyakinan:
Klien mengatakan beragama islam dan klien mengatakan saat di
rumah tidak rutin beribadah dan saat di rumah sakit klien tidak
beribadah karena merasa kalau doanya tidak pernah di kabulkan
dan semua itu sia-sia.
 Kegiatan ibadah:
Masaalah Keperawatan : Distres spiritual
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
 Tidak rapi (-)
 Penggunaan pakaian tidak sesuai (-)
 Cara berpakaian tidak seperti biasa (-)
Penjelasan : Klien tampak agak rapi, rambutnya jarang disisir, gigi
kuning, kulit bersih. Penggunaan pakaian baju dan celana tidak
terbalik. Cara berpakaian sudah rapi, pasien menggunakan sandal.
Masalah keperawatan : -
2. Pembicaraan
 Cepat (-)
 Keras (√)
 Gagap (-)
 Inkoherensi (-)
 Apatis (-)
 Lambat (-)
 Membisu
 Tidak mampu memulai
pembicaraan (-)
Penjelasan : Klien ketika bicara nada suara keras, tinggi, tidak
meloncat-loncat dari tema yang dibicarakan dan dapat berkomunikasi
dengan lancar.
Masalah Keperawatan : -
3. Aktifitas motorik
 Lesu (-)
 Tegang (-)
 Gelisah (-)
 Agitasi (-)
 Tik (-)
 Grimasem (-)
 Tremor (-)
 Kompulsif (-)
Penjelasan : Pada kondisi sekarang klien terlihat tampak tenang, diam,
tiduran, untuk saat ini klien sudah mampu mengendalikan emosinya
yang labil.
Masalah Keperawatan : -
4. Alam perasaan
 Sedih (-)
 Ketakutan (-)
 Putus asa (-)
 Kuatir (-)
 Gembira berlebihan (-)
Penjelasan : Alam perasaan klien sesuai dengan keadaan, saat gembira
pasien tampak gembira, saat sedih klien tampak sedih.
Masalah Keperawatan : -
5. Afek
 Datar (√)
 Tumpul (-)
 Labil (-)
 Tidak sesuai (-)
Penjelasan : Afek klien datar mempunyai emosi yang stabil.
Masalah keperawatan : Resiko Tinggi Cidera
6. Interaksi selama wawancara
 Bermusuhan (-)
 Tidak kooperatif (-)
 Mudah tersinggung (-)
 Kontak mata kurang (-)
 Defensive (-)
 Curiga (-)
Penjelasan : Saat diwawancara klien kooperatif, cenderung selalu
berusaha mempertahankan pendapat dan kebenaran dirinya
Masalah keperawatan : -
7. Persepsi
Halusinasi :
 Pendengaran ()
 Penglihatan ()
 Perabaan ()
 Pengecapan ()
 Penghidu ()
Penjelasan : Sampai saat dikaji klien mengatakan tidak mendengarkan
suara-suara, penglihatan seperti biasa, perabaan dan pengecapan
dalam batas normal, klien dapat mengenali semua aroma yang
diberikan saatb pengkajian.
Masalah perawatan : -
8. Isi pikir
 Obsesi ()
 Phobia ()
 Hipokondria ()
 Depersonalisasi ()
 Ide yang terkait ()
 Pikiran magis ()
Waham
 Agama ()
 Somatic ()
 Kebesaran ()
 Curiga ()
 Nihilistic ()
 Sisip pikir ()
 Siar pikir ()
 Control pikir ()
Penjelasan : Pembicaraan klien normal biasa tidak berbelit-belit, tidak
meloncat-loncat dan sampai tujuan karena dapat kooperatif.
Masalah Keperawatan : -
9. Arus pikir
 Sirkumstansial ()
 Tangensial ()
 Kehilangan asosiasi ()
 Flight of idea ()
 Blocking ()
 Pengulangan pembicaraan/
perseverasi ()
Penjelasan : Pembicaraan klien normal biasa tidak berbelit-belit, tidak
meloncat-loncat dan sampai tujuan karena dapat kooperatif.
Masalah Keperawatan : -
10. Tingkat kesadaran
 Bingung (-)
 Sedasi (-)
 Stupor (-)
 Disorientasi waktu (-)
 Disorientasi orang (-)
 Disorientasi tempat (-)
Penjelasan : Orientasi waktu, tempat dan orang dapat disebutkan dengan
benar dan jelas yang ditandai dengan klien mampu
menyebutkan hari, tanggal, tahun yang benar pada saat
wawancara.
Klien dapat mengenali orang-orang yang ada disekitarnya ditunjukkan
dengan klien bias menyebutkan beberapa nama temannya.
Masalah Keperawatan : -
11. Memori
 Gangguan daya ingat jangka panjang ()
 Gangguan daya ingat jangka pendek (-)
 Gangguan daya ingat saat ini (-)
 Konfabulasi (-)
Penjelasan : Klien dapat mengingat kejadian saat dibawa rumah sakit
dengan diantar oleh ayahnya. Dan klien dapat mengingat nama mahasiswa
saat berkenalan dengan benar.
Masalah Keperawatan :  -
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
 Mudah beralih ()
 Tidak mampu berkonsentrasi ()
 Tidak mampu berhitung sederhana ()
Penjelasan : Klien dapat menghitung dengan baik misalnya 2x5 = 10,
5+5=10,Klien dapat memfokuskan konsentrasi dengan baik
Masalah Keperawatan : -

13.

VII.     STATUS MENTAL

1. Penampilan
 Klien tampak agak rapi, rambutnya jarang disisir, gigi kuning, kulit
bersih.
 Cara berpakaian sudah rapi, baju dan celana tidak terbalik.
 Klien menggunakan sandal
Masalah Keperawatan : -
2. Pembicaraan
Klien ketika bicara nada suara keras, tinggi, tidak meloncat-loncat dari
tema yang dibicarakan dan dapat berkomunikasi dengan lancar.
Masalah Keperawatan : -
3. Aktifitas Motorik
Pada kondisi sekarang klien terlihat tampak tenang, diam, tiduran, untuk
saat ini klien sudah mampu mengendalikan emosinya yang labil.
Masalah Keperawatan : -
4. Alam Perasaan
Alam perasaan klien sesuai dengan keadaan, saat gembira pasien tampak
gembira, saat sedih klien tampak sedih.
Masalah Keperawatan : -
5. Afek
Afek klien datar mempunyai emosi yang stabil.
Masalah Keperawatan : Resiko Tinggi Cidera
6. Interaksi selama wawancara
Saat diwawancara klien kooperatif, cenderung selalu berusaha
mempertahankan pendapat dan kebenaran dirinya
Masalah Keperawatan : -
7. Persepsi
Sampai saat dikaji klien mengatakan tidak mendengarkan suara-suara.

8. Proses pikir
Pembicaraan klien normal biasa tidak berbelit-belit, tidak meloncat-loncat
dan sampai tujuan karena dapat kooperatif.
Masalah Keperawatan : -
9. Tingkat Kesadaran
 Orientasi waktu, tempat dan orang dapat disebutkan dengan benar dan
jelas yang ditandai dengan klien mampu menyebutkan hari, tanggal,
tahun yang benar pada saat wawancara.
 Klien dapat mengenali orang-orang yang ada disekitarnya ditunjukkan
dengan klien bias menyebutkan beberapa nama temannya.
Masalah Keperawatan : -
10. Memori
Klien dapat mengingat kejadian saat dibawa rumah sakit dengan diantar
oleh ayahnya. Dan klien dapat mengingat nama mahasiswa saat berkenalan
dengan benar.
Masalah Keperawatan :  -
11. Tingkat Konsentrasi Berhitung
Klien dapat menghitung dengan baik misalnya 2x5 = 10, 5+5 = 10,
Klien dapat memfokuskan konsentrasi dengan baik
Masalah Keperawatan : -
12. Kemampuan Penilaian
Klien mampu menilai suatu masalah dan dapat mengambil keputusan
sesuai tingkat atau mana yang lebih baik untuk dikerjakan pertama kali.
Masalah Keperawatan : -
13. Daya Tilik Diri
Klien mampu mengenali penyakitnya dan tidak mengingkari terhadap
penyakitnya karena klien mampu menjelaskan mengapa klien bisa seperti
ini dan penyebab mengapa klien  bisa sakit jiwa seperti ini.
Masalah Keperawatan : -

VIII.  KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

1. Makan
Klien mampu makan dengan mandiri dengan cara yang baik seperti biasanya,
klien makan 3x sehari, pagi, siang dan sore, minum ±6 gelas sehari.
1. BAB/BAK
Klien BAB 1x sehari, BAK ±5x sehari dan mampu melakukan eliminasi
dengan baik, menjaga  kebersihan setelah BAB dan BAK dengan baik.
2. Mandi
Klien mengatakan mandi 2x sehari pagi dan sore hari, menyikat gigi saat
mandi, kebersihan tubuh baik.
3. Berpakaian
Klien mengatakan ganti pakaian 1x sehari dengan pakaian yang disediakan
rumah sakit, klien dapat memilih dan mengambil pakaian dengan baik dan
sudah sesuai dengan aturan rumah sakit.
4. Pola Istirahat Tidur
Klien selama ini tidak mengalami gangguan tidur karena klien dapat tidur
dengan kualitas 6-8 jam perhari, baik malam maupun siang.
5. Penggunaan Obat
Klien mengatakan dirumah sakit selalu minum obat.
6. Aktivitas di dalam rumah
Klien bisa membantu pekerjaan rumah seperti mencuci, menyapu, dll.
7. Aktivitas diluar rumah
Klien mengatakan bekerja sehari-hari sebagai buruh.

IX.        MEKANISME KOPING


1. Klien mampu berkomunikasi dengan orang lain.

2. Klien mampu mengatasi masalah ringan seperti menjaga kebersihan diri dan
menyiapkan makanan.

X.         MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


1. Masalah dengan dukungan kelompok (-)

2. Masalah berhubungan dengan lingkungan klien agak menarik diri dengan


lingkungan.
MK : Harga Diri Rendah
3. Masalah dengan kesehatan (-)
4. Masalah dengan perumahan, klien tinggal dengan ayah dan adiknya.
5. Masalah dengan ekonomi, kebutuhan klien di penuhi oleh ayahnya.

XI.        ASPEK MEDIK


Terapi obat :
ü  Inj. Lodomer                    : 1amp IM extra
ü  Trihexiyl Phenidyl            : 3 x 2 mg
ü  Haloperidol                      : 3 x 5 mg
ü  Resperidon                       : 2 x 2 mg

XII.     MASALAH KEPERAWATAN


1.        Prilaku kekerasan
2.        Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
3.        Harga diri rendah
4.        Disstres spiritual

XIII.  ANALISA DATA

No Data Etiologi Problem


1 DS : klien mengatakan Perilaku kekerasan Resiko mencederai diri
dirumah marah-marah sendiri, orang lain dan
kepada ayahnya karena lingkungan
keinginanya tidak dipenuhi
dan merasa dibohongi.
Serta klien memukul
ayahnya sampai berdarah.
DO : face tegang, mudah
tersinggung saat di ajak
bicara, tatapan mata tajam,
muka tampak merah
2 DS : klien mengatakan Koping individu tidak Perilaku kekerasan
saat mempunyai masalah efektif
dipendam sendiri, tidak
mau bercerita.
DO : pasien tidak banyak
bicara, pasien berdiam diri

XIV.     DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko Mencederai Diri Sendiri, Orang Lain, Lingkungan berhubungan dengan


Perilaku Kekerasan
2. Perilaku Kekerasan berhubungan dengan Koping Individu Tidak Efektif

XVI.  RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa Tujuan Criteria hasil Intervensi

Resiko  TUM:  klien  beri kesempatan


menciderai Kliendapat mengungkapkan untuk
diri sendiri, melanjutkan peran perasaanya mengungkapkan
orang lain dan sesuai dengan perasaan
lingkungan tanggung jawab.  klien dapat  bantu klien untuk
mengungkapkan mengungkapkan
penyebab perasaan penyebab perasaan
marah dari jengkel/kesal
lingkungan atau
orang lain
 klien mampu
 TUK 1: mengungkapkan  Anjurkan klien
Klien dapat perasaan saat mengungkapkan
membina hubungan marah/jengkel apa yang dialami
saling percaya. dan dirasakan saat
 klien dapat marah
menyimpulkan  Observasi tanda-
tanda-tanda marah tanda perilaku
yang dialami. kekerasan pada
 Klien dapat klien
 TUK 2: mengungkapkan  Simpulkan bersama
Klien dapat perilaku kekerasan klien tanda dan
mengidentifikasi yang biasa gejala kesal yang di
kemampuan dilakukan alami
penyebab kekerasan
 Anjurkan klien
untuk
mengungkapkan
perilaku kekerasan
yang biasa
dilakukan klien
 Klien dapat
 TUK 3 : bermain peran  Bantu klien
Klien dapat dengan perilaku bermain peran
mengidentifikasi kekerasan yang sesuai dengan
tanda-tanda perilaku biasa dilakukan perilaku kekerasan
kekerasan  Klien dapat yang biasa
mengetahui cara dilakukan.
yang biasa  Bicarakan dengan
dilakukan untuk klien apakah
menyelesaikan dengan cara yang
masalah dilakukan klien
masalahnya selesai
 Klien dapat
 TUK 4; menjelaskan akibat  bicarakan akibat
Klien dapat dari cara yang dan cara yang
mengidentifikasi digunakan dilakukan klien
perilaku kekerasan ·      Akibat pada  bersama klien
yang biasa klien sendiri menyimpulkan
dilakukan ·      Akibat pada akibat cara yang
orang lain digunakan oleh
·      akibat pada klien
lingkungan  Tanya pada klien
 TUK 5;  klien dapat apakah ia ingin
menyebutkan mempelajari cara
Klien dapat contoh pencegahan yang baru dan yang
mengidentikasi perilaku kekerasan sehat.
akibat perilaku secara :
kekerasan - Fisik: Tarik nafas
dalam , olah raga,
memukul bantal
- Verbal:
Mengatakan secara
langsung dengan
tidak menyakiti.

 klien dapat  Bantu klien


mendemonstrasika memilih cara yang
 TUK 6 : n cara fisik paling tepat untuk
Klien dapat (memukul bantal) klien
mendemonstrasikan untuk mencegah  Bantu klien
cara mengontrol perilaku kekerasan. mengidentifikasi
perilaku kekerasan manfaat cara yang
telah dipilih
 Bantu klien untuk
menstimulasikan
cara tersebut atau
dengan role play
 Beri reinforcement
positif atas
keberhasilan klien
menstimulasikan
cara tersebut
 Anjurkan klien
untuk
menggunakan cara
yang dipelajari saat
jengkel atau marah.

 Klien dapat  Jelaskan jenis-jenis


menyebut kan obat obat yang di minum
– obat yang di pada klien dan
TUK 7 : minum dan keluarga.
Klien dapat kegunaanya  Diskusikan manfaat
menggunakan obat ( jenis minum obat dan
dengan benar (sesuai ,waktu,dosis,dan kerugian berhenti
dengan program) efek ) minum obat tanpa
 Klien dapat minum seijin dokter
obat sesuai  Jelaskan prinsip
program benar minum
pengobatan obat(baca nama yg
tertera pd botol
obat,dosis obat
,waktu dan cara
minum)
 Anjurkan klien
minum obat tepat
waktu
 Anjurkan klien
1.         ber salam melaporkan pada
panggil nama perawat atau dokter
1.    klien mau 2.        sebutkan nama jika merasakan efek
membalas salam perawat sambil jabat yang tidak
2.    klien mau tangan menyenang kan
menjabat tangan 3.        jelaskan  Beri pujian jika
3.    klien mau maksud hubungan klien minum obat
menyebut nama interaksi dengan benar.
4.    klien mau 4.        jelaskan
tersenyum kontrak yang akan
5.    klien mau kontak dibahas
mata 5.        beri rasa aman
6.    klien mau dan simpati
mengetahui nama 6.        lakukan
perawat kontak mata singkat
tapi sering

XVII.    IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Waktu Dx Sp Implementasi Evaluasi

Jum’at 1 Sp 1 1.     Membina hubungan saling S  : Klien senang


percaya dengan mengungkapkan karena  disapa oleh
03/03/2017 komunikasi terapeutik perawat.
2.     Menyapa klien dengan O:
17.00 ramah,baik verbal maupun non ·      Klien mau berjabat
verbal. tangan
3.     Memperkenal diri dengan ·      Klien mau
sopan. bercerita tentang diri
4.     Menjelaskan tujuan nya
pertemuan dengan lengkap ·      Kontak mata cukup
5.     Menanyakan nama klien A : Klien mampu
dengan lengkap. membina hubungan
6.     Mengatakan dengan jujur dan saling percaya, SP 1
menepati janji tercapai.
7.     Menunjukkan rasa empati P : Lanjutkan SP
dan menerima klien apa adanya. 2,klien dapat
8.     Memberikan perhatian mengidentifikasi
kepada klien dan penyebab marah.
perhatikankebutuhan dasar klien K : Klien di minta
untuk mencari
1.  Mengkaji pengetahuan klien penyebab marah.
17.00 Sp 2 tentang perilaku kekerasan dan
penyebab. S : Klien marah apabila
2.  Memberikan kesempatan keinginannya tidak
kepada klien untuk terpenuhi
mengungkapkan perasaan O:
penyebab perilaku kekerasan •    Klien dapat
3.  Memberikan pujian terhadap mengungkapkan
kemampuan klien memngungkap perasaan marah atau
kan persaan nya. jengkel.
•    Klien tampak tegang
tegangan dan tatapan
mata tajam.
A : Klien mampu
mengungkapkan
penyebab marah atau
jengkel,SP 2 tercapai.
P : Lanjutkan SP 3,
klien dapat mengontrol
dan penanganan
perilaku kekerasan
dengan cara sholat dan
berdoa.
K : Klien diminta untuk
mencari penyebab dan
tanda marah yang
belum di ungkapkan

Sabtu Sp 3 1.  Mendiskusikan bersama klien S : klien saat marah


04/03/2017 tentang apa yang dirasakan saat akan berbicara dengan
12.30 klien marah nada tinggi, tangan
2.  Mendiskusikan bersama klien mengepal, matanya
tentang tanda-tanda perilaku menatap tajam,
kekerasan. wajahnya tampak
merah.
O : pasien
menunjukkan tanda-
tanda :
a.  Nada suara tinggi
b.  Mata menatap tajam
c.  Tangan mengepal.
A : klien mampu
mengidentifikasi tanda
dan gejala saat marah
atau jengkel. SP 3
tercapai.
K : klien diminta untuk
mengidentifikasi
perilaku kekerasan yang
sering dilakukan.

1.     Menganjurkan klien untuk S : klien akan marah-


mengungkapkan perilaku marah apabila
Sp 4 kekerasan yang bias dilakukan. keinginanya tidak
2.     Membantu klien bermain dipenuhi dan memukul
peran sesuai dengan perilaku pintu / jendela.
kekerasan. O : klien tampak
3.     Membicarakan dengan klien :Tegang, tangan
apakah dengan cara yang mengepal, mata
dilakukan oleh klien masalah akan menatap tajam, wajah
teratasi. memerah.
A : klien mampu
mengungkapkan
perilaku kekerasan yang
bisa dilakukan. SP 4
tercapai.
P : lanjutkan SP 5, klien
dapat mengungkapkan
perilaku yang sering
dilakukan saat marah.
K :klien diminta untuk
mengingat kembali
akibat yang akan
ditimbulkan.

Kamis Sp 5 1.    Membicarakan akibat atau S : klien sangat


kerugian dan cara yang dilakukan menyesal dan ingin
05/03/2017 kilen pada saat marah minta maaf setelah
2.    Menyimpulkan bersama klien dirinya marah – marah
11.15 akibat dari cara yang digunakan dan memukul ayahnya.
oleh klien O : klien tampak :
3.    Menanyakan kepada klien sedih, ingin menangis,
apakah klien mau mempelajari mata menatap tajam,
cara-cara yang baru dan sehat wajah memerah.
A : klien mampu
mengungkapkan akibat
atau kerugian dari
perilaku kekerasan yang
dilakukannya, SP 5
tercapai.
P : lanjutkan SP 6, klien
dapat mengontrol
perilaku yang sering
dilakukan saat marah.
K : klien diminta untuk
berlatih mengontrol
marah dengan cara
sholat dan berdoa.
12.00

Sp 6 1.    Melatih klien mengontrol


perilaku kekerasan dan S : Klien mengatakan
penanganan dengan cara sholan jarang sholat dan
dan berdoa merasa doa nya tidak
2.    Menganjurkan klien dikabulkan.
memasukkan dalam jadwal O : Klien tidak
kegiatan. melaksanakan sholat
dan berdoa.
A : SP 6 belum tercapai
P : Ulangi dan
Pertahankan SP 6,
K : Klien diminta
berlatih untuk
meminum obat secara
teratur

Sp 7 1.    Melatih klien minum obat S : Klien mengatakan


dengan teratur minum obat secara
2.    menganjurkan klien teratur setelah makan.
memasukkan dalam jadwal O : Klien mau minum
kegiatan obat tanpa paksaan
perawat.
A : SP 7 tercapai
P : Ulangi SP 6, dan
pertahankan SP 1 – SP
7.
K : Klien diminta untuk
mempertahankan apa
yang telah dilakukan
tadi.

Anda mungkin juga menyukai