Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TERAPI DZIKIR PADA PASIEN PRE OP SC

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Profesi Ners


( Stase Keperawatan Keperawatan Medikal Bedah )

Disusun oleh :

INGGIT SRI KUSDIYANTY


NIM. 20149011012

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YPIB MAJALENGKA PROGRAM


PROFESI NERS MAJALENGKA
2020/2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Terapi Dzikir

Sub Pokok Bahasan : Terapi Dzikir Untuk Mengurangi Tingkat Kecemasan Pada Pasien

Pre Op SC

Sasaran : Ny. E dan keluarganya

A. Latar Belakang
Kecemasan adalah keadaan yang menggambarkan suatu pengalaman subyektif mengenai
ketegangan mental kesukaran dan tekanan yang menyertai suatu konflik atau ancaman atau
fenomena yang sangat tidak menyenangkan serta ada hubungan berbagai perasaan yang
sifatnya difus, yang sering bergabung atau diserti gejala jasmani
B. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan 20 menit, diharapkan pasien bisa mengurangi rasa
kecemasanya dengan Terapi Dzikir.
C. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit tentang Terapy Dzikir untuk tingkat
kecemasan pre op sc diharapkan pasien dapat menjelaskan :
a. Pengertian kecemasan
b. Faktor- faktor yang mempengaruhi kecemasan
c. Pengertian zikir
d. Bacaan zikir
e. Manfaat zikir
D. Sasaran
Sasaran dalam penyuluhan mengenai Terapy Dzikir adalah Ny.S
E. Bentuk Kegiatan
Penyuluhan mengenai Terapy Dzikir untuk mengurangi tingkat kecemasa Pre op Sc dengan
menggunakan metode ceramah
F. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Penyuluhan dilakukan pada :
Hari/Tanggal : Selasa, 5 Maret 2021
Waktu : 09.00 WIB s/d Selesai
Tempat : R.Dahlia 1
G. Materi
a. Pengertian kecemasan
b. Faktor- faktor yang mempengaruhi kecemasan
c. Pengertian zikir
d. Bacaan zikir
e. Manfaat zikir
H.Media
Leaflet
I. Proses Pelaksanaan

No. Tahap Waktu Kegi atan Penyuluhan Media


Kegiatan
1. Pembukaan 3 Penyuluh = P Kata-
Menit Audien =A kata/
1. P: Mengucapkan salam Kalimat
2. A: Menjawab salam
3. Memperkenalkan diri
4. Menyampaikan tentang
tujuan pokok materi
5. Meyampakaikan pokok
pembahasan
6. Kontrak waktu

2. Pelaksanaan 12 Penyampaian Materi Leaflet


Menit 1. Menjelaskan
pengertian
2. Menjelaskan
penyebab
3. Menjelaskan tanda
dan gejala
4. Menjelaskan
komplikasi
5. Menjelaskan upaya
pencegahan
3. Penutup 5 1. Tanya Jawab Kata-
Menit 2. Memberikan kesempatan kata/
kepada peserta untuk Kalimat
bertanya
3. Melakukan Evaluasi
4. Menyampaikan
kesimpulan materi
5. Mengakhiri pertemuan
dan mengucapkan salam

J. Setting Tempat
Di Ruang Dahlia 1 ( pasien berbaring di tempat tidurnya/bed )
K. Evaluasi
1. Evaluasi Proses
 Pelaksanaan penyuluhan sesuai dengan rencana (SAP)
 Peserta aktif selama kegiatan berlangsung
 Tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
2. Evaluasi Hasil
Mengerti dan memahami mengenai Terapy Dzikir untuk mengurangi tingkat kecemasan
dan mampu menjawab pertanyaan yang diajukan.

Referensi
- https://id.scribd.com/doc/153153521/Cemas
- https://id.scribd.com/document/443571128/SAP-terapi-dzikir-docx
TERAPY DZIKIR UNTUK MENGURANGI KECEMASAN PRE OP SC

A. PENGERTIAN CEMAS
Kecemasan adalah keadaan yang menggambarkan suatu pengalaman subyektif mengenai
ketegangan mental kesukaran dan tekanan yang menyertai suatu konflik atau ancaman atau
fenomena yang sangat tidak menyenangkan serta ada hubungan berbagai perasaan yang
sifatnya difus, yang sering bergabung atau diserti gejala jasmani
B. FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEMASAN
Dibagi menjadi dua meliputi :
Faktor Internal
- Jenis kelamin
- Umur
- Tingkat pendidikan
- Dan pengalaman dirawat
Faktor eksternal
- Kondisi medis / diagnosis
- Penyakit
- Akses informasi
- Komunikasi terapeutik
- Lingkungan
- Fasilitas kesehatan
C. PENGERTIAN ZIKIR
Dzikir adalah rangkaian kalimat yang diucapkan dalam rangka untuk mengingat Allah,
serta usaha untuk selalu menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-
Nya (Winarko, 2014). Secara fisiologis, dzikir akan menghasilkan beberapa efek medis
dan psikologis yaitu akan membuat seimbang kadar serotonin dan norepineprin di dalam
tubuh. Hal tersebut merupakan morfin alami yang bekerja di dalam otak yang dapat
membuat hati dan pikiran merasa tenang setelah berdzikir (Hidayat, 2014). Allah
berfirman “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan
mengingat Allah SWT (dzikrullah). Ingatlah, hanya dengan mengingat Allahlah hati
menjadi tentram” (QS. Ar-Ra’du: 29) Dari uraian di atas, kecemasan memberikan dampak
negatif sehingga harus ditangani. Metode dzikir memiliki banyak manfaat seperti
memberikan ketenangan dengan berdoa, dan berserah diri, sehingga kami ingin melakukan
terapi nonfarmakologi dzikir untuk menurunkan nyeri pada pasien post OP. Kalimat zikir
yang digunakan adalah kalimat Istighfar: Astaghfirullahal’azhiim (Saya mohon ampun
kepada ALLAH yang maha Agung). Kalimat zikir tersebut diucapkan berulang ulang
dengan tujuan sebagai proses pembelajaran dan melatih untuk membangun daya juang dan
kesungguhan demi merai ridha, cinta dan perjumpaan dengan Allah SWT (Adz-Dzkiey,
2008).
D. BACAAN ZIKIR
a. Membaca Tasbih Subhanallah, artinya: “ Maha Suci Allah”.
b. Membaca Tahmid Alhamdulillah, artinya: “Segala Puji Bagi Allah”.
c. membaca Tahlil Laa ilaaha illallahu, artinya: “Tidak Ada Tuhan Selain Allah”
d. Membaca Takbir Allahu Akbar, artinya: “Allah Maha Besar”.
E. MANFAAT ZIKIR
Berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW
bersabda: Barang siapa yang mengucapkan kalimah tahlil seperti tersebut setiasp harinya
sebanyak 100x maka pahalanya sama dengan memerdekakan sepuluh orang hamba sahaya
dan dicatat untuknya kebaikan dan dileburkan dari dirinya 100 keburukan. Ucapan tahlil
juga menjadi benteng bagi dirinya dan syaitan sepanjang hariitu dan gugur semua dosanya
sekalipun sebanyak buih dilautan.
Zikir merupakan bentuk dari unsur spiritual dan religiusitas. Zikir sebagai salah satu cara
untuk mendekatkan diri pada Allah SWT dapat membantu individu membentuk presepsi
yang lain selain ketakutan, yaitu keyakinan bahwa setiap stressor akan dapat dihadapi
dengan baik dengan bantuan Allah. Umat Islam percaya bahwa penyebutan Allah secara
berulang (zikir) dapat menyembuhkan jiwa dan menyembuhkan berbagai penyakit
(Subandi, 2009).
Saat seorang muslim membiasakan zikir, ia akan merasa dirinya dekat dengan Allah,
berada dalam penjagaan dan lindungan-Nya, yang kemudian akan membangkitkan
percaya diri, kekuatan, perasaan aman, tentram, dan bahagia (Najati, 2005).Kalimat zikir
yang digunakan adalah kalimat Istighfar: Astaghfirullahal’azhiim (Saya mohon ampun
kepada ALLAH yang maha Agung). Kalimat zikir tersebut diucapkan berulang ulang
dengan tujuan sebagai proses pembelajaran dan melatih untuk membangun daya juang dan
kesungguhan demi merai ridha, cinta dan perjumpaan dengan Allah SWT (Adz-Dzkiey,
2008).
Firman Allah SWT tentang membaca istighfar:
“Maka aku katakana kepada mereka : “ mohon ampunlah (istighfar) kepada Tuhanmu,
sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya dia akan memberikan hujan
kepadamu dengan lebat, dan memperbanyak harta dan anak-anakmu dan mengadakan
untukmu kebun-kebun dan mengadakan pula didalamnya untukmu sungai-sungai”
(QS.Nuh: 10-12)
DAFTAR PUSTAKA

Potter & Perry. 2015. Fundamental Keperawatan Ed 7 Buku 2. Jakarta : Salemba Medika

Subandi, M. A, 2009. Psikologi dzikir, fenomenologi dzikir pengalaman transformasi


religion, https://journal.uinsgd.ac.id/index. (diakses 22 juli 2019)

Winarko, S. A. (2014). Dzikir-Dzikir Peredam Stres. Depok: Mutiara Allamah Utama.

Anda mungkin juga menyukai