A. LatarBelakang.
Munculnya nyeri berkaitan erat dengan reseptor dan adanya rangsangan. Reseptor
nyeri tersebar pada kulit dan mukosa dimana reseptor nyeri memberikan respon jika
adanya stimulasi atau rangsangan. Stimulasi tersebut dapat berupa zat kimia seperti
histamine, bradikinin, prostaglandin dan macam-macam asam yang terlepas apabila
terdapat kerusakan pada jaringan akibat kekurangan oksigen. Stimulasi yang lain dapat
berupatermal, listrik, atau mekanis ( Smeltzer & Bare, 2 0 0 2 ) . Nyeri dapat dirasakan jika
reseptor nyeri tersebut menginduksi serabut saraf perifer aferen yaitu serabut A-delta dan
serabut C. Serabut Adelta memiliki myelin, mengimpulskan nyeri dengan cepat, sensasi
yang tajam, jelas melokalisasi sumber nyeri dan mendeteksi intensitas nyeri. Serabut C
tidak memiliki myelin, berukuran sangat kecil, menyampaikan impuls yang terlokalisasi
buruk, visceral dan terus-menerus (Potter & Perry, 2005). Ketika serabut C dan A-delta
menyampaikan rangsang dari serabut saraf perifer maka akan melepaskan mediator
biokimia yang aktifterhadap respon nyeri, seperti : kalium dan prostaglandin yang keluar
jika ada jaringan yang rusak. Transmisi stimulus nyeri berlanjut di sepanjang serabut
saraf aferen sampai berakhir di bagian kornu dorsalis medulla spinalis. Didalam kornu
dorsalis, neurotransmitter seperti subtansi P dilepaskan sehingga menyebabkan suatu
transmisi sinapsis dari saraf 16 perifer ke saraf traktus spinolatamus. Selanjutnya
informasidi sampaikan dengan cepat ke pusat thalamus (Potter & Perry, 2005).
Nyeri merupaakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan, bersifat
sangat subjektif. Perasaan nyeri pada setiap orang berbeda dalam hal skala ataupun
tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi
rasa nyeri yang dialaminya (Tetty, 2015). Menurut Smeltzer & Bare (2002), definisi
keperawatan tentang nyeri adalah apapun yang menyakitkan tubuh yang dikatakan
Menurut Dr.dr Djauzi yang menyatakan terapi zikir dapat memberikan efek
relaksasi yang dapat memberikan relaksasi sehingga memberikan pengaruh terhadap rasa
nyeri pasien. Zikir merupakan bentuk dari unsur spiritual dan religiusitas. Zikir sebagai
salah satu cara untuk mendekatkan diri pada Allah SWT dapat membantu individu
membentuk presepsi yang lain selain ketakutan, yaitu keyakinan bahwa setiap stressor
akan dapat dihadapi dengan baik dengan bantuan Allah. Umat Islam percaya bahwa
penyebutan Allah secaraberulang (zikir) dapat menyembuhkanjiwa danmenyembuhkan
berbagai penyakit (Subandi, 2009).
Saat seorang muslim membiasakan zikir, ia akan merasa dirinya dekat dengan
Allah, berada dalampenjagaan dan lindungan-Nya, yang kemudian akan membangkitkan
percaya diri, kekuatan, perasaan aman, tentram, danbahagia (Najati, 2010).Kalimatzikir
yang digunakan adalah kalimat Istighfar: Astaghfirullahal ’azhiim (Saya mohon ampun
kepada ALLAH yang maha Agung). Kalimat zikir tersebut diucapkan berulang ulang
dengan tujuan sebagai proses pembelajaran dan melatih untuk membangun daya juang
dan kesungguhan demi merai ridha, cinta dan perjumpaan dengan Allah SWT (Adz-
Dzkiey, 2008).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang terapi zikir dapat menurunkan rasa
nyeripasien.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuuhan diharapkan pasien bisa mengurangi rasa nyeri dengan
Pelaksanaan Kegiatan
a. Topik : Terapi zikir untuk menurunkan rasa nyeripasien Pre Op dan post Sasaran
b. Materi :
1. Pengertian nyeri
2. Penyebab nyeri
3. Penatalaksanaan nyeri
4. faktor
5. Pengertian zikir
6. Bacaan zikir
7. Manfaat zikir
c. Sasaran : pasien pre op dan postop yang mengalaminyeri
CI Klinik :
h. Uraian Tugas
1. Moderator
a. Membuka acara
b. Memperkenalkan mahasiswadanpembimbing
g. Memimpinjalannya penyuluhan
h. Menyimpulkan penyuluhan
i. Menutup acara
2. Presentator
Mempersiapkan materi untuk penyuluhan
3. Observer
a. Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir serta
c. Mengawasijalannya penyuluhan
d. Mengobservasi semuarespon pasien
e. Mencatat semua prosesterjadidan semua perilakupasien
4. Fasilitator
a. Motivasipeserta agarberperan aktif
b. Membuatabsensi penyuluhan
c. Mengantisipasi suasana yang dapat mengganggukegiatan penyuluhan.
e. Membuat absensi
f. Memfasilitasi kegiatan
g. Memberikanumpan balik terhadapkelompok
5. Setting Tempat
Keterangan:
: Presenter
: Moderator
: Fasilitator
: bedpasien
: Observer
A
D. Kegiatan Penyuluhan
1 5 menit Pembukaan: .
menjawab salam
. Membukakegiatandengan .
mendengarkan
mengucapkan salam .
memperhatikan
. Memperkenalkan anggota .
menyetujuikontrak
kelompok dan pembimbing
. Menjelaskantujuan dari
penyuluhan
. Menyebutkan materi yang
akandiberikan.
. Membuat kontrakwaktu
2 15 menit Pelaksanaan : .
Mengajukan pendapat
> menggali pengetahuan .
Mendengarkandan
peserta tentangnyeri memperhatikan serta
> memberikan reinforcement memahami materi yang
positifpendapat peserta telah disampaikan
> menjelaskan tentang
pengertian, faktoryang
mempengaruhinyeri, serta
telah disampaikan
> memintakaudien untuk
menggulang materi yang
telah dipaparkan
> menjelaskan tentang cara
menguranginyeri dengan
terapi dzikir
> memberikan reinforcement
positif ataspendapat yang
telah diberikan oleh audien.
> Demonstrasikanterapi
3 5 Evaluasi: . Audienmampu
yagtelah disampaikan
. Reinformen positif
. Menyimpulkan hasil
penyuluhan
. Mengucapkan salam
E. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
> Penyuluhan dilakukan pada hari Jumat tanggal 23 Desember 2022
> Penyuluhan dilakukan diruangan IGD RSUD dunda limboto
dilakukan
2. Evalusai Proses
> Peserta mengikuti kegiatan penyuluhan dari awal sampai akhir
> Peserta berperan aktif selama kegiatan penyuluhan berlangsung
> Peserta tidak meninggalkan ruangan sampai kegiatan selesai
> Moderator, penyaji, fasilitator, dan observer melakukan perannya.
3. Evaluasi Hasil
> 70% peserta mengetahui dan mengingat apa pengertian nyeri
> 70% peserta mengetahui dan mengingat apa factor-faktor yang mepengaruhi
nyeri
Terapi dzikir terhadap rasa nyeri pasien pre dan pos top
A. Pengertian nyeri
Nyeri adalah apapun yang menyakitkan tubuh yang dikatakan individu yang
mengalaminya, yang ada kapanpun individu mengatakkannya. Nyeri sering sekali
dijelaskan dan istilah destruktif jaringan seperti ditusuk-tusuk, panas terbakar, melilit,
seperti emosi, pada perasaan takut, mual dan mabuk. Terlebih, setiap perasaan nyeri
dengan intensitas sedang sampai kuat disertai oleh rasa cemas dan keinginan kuat untuk
melepaskan diri dari atau meniadakan perasaan itu. Rasa nyeri merupakan mekanisme
pertahanan tubuh, timbulbila adajaringan rusak dan hal ini akanmenyebabkan individu
bereaksi dengan memindahkan stimulus nyeri (Guyton & Hall, 1997).
a. Usia
Menurut Potter & Perry (1993) usia adalah variabel penting yang mempengaruhi
nyeri terutama pada anak dan orang dewasa. Perbedaan perkembangan yang
ditemukan antarakedua kelompok umurinidapat mempengaruhibagaimana anak
dan orang dewasa bereaksi terhadap nyeri. Anak anak kesulitan untuk memahami
nyeri dan beranggapan kalau apa yang dilakukan perawat dapat menyebabkan nyeri.
Anak- anak yang belum mempunyai kosakata yang banyak, mempunyai
kesulitan mendeskripsikan secara verbal dan mengekspresikan nyeri kepada orang
tua atau perawat. Anak belum bisa mengungkapkan nyeri, sehingga perawat harus
mengkaji respon nyeri pada anak. Pada orang dewasa kadang melaporkan nyeri
jika sudah
patologis dan mengalamikerusakan fungsi (Tamsuri, 2007).
b. Jenis kelamin
d. Ansietas
makin takut individu tersebut terhadap peristiwa menyakitkan yang akan diakibatkan.
Individu ini mungkin akan lebih sedikit mentoleransi nyeri, akibatnya ia ingin
nyerinya segera reda sebelum nyeri tersebut menjadi lebih parah. Reaksi ini hampir
pasti terjadi jika individu tersebut mengetahui ketakutan dapat meningkatkan
nyeri dan pengobatan yang tidak adekuat. Cara seseorang berespon terhadap nyeri
adalah
akibat daribanyakkejadian nyeri selamarentang kehidupannya. Bagi beberapa orang,
nyeri masa lalu dapat saja menetap dan tidak terselesaikan, seperti padda nyeri
berkepanjangan atau kronis dan persisten. Efek yang tidak diinginkan yang
diakibatkan dari pengalaman sebelumnya menunjukkan pentingnya perawat untuk
waspada terhadap pengalaman masa lalu pasien dengan nyeri. Jika nyerinya teratasi
dengan tepat dan adekuat, individu mungkin lebih sedikit ketakutan terhadap nyeri
dimasa mendatang dan mampu mentoleransi nyeri dengan baik (Smeltzer & Bare,
2002).
f. Efek plasebo
yang positif dapat juga menjadi peran yang amat penting dalam meningkatkan
efek plasebo (Smeltzer & Bare, 2002).
Faktor lain yang juga mempengaruhi respon terhadap nyeri adalah kehadiran dari
orang terdekat. Orang-orang yang sedang dalam keadaan nyeri sering bergantung
pada keluarga untuk mensupport, membantu atau melindungi. Ketidakhadiran
keluarga atau teman terdekat mungkin akan membuat nyeri semakin bertambah.
Kehadiran orangtua merupakan hal khusus yang penting untuk anak- anak dalam
h. Pola koping
Istighfar: Astaghfirullahal ’azhiim (Saya mohon ampun kepada ALLAH yang maha
Agung). Kalimat zikir tersebut diucapkan berulang ulang dengan tujuan sebagai
proses pembelajaran dan melatih untuk membangun daya juang dan kesungguhan
demimerai ridha, cinta dan perjumpaan dengan Allah SWT ( Adz- Dzkiey, 2 0 0 8 ) .
Ucapan Dzikir
a. Membaca Tasbih Subhanallah, artinya: “ Maha Suci Allah ”.
Allah ”
d. Membaca Takbir Allahu Akbar, artinya: “Allah Maha Besar ”.
Keutamaan Dzikir
Berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah
SAW bersabda: Barang siapa yang mengucapkan kalimah tahlil seperti tersebut
setiasp harinya sebanyak 100x maka pahalanya sama dengan memerdekakan sepuluh
orang hamba sahaya dan dicatat untuknya kebaikan dan dileburkan dari dirinya 100
keburukan. Ucapan tahlil juga menjadi benteng bagi dirinya dan syaitan sepanjang
hariitudan gugursemuadosanya sekalipun sebanyakbuihdilautan.
Zikir merupakan bentuk dari unsur spiritual dan religiusitas. Zikir sebagai
salah satu cara untuk mendekatkan diri pada Allah SWT dapat membantu
individu membentuk presepsi yang lain selain ketakutan, yaitu keyakinan bahwa setiap
stressor akan dapat dihadapi dengan baik dengan bantuan Allah. Umat Islam
percaya bahwa penyebutan Allah secara berulang (zikir) dapat
menyembuhkan jiwa dan
menyembuhkan berbagai penyakit (Subandi, 2009).
Saat seorang muslim membiasakan zikir, ia akan merasa dirinya dekat dengan
D. Penutup
Demikian proposal ini kami buat untuk dapat dianjurkan dalam rangka
Ketua kelompok
Disetujui oleh :
( ) ( )
D A FT A R P U ST A K A
Potter & Perry. (2009). Fundamental on Nursing 3th edition. Jakarta: Salemba Medika.
Potter & Perry. 2015. Fundamental Keperawatan Ed 7 Buku 2. Jakarta : Salemba Medika