1. Mampu menjelaskan konsep pembangunan kesehatan di Indonesia
2. Mampu menguraikan sejarah perkembangan kesehatan masyarakat
3. Mampu menjelaskan sistem pelayanan kesehatan di Indonesia
4. Mampu menjelaskan tingkatan pelayanan di Indonesia
5. Mampu menjelaskan dasar-dasar kesehatan masyarakat sebagai penunjang
praktik kesehatan masyarakat
1. Konsep Pembangunan Kesehatan di Indonesia
Pembangunan nasional adalah konsep pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan masyarakat Indonesia seluruhnya, konsep pembangunan in mengandung arti bahwa pembangunan tidak hanya mengejar kemajuan lahiriah saja seperti kecukupan sandang ,pangan , perumahan ataupun kesehatan tetapi juga juga aspek batiniah , non fisik, seperti Pendidikan, rasa aman , kebebasan mengeluarkan pendapat, dan dipenuhinya rasa keadilan. Dengan demikian mengacu pada GBHN maka konsep pembangunan nasional Indonesia adalah rangkaian upaya perubahan dalam semua aspek kehidupan bangsa seperti aspek politik, ekonomi ,social budaya, dan aspek aspek lain untuk mencapai kesejahteraan masyarakat (Prasetyawati, 2018) a. Pengertian Pembangunan Kesehatan Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan hanus diimbangi dengan intervensi perilaku yang memungkinkan masyarakat lebih sadar, mau dan mampu melakukan hidup sehat sebagai prasyarat pembangunan yang berkelanjutan. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. (BTKLPP, 2019). b. Tujuan Pembangunan Kesehatan 1) Kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi kesehatan setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. 2) Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau. Menyongsong abad XXI, secara nasional telah dikeluarkan UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah Sebagai Suatu Kebijakan Baru Otonomi Pembangunan dengan Basis Wilayah Kabupaten atau Kota. Di sini diperlukan suatu strategi pembangunan wilayah dengan prioritas yang berbeda satu dengan yang lainnya. Dengan keanekaragaman tingkat perkembangan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat di berbagai daerah Indonesia, maka perlu diterapkan indikator-indikator untuk masing-masing daerah selain yang bersifat nasional. 2. Sejarah Perkembangan Kesehatan Masyarakat Kesehatan masyarakat tidak terlepas dari dua tokoh Yunani kuno yang sangat terkenal yaitu Asclepius dan Higeria. Asclepius adalah seorang dokter tampan dan pandai mengobati penyakit dan melakukan bedah berdasarkan prosedur yang baik. Sedangkan Higeria adalah seorang asistennya atau dengan kata lain orang yang membantu kerjanya Asclepius. Higeria adalah seseorang yang mengajarkan kepada pengikutnya untuk hidup seimbang. Hidup seimbang adalah memakan makanan yang tidak beracun, makan makanan yang bergizi, cukup istirahat dan rutin berolahraga. Ia menjelaskan bahwa apabila terjadinya penyakit lebih baik untuk melakukan memperkuat tubuh dengan makan yang baik dari pada melakukan pengobatan (Hasnidar, et al 2020). a. Periode Perkembangan Ilmu Kesehatan Sejarah kebudayaan peradaban masyarakat kuno yang berpusat di Babylonia, Mesir, Yunani dan Roma (The Pre-Cristion Period). Pada saat itu pemerintah kota telah melakukan upaya-upaya pemberantasan penyakit. Sebagai bukti ditemukan dokumen-dokumen tentang peraturan- peraturan tertulis yang mengatur tentang pembuangan air limbah (drainase), pengaturan air minum, pembuangan sampah, dsb. Dari hasil penemuan arkeologi pada saat itu telah dibangun WC Umum (Public Latrine) dan sumber air minum sendiri namun untuk alasan ’estetika’, bukan untuk alasan Kesehatan (Hidayat et al., n.d.) 1. Abad pertama sampai ke tujuh Pada masa ini berbagai penyakit menyerang penduduk. Di berbagai tempat terjadi endemik atau wabah penyakit. Bahkan begitu banyaknya penyakit menular dan, oleh karena itu kesehatan masyarakat makin dirasakan pentingnya (Halon, 1964). Penyakit kolera menjalar dari Inggriske Afrika, kemudian ke Asia (khususnya Asia Barat dan Asia Timur) dan akhirnya sampai ke Asia Selatan. Pada Abad ke 7 India menjadi pusat endemik kolera. Selain kolera penyakit lepra menyebar dari Mesir ke Asia Kecil dan Eropa melalui emigran. Upaya-upaya yang dilakukan adalah perbaikan lingkungan yaitu higiene dan sanitasi, pengusahaan air minum yang bersih, pembuangan sampah, ventilasi rumah telah menjadi bagian kehidupan masyarakat waktu itu (Hidayat et al., n.d.) 2. Abad ke-13 sampai ke-17 Pada masa ini kejadian endemik Pes yang paling dasyat terjadi di China dan India, diperkirkan 13 juta orang meninggal. Catatan lain di India, Mesir dan Gaza 13.000 orang meninggal setiap harinya, atau selamah wabah tersebut jumlah kematian mencapai 60 juta orang. Pertistiwa tersebut dikenal dengan ’The Black Death’. Pada abad tersebut Kolera juga menjadi masalah di beberapa tempat. Tahun 1603 terjadi kematian 1 diantara 6 orang karena penyakit menular. Tahun1965 meningkat menjadi 1 diantara 5 orang. Tahun 1759 tercatat penyakit-penyakit lain yang mewabah diantaranya Dipteri, Tifus, dan Disentri (Hidayat et al., n.d.) b. Perkembangan Kesehatan Masyarakat di Indonesia Bapak kesehatan masyarakat edwin chadwich adalah orang yang mula- mula tertarik kepada kematian yang terjadi dikalangan masyarakat kota- kota besar di inggris. dari pengamatannya yang teliti dapat menghimpun data yang berkaitan dengan penyakit, sehingga angka kematian pada golongan masyarakat dapat dicatat dengan sangat teliti. bertitik tolak dari penelitiannya, ia terjun lebih dalam lagi dalam bidang kesehatan masyarakat. Generasi=generasi setelah chadwick adalah winslow menjadi muridnya, yang kemudian dikenal sebagai pembina kesehatan masyarakat modern. ia menciptakan defenisi untuk kesehatan masyarakat yang diterima oleh WHO, yang kemudian lahirlah sebagai defenisi sehat, balasan-balasan tentang usaha pokok kesehatan. pengaruh defenisi kesehatan masyarakat dari winshlow kemudian akan membawa pengaruh dalam perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia (Efendi et al., n.d.) Barton membagi 4 tingkatan kesehatan, yaitu : I. Tingkat I : Pelaksanaan kesehatan masyarakat dilakukan melalui cara-cara pengobatan di klinik. II. Tingkat II : Pelaksanaan kesehatan masyarakat sudah diperluas melalui cara-cara pengobatan dipoliklinik, BKIA, maupun RS. III. Tingkat III : Pelaksanaan kesehatan masyarakat telah dikembangkan berbagai usaha pokok kesehatan secara bersamaan, semuanya dikoordinasi secara menyeluruh yang dikenal dengan istilah Pelayanan kesehatan Terintegrasi. IV. Tingkat IV : Pada tingkat ini kesehatan masyarakat pelaksanannya sudah berorientasi secara lintas sektoral dan multidisiplin. 3. Sistem Pelayanan Kesehatan di Indonesia Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam meningkatkan derajat kesehatan. Melalui system ini tujuan pembangunan kesehatan dapat tercapai dengan cara efektif, efisien dan tepat sasaran. Keberhasilan system pelayanan kesehatan tergantung dari berbagai komponen yang masuk dalam pelayanan diantara perawat dokter atau tim kesehatan lain yang satu dengan yang lain saling menunjang. System ini akan memberikan kualitas pelayanan kesehatan yang efektif dengan melihat nilai-nilai yang ada di masyarakat. Dalam pelayanan keperawatan yang merupakan bagian penting dalam pelayanan kesehatan, para perawat diharapkan juga dapat memberikan layanan secara berkualitas ( Orpa et, al 2017 ). a. Teori Sistem Teori tentang sistem akan memudahkan dalam memecahkan persoalan yang ada dalam system. System tersebut terdiri dari subsistem yang membentuk sebuah system yang antara satu dengan lainnya harus saling mempengaruhi. Dalam teori system disebutkan bahwa system itu terbentuk dari subsistem yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Bagian tersebut terdiri dari input, proses, output, dampak, umpan balik dan lingkungan yang kesemuanya saling berhubungan dan saling mempengaruhi, sehingga dapat digambarkan sebagai berikut:
feedback
input Proses output Dampak
Lingkungan b. Input
Merupakan subsistem yang memberikan segala masukan untuk
berfungsinya sebuah system, seperti system pelayanan kesehatan, maka masukan dapat berupa potensi masyarakat, tenaga kesehatan , sarana kesehatan, dan lain lain.
c. Proses
Suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah sebuah masukan
untuk menjadikan sebuah hasil yang diharapkan dari system tersebut, sebagaimana contoh dalam system pelayanan kesehatan, maka yang dimaksud proses adalah berbagai kegiatan dalam pelayanan kesehatan.
d. Output
Hasil yang diperoleh dari sebuah proses, dalam system pelayanan
kesehatan hasilnya dapat berupa pelayanan kesehatan yang berkualitas, efektif dan efisien serta dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat sehingga pasien sembuh dan sehat secara optimal.
e. Dampak
Merupakan akibat yang dihasilkan sebuah hasil dari system, yang
terjadi relative lama waktunya. Setelah hasil dicapai, sebagaimana dalam system pelayanan kesehatan, maka dampaknya akan menjadikan masyarakat sehat dan mengurangi angka kesakitan dan kematian karena pelayanan terjangkau oleh masyarakat.
f. Umpan balik
Merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadikan masukan dan ini
terjadi dari sebuah system yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Umpan balik dalam system pelayanan kesehatan dapat berupa kualitas tenaga kesehatan yang juga dapat menjadikan input yang selalu meningkat. g. Lingkungan
Lingkungan disini adalah semua keadaan diluar system tetapi dapat
mempengaruhi pelayanan kesehatan sebagaimana dalam system kesehatan, lingkungan yang dimaksud dapat berupa lingkungan geografis, atau situasi kondisi social yang ada di masyarakat seperti instusi dari luar pelayanan kesehatan.
4. Tingkatan Pelayanan di Indonesia
Pelayanan kesehatan merupakan salah satu komponen dalam sistem kesehatan nasional yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Dalam Undang-Undang Nomor 36/2009 tentang kesehatan, dijelaskan bahwa definisi dari fasilitas pelayanan kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat (Megatsari et al., 2019). a. Pelayanan Kesehatan secara Primer Adalah pelayanan peningkatan dan pencegahan tanpa mengabaikan pengobatan dan pemulihan dengan sasaran keluarga, kelompok dan masyarkat. Pelayanan kesehatan ini menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang pelaksanan operasionalnya dapat didelegasikan kepada puskesmas, dan/atau fasilitas layanan kesehatan primer lainnya yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat. b. Pelayanan Kesehatan secara Sekunder Adalah pelayanan kesehatan spesialistik yang menerima rujukan dari pelayanan primer yang meliputi rujukan kasus, spesimen, dan ilmu pengetahuan serta dapat merujuk kembali kefasilitas pelayanan kesehatan yang merujuk. Pelayanan ini dilaksanakan oleh dokter spesialis atau dokter yang sudah mendapatkan izin pendidikan khusus dan mempunyai izin praktik serta didukung tenaga kesehatan lainnya yang diperlukan. c. Pelayanan Kesehatan secara Tersier Pelayanan kesehatan ini menerima rujukan kesehatan dari pelayanan kesehatan masyarakat sekunder dan memberikan fasilitas dalam bentuk sarana, teknologi, sumber daya manusia kesehatan, dan rujukan operasional, serta melakukan penelitian dan pengembangan bidang kesehatan masyarakat dan penapisan teknologi dan produk teknologi yang terkait. Pelaksana pelayanan kesehatan masyarakat tersier adalah Dinas Kesehatan Provinsi, Unit kerja terkait di tingkat provinsi, kementrian kesehatan dan unit kerja terkait di tingkat nasional. 5. Dasar-dasar kesehatan masyarakat sebagai penunjang praktik kesehatan masyarakat Kesehatan masyarakat diartikan sebagai aplikasi dan kegiatan terpadu antara sanitasi dan pengobatan dalam mencegah penyakit yang melanda penduduk atau masyarakat. Kesehatan masyarakat adalah kombinasi antara teori (ilmu) dan Praktek (seni) yang bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan penduduk (masyarakat). Kesehatan masyarakat adalah sebagai aplikasi keterpaduan antara ilmu kedokteran, sanitasi, dan ilmu sosial dalam mencegah penyakit yang terjadi di masyarakat.
a. Prinsip Kesehatan Masyarakat
Agar usaha kesehatan masyarakat dapat terlaksana dengan baik ada beberapa prinsip pokok yang harus diperhatikan, yaitu: 1. Sasaran pelayanan meliputi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat 2. Dasar utama dalam pelaksanaan perawatan kesehatan masyarakat adalah menggunakan metode pemecahan masalah yang dituangkan dalam pelayanan kesehatan. 3. Kegiatan utama pelayanan kesehatan adalah di masyarakat bukan di rumah sakit. Tenaga kesehatan adalah tenaga yang generalis. 4. Peran tenaga kesehatan terpenting adalah sebagai pendidik (health education) dan pembantu (change egent). 5. Praktik kesehatan masyarakat timbul dari kebutuhan aspirasi, masalah dan sumber yang terdapat di masyarakat. b. Pokok kegiatan kesehatan masyarakat Sesuai dengan kemampuan tenaga maupun fasilitas, maka Pokok- pokok kegiatan kesehatan masyarakat yang dapat dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1. Asuhan langsung kepada individu, kelompok dan masyarakat 2. Promosi kesehatan 3. Konseling dan pemecahan masalah 4. Rujukan 5. Asuhan komunity 6. Penemuan kasus 7. Penghubung 8. Koordinasi. 9. Kerja sama. 10. Advokasi. 11. Bimbingan dan pembinaan. 12. Pelimpahan wewenang/pengembangan peranan. 13. Rencana lepas asuhan 14. Panutan/role model. 15. Penelitian; membantu mengidentifikasi mengembangkan teori-teori yang merupakan dari diri praktik kesehatan masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Prasetyawati, N., 2018. PERSPEKTIF GENDER DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL INDONESIA. IPTEK J. Proc. Ser. 0, 53. https://doi.org/10.12962/j23546026.y2018i5.4421 BTKLPP, 2019. Rencana Aksi Kegiatan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Dan Pengendalian Penyakit (Btklpp) Kelas. J. Chem. Inf. Model. 53, 1689–1699. https://portal.sukabumikota.go.id/2504/pembangunan-kesehatan-untuk- meningkatkan-kemampuan-hidup-sehat-bagi-setiap-orang/ Hasnidar, et al. 2020. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yayasan Kita Menulis. Kota Medan, Sumatera Utara. Hidayat, A., Salsabila, P.A., Winaon, R., Nuroktaviani, S., Sari, T.P., n.d. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN KESEHATAN MASYARAKAT 18. Efendi S, Maida P, Elisabeth S. 2019. Kesehatan Masyarakat. Zifatama Jawara. Pondok jati, Sidoarjo. Megatsari, H., Laksono, A.D., Ridlo, I.A., Yoto, M., Azizah, A.N., 2019. PERSPEKTIF MASYARAKAT TENTANG AKSES PELAYANAN KESEHATAN. Bul. Penelit. Sist. Kesehat. 21. https://doi.org/10.22435/hsr.v21i4.231 Dr.Ishak Kenre, SKM., M.Kes. Fitriani, S.ST,. M,Kes.2022 Buku Digital - Ilmu Kesehatan Masyarakat. Eurika Media Aksara, Jawa Tengah