2. Etiologi Nyeri
1) Trauma pada jaringan tubuh misalkan kerusakan jaringan akibat benda atau
cedera
2) Iskemik jaringan
3) Spasmus otot merupakan suatu keadaan kontraksi yang tidak disadari atau tak
terkendali sering menimbulkan rasa sakit.
4) Inflamasi pembengkakan jaringan mengakibatkan tekanan lokal dan juga karena
ada pengeluaran zat iskemik dan zat kimia broakkifta lainnya.
3. Manifestasi Klinis Nyeri
1) Gangguan tidur
2) Posisi menghindari nyeri
3) Raut wajah kesakitan (meringis/merinti)
4) Gerakan menghindari nyeri
5) Perubahan nafsu makan
6) Tekanan darah meningkat
Munculnya nyeri berkaitan dengan respon dan adanya rangsangan, respon nyeri
yang dimaksud naciceptor merupakan ujung-ujung saraf sangat bebas yang memiliki
sedikit atau bahkan tidak memiliki nyeri yang tersebar pada kulit dan mukosa,
khususnya pada usera persendian dinding arteri, hati kandungan empedu. Reseptor nyeri
dapat memberikan respon akibat adanya stimulus atau ringkasan, stimulus tersebut dapat
berupa zat kimiawi seperti histamine, bradikinin, prostaglin dan macam asam yang lepas
apabila terdapat kerusakan pada jaringan akibat kekurangan oksigen, stimulus yang lain
dapat berupa termo, listrik atau mekanik.
5. Pemeriksaan Diagnostik
1) Pemeriksaan USG untuk data penunjang apabila ada nyeri tekan di abdomen
2) Ronteng untuk mengetahui tentang tulang atau organ dalam yang abnormal
3) Pemeriksaan lab sebagai data penunjang pemeriksaan lainnya
4) CT-Scan (cidera kepala) untuk mengetahui adanya pembuluh darah yang pecah
di otak
5) Poto thoracks untuk mengetahui kelainan pada thoraks dan paru-paru
6. Komplikasi
1) Gangguan pola istrahat dan tidur
2) Msalah mobilitas
3) Ileus
4) Edema
7. Penatalaksanaan Medis
1) Distraksi
2) Tehnik relaksasi
3) Kompres hangat dingin
4) Stimulus dingin
5) Kolaborasi dengan dokter
2. Keluhan utama
Sering terjadi alasan klien untuk meminta pertolongan kesehatan adalah nyeri
abdomen.
3. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat kesehatan sekarang
2) Riwayat kesehatan dahulu
3) Riwayat kesehatan keluarga
4) Riwayat psikologis dan spiritual
4. Aktivitas sehari-hari (sebelum dan sesudah sakit)
1) Pola nutrisi
2) Pola eliminasi
3) Pola personal hygiene
4) Pola istrahat dan tidur
5) Pola aktivitas dan latihan
6) Seksualitas/reproduksi
7) Peran
8) Persepsi diri/konsep diri
9) Kognitif diri/konsep diri
10) Kognitif preseptual
5. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
2) Mata
3) Hidung
4) Mulut
5) Telinga
6) Leher
7) Dada
8) Abdomen
9) Ekstermitas
Obstruksi Usus
Irisan Pembedahan
Gelisah, sulit tidur dan tidak nyaman Mediator Nyeri Gelisah dan merasa
depresi
Nyeri Akut
Gangguan Rasa Nyaman Hipotalamus
Mediator Nyeri
Nyeri Kronik
4. Intervensi Keperawatan
1. Berikan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
2. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
3. Fasilitasi istirahat dan
tidur
4. Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan standar
meredakan nyeri
Edukasi
1. Jelaskan penyebab,
periode dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor
Stase Keperawatan Dasar Ns XIV FIKES UMGO pg.
nnyeri secara mandiri
4. Anjurkan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
analgetik jika perlu.
Gangguan Rasa Nyaman Setelah dilakukan intervensi Terapi relaksasi
( ) b.d efek samping selama 3x24 jam maka statu Definisi :
medikasi pembedahan kenyamanan menurun dengan Menggunakan tehnik
d.d gejala dan tanda kriteria hasil sebagai berikut peregangan untuk mengurangi
mayor tanda dan gejala
1. Keluhan tidak nyaman
ketidaknyamanan seperti
Mengeluh tidak nyaman menurun
nyeri, ketegangan otot atau
dan gelisah 2. Gelisah menurun
kecemasan
3. Keluhan selit tidur
1. Mengeluh sulit tidur
menurun Observasi
2. Tidak mampu rileks
4. Merintih menurun
1. Identifikasi penurunan
tingkat energy,
ketidakmampuan
berkonsentrasi, atau gejala
lain yang mengganggu
kemampuan kognitif .
2. Identifikasi teknik
relaksasi yang pernah
efektif digunakan.
3. Identifikasi kesediaan,
kemampuan,dan
penggunaan teknik
sebelumnya.
4. Periksa ketegangan otot
frekuensi nadi, tekanan
darah, dan suhu sebelum
1. Berikan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
2. Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan standar
meredakan nyeri
1. Jelaskan penyebab,
periode dan pemicu nyeri.
2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
3. Anjurkan monitor nyeri
sevara mandiri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
analgetik
5. Implementasi
Implementasi dilakukan sesuai degan rencana keperawatan yang telah dilakukan
6. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan cara menilai kemampuan dalam merespon tindakan yang
telah diberikan oleh perawat.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI 92017). Standar diagnosa keperawatan Indonesia, Jakarta :
Dewan pengurus pusat persatuan perawat nasional Indonesia. Retrived from
http:www.inna ppni.or.id
Tim Pokja SIKI DPP PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesi (1), Jakarta :
Retrived from http:www.inna ppni.or.id
Tim Pokja SIKI DPP PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Definisi dan
kriteria hasil keperawatan. Jakarta : dewan Pengurus pusat persatuan perawat
nasional Indonesia. Retrived from http:www.inna ppni.or.id
Asnandi, 2018. Teknik procedural keperawatan : konsep aplikasi kebutuhan dasar klien.
Jakarta : salemba medika
Wartono, 2016. Kebutuhan dasar dan proses keperawatan. Jakarta : salemba medika
1. Identitas Klien
Nama : Ny. A.H Umur : 27 THN
Tempat / Tanggal Lahir : Gtlo/12-08-1994 Jenis Kelamin : P
Agama : Islam Suku : Gorontalo
Pendidikan : SMA Dx. Medis :Kolik
Abdomen, post op laparatomi
ileus paralitik perpolasi
Alamat : Jln.Beringin Telepon :…
Tanggal masuk RS : 26 Maret 2022 Ruangan : Bedah
Golongan Darah :… Sumber info : klien dan kel
Simbol Genogram :
: Laki-laki : Cerai : Berpisah
: Perempuan : Kembar Non identik : Abortus
X : Meninggal Dunia : Kembar Identik : Diadopsi
: Klien - - - - : Hidup bersama: Lahir Mati
X X X
Keterangan : Kakek dan nenek klien telah meninggal dunia karena faktor usiaIbu dan bapak
klien masih hidup dan sehat, namun ibu klien memiliki riwayat penyakit
hipertensi sedangkan bapak asien memiliki riwayat penyakit jantung dan
ginjal. Klien tinggal bersama suami dan anak-anaknya
3. Keluhan Saat Ini : Pada saat dikaji pada tanggal 28 maret 2022 pukul 10:25
wita klien mengatakan nyeri pada luka post op laparatomi,
nyeri seperti teriris-iris dibagian perut bawah samping
pusat sampai bagian umbilicus skala nyeri 8 (1-10) skala
nyeri berat, nyeri terus menerus bahkan sulit tidur, tertawa
dan bicara pun nyeri, serta klien mengeluh tidan nafsu
makan dan sulit makan
4. Riwayat Keluhan Saat Ini : nyeri pada luka post op laparatomi ileus paralitik
perpolasi dibagian perut bawah samping pusat sampai
umbilicus pembedahan dilakukan secara vertical,
dengan panjang luka 7 cm dengan 10 jahitan dan saat
dilakukan perawatan luka, luka dalam keadaan terperban
dengan baik dan rapih serta tidak ada tanda-tanda infeksi
dan peradangan.
b. Yang Memperberat : pada saat tertawa, bicara dan bergerak serta saat
beraktivitas
c. Yang Meringankan : pada saat istrahat, tidur dan tidak banyak gerak
2. Riwayat spiritual
a. Support system : klien mengatakan support systemnya adalah
keluarga
(selera makan, menu, Porsi, frekuensi, makanan, kesukaan, pantangan, alat makan dan masalahnya)
Saat sakit : nafsu makan berkurang, makan 3x/hari, porsi makan hanya 2
sendok makan hanya makan bubur, biscuit dan makanan yang
lunak. Pantangan makanan sekarang sudah tidak bisa makan
makanan yang pedis, status nutrisi saat ini masih kurang.
(selera makan, menu, Porsi, frekuensi, makanan, kesukaan, pantangan, alat makan dan masalahnya
Cairan, status Nutrisi saat ini)
2. Istirahat / tidur
Sebelum Sakit : klien tidur siang pukul 13:00-15.30 dan pada malam hari
pukul 23:00-05:45, tidak ada masalah pada pola tidur, kebiasaan
sebelum tidur adalah berdoa
(Jam tidur siang/malam, pola tidur, kebiasaan sebelum tidur dan masalahnya)
Saat sakit : pola tidur tidak teratur dan sering terbangun saat tidur karena
nyeri. Pada siang hari sering terbangun pada pukul 14:00 karena
nyeri dan pada malam hari sering terbangun sekitar pukul 01:00
dan sering meringis karena nyeri pada luka post op laparatomi
(jam tidur siang/malam, pola tidur, kebiasaan sebelum tidur dan masalahnya)
3. Eliminasi fekal / BAB
Sebelum Sakit : BAB klien lancer 1x/hari dengan konsistensi padat, warna
kuning kecoklatan, bau khas dan tidak menggunakan obat
pencahar namun sudah sekitar 1 minggu belakangan sebelum
masuk rumah sakit klien belum BAB lagi dan mulai nyeri pada
perut tapi hilang timbul nyerinya.
Saat sakit : klien belum BAB 1 minggu sebelum masuk rumah sakit dan
setelah post op laparatomi blum BAB pada tgl 28 maret 2022
(Frekuensi, volume, konsistensi, warna, pencahar, bau dan lain-lain)
(Frekuensi, volume, kejernihan, warna, bau, penggunaan alat bantu miksi, dan lain-lain)
Saat sakit : klien terpasang kateter urin dengan urin ± 1000 cc, urin belum
dibuang dari pasca oprasi sampai pada ruanga perawatan. Pada
pengkajian hari ke 2 urin ± 150 cc dan pada pengkajian hari ke
3 klien sudah diajarkan BAK secara mandiri dan kateter di up
(Frekuensi, volume, kejernihan, warna, bau, penggunaan alat bantu miksi, dan lain-lain, Status
cairan saat ini)
(Meliputi pengalaman bekerja, lama kerja, lama jam kerja, jadwal kerja, jarak tempat kerja, jenis
olagraga dan pelaksanaannya)
Saat sakit : aktivitas mulai berkurang dan hanya berbaring di tempat tidur
6. Personal hygiene
Sebelum Sakit : klien selalu menjaga kebersihan diri dengan andi 3x/hari ,
mencuci rambut 3x/minggu, menjaga kerapian pakaian,
memotong kuku setiap minggu serta tidak ada hambatan dalam
personal hygiene
(Meliputi kebiasaan mandi/frekuensi, mencuci rambut, memotong kuku, kerapian, penampilan, dan
hambatan dalam personal higiene)
Saat sakit : klien mengatakan saat sakit hanya mengelap badan pakai tisu
basa atau kain basah 2x/hari, pada pagi hari dan sore hari
(Meliputi kebiasaan mandi/frekuensi, mencuci rambut, memotong kuku, kerapian, penampilan, dan
hambatan dalam personal higiene)
7. Aktivitas sehari-hari
Sebelum Sakit : klen melakukan kegiatan rutin tiap harinya, klien mengatakan
tidak menggunakan alat bantu dalam melakukan aktivitas
sehari-hari
2. Head to toe
a. Kulit / integument : tekstur kulit halus dan lembab, terdapat lesi dan luka
pada bagian perut, warna kulit kuning langsat sama dengan warna sekitar kulit
lainnya, suhu badan 36,5ºC, peradangan hanya pada luka post op laparatomi
dibagian perut, tidak ada edema serta tidak ada keluhan mengenai kulit.
(Meliputi tekstur, kelembaban, lesi, perubahan warna, sensasi, mobilitas, suhu, turgor, edema,
keluhan yang berhubungan dan cara mengatasinya)
b. Kepala dan rambut : bentuk kepala simetris, ukuran kepala normal bulat,
tidak ada luka pada bagian kepala, tidak ada peradangan , kebersihan kepala
baik, tidak ada keluhan pada bagian kepala
(Meliputi bentuk, ukuran, posisi, warna, bentuk, peradangan, kebersihan, keluhan yang berhubungan
dan cara mengatasinya)
(Meliputi warna bantalan kuku, konsistensi, kontur ketebalan, kebersihan, keluhan yang
berhubungan dan cara mengatasinya)
(Meliputi bentuk, refleks, lapang pandang, sclera, konjungtiva, pupil, akomodasi, ketajaman,
pemakaian alat bantu, peradangan, keluhan yang berhubungan dan cara mengatasinya)
e. Hidung / penghiduan : hidung simetris kiri dan kanan, posisi hidung baik,
tidak ada peradangan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada reaksi alergi, tidak ada
sumbatan pada hidung serta tidak ada keluhan pada hidung
(Meliputi bentuk dan posisi, peradangan, perdarahan, sumbatan, reaksi alergi, keluhan yang
berhubungan dan cara mengatasinya)
f. Telinga / pendengaran : telinga simetris kiri dan kanan, tidak ada peradangan,
tidak ada pendarahan, tidak ada cairan yang keluar dari telinga. Ketajaman
pendengaran baik, tidak memakai alat bantu pendengaran.
(Meliputi brntuk dan posisi , peradangan, perdarahan. Cairan, ketajaman pendengaran, pemakaian
alat bantu, keluhan yang berhubungan dan cara mengatasinya)
g. Mulut dan gigi : membrane mulkosa lembab, gusi pink, lidah bersih,
fungsi pengecapan baik tidak terganggu, tidak ada peradangan, tidak ada
pendarahan, tidak ada gangguan menelan, tidak ada gangguan dengan
kebersihan mulut.
(Meliputi bibir, mukosa, gusi, lidah dan fungsi pengecapan, peradangan, perdarahan, kebersihan,
gangguan menelan, keluhan yang berhubungan dan cara mengatasinya)
(Meliputi, pembengkakan kelenjar tiroid, tekanan vena jugularis, kekakuan, gerakan, keluhan yang
berhubungan dan cara mengatasinya)
Meliputi pernapasan : (bentuk, pola, posisi, bunyi, dan irama) Jantung (bunyi, irama, nyeri,
letak/posisi, capillary refill, suara tambahan, CVP, keluhan yang berhubungan dan cara
mengatasinya)
(Bentuk, turgor, massa, cairan, hepar, lien, ginjal, bising usus, keluhan yang berhubungan dan cara
mengatasinya)
k. Perineum dan genitalia : kebersihan perineum dan genetalia baik dan bersih,
tidak ada peradangan, tidak ada pendarahan, tidak ada pembengkakan, tidak ada
keluhan mengenai perineum dan genetalia
l. Ekstremitas atas dan bawah : ekstermitas atas dan bawah simetris kiri dan
kanan, kekuatan otot tangan normal (5) dan otot kaki belum normal (4) karena
efek dari anastesi. Tangan kanan terpasang IVFD, tidak ada ekstermitas pada
bagian ekstermita
(Bentuk, kekauan, rentang gerak, refleks, tonus, keluhan yang berhubungan dan cara mengatasinya)
………………………......
Yang Mengkaji
2. Data objektif
- Klien nampak meringis kesakitan
- Klien nampak gelisah
- Klien nampak menghindar atau menarik diri apabila disentu pada area perut
- Tanda tanda vital
Tekanan Darah :130/80 mmHg
Frekuensi Nadi : 110x/menit
Frekuensi Respirasi : 20x/menit
Suhu Badan : 36,5ºC
SPO2 :90%
DS :
- Klien nampak meringis kesakitan
- Klien nampak gelisah
- Klien nampak menghindar atau menarik diri apabila disentu pada area perut
- Tanda tanda vital
Tekanan Darah :130/80 mmHg
Frekuensi Nadi : 110x/menit
Frekuensi Respirasi : 20x/menit
Suhu Badan : 36,5ºC
SPO2 :90%
DS :
- Klien nampak meringis kesakitan
- Klien nampak gelisah
- Klien nampak menghindar atau menarik diri apabila disentu pada area perut
Penyakit (Diagnsa Medis) Klien : kolik abdomen post op ileus paralitik porpolasi
Respon utama : nyeri akut
Penyimpangan KDM : (Bagan Sistematis-> Skematik Path Way)
Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, kurang makanan yang berserat, kurang aktivitas
Obstipasi
Obstruksi usus
Post op laparatomi
Irisan pembedahan
Hipotalamus
Mediator nyeri
25 | P r o g r a m P r o f e s i N E R S F I K E S U M G
Senin 28-03-2022
26 | P r o g r a m P r o f e s i N E R S F I K E S U M G
12:00 4.) fasilitasi istirahat dan tidur
6. Pemberian obat dengan hasil :
pada jam 12:00 injeksi cepriaxon 5.) jelaskan penyebab, periode dan
1 gram/iv dan injeksi ranitidin pemicu
2x1/ 1 amp/IV 6.) pemberian analgetik, jika perlu
P. Lanjutkan intervensi
27 | P r o g r a m P r o f e s i N E R S F I K E S U M G
Selasa 29-03-2022
28 | P r o g r a m P r o f e s i N E R S F I K E S U M G
5.) jelaskan penyebab, periode dan
pemicu
P. Lanjutkan intervensi
29 | P r o g r a m P r o f e s i N E R S F I K E S U M G
Rabu 30-03-2022
30 | P r o g r a m P r o f e s i N E R S F I K E S U M G
10:00 2. Memonitor respon terhadap - Klien mengeluh tidak
terapi relaksasi dengan nyaman berkurang
hasil :klien mampu mengotrol
dan menahan rasa nyerinya
3. Mengunakan pakaian longgar O:
11:00 dengan hasil : klien Nampak
nyaman dan luka pada bagian - Klien Nampak menghindar
perut tidak tertekan dengan pada saat ditekan diarea perut
pakaian yang ketat
sampai umbilicus
13.00 4. Menganjurkan sering
mengulangin atau melatih - TTV :
tehnik yang dipilih dengan TD : 120/90 mmhg
hasil klien dapat melakukan N : 96 x/menit
tehnik relaksasi secara mandiri RR : 20 x/menit
SB : 36,5oC
Spo2 : 98%
P. Pertahankan intervensi
31 | P r o g r a m P r o f e s i N E R S F I K E S U M G