Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR

NYERI AKUT

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas praktik mata kuliah


Keperawatan Dasar

Disusun Oleh :
Dian Dwi Prawiro
D0023013

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI
2023
BAB 1
KONSEP DASAR AMAN DAN NYAMAN : NYERI AKUT
1.1. Definisi Kebutuhan Dasar Aman dan Nyaman Nyeri Akut
1.1.1. Nyeri akut
Rasa nyaman berupa terbebas dari rasa yang tidak menyenangkan adalah suatu
kebutuhan individu. Nyeri merupakan perasaan yang tidak menyenangkan yang
tekadang dialami individu. Kebutuhan terbebas dari rasa nyeri itu merupakan salah satu
suatu kebutuhan dasar yang merupakan tujuan diberikannya asuhan keperawatan pada
seorang pasien di rumah sakit (Perry & Potter, 2009).

Nyeri diartikan berbeda-beda antar individu, bergantung pada persepsi nya. Walaupun
demikian, ada satu kesamaan mengenai persepsi nyeri. Secara sederhana, nyeri dapat
diartikan sebagai suatu sensasi yang tidak meneynangkan baik secara sensori maupun
emosional yang berhubungan dengan adanya suatu kerusakan jaringan atau faktor lain,
sehingga individu merasa tersiksa, menderita yang akhirnya akan mengganggu aktivitas
sehari-hari, psikis, dan lain-lain (Perry & Potter, 2009).

Menurut PPNI (2016) Nyeri akut adalah pengalam sensorik atau emasional yang
berkaitan dengan kerusakan jaringan actual atau fungsional, dengan onset mendadak
atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3
bulan. Nyeri akut dapat dideskripsikan sebagai nyeri yang terjadi setelah cedera akut,
penyakit atau intervensi bedah, dengan intensitas yang bervaariasi (ringan sampai berat)
serta berlangsung singkat (kurang dari enam bulan) dan menghilang dengan atau tanpa
pengobatan serelah keadaan pulih pada area yang rusak. Nyeri akut biasanya
berlangsung singkat. Pasien yang mengalami nyeri akut biasanya menunjukan gejala
perspirasi meningkat, denyut nadi dan tekanan darah meningkat (Mubarak et al.m
2015).

1.2. Tujuan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Aman dan Nyaman Nyeri Akut
Tujuan pemenuhan kebutuhan dasar aman dan nyaman yaitu untuk meningkatkan
kebutuhan rasa nyaman yaitu diartikan bahwa perawat telah memberikan kekuatan,
harapan, hiburan, dukungan, dorongan, dan bantuan untuk pasien yang sedang
merasakan nyeri.

1.3. Faktor yang Berhubungan


Nyeri merupakan suatu keadaan yang kompleks yang dipengaruhi olwh fisiologis,
spiritual, psikologis, dan budaya. Factor-faktor yang berhubungan dengan nyeri adalah
sebagai berikut :
1.3.1. Tahap perkembangan usia seseorang merupakan hal yang penting dalam
mempengaruhi reaksi dan ekspresi terhadap nyeri. Anak-anak cenderung kurang
mampu mengungkapkan nyeri yang mereka rasakan disbanding orang dewasa. Disisi
lain prevelensi nyeri lansia lebih tinggi karena penyakit akut atau kronis dan
degenerative yang didierita.

1.3.1.1. Keletihan atau kelelahan yang menyebabkan sensasi nyeri semakin intensif
dan menurunkan kemampuan koping. Apabila keletihan disertai kesulitan tidur, makan
persepsi nyeri bahkan dapat terasa lebih berat lagi.

1.3.1.2. Gaya koping mempengaruhi kemampuan seseorang yang memperlakukan


nyeri. Seseorang yang mengontrol nyeri dengan lokus internal merasa bahwa yeri
mereka sendiri mempunyai kemampuan untuk mengatasi nyeri. Sebaliknya jika orang
dengan lokus eksternal lebih merasa bahwa factor-faktor lain didalam hiduonya seperti
perawat merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap nyeri.

1.4. Gangguan atau Masalah yang Muncul


Dampak respon fisiologis terhadap nyeri dapaat menunjukan keadaan dan sifat nyeri
serta ancaman yang potensial terhadap kesejahterahan pasien. Saat nyeri denyut nadi
dan tekanan darah pasien serta frekuensi napas akan mengalami peningkatan. Selain itu
pasien akan menunjukan ekspresi wajah dan gerakan tubuh seperti pasien akan sering
meringis, mengernyitkan dahi, mengigit bibir, gelisah, mengalami ketegangan otot, dan
menghindari kontak sosial.

1.5. Tanda dan Gejala


Tanda dan gejala menurut PPNI (2016) adalah sebagai berikut :
1.5.1. Tanda dan Gejala Mayor
Mengeluh nyeri, tampak meringis, bersikap protektif (mis. Waspada, posisi menghindar
nyeri), gelisah, frekuensi nadi meningkat dan sulit tidur.

1.5.2. Tanda dan Gejala Minor


Tekanan darah meningkat, pola napas berubah, napsu makan berubah, proses berpikir
terganggu, berfokus pada diri sendiri dan diaphoresis.

BAB 2
ASUHAN KEPERAWATAN
2.1 Pengkajian
2.1.1. Biodata Pasien
2.1.1.1. Meliputi nama, alamat, ruangan dirawat, nomer RM, tanggal masuk RS, umur
pasien dan informan.
2.1.1.2. Alasan masuk, keluhan pertama kali masuk biasanya pasien nyeri akut yaitu
merasakan nyeri tekan atau seperti ditusuk-tusuk dengan frekuensi hilang timbul atau
menetap.
2.1.1.3. Faktor predisposisi dan factor presipitasi pasien yang mempengaruhi nyeri akut

2.1.2. Pemeriksaan Fisik


Hasil dari pengukuran suhu, tekanan darah dan nadi, frekuensi napas, berat badan serta
keluhan fisik yang dirasakan oleh pasien

2.1.3. Psikososial
2.1.3.1. Genogram
Genogram pasien yang terdiri dari tiga generasi dalam keluarga pasien.
2.1.3.2. Gambaran diri
Bagian tubuh yang disukai atau tidak disukai oleh pasien
2.1.3.2.1. Identitas Pasien
Pasien sukar menetapkan keinginan dan sukar dalam pengambilan kepetusan
2.1.3.2.2. Peran
Perubahan fungsi peran membuat pasien merasa putus asa dan tidak percaya diri
2.1.3.3. Ideal diri
Keinginan pasien dalam mencapai sesuatu, kadang tercapai dan kadang tidak,
Pasien sering mengungkapkan keputusaanya.
2.1.3.4. Harga diri
Pasien sering merasa malu terhadap diri sendiri maupun orang lain,pasien
kehilangan rasa percaya diri dalam hubungan sosial.

2.2. Diagnosa Keperawatan


Nyeri Akut
Berhubungan dengan :
2.2.1. Agen pencedera fisiologis (mis. Inflamasi, iskemia, neoplasma)
2.2.2. Agen pencedera kimiawi (mis. Terbakar, bahan kimia iritan)
2.2.3. Agen pencedera fisik (mis. Abses, amputasi, terbakar, terpotong, mengangkat
berat, prosedur operasi, trauma, latihan fisik berlebihan)
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif Objektif
1. Mengeluh nyeri 1. Tampak meringis
2. Bersikap proktektif (mis.waspada,
posisi menghindar nyeri)
3. Gelisah
4. Frekuensi nadi meningkat
5. Sulit tidur

Gejala dan Tanda Minor


Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1. Tekanan darah meningkat
2. Polan napas berubah
3. Nafsu makan berubah
4. Proses berpikir terganggu
5. Manarik diri
6. Berfokus pada diri sendiri
7. Diaforsesis

2.3 Intervensi
Tujuan dan Kriteria Hasil (SLKI) Intervensi Keperawatan (SIKI)
Setelah dilakukan Tindakan keperawatan Manajemen Nyeri (I.08238)
dalam 1x24 jam, diharapkan Tingkat Nyeri 1. Observasi
(L.08066) dapat teratasi dengan kriteria - Identifikasi skala nyeri
hasil: - Identifikasi lokasi,frekuensi,kualitas
1. Keluhan nyeri menurun dan intensitas nyeri
2. Sikap protektif menurun - Identifikasi faktor yang
3. Meringis berkurang memperberat dan memperingan
4. Gelisah membaik nyeri
5. Kesulitan tidur membaik 2. Terapeutik
- Berikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri (mis.
TENS, hypnosis, akupuntur, terapi
music, terapi pijat, kompres
hangat/dingin, terapi bermain)
- Fasilitasi istirahat dan tidur
(memposisikan tidur pasien agar
nyaman)
3. Edukasi
- Jelaskan penyebab dan pemicu nyeri
timbul
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurasi rsa nyeri
- Ajurkan monitor nyeri secara
mandiri
4. Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian anakgetik,
jika perlu.

DAFTAR PUSTAKA
Potter, P. A., Perry, A. G., Kerr, J. C., & Sirotnik, M. K. (2009). Canadian fundamentals of
nursing.
Indonesia, P. P. N. (2016). Standar diagnosis keperawatan Indonesia. Jakarta: PPNI.

Anda mungkin juga menyukai