Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN GANGGUAN RASA NYAMAN : NYERI DI RUANG

ANGGREK RUMAH SAKIT EMBUNG FATIMAH

KOTA BATAM

OLEH :

NIM :

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MITRA BUNDA PERSADA BATAM

T.A. 2019-2020
LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN RASA NYAMAN (NYERI)

I. Konsep Kebutuhan

1.1 Definisi Nyeri

Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak menyenangkan bersifat

sangat subyektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal

skala atau tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan

atau mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya (Aziz Alimul, 2006).

Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang

dan ekstensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya

(Tamsuri, 2007).

Sensori yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang

muncul secara aktual atau potensial kerusakan jaringan atau menggambarkan

adanya kerusakan. Serangan mendadak atau pelan intensitasnya dari ringan

sampai berat yang dapat diantisipasi dengan akhir yang dapat diprediksi dan

dengan durasi kurang dari 6 bulan (Asosiasi Studi Nyeri Internasional); awitan

yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat hingga akhir yang

dapat diantisipasi atau di prediksi. (NANDA, 2015). Nyeri kronis serangan yang

tiba-tiba atau lambat dari intesitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat

diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung > 3 bulan (NANDA, 2012)


1.2 Tanda & Gejala

 Gangguan tidur.

 Posisi menghindari nyeri

 Gerakan menghindari nyeri

 Raut wajah kesakitan (menangis, merintih)

 Perubahan nafsu makan

 Tekanan darah meningkat

 Depresi

1.3 Etiologi

1.3.1 Faktor Resiko

A. Nyeri Akut

 Melaporkan nyeri secara verbal dan non verbal

 Menunjukkan kerusakan

 Posisi untuk mengurangi nyeri

 Muka dengan ekspresi nyeri

 Gangguan tidur

 Respon otonom (penurunan tekanan darah, suhu, nadi)

 Tingkah laku ekspresif (gelisah, merintih, nafas panjang,

mengeluh)

B. Nyeri Kronis

 Perubahan berat badan

 Melaporkan secara verbal dan non verbal


 Menunjukan gerakan melindungi, gelisah, depresi, focus pada diri

sendiri

 Kelelahan

 Perubahan pola tidur

 Takut cidera

 Interaksi dengan orang lain menurun

1.3.2 Faktor Predisposisia

 Trauma

 Peradanganc

 Trauma psikologis

1.3.3 Faktor Presipitasia

 Lingkunganb

 Suhu ekstrimc

 Kegiatan

 Emosi

1.4 Fisiologi Sistem

Pada saat sel saraf rusak akibat trauma jaringan, maka terbentuklah zat-

zat kimia seperti Bradikinin, serotonin dan enzim proteotik. Kemudian zat-zat

tersebut merangsang dan merusak ujung saraf reseptor nyeri dan rangsangan

tersebut akandihantarkan ke hypothalamus melalui saraf asenden. Sedangkan di

korteks nyeri akan dipersiapkan sehingga individu mengalami nyeri. Selain

dihantarkan ke hypothalamus nyeri dapat menurunkan stimulasi terhadap


reseptor mekanin sensitif pada termosensitif sehingga dapat juga menyebabkan

atau mengalami nyeri (Wahit Chayatin, N.Mubarak, 2007).

1.5 Macam-Macam Gangguan Yang Mungkin Terjadi Pada Sistem

 Oedema Pulmonal

 Kejang

 Masalah Mobilisasi

 Hipertensie.Hipertermi

 Gangguan pola istirahat dan tidur

2. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

2.1 Pengkajian

2.1.1 Riwayat Keperawatan

Pengkajian riwayat pasien saat ini meliputi alasan pasien yang

menyebabkan terjadi keluhan/gangguan dalam mobilitas dan imobilitas,

seperti adanya nyeri, kelemahan otot, kelelahan, tingkat mobilitas dan

imobilitas, daerah terganggunya mobilitas dan imobilitas, dan lama

terjadinya gangguan mobilitas.

2.1.2 Pemeriksaan Fisik

2.1.2.1 Perilaku non Verbal

Beberapa perilaku non verbal yang dapat kita amati

antara lain ekspresi wajah, gemeretak gigi, menggigit bibir

bawah, dll
2.1.2.2 Kualitas

Deskripsi menolong orang mengkomunikasikan

kualitas dan nyeri. Anjurkan pasien menggunakan bahasa

yang dia ketahui.

2.1.2.3 Faktor Persepsi

Beberapa factor presipitasi yang meningkatkan

nyeri antara lain lingkungan, suhu ekstrim, kegiatan yang

tiba-tiba

2.1.2.4 Intensitas

Nyeri dapat berupa ringan, sedang, berat atau tak tertahankan,

atau dapat menggunakan skala dari 0-10

2.1.2.5 Waktu dan LamaPerawat perlu mengetahui, mencatat kapan

nyeri mulai, berapa lama, bagaimana timbulnya, juga

interval tanpa nyeri, kapan nyeri terakhir timbul

2.1.2.6 Hal yang perlu dikaji lainnya adalah karakteristik nyeri

(PQRST)

P (Provokatif): Faktor yang mempengaruhi gawat dan

ringannya nteri.

Q (quality): seperti apa nyeri tersebut (tajam, tumpul,

tersayat)

R (region): daerah perjalanan penyakit

S (skala nyeri):keperahan/intensitas nyerie.

 T (time): lama/waktu serangan/frekuensi nyer


2.1.3 Pemeriksaan Penunjang

2.1.3. 1 Pemeriksaan USG untuk data penunjang apabila ada

nyeri tekan abdomen.

2.1.3. 2 Rontgen untuk mengetahui tulang atau organ dalam yang

abnormal.

2.1.3. 3 Pemeriksaan lab sebagai data penunjang pemeriksaan

lainnya.d.CT-Scan (cidera kepala) untuk mengetahui

adanya pemnuluh darah yang pecah di otak

2.1.4 Analisa Keperawatan Yang Mungkin Muncul

2.2 Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul


Diagnosa I : Nyeri akut

2.2.1 Definisi : Pengalaman sensori dan emosional yang tidak

menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan yang aktual atau

potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa

(International Association for the study of Pain): awitan yang tiba-tiba

atau lambat dan intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat

diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung <6 bulan

2.2.2 Batasan Karakteristik :

 Perubahan selera makan

 Perubahan tekanan darah

 Perubahan frekwensi jantung

 Perubahan frekwensi pernapasan

 Laporan isyarat

 Diaforesis

 Perilaku distraksi (mis,berjaIan mondar-mandir mencari orang lain dan

atau aktivitas lain, aktivitas yang berulang)

 Mengekspresikan perilaku (mis, gelisah, merengek, menangis)

 Masker wajah (mis, mata kurang bercahaya, tampak kacau, gerakan

mata berpencar atau tetap pada satu fokus meringis)

 Sikap melindungi area nyeri

 Fokus menyempit (mis, gangguan persepsi nyeri, hambatan proses

berfikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan)


 Indikasi nyeri yang dapat diamati

 Perubahan posisi untuk menghindari nyeri

 Sikap tubuh melindungi

 Dilatasi pupil

 Melaporkan nyeri secara verbal

 Gangguan tidur

2.2.3 Faktor Yang Bergubungan :

 Agen cedera (mis, biologis, zat kimia, fisik, psikologis)

Diagnosa II : Nyeri Kronis

2.2.4 Definisi : Pengalaman sensoris dan emosional yang tidak menyenangkan

yang timbul dari kerusakan jaringan aktual atau potensial atau dijelaskan

dalam hal kerusakan tersebut (Asosiasi Internasional untuk Studi Rasa

Sakit); onset yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas apapun dari ringan

sampai berat, konstan atau berulang tanpa akhir yang diantisipasi atau

dapat diprediksi dan durasi lebih dari enam (6) bulan

2.2.5 Batasan Karakteristik

 Perubahan pada nada otot (bervariasi dari yang lembek sampai

kaku); topeng wajah sakit

 Berubah kemampuan untuk melanjutkan aktivitas sebelumnya

 Anorexia
 Atrofi kelompok otot yang terlibat

 Respons otonom (diaphoresis, perubahan BP, respirasi, denyut

nadi)

 Perubahan nafsu makan / makan, berat badan; pola tidur;

kemampuan yang berubah untuk melanjutkan kegiatan yang

diinginkan; kelelahan

 Perubahan pola tidur

 Depresi

 Gangguan / menjaga perilaku melindungi bagian tubuh

 Masker wajah; perilaku ekspresif (gelisah, erangan, tangisan,

mudah tersinggung); memfokuskan diri; fokus yang menyempit

(persepsi waktu yang berubah, gangguan proses berpikir)

 Kelelahan

 Takut reinjury

 Perilaku yang dijaga / protektif; gangguan perilaku (mondar-

mandir / aktivitas berulang, interaksi berkurang dengan orang

lain)

 Iritabilitas, gelisah

 Mengurangi interaksi dengan orang

 Fokus diri

 Respons bermotif simpatik (mis., Suhu, dingin, perubahan posisi

tubuh, hipersensitivitas)
 Laporan lisan atau kode atau bukti observasi perilaku protektif,

perilaku menjaga, topeng wajah, mudah tersinggung, fokus diri,

gelisah, depresi.

 Laporan lisan / kode; keasyikan dengan rasa sakit

 Perubahan berat badan

2.2.6 Faktor Yang Berhubungan

 Cacat fisik kronis

 Cacat psikologis kronis

 Proses penyakit (kompresi / penghancuran jaringan syaraf / organ

tubuh, infiltrasi saraf atau suplai vaskular, penyumbatan atau jalur

saraf, pembengkakan)

 Melukai agen (biologis, kimiawi, fisik, psikologis)

 Efek samping dari berbagai agen terapi kanker

2.3 Perencanaan Keperawatan

Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi

Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan NIC


keperawatan selama x Pain Management
Definisi : diharapkan: □ Lakukan pengkajian nyeri
Pengalaman sensori dan secara komprehensif
emosional yang tidak NOC termasuk lokasi,
menyenangkan yang muncul □ Pain Level, karakteristik, durasi
akibat kerusakan jaringan yang □ Pain control frekuensi, kualitas dan
aktual atau potensial atau □ Comfort level faktor presipitasi
digambarkan dalam hal kerusakan □ Observasi reaksi nonverbal
sedemikian rupa (International Kriteria Hasil : danketidaknyamanan
Association for the study of Pain): □ Mampu mengontrol nyeri □ Gunakan teknik
awitan yang tiba-tiba atau lambat (tahu penyebab nyeri, komunikasi terapeutik
dan intensitas ringan hingga berat mampu menggunakan untuk mengetahui
dengan akhir yang dapat tehnik nonfarmakologi pengalaman nyeri pasien
diantisipasi atau diprediksi dan untuk mengurangi nyeri, □ Kaji kultur yang
berlangsung <6 bulan. mencari bantuan) mempengaruhi respon
□ Melaporkan bahwa nyeri nyeri
Batasan Karakteristik : berkurang dengan □ Evaluasi pengalaman nyeri
□ Perubahan selera makan menggunakan manajemen masa lampau
□ Perubahan tekanan darah nyeri □ Evaluasi bersama pasien
□ Perubahan frekwensi jantung □ Mampu mengenali nyeri dan tim kesehatan lain
□ Perubahan frekwensi (skala, intensitas, tentang ketidakefektifan
pernapasan frekuensi dan tanda nyeri) kontrol nyeri masa Iampau
□ Laporan isyarat □ Menyatakan rasa nyaman □ Bantu pasierl dan keluarga
□ Diaforesis setelah nyeri berkurang untuk mencari dan
□ Perilaku distraksi (mis,berjaIan menemukan dukungan
mondar-mandir mencari orang □ Kontrol lingkungan yang
lain dan atau aktivitas lain, dapat mempengaruhi nyeri
aktivitas yang berulang) seperti suhu ruangan,
□ Mengekspresikan perilaku (mis, pencahayaan dan
gelisah, merengek, menangis) kebisingan
□ Masker wajah (mis, mata □ Kurangi faktor presipitasi
kurang bercahaya, tampak nyeri
kacau, gerakan mata berpencar □ Pilih dan lakukan
atau tetap pada satu fokus penanganan nyeri
meringis) (farmakologi, non
□ Sikap melindungi area nyeri farmakologi dan inter
□ Fokus menyempit (mis, personal)
gangguan persepsi nyeri, □ Kaji tipe dan sumber nyeri
hambatan proses berfikir, untuk menentukan
penurunan interaksi dengan intervensi
orang dan lingkungan) □ Ajarkan tentang teknik non
□ Indikasi nyeri yang dapat farmakologi
diamati □ Berikan anaIgetik untuk
□ Perubahan posisi untuk mengurangi nyeri
menghindari nyeri □ Evaluasi keefektifan
□ Sikap tubuh melindungi kontrol nyeri
□ Dilatasi pupil □ Tingkatkan istirahat
□ Melaporkan nyeri secara verbal □ Kolaborasikan dengan
□ Gangguan tidur dokter jika ada keluhan
dan tindakan nyeri tidak
berhasil
Faktor Yang Berhubungan :
□ Monitor penerimaan
        Agen cedera (mis, biologis, zat
kimia, fisik, psikologis) pasien tentang manajemen
nyeri

Analgesic Administration
□ Tentukan lokasi,
karakteristik, kualitas, dan
derajat nyeri sebelum
pemberian obat
□ Cek instruksi dokter
tentang jenis obat, dosis,
dan frekuensi
□ Cek riwayat alergi
□ Pilih analgesik yang
diperlukan atau kombinasi
dari analgesik ketika
pemberian lebih dari satu
□ Tentukan pilihan analgesik
tergantung tipe dan
beratnya nyeri
□ Tentukan analgesik
pilihan, rute pemberian,
dan dosis optimal
□ Pilih rute pemberian secara
IV, IM untuk pengobatan
nyeri secara teratur
□ Monitor vital sign sebelum
dan sesudah pemberian
analgesik pertama kali
□ Berikan analgesik tepat
waktu terutama saat nyeri
hebat
□ Evaluasi efektivitas
analgesik, tanda dan gejala
Nyeri Kronis Setelah dilakukan tindakan NIC
keperawatan selama x □ Menilai dan
Definisi : diharapkan: mendokumentasikan
Pengalaman sensoris dan karakteristik nyeri
emosional yang tidak NOC □ Kaji dan perhatikan tanda
menyenangkan yang timbul dari □ Joint Movement : Active dan gejala yang
kerusakan jaringan aktual atau □ Mobility level berhubungan dengan nyeri
potensial atau dijelaskan dalam □ Self care : ADLs kronis seperti kelemahan,
hal kerusakan tersebut (Asosiasi □ Transfer performance penurunan nafsu makan,
Internasional untuk Studi Rasa penurunan berat badan,
Sakit); onset yang tiba-tiba atau perubahan postur tubuh,
Kriteria Hasil:
lambat dari intensitas apapun dari gangguan pola tidur,
□ Pasien menunjukkan
ringan sampai berat, konstan atau kecemasan, mudah
penggunaan keterampilan
berulang tanpa akhir yang tersinggung, agitasi, atau
relaksasi dan aktivitas
diantisipasi atau dapat diprediksi depresi
diversifikasi yang berbeda
dan durasi lebih dari enam (6) □ Kaji persepsi pasien
seperti yang ditunjukkan
bulan. tentang efektivitas teknik
untuk situasi individu
□ Pasien melaporkan nyeri yang digunakan untuk
Batasan Karakteristik : menghilangkan rasa sakit
pada tingkat yang kurang
□ Perubahan pada nada otot di masa lalu.
dari 3 sampai 4 pada skala
(bervariasi dari yang lembek □ Evaluasi faktor-faktor
penilaian 0 sampai 10
sampai kaku); topeng wajah seperti jenis kelamin,
□ Pasien menggunakan
sakit budaya, masyarakat, dan
strategi penghilang rasa
□ Berubah kemampuan untuk fitur religius yang dapat
sakit farmakologis dan
melanjutkan aktivitas mempengaruhi
nonpharmacological.
sebelumnya pengalaman nyeri pasien
□ Pasien melontarkan
□ Anorexia dan reaksi terhadap
tingkat penghilang rasa
□ Atrofi kelompok otot yang penghilang rasa sakit
sakit dan kemampuan
terlibat untuk terlibat dalam □ Kaji keyakinan dan
□ Respons otonom (diaphoresis, aktivitas yang diinginkan. harapan pasien tentang
perubahan BP, respirasi, denyut □ Pasien melakukan penghilang rasa sakit
nadi) aktivitas yang diinginkan □ Evaluasi pendekatan
□ Perubahan nafsu makan / tanpa peningkatan tingkat pasien terhadap cara
makan, berat badan; pola tidur; nyeri. penanganan nyeri dan
kemampuan yang berubah farmakologis
untuk melanjutkan kegiatan □ Ketahui lebih banyak
yang diinginkan; kelelahan tentang efek samping,
□ Perubahan pola tidur ketergantungan, dan
□ Depresi toleransi (termasuk
□ Gangguan / menjaga perilaku alkohol) pasien yang
melindungi bagian tubuh menggunakan analgesik
□ Masker wajah; perilaku opioid.
ekspresif (gelisah, erangan, □ Kolaborasi dalam
tangisan, mudah tersinggung); menentukan penggunaan
memfokuskan diri; fokus yang obat pasien saat ini
menyempit (persepsi waktu □ Eksplorasi kebutuhan obat-
yang berubah, gangguan proses obatan dari tiga kelas
berpikir) analgesik: opioid
□ Kelelahan (narkotika), non-opioid
□ Takut reinjury (acetaminophen, Cox-2
□ Perilaku yang dijaga / protektif; inhibitor, dan obat anti-
gangguan perilaku (mondar- inflamasi nonsteroid
mandir / aktivitas berulang, (NSAIDs)), dan obat
interaksi berkurang dengan ajuvan
orang lain) □ Jika pasien menerima
□ Iritabilitas, gelisah analgesia parenteral,
□ Mengurangi interaksi dengan gunakan diagram
orang equianalgesik untuk
□ Fokus diri mengubah rute oral atau
□ Respons bermotif simpatik jalur noninvasif lainnya
semulus mungkin
(mis., Suhu, dingin, perubahan
□ Dapatkan resep untuk
posisi tubuh, hipersensitivitas)
□ Laporan lisan atau kode atau meningkatkan atau
menurunkan dosis
bukti observasi perilaku
analgesik bila
protektif, perilaku menjaga,
diindikasikan. Petunjuk
topeng wajah, mudah
dasar tentang laporan
tersinggung, fokus diri, gelisah,
pasien tentang tingkat
depresi.
keparahan nyeri dan tujuan
□ Laporan lisan / kode; keasyikan
kenyamanan / fungsi dan
dengan rasa sakit
respons terhadap dosis
□ Perubahan berat badan
sebelumnya dalam hal
bantuan, efek samping,
dan kemampuan untuk
Faktor Yang Berhubungan : melakukan aktivitas
□ Cacat fisik kronis sehari-hari dan rejimen
□ Cacat psikologis kronis terapeutik yang ditentukan
□ Proses penyakit (kompresi / □ Jika dosis opioid
penghancuran jaringan meningkat, pantau sedasi
syaraf / organ tubuh, infiltrasi dan status pernapasan
saraf atau suplai vaskular, untuk waktu yang singkat
penyumbatan atau jalur saraf, □ Periksa sumber daya yang
pembengkakan) relevan untuk pengelolaan
□ Melukai agen (biologis, rasa sakit secara jangka
kimiawi, fisik, psikologis) panjang (mis., Hospice,
□ Efek samping dari berbagai pusat perawatan nyeri)
agen terapi kanker □ Jika pasien menderita sakit
kanker, bantu pasien dan
keluarga dengan
menangani masalah yang
berkaitan dengan kematian
dan kematian
□ Jika pasien mengalami
nyeri nonmalignant kronis,
bantu pasien dan keluarga
dalam mengurangi efek
rasa sakit pada hubungan
interpersonal dan aktivitas
sehari-hari seperti kerja
dan rekreasi
□ Berikan pasien dan
keluarga dengan informasi
yang memadai tentang rasa
sakit kronis dan pilihan
yang tersedia untuk
penanganan nyeri

DAFTAR PUSTAKA
Ginsberg, Lionel (2007), Lecture Notes Neurologi. Jakarta: EMS.

Johnson, Marlon, M.Maas, S. Moorhead. (2000), Nusing Outcomes Classification


(NOC) Second edition. Mosby: USA

McCloskey. (1996), Nursing Intervention Classification (NIC). Mosby: USA

Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan


Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta:  MediAction

Silbernagl, Stefan dan Florian Lang (2007), Teks & Atlas Berwarna Patofisiologi.
Jakarta: EGC

Wartonah, Tarwoto. (2006) Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan


Edisi 3. Salemba Medika: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai