Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Klinik Keperawatan Medikal Bedah (KMB)
Oleh :
2.Anatomi Fisiologi
Reseptor nyeri (nosireceptor) adalah organ tubuh yang berfungsi untuk menerima rangsang
nyeri. Organ tubuh yang berperan adalah ujung saraf bebas dalam kulit yang berespon hanya
terdapat pada stimulus kuat yang secara potensial merusak.
A..Mekanik (mekano sensitif) : Kerusakan ujung saraf bebas akibat trauma karena benturan atau
gerakan.
B.Thermis (thermo sensitif) : Rangsangan panas atau dingin yang berlebihan.
C.Kimia (khemo sensitif) : Rangsangan zat kimia berupa bradikinin, serotinin, ion kalium, asam,
prostaglandin, asetilkolon, dan enzim proteolitik.
1.Menurut lokasinya:
b.Deep pain : Somatik (periosteum/lapisan luar tulang, otot, sendi/tendon, pembuluh darah)
c.Viseral / splanik pain : Organ viseral (renal colik, cholesistisis/radang kandung empedu,
apendisitis, ulkus gaster)
d.Reffered pain : Penyakit organ / struktur tubuh (vertebrata, viseral, otot), ditransmisikan di
bagian tubuh lain
f.Phantom pain : Pada bagian tubuh yang sebenarnya sudah tidak ada. Contohnya yaitu nyeri
pada kaki yang sudah diamputasi.
2.Menurut serangannya
a.Nyeri akut : mendadak, berlangsung < 3 bulan, intensitas berat, area dapat diidentifikasi,
karakteristik ketegangan otot meningkat, dan cemas.
b.Nyeri kronis : Berlangsung > 3 bulan, intensitas ringan hingga berat, sumber nyeri tidak
diketahui dan sulit dihilangkan, sensasi difus (menyebar).
3.Menurut sifatnya
b.Stedy : Menetap dan dalam waktu yang lama, contohnya yaitu abses.
c.Paroximal : Intensitas tinggi dan kuat, ± 10-15 menit lalu hilang dan timbul lagi
Etiologi
a.Lingkungan
b.Umur
c.Jenis kelamin
d.Kelelahan
e.Budaya
f.Ansietas
g.Gaya koping
h.Pengalaman sebelumnya
i.Dukungan keluarga dan sosial
Manifestasi Klinis
a. Nyeri Akut
b.Melaporkan nyeri secara verbal dan non verbal
c.Menunjukan kerusakan
d.Gangguan tidur
c.Muka dengan ekspresi nyeri
e.Tingkah laku ekspresif (Gelisah, merintih, nafas panjang, mengeluh)
f..Posisi untuk mengurangi nyeri
Penurunan Tanda-tanda vital
Nyeri Kronis
Perubahan berat badan
Melaporkan secara verbal dan non verbal
Patofisiologi
1.Nyeri diawali dengan kerusakan jaringan (tissue damage), dimana jaringan tubuh yg cedera
melepaskan zat kimia inflamatori (excitatory neurotransmitters), (histamine dan bradykinin)
sebagai vasodilator yg kuat edema, kemerahan dan nyeri dan menstimulasi pelepasan
prostaglandins.
Faktor Presipitas
Presipitasi (Agen cedera, agen cedera biologis, agen cedera kimiawi, agen pencedera, dilatasi serviks, eksblusi fetal)
Reseptor nyeri
Presepsi nyeri
Nyeri
Berhubungan dengan
Ras teraktivasi
REM menurun
Komplikasi
a.Edema pulmonal
bKejang
c.Masalah mobilisasi
d.Hipertensi
e.Hipertermi
f.Gangguan pola istirahat dan tidur
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan keperawatan
Monitor tanda-tanda vital
Kaji adanya infeksi atau peradangan nyeri
Distraksi dan ajarkan teknik relaksasi
Kompres hangat
Penatalaksanaan Medis
Pemberian obat Analgetik Obat pereda nyeri tanpa disertai hilangnya perasaan secara total.
Seseorang yang mengonsumsi analgetik tetap berada dalam keadaan sadar.
Pemberian obat ANS (Anti inflamasi non steroid) Aspirin dan Ibuprofen mengurangi nyeri
dengan cara bekerja di ujung saraf perifer pada daerah luka dan menurunkan tingkat mediator
inflamasi yang dihasilkan luka.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan dengan skala nyeri
Pemeriksaan USG untuk data penunjang apabila ada nyeri tekan di abdomen
Rontgen untuk mengetahui tukang dalam yang abnormal
Pemeriksaan laboratorium sebagai data penunjang pemeriksaan fisik lainnya
CT-Scan mengetahui adanya pembuluh darah yang peah diotak
EKG
MRI
Konsep Asuhan Keperawatan
Pengkajian Fokus
Riwayat Keperawatan
Riwayat Penyakit Sekarang Lingkungan, kebisingan mempengaruhi rasa aman dan nyaman.
Lingkungan pasien mencakup semua faktor fisik dan psikososial yang mempengaruhi atau
berakibat terhadap kehidupan atau kelangsungan hidup pasien. Keamanan yang ada dalam
lingkungan ini akan mengurangi insiden terjadinya penyakit dan cedera yang akan
mempenngaruhi rasa aman dan nyaman pasien.
2.Riwayat Penyakit Dahulu Trauma pada jaringan tubuh, misalnya ada luka bekas operasi/bedah
menyebabkan terjadinya kerusakan jaringan dan iritasi secar langsung pada reseptor sehingga
mengganggu rasa nyaman pasien.
3.Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat ini bisa dapat menyebabkan gangguan rasa aman dan
nyaman, karena dengan adanya riwayat penyakit maka klien akan beresiko terkena penyakit
sehingga menimbulka rasa tidak nyaman seperti nyeri.
b.Perilaku non verbal : Beberapa perilaku non verbal yang dapat kita amati antara lain ekspresi
wajah, gemeretak gigi, menggigit bibir bawah, dll.
c.Kualitas : Deskripsi menolong orang mengkomunikasikan kualitas dan nyeri. Anjurkan pasien
menggunakan bahasa yang dia ketahui.
d.Faktor presipitasi : Beberapa faktor presipitasi yang meningkatkan nyeri antara lain
lingkungan, suhu ekstrim, kegiatan yang tiba-tiba.
e.Intensitas : Nyeri dapat berupa ringan, sedang, berat atau tak tertahankan, atau dapat
menggunakan skala dari 0-10.
f.Waktu dan lama : Perawat perlu mengetahui, mencatat kapan nyeri mulai, berapa lama,
bagaimana timbulnya, juga interval tanpa nyeri, kapan nyeri terakhir timbul.
g.Karakteristik nyeri (PQRST)
P (provokatif) : faktor yang mempengaruhi gawat dan ringannya nyeri
Q (quality) : seperti apa nyeri tersebut (tajam, tumpul, atau tersayat)
R (region) : daerah perjalanan nyeri
S (Skala nyeri) : keparahan/intensitas nyeri
T (time) : lama/waktu serangan/frekuensi nyeri Pengkajian Skala Nyeri
Skala nyeri 1-3 nyeri ringan (masih bisa ditahan, aktivitas tak terganggu)
Skala nyeri 4-6 nyeri sedang (mengganggu aktivitas fisik)
Skala nyeri 7-10 nyeri berat (tidak dapat melakuka aktivitas secara mandiri)
Pemeriksaan Fisik
Ekspresi wajah
Verbal
1)Menangis
2)Beteriak
Tanda-tanda Vital
1)Tekanan darah
2) Nadi
3)Pernafasan Ekstremitas Amati gerak tubuh pasien untuk mengalokasi tempat atau rasa yang
tidak nyaman.
Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut
INTERVENSI RASIONAL
Nyeri kronis
Tujuan yang diharapkan
1)Tidak mengekspresikan nyeri secara verbal atau pada wajah
2)Tidak ada posisi tubuh yang melindungi
3)Tidak ada kegelisahan atau ketegangan otot
4)Tidak kehilangan nafsu makan
5)rekuensi nyeri dan lamanya episode nyeri dilaporkan menengah atau ring
INTERVENSI RASIONAL
Kaji keadaan umum, karakteristik nyeri, tanda- Untuk mengetahui keadaan umum pasien,
tanda vital serta efek penggunaan obat jangka mengetahui daerah nyeri, kualitas, kapan nyeri
panjan dirasakan
Bantu pasien mengidentifikasi tingkat nyer Untuk mengetahui tingkat nyeri pasien
Ajarkan pola istirahat/tidur yang adekua Untuk mengurangi rasa nyeri secara adekuat