Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN

NYERI PADA LANSIA


Nama kelompok :
Erni Nur H
Evinda Deviana
Fadhilah Aisiyah
Febriani Fitria
Imandy Yustine
Inneke Ivon
Hesti Retnosari
APA ITU NYERI ????
Nyeri adalah suatu sensori subyektif dan
pengalaman emosional yang tidak
menyenangkan berkaitan dengan
kerusakan jaringan yang aktual atau
potensial atau yang dirasakan dalam
kejadian-kejadian dimana terjadi
kerusakan. (Potter & Perry, 2005).
Etiologi nyeri lansia
Pada lansia, nyeri sering terjadi akibat penyakit akut
maupun kronis.
Adapun nyeri pada lansia bisa berhubungan dengan
hal-hal sebagai berikut:
1. Depresi
2. Gangguan pola tidur.
3. Penurunan sosialisasi dan penarikan atau isolasi diri.
4. Defisit fungsional dan peningkatan ketergantungan
5. Eksaserbasi kerusakan kognitif
Cara penilaian nyeri

Pada lansia skala intensitas nyeri yang paling banyak digunakan


adalah Numeric Rating Scale(NRS), Verbal Descriptor Scale
(VDS) dan Face Pain Scale-Revised (FPS-R).
1. Skala numerik penilaian nyeri (NRS) Pasien
diminta memberikan penilaian rasa nyeri yang mereka rasakan
mulai dari numerik 0 (tidak terasa nyeri) hingga numerik 10
(nyeri terparah yang bisa dibayangkan).
2. Skala penilaian nyeri secara verbal (VDS) Pasien
diminta menggambarkan rasa nyeri dari tidak nyeri agak
nyeri sangat nyeri.
3. Revisi skala nyeri berdasarkan ekspresi wajah (FPS-R) Pasien
diminta menggambarkan ekspresi wajah yang mereka
keluarkan saat serangan nyeri terjadi.
Klasifikasi Nyeri
Ada 2 klasifikasi nyeri :
1. Nyeri Akut
Timbul secara mendadak, dan cepat menghilang yang tidak
melebihi 6 bulan , biasanya disebakan penyakit yang
merupakan reaksi biologis. Nyeri akut biasnya menurun setelah
penyebabnya ditangani dengan pengobatan, istirahat, panas atau
dingin, atau imobilisasi
2. Nyeri kronis
timbul secara perlahan biasanya berlangsung dalam waktu yang
cukup lama, yaitu lebih dari 6 bulan, contohnya nyeri akibat Ca.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan medis
Analgesik Sederhana
Obat AINS
Analgesik Opioid
Anti-konvulsan
Anti Depresan

Penatalaksanaan non medis


Teknik fisioterapi : olah raga ringan, terapi
panas/dingin, hidroterapi
Terapi psikologik : relaksasi dan
hipnotis/meditasi.
ASKEP TEORI PADA LANSIA
DENGAN NYERI
Pengkajian
Identitas pasienmeliputi nama, umur, jenis
kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan,
alamat, status perkawinan, suku bangsa,
nomor register, tanggal masuk rumah sakit
dan diagnosa medis.
Keluhan Utama

Keluhan Utama : klien mengatakan nyeri


Riwayat Penyakit Sekarang
Berisi apa penyebab terjadinya nyeri, bagaimana
kualitas nyeri, dimana lokasi nyeri, bagaimana
tingkat keparahan nyeri, kapan terjadinya nyeri,
serta upaya yang telah dilakukan oleh penderita
untuk mengatasinya.
Riwayat Penyakit Dahulu
Apakah klien pernah mengalami hal yang sama.
Riwayat Penyakit Keluarga
Nyeri pada lansia tidak selalu didapat dari suatu
penyakit keturunan.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum :
Pada umumnya kesadarannya composmentis
Pemeriksaan persistem
- Sistem kardiovaskuler
Pada umumnya terjadi peningkatan pada
tekanan darah
- Sistem muskulosekeletal
Apabila nyeri disebabkan akibat cedera atau
fraktur maka pada sistem muskulosekeletal akan
mengalami gangguan antara lain pada tulang,
sendi, otot, dll.
- Sistem integumen
Apabila nyeri dikarenakan karena cidera
biasanya warna kulit bisa menjadi kehitaman
Lanjutan....
Sistem neurologi
Apabila nyeri dikarenakan akibat luka, cedera,
fraktur, ketika dipegang akan terjadi sensasi
nyeri.
Sistem pencernaan
pada umumnya terjadi penurunan nafsu makan
Sistem pernafasan
------------------------
Sistem reproduksi
-------------------------
Sistem persepsi sensori
ternyadi sensasi nyeri apabila disentuh
Analisa Data
SYMTOM ETIOLOGI MASALAH
DO :
Laporan secara verbal

DS :
Posisi untuk menahan
nyeri
Tingkah laku berhati
hati
Gangguan tidur (mata
sayu, tampak capek,
sulit atau gerakan Fraktur Nyeri Akut
kacau)
Perubahan pada tekanan
darah, nafas dan nadi
Dilatasi pupil
Tingkah laku ekspresif
(gelisah, merintih, atau
menangis)
Perubahan dalam nafsu
Symtom Etiologi Masalah
DS :
Kelelahan
Takut injury ulang

DO:
Atropi otot
Gangguan aktifitas
Anoreksia
Perubahan pola tidur Arthritis Nyeri Kronis
Repon simpatis
(suhu dingin,
perubahan posisi
tubuh, hipersensitif,
perubahan berat
badan)
Symtom Etiologi Masalah
DS :
Tidak nyaman, nyeri
Cemas
Penurunan kekuatan
otot

DO :
Kesulitan merubah
posisi
Perubahan gerakan
Rasa Nyeri pada Gangguan
(penurunan untuk
Ekstremitas Mobilitas Fisik
berjalan, kecepatan,
kesulitan memulai
langkah pendek)
Geakan disertai
nafas pendek atau
tremor
Gerakan sangat
lambat dan tidak
terkoordinasi
Symtom Etiologi Masalah
DS :
Takut
Nyeri perut
Diare, mual,
kelelahan
Penurunan nafsu
makan

DO : Kurangnya
Penurunan/pening Pengetahuan
Cemas
katan TD, denyut Tentang Penyakit
nadi dan RR
Mulut kering
Berfokus pada diri
sendiri
Kontak mata
kurang
Sulit
berkonsentrasi
Bingung
Diagnosa Keperawatan

nyeri akut berhubungan dengan adanya


fraktur
nyeri kronis berhubungan dengan arthritis
gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan
rasa nyeri pada ekstremitas
cemas berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan tentang penyakit
Diagnosa 1
NIC NOC
Intervensi Aktivitas Outcome Indikator
Pain management 1. Lakukan 1. Pain level 1. Mampu
pengkajian 2. Pain control mengontrol
nyeri secara 3. Comfort level nyeri
komprehensif 2. Melaporkan
2. Observasi bahwa nyeri
reaksi berkurang
nonverbal dari dengan
ketidaknyama menggunakan
nan managemen
3. Kontrol nyeri
lingkungan 3. Mampu
yang dapat mengenali
menyebabkan nyeri
nyeri 4. Menyatakan
4. Akarkan tehnik rasa nyaman
nonfarmakolog setelah nyeri
i berkurang
5. Tingkatkan 5. Tidak
istirahat mengalami
ganguan tidur
Diagnosa II
NIC NOC
Intervensi Aktivitas Outcome Indikator
Pain 1. Monitor 1. Comfort 1. Tidak ada
management kepuasan level gangguan
pasien 2. Pain control tidur
terhadap 3. Pain level 2. Tidak ada
menejemen gangguan
nyeri konsentrasi
2. Tingkat 3. Tidak ada
istirahat dan gangguan
tidur yang hubungan
adekuat interpersonal
3. Jelaskan 4. Tidak ada
pada pasien ekspresi
penyebab menahan
nyeri nyeri dan
4. Lakukan ungkapan
tehnik secara
nonfarmakol verbal
ogis 5. Tidak ada
Diagnosa III
NIC NOC
Intervensi Aktivitas Outcome Indikator
ambulation 1. Bantu klien 1. Joint 1. Klien
untuk Movement : meningkat
menggunakan active dalam
tongkat saat 2. Mobility level aktivitas fisik
berjalan dan 3. Self care : 2. Mengerti
cegah ADLs tujuan dari
terhadap 4. Transfer peningkatan
cedera performance mobilitas
2. Kaji 3. Memverbalisas
kemampuan ikan perasaan
pasien dalam dalam
mobilisasi meningkatkan
3. Berikan alat kekuatan dan
bantu jika kemampuan
klien berpindah
memerlukan 4. Mempergeraka
4. Ajarkan pasien n penggunaan
bagaimana alat bantu
merubah untuk
posisi dan mobilisasi
berikan (walker)
Diagnosa IV
NIC NOC
Intervensi Aktivitas Outcome Indikator
Anxiety Reduction 1. Gunakan 1. Kontrol 1. Klien mampu
pendekatan kecemasa mengidentifikasi
yang 2. koping dan
menenangkan mengungkapkan
2. Temani pasien gejala cemas
untuk 2. Mampu
memberikan mengidentifikasi
keamanan dan ,
mengurangi rasa mengungkapkan
takut dan
3. Bebrikan menunjukkan
informasi faktual tehnik untuk
mengenai mengontrol
diagnosis cemas
4. Intruksikan pada 3. Vital sign dalam
pasien untuk bats normal
menggunakan 4. Postur tubuh,
tehnik relaksasi ekspresi wajah,
5. Dengarkan bahasa tubuh
dengan penuh dan tingkat
perhatian aktivitas
6. Identifikasi menunjukkan
tingkat berkurangnya
kecemasan kecemasan

Anda mungkin juga menyukai