Disusun oleh:
Kelompok 3
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JEMBER
2016
TINJAUAN PUSTAKA
1. DEFINISI
Mual berasal dari bahasa Latin naus (kapal), merupakan sensasi yang sangat
tidak enak pada perut yang biasanya terjadi sebelum keinginan untuk muntah, untuk
segera muntah.Penyebab mual dan muntah disebabkan oleh pengaktifan pusat muntah di
otak.
Muntah merupakan aktivitas / kontraksi langsung otot perut, dada dan GI yang
mengarah ke pengeluaran isi perut melalui mulut. Muntahadalahaksidari
pengosonganlambungsecarapaksadanmerupakansuatucaraperlindunganalamiahdaritubuh.
2. ETIOLOGI
Mual muntah dapat disebabkan oleh banyak faktor, antara lain:
a. Gangguan GI track
Adanya agen yang menyerang atau mengiritasi lapisan lambung, seperti
infeksi bakteri H. Pylori, gastroentritis, keracunanmakanan , agen iritan lambung
(alkohol, rokok, dan obat NSAID). Penyakit peptic ulcer dan GERD juga dapat
menyebabkan mual muntah.
b. Sinyaldari otak
Luka pada kepala, pembengkakan otak (gegar otak atau trauma
kepala), infeksi(meningitisatau encephalitis),tumor, ataukeseimbangan abnormal
dari elektrolitdan air dalam aliran darah.
Noxious stimulus: bau-bau atau suara-suara
Kelelahan karena panas, terik matahari yang ekstrem, atau dehidrasi.
c. Terkait dengan penyakit lain
Misalnya pada pasien diabetes dapat mengalami gastroparesis, yaitukondisi
dimana lambung gagal mengosongkan diri secara tepat dan kemungkinan disebabkan
generized neuropathy (kegagalan dari syaraf untuk mengirim sinyal yang tepat ke
otak).
d. Obat dan perawatan medis
Terapi radiasi: mual dan muntah dihubungkan dengan terapi radiasi.
Efek samping obat, seperti pada obat nyeri narkotik, anti-inflamasi
(prednisone dan ibuprofen), dan antibiotik yang dapat menyebabkan mual dan
muntah.
e. Kehamilan
Muntah pada kehamilan terutama pada trisemester pertama yang disebabkan
oleh perubahan hormon dalam tubuh.
3. MANIFESTASI KLINIK
Muntahumumnyadidahuluioleh rasa mual (nausea) danmemilikitanda-tandaseperti
: pucat, berkeringat, air liurberlebihan, takikardi, pernafasantidakteratur, rasa
tidaknyaman, sakit kepala. Jika mual muntah berlangsung terus-menerus maka akan
mengakibatkan berat badan menurun, demam, dehidrasi. Gejalamuntahjuga tergantung
pada beratnya penyakit pasien mulaidarimuntah ringan sampai parah.
4. PATOFISIOLOGI
Terdapat tigafase emesis, yaitu:
Nausea, berupakebutuhanuntuksegeramuntah atau mual
Retcing , yaitu gerakanyangdiusahakanototperutdan dada sebelummuntah
Vomiting atau muntah, yaitu pengeluaranisilambung yang
disebabkanolehretroperistalsis GI.
Muntah di pacuolehimpulsaferenkepusatmuntahpada medulla
oblongata.Impulsditerima daripusatmuntah di medulla berupasinyal melalui CTZ
(chemoreceptor trigger zone). CTZterletak di daerah postrema ventrikel otak, merupakan
kemosensor utama bagi emesis dan biasanya terkait dengan muntah akibat rangsangan
kimiawi.
5. TERAPI
Tujuanterapi antiemetik
adalahuntukmencegahataumenghilangkanmualdanmuntah, tanpamenimbulkanefeksampi
ng.
Terapi non farmakologi:
Pasiendengankeluhansederhana,
menghindarimakanantertentuataumoderasi asupanmakananyanglebih baik.
Pasiendengangejalapenyakitsistemiksebaiknyamengobatikondisi yang mendasarinya.
Antisipasi mualataumuntahpada pasienterapi kankerdengan memberi profilaksis
antiemetik.
Intervensiperilakudantermasukrelaksasi, biofeedback, self-hypnosis.
Terapifarmakologi
Faktorpemilihanterapi :
Gejalaberdasarkanetiologi
Frekuensi, durasi, and tingkatkeparahan
Kemampuanpasienpadapenggunaan obat secara oral, rektal, injeksiatau transdermal
Obat telahberhasildigunakansebagai antiemetiksebelumnya
Obat-obat yang dapat digunakan yaitu:
a. Antasida
Dapatdiberikandalamdosis tunggalataukombinasi, terutama yang
mengandung magnesium hydroxide,aluminum hydroxide, calcium carbonate.
Kerjanya yaitu denganmembantumenetralisasiasam lambung. Dosis
untukmembantumemulihkanmualdanmuntahakutatauintermitten yaitu 15 sampai
30 mL dari produk dengan dosis tunggal atau kombinasi.
b. Antihistamine–Antikolinergik
Obatantiemetikdarikategoriantihistamin-antikolinergik
inibekerjadenganmenghambatberbagaijaluraferenviseral yang
merangsangmualdanmuntah di otak.Efeksamping yang dapat ditimbulkan yaitu
mengantuk, gelisah, penglihatankabur, mulutkering, retensiurin, dantakikardia,
terutamapadapasienusialanjut.
c. Butyrophenones
Duasenyawabutyrophenone yang memilikiaktivitas antiemetikadalah
haloperidol dandroperidol.
Keduanyabekerjadenganmemblokirstimulasidopaminergik di CTZ.
Meskipunsetiapagenefektifdalammengurangi mualdanmuntah, haloperidol
tidakdianggapsebagaiterapilinipertamauntukmualdanmuntahtanpakomplikasitetapi
digunakanuntuk perawatankeadaanpaliatif.
d. Kortikosteroid
Kortikosteroidtelahmenunjukkanefikasi antiemetiksejakadanyapasien yang
menerima prednisone sebagaiprosedurawalpenangananpenyakit Hodgkin
untukmengurangimualdanmuntah.Methylprednisolone
jugatelahdigunakansebagaiantiemetik. Deksametasontelah terbukti
efektifdalampengelolaanmualdan
muntah akibatkemoterapidanpascaoperasibaiksebagaiobattunggalmaupundalamko
mbinasidengan selektif serotonin reuptake inhibitor (SSRI).
STUDI KASUS
Pertanyaan:
1. Mengapa dan bagaimana mual-muntah terjadi pada kehamilan?
Sebagian besar kejadian mual muntah pada kehamilan berlangsung sejak usia kehamilan
9-10 minggu atau pada kehamilan trimester pertama. Sebagian kecil kejadian ini dapat
berlanjut sampai usia kehamilan 20-24 minggu. Etiologi dari mual dan muntah selama
kehamilan belum diketahui dengan pasti, namun ada beberapa usulan terkait dengan faktor
penyebabnya yaitu :
a. Faktor hormonal
HCG (Human Chorionic Gonadotrophin) adalah hormone yang dihasilkan selama
kehamilan. HCG berfungsi untuk mencegah involusi korpus luteum pada ovarium, yang
berfungsi sebagai tempat pembentukan progesteron yang utama pada kehamilan 6-8
minggu pertama. Hormon HCG ini bekerja pada chemoreseptor trigger zone pada pusat
muntah sehingga dapat memicu mual muntah pada kehamilan.
Selain itu, produksi hormon progesteron yang tinggi dapat mengakibatkan
penurunan kadar motalin, yaitu suatu peptida yang memiliki efek pada perangsangan otot-
otot halus. Penurunan motalin tersebut mengakibatkan motilitas saluran gastrointestinal
menurun, pemanjangan waktu pengosongan lambung, dan menurunnya gerakan
peristaltik yang menyebabkan mual.
b. Infeksi Helicobacter pylori
Kejadian peningkatan infeksi Helicobacter pylori (H. pylori) telah diamati pada
wanita dengan hiperemesis gravidarum (HG) dan sekarang dianggap berperan dalam
patogenesisnya. Frigo et al. menemukan bahwa 90,5% dari wanita dengan HG positif
terinfeksi H. plyori,dibandingkan dengan 46,5% dengan kontrol. Infeksi H. pylori pada
kehamilan dapat terjadi karena perubahan yang diinduksi hormon steroid dalam pH
lambung dan / atau peningkatan kerentanan akibat perubahan di humoral dan imunitas
termediasi sel. Namun, tidak ada bukti jelas bahwa kehamilan merupakan predisposisi de
novo dari infeksi H. pylori. Sebaliknya, H. pylori dapat memperburuk perubahan hormon
yang mempengaruhi saraf dan fungsi elektrik dari lambung dan dengan demikian dapat
meningkatkan risiko mual dan muntah bagi perempuan yang terinfeksi.
c. Dismotilitas Gastrointestinal
Perubahan tekanan relaksasi dalam lower sfingter esofagus (LES) dan gerakan
peristaltik esofagus telah dikaitkan dengan mual muntah pada kehamilan. Meskipun
perubahan ini biasanya lebih terkait dengan mulas pada kehamilan, penyakit
gastroesophageal reflux (GERD) dapat menyebabkan gejala atipikal seperti mual dan
berkontribusi pada NVP. Estrogen dan progesteron adalah mediator yang diduga
menyebabkan dismotilitas esofagus pada kehamilan dimana estrogen berfungsi sebagai
primer dan progesteron menyebabkan relaksasi LES.
d. Faktor psikososial
Studi awal mengusulkan bahwa NVP mungkin merupakan penyakit psikosomatik,
dimana mual muntah merupakan akibat dari konflik intrapsikis. Beberapa berspekulasi
bahwa NVP adalah manifestasi dari upaya bawah sadar wanita hamil untuk menolak
kehamilan yang tidak diinginkan, hasil studi telah menemukan bahwa wanita dengan
NVP pada trimester pertama lebih cenderung tidak menginginkan kehamilan atau
kehamilan tersebut tidak direncanakan. HG (hiperemesis gravidarum ) juga telah
dikaitkan dengan gangguan psikologis, yaitu kecenderungan neurotik, histeria, penolakan
kehamilan serta depresi dan stres psikologis, yang mungkin dapat memperburuk gejala
fisik.
2. Apa sajakah tanda-tanda dehidrasi ringan, sedang, dan berat pada kehamilan?
Simptom Dehidrasi ringan Dehidrasi sedang Dehidrasi berat
Kesadaran Baik, sadar Normal, lelah, Lesu, lunglai, atau idak
gelisah sadar
Denyut jantung Normal Normal - meningkat Takikardi, brakikardi
pada kasus berat
Kekuatan nadi Normal Normal-melemah Lemah, kecil, tidak
teraba
Pernafasan Normal Normal-cepat Dalam
Air mata Ada Berkurang Tidak ada
Turgor kulit Segera kembali Kembali < 2 detik Kembali ˃ 2 detik
Mata Normal Sedikit cekung Sangat cekung
Mulut dan lidah Basah Kering Sangat kering
Rasa haus Minum normal Haus, ingin minum Tidak dapat minum
banyak atau malas minum
Urin Normal Berkurang Minimal
Ekstremitas Hangat Dingin Dingin, sianosis
Penurunan < 3% berat badan 3-9% berat badan ˃ 9% berat badan
berat badan