Anda di halaman 1dari 20

PENANGANAN SENGATAN ATAU GIGITAN BINATANG LAUT

SECARA TRADISIONAL

Sebagai Salah Satu Pemenuhan Tugas Mata Kuliah Kegawatdaruratan Laut Pada

Semester VI (Enam)

Disusun oleh

Hesti Ruhulessin

NIM. P07120118062

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN AMBON
2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gigitan binatang dan sengatan, biasanya merupakan alat dari binatang

tersebut untuk mempertahankan diri dari lingkungan atau sesuatu

yangmengancam keselamatan jiwanya. Gigitan binatang terbagi menjadi dua

jenis; yang berbisa (beracun) dan yang tidak memiliki bisa. Racun adalah zat

atau senyawa yang masuk ke dalam tubuh dengan berbagai cara yang

menghambat respons pada sistem biologis dan dapat menyebabkan gangguan

kesehatan, penyakit, bahkan kematian. Keracunan sering dihubungkan

dengan panganatau bahan kimia. Pada kenyataannya bukan hanya pangan

atau bahan kimiasaja yang dapat menyebabkan keracunan. Di sekeliling kita

ada racun alamyang terdapat pada beberapa tumbuhan dan hewan. Salah

satunya adalah gigitan ikan beracun, masuknya zat racun kedalamtubuh baik

melalui saluran pencernaan, saluran nafas, atau melalui kulit atau mukosa

yang menimbulkan gejala klinis. Keracunan merupakan kondisikedaruratan

yang sering terjadi pada penyelam bila tidak ditangani segeramaka kondisi

tersebut akan mengancam jiwa.

Serangan binatang laut berbahaya merupakan salah satu resiko yang

dihadapi oleh para wisatawan dan orang yang berada/bekerja diair laut.

Disamping itu resiko karena sifat alamiah laut seperti arus, pasang surut,

ombak, suhu air laut, kondisi didasar laut dan jenis pekerjaan/kegiatan yang

dilaukan dilaut juga menimbulkan resiko trauma diair laut. Binatang laut

1
2

berbahaya dapat dibagi jadi dua kelompok yaitu binatang laut yang menggigit

dan binatang laut yang menyengat.

Binatang laut yang menggigit misalnya hiu, barakuda, paus

pembunuh, belut laut dan sebagainya. Bila binatang tersebut menyerang

manusia akan menyebabkan luka dengan perdarahan yang masif, sehingga

sering menyebabkan kematian akibat kehilangan darah. Trauma karena

serangan binatang laut yang menyengat biasanya tidak berat/ hebat, namun

binatang ini mengeluarkan toksin saat dia menyengat yang menyebabkan

terjadinya reaksi antigen-antibody, bila reaksinya hebat bisa menyebabkan

kematian. Kematian bisa karena efek langsung dari reaksi antigen-antibody,

maupun akibat tidak langsung misalnya korban kesakitan, kejang atau

pingsan kemudian tenggelam.

Untuk mencegah terjadinya serangan binatang laut berbahaya kita

harus mengetahui jenis binatang laut berbahaya diperairan tersebut, pola

hidupnya, pola perilakunya saat mau menyerang manusia, serta jenis alat

pelindung diri yang tepat. Pertolongan pertama yang tepat, terapi definitif

serta pengobatan tradisional untuk mengatasi kedaruratan akibat trauma

(perdarahaan, syok, reaksi antigen-antibody) dan kecepatan evakuasi

kefasilitas medis terdekat sangat menentukan kehidupan korban.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, masalah yang akan dibahas pada makalah

ini yaitu:
3

1. Apa yang dimaksud dengan gigitan ikan beracun dan gigitan binatang

laut?

2. Apa saja jenis-jenis ikan beracun dan bintang laut?

3. Bagaimana tanda dan gejala yang ditimbulkan oleh gigitan ikan beracun

dan binatang laut?

4. Bagaimana penatalaksanaan tradsional akibat gigitan ikan beracun dan

binatang laut?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini antara lain :

1. Untuk mengetahui jenis hewan laut yang memiliki gigitan beracun

2. Untuk mengetahui tanda gejala dan penatalaksanaan tradisional gigitan

hewan laut dan ikan beracun

D. Manfaat Penulisan

1. Bagi Petugas Kesehatan

Diharapkan makalah ini bisa menjadi salah satu informasi bagi

petugas kesehatan agar mampu memahami tentang macam-macam

jenisikan yang memiliki gigitan beracun dan penangannya

2. Bagi Pembaca

Diharapkan makalah ini bias menjadi salah satu sumber informasi

bahwa ruang lingkup tugas seorang perawat sangatlah luas, termasuk

penanganan gigitan ikan laut yang beracun.


4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Gigitan ikan pari ( Sting Ray )

a. Pengertian dan klasifikasi Ikan pari

Ikan pari atau (Stingray) merupakan salah satu flora laut dari

family Dasyatidae, bertulang rawan, memiliki ekor menyerupai cambuk,

dengan siripdada menyerupai sayap dengan sisi bagian depan menyatu

dengan kepala, dan ekor pada beberapa spesies sangat tajam dan

menyerupai cambuk. Pasien biasanya mengalami luka akibat sengatan

ikan pari karena secaratidak sengaja menginjak ikan pari, yang secara

reflek ikan pari tersebutmenyerang orang yang menginjaknya sebagai

mekanisme pertahanandiri. Sengatan ikan pari merupakan perlukaan

yang paling sering dialami oleh para penyelam. Ekor pari dapat

menyebabkan luka robek dan luka tusuk, ikan pari tidak akan menyerang

kecuali saat ikan tersebut merasa terganggu. Sengatan akibat ikan pari

sendiri sering terjadi namun jarang yang fatal.

Sengatan duri ikan pari yang mengenai kaki

5
6

Ikan pari mungkin menyebabkan beberapa tipe perlukaan pada

manusiayang tidak fatal seperti, gigitan, laserasi superfisial tanpa disertai

adanya racunyang terlibat, laserasi yang dalam, serta dapat juga

kombinasi luka penetrasi disertai proses envenoming. Walaupun banyak

yang tidak fatal, namun luka penetrasi pada dada dapat menyebabkan

tamponade jantung segera atau dalam waktu tertentu, selain itu luka-luka

pada leher yang dapat menyebabkan gangguan jalan nafas, luka penetrasi

yang mengenai pembuluh darah yang dapat menyebabkan syok, dan

infeksi lanjutan disertai adanya kerusakan jaringan sertasyok septik

merupakan komplikasi-komplikasi yang dapat muncul dan dapat menjadi

hal yang fatal dari sengatan ikan pari.

b. Tanda dan gejala

Gejala yang biasanya dirasakan oleh pasien yang mengalami

sengatan ikan pari antara lain:nyeri sedang, tajam dan seperti ditusuk-

tusuk, luka yang berdarah, area disekitar luka biasanya bengkak dan

kemerahan atau membiru, adanya pembesaran kelenjar limfa, mual,

muntah, demam, kram otot,tremor, kelemahan, peningkatan heart rate,

penurunan tekanan darah mungkin terjadi, bahkan kematian.

c. Tindakan atau penatalaksanaan tradisional yang dapat dilakukan pada

pasien sengatan ikan pari adalah :

1) Melakukan pemeriksaan luka

2) Pastikan kondisi pasien stabil, keluarkan pasien dari air, lakukan

pembilasan luka menggunakan air laut untuk membuang serpihan


7

duri ekor ikan pari, jaringan kelenjar ikan pari dan cabut duri ekor

dari ikan pari tersebut

3) Setelah itu bersihkan luka dengan menggunakan air bersih, setelah

itu rendam kaki yang luka ke dalam air hangat ( maksimal 43, 0C )

atau pada suhu yang dapat ditolerir oleh kulit dan tidak

menyebabkan luka bakar) antara 30-90 menit, hal ini karena racun

pada duri ekor ikan pari bersifat heat labile, sehingga racun dari duri

ekor ikan pari dapat mengalami denaturasi dan dapat mengurangi

nyeri yang timbul, namun pada percobaan pada kontrol acak tidak

terlalu efektif dan beresiko menimbulkan perlukaan tambahan akibat

panas yang ditimbulkan.

4) Setelah itu gunakan pinang, daun kelor atau getah kangkung laut.

a) Pinang ditumbuk atau dihaluskan dan beri sedikit air untuk

melarutkan inang tersebut kemudian diolesi ada luka akibat

sengatan ikan pari tersebut

b) Daun kelor dimasak menggunakan air secukupnya kemudian

rendam kaki menggunakan air dari daun kelor tersebut, bisa juga

daun kelor dihaluskan kemudia langsung diolesi pada luka

c) Kangkung laut diambil getahnya kemudia ditambah sedikit air

liur kemudian dioleskan pada luka dalam 1 menit rasa sakitnya

akan perlahan mereda


8

B. Ubur – ubur

1. Pengertian dan klasifikasi

Ubur-ubur adalah invertebrata, yang bersama-sama dengan karang,

gorgonia dan anemon milik kelompok yang disebut cnidaria (knidé =

jelatang, dari bahasa Yunani). Kelompok hewan ini memiliki sel penyengat

yang mereka gunakan baik untuk menangkap mangsa mereka dan  juga

sebagai bentuk pertahanan. Sel-sel ini mengandung kapsul di bagian dalam

yang ada digulung filamen dan racun. Sebuah hewan mangsa yang

bersentuhan dengan permukaan ubur-ubur, kapsul terbuka dan filamen yang

dikeluarkan dan menempel ke mangsanya, menyuntikan racun mereka.

Klasifikasi  Filum : Cnidaria, Kelas : Scyphozoa, Ordo : Semaeostomeae,

Famili : Ulmaridae, Genus : Aurelia, Spesies : Aurelia aurita. Ubur-ubur

scyphozoa mempunyai ciri antara lain tubuhnya berbentuk payung atau

genta (bell) yang disertai dengan umbai-umbai berupa tentakel. Bagian

payung sebelah atas berbentuk cembung dan disebut eksumbrella,

sedangkan bagian bawah berbentuk cekung dan disebut subumrella.

Diantara keduanya terdapat mesoglea yang menyerupai lendir yang sangat

kental. Di tengah subumrella terdapat bukaan mulut.

Dengan tentakel yang ditembakkan, Tiap tentakel ubur-ubur terdiri

dari ribuan cnidoblas, suatu sel yang mengandung nematosit yg beracun

biasanya hanya menyebabkan gatal dan edema lokal, hipermesis. Nematosit

ini langsung menempel ke kulit begitu disentuh, menyakiti manusia dengan


9

menyebar semacam racun saraf yang mengandung porin, neurotoxin, dan

lipid.

2. Tanda dan gejala

a. Reaksi anafilaksis terjadi bila jumlah serangan banyak berupa :

penurunan TD, dan kegagalan pernafasan dan kardiovaskular.

3. Penatalaksanaan

a. Bersihkan daerah sengatan dengan larutan cuka karena dapat melepas

tentakel dengan aman karena kemampuannya untuk menonaktifkan

nematosit. Sengatan nematosit bersifat basa sehingga asam seperti cuka

bisa menetralisir racun.

b. Sambil membasuh, cabut perlahan serpihan sengat atau tentakel yang

menempel menggunakan sarung tangan atau pinset agar racun tidak

menyebar.

c. Lalu, rendam wilayah sengatan dengan air hangat atau panas sekitar

40 menit, dan jangan menggaruk bekas sengatan. Jika didiamkan,

tentakel bisa terus menyengat selama bersentuhan dengan kulit. Lalu, bila

dicabut paksa tanpa cuka atau benda-benda terkonsentrasi tinggi lainnya,

tentakel justru bisa melepaskan lebih banyak racun

d. Ramuan obat yang bisa diberikan untuk mengatasi sengatan ubur-ubur

yaitu campuran cabai rawit, minyak, dan jahe yang ditumbuk atau

diblender hingga kental. Kemudian ramuan tersebut dioleskan sedikit

pada bagian yang disengat. Setelah 15 menit efek panasnya akan hilang

sendiri. Ramuan ini terbukti ampuh untuk mengatasi sengatan ubur-ubur.


10

Selain itu jika pasien mengalami sesak nafas, diberikan minuman kopi

atau teh panas. Tapi sebelum itu tanyakan dulu apakah pasien tersebut

memiliki penyakit seperti asma atau jantung coroner agar tidak

memparah kondisi pasien.

C. Gurita

1. Pengertian dan klasifikasi gurita

Gurita merupakan kelompok spesies yang sangat unik dilihat dari

aspek taksonomi. Gurita memiliki tubuh berbentuk globular yang

menyerupai kantong serta tidak memiliki sirip, lengan berjumlah delapan

buah dan dilengkapi dengan pengisap, serta tidak memiliki cangkang baik

eksternal maupun internal. Mantel berbentuk kantung silindris atau

meruncing, dan menyatu dengan dengan kepala baik di bagian dorsal

maupun lateral, sehingga menyebabkan bukaan celah mantel menjadi lebih

terbatas. Pada kepala terdapat otak, dua buah mata, mulut berbentuk paruh

kakaktua, serta rongga berbentuk corong yang berotot yang menempel

dibawah permukaan kepala. Saat air terdorong keluar dari corong ini,

gurita akan bergerak ke arah yang berlawanan dengan arah keluarnya air.

Gurita raksasa menggunakan paruhnya yang kuat untuk menghancurkan

cangkang . Klasifikasi Gurita Kingdom: Animalia, Filum: Mollusca,

Kelas: Cephalopoda, Subkelas: Coloidea, Superorder: Octopodiformes,

Ordo: Octopoda, Subordo: Incirrina, Famili: Octopodidae, Subfamili:

Octopodinae
11

2. Tanda dan gejala dari gigitan atau sengatan dari gurita

a. Bekas gigitan tidak sakit, hanya bengkak dengan cairan

serohemorrhagis.

b. Beberapa menit kemudian muncul gejala keracunan, paralisis otot-otot,

termasuk otot pernafasan.

c. kadang-kadang diikuti mual, muntah, hipotensi dan bradikardia. Gejala

berakhir setelah beberapa jam

3. Penatalaksanaan

1) Amankan diri dan lingkungan sekitar

2) Bersihkan luka dengan sabun dan air hangat selama 30-60 menit

( efektif untuk me-non aktifkan racun yang tidak tahan panas) atau bisa

juga menggunakan air laut.

3) Oles Krim Cukur

Ternyata, krim cukur juga bisa membantu mengatasi sengatan

ubur-ubur terutama untuk menghilangkan rasa sakit yang ditimbulkan.

Jika Anda tidak memiliki cuka dan kebetulan memiliki simpanan krim

cukur, Anda dapat mengoleskannya ke area yang tersengat.


12

D. Ular laut

1. Pengertian dan klasifikasi

Ular laut adalah sebutan umum untuk semua jenis ular yang

diklasifikasikan dalam subfamilia Hydrophiinae (Hydro="air" dan

Ophis="ular"; pada beberapa literasi diklasifikasikan sebagai famili

tersendiri, Hydrophiidae). Dinamakan "ular laut" karena ular-ular ini

tinggal dan berkelana di dalam lautan sepanjang hidupnya. Penamaan

dalam bahasa Inggris juga sama, sea snake, mengacu pada tempat

hidupnya. Terdapat sekitar 64 spesies ular laut yang tersebar luas di

Samudera Hindia hingga Samudera Pasifik dan diketahui bahwa ular laut

berkerabat dekat dengan Elapidae daratan Australia. Semua spesies ular

laut memiliki ekor dan bagian bawah tubuh (ventral) yang pipih sehingga

tampak seperti belut. Akan tetapi, ular laut bukan seperti ikan yang

berrespirasi dengan air. Ular laut, seperti halnya ikan paus, adalah hewan

laut sejati yang berrespirasi dengan menghirup udara.

Klasifikasi :

a) Genus Aipysurus Lacépède, 1804 - Ular zaitun

b) Genus Emydocephalus Krefft, 1869 - Ular laut kepala kura-kura

c) Genus Ephalophis Smith, 1931

d) Genus Hydrelaps Boulenger, 1896

e) Genus Hydrophis Latreille, 1801 - Ular laut

f) Genus Parahydrophis Burger & Natsuno, 1974


13

2. Tanda dan gejala

a) Rasa sakit

b) Kelemahan, kekakuan dan kelumpuhan otot

c) Kesukaran/ketidakmapuan bernapasan

3. Pentalaksanaan
14

1) Korban dibawah ketempat yang lebih aman berbaringlah dan pastikan

luka gigitan lebih rendah dari jantung. Tujuannya, agar racun atau bisa

ular, tidak menyebar dengan cepat ke seluruh tubuh

2) Lepaskan segala cincin, gelang dan jam tangan pada sekitar daerah

gigitan.

3) Bersihkan daerah gigitan dengan air bersih atau air laut untuk

mencegah terjadinya infeksi.

4) Biasanya orang di desa saya jika mengalami gigitan ular laut maka

mereka menggunakan “Gaba - Gaba” untuk mengeluarkan bisa ular laut

tersebut. “Gaba - Gaba” yang digunakan sebanyak 2 buah yang

berukuran pendek diletakan dibagian yang terkena gigitan dan ditekan

secara perlahan

5) Untuk menghambat mengalirnya darah dari gigitan, daerah gigitan

dibungkus dengan erat menggunakan perban atau kain yang panjang

dan elastis. Pemesangan perban atau kain jangan terlalu ketat.

6) Ramuan yang biasa digunakan juga berupa:

a) Pala dan cengkih yang dibakar / dipanggang kemudian dihaluskan

setelah itu dibakar kembali dengan menggunakan daun pisang dan

sedikit olesan minyak kelapa. Kemudian ramuan tersebut diletakan

di perban dan dibalut di bagian yang mengalami luka atau sengatan.

b) Daun kari digunakan untuk menyembuhkan gigitan ular laut dan

dapat mengeluarkan racun dalam tubuh rebus segenggam daun kari

dalam susu lalu oleskan air rebusan tersebut ke luka gigitan ular laut
15

c) Kunyit, termasuk salah satu rempah dan obat asli di wilayah Asia

Tenggara. Kunyit berfungsi mengeluarkan racun dalam tubuh.

Kunyit bisa ditumbuk atau diblender kemudian rebus. Ramuan

tersebut disaring untuk memisahkan ampasnya kemudian minum air

rebusan kunyit tersebut.

E. Landak laut atau bulu babi

1. Pengertian

Landak laut atau disebut juga bulu babi (Echinoidea) merupakan

hewan laut yang berbentuk bundar dan memiliki duri pada kulitnya yang

dapat digerakkan. Binatang ini terbagi menjadi sekitar 950 spesies dan dapat

ditemukan mulai dari daerah pasang surut sampai di kedalaman 5.000

meter. Klasifikasi  Diadema antillarum, Strongylocentrotus (berbentuk

bola), Spatangus (berbentuk oval), Echinarachnius (berbentuk seperti uang

logam) yang sering disebut dolar pasir.


16

2. Tanda dan gejala

a. Sesak nafas dan mendesah

b. Tenggorokan sakit atau susah berbicara

c. Infeksi

d. Kemerahan

e. Bengkak
17

f. Nyeri

3. Penatalaksanaan

Adapun hal – hal yang bisa dilakukan antara lain:

a. Cuka berfungsi untuk membantu melarutkan duri yang menancap di

kulit. Caranya, Anda cukup merendam area kulit yang terkena sengatan

ke dalam wadah berisi cuka. Duri akan hilang ketika tidak lagi

menancap atau tidak ada bintik-bintik hitam atau abu yang tersisa di

permukaan kulit. Jika rendaman cuka pertama tidak mampu

menghilangkan duri babi laut dari kulit, Anda perlu melakukan

kompres cuka beberapa kali dalam sehari hingga duri hilang.

b. Duri dicabut dengan menggunkan pinset atau menggunakan tangan tapi

perlu berhati hati.

c. Gunakan air kencing untuk dioleskan pada bagian yang terkena duri

landak laut.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Gigitan binatang dan sengatan, biasanya merupakan alat dari binatang

tersebut untuk mempertahankan diri dari lingkungan atau sesuatu

yangmengancam keselamatan jiwanya. Gigitan binatang terbagi menjadi dua

jenis; yang berbisa (beracun) dan yang tidak memiliki bisa. Racun adalah zat

atau senyawa yang masuk ke dalam tubuh dengan berbagai cara yang

menghambat respons pada sistem biologis dan dapat menyebabkan gangguan

kesehatan, penyakit, bahkan kematian. Untuk mencegah terjadinya serangan

binatang laut berbahaya kita harus mengetahui jenis binatang laut berbahaya

diperairan tersebut. Selain penanganan cepat medis ada beberapa metode

pengobatan tradisional dengan menggunakan rempah atau ramuan tradisional

untuk mencegah terjadinya komplikasi sebelum dibawa ke fasilitas kesehatan

terdekat. Dan terbukti ampuh untuk mengurangi atau meminimalisir rasa sakit

akibat gigitan atau sengatana binatang laut

B. Saran

1. Pembaca dapat mengetahui jenis hewan laut yang memiliki gigitan

beracun

2. Pembaca dapat mengetahui tanda gejala dan penatalaksanaan tradisional

gigitan hewan laut dan ikan beracun

18
19

DAFTAR PUSTAKA

Carie,2012.Sengatan Hewan Laut. (diakses tanggal 9 September 2014)

Carpenito-Moyet, Lynda Juall, 2000, Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta.

Penerbit Buku Kedokteran: EGC.

Doenges, M.E,dkk.1999. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk

Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi 3. Jakarta:

EGC.

Hatori,Dedi Misba.2014.Cara Mengatasi Gigitan Ubur-Ubur.Terdapat:

http://www.pencintapengobatan alami,com/health/cara-alami- mengobati-

sengatan- ubur-ubur.html.(diakses tanggal 9 September 2014).

NANDA Internasional. 2012. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi.

Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran.:EGC.

Anda mungkin juga menyukai