Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

GASTRITIS
DI PSTW KASIH SAYANG IBU BATUSANGKAR

Disusun Oleh:

1. Mira Oktavia, S.Kep


2. Syerli Safitri, S.Kep
3. Nurfadhillah, S.Kep
4. Rosi Susanti, S.Kep
5. Wiwit Mardiah, S.Kep
6. Yenni Thovia, S.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS FORT DE KOCK BUKITINGGI
TAHUN 2020

-Profesi Ners (Khusus) Siklus Gerontik Universitas FDC 2020| 1


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
GASTRITIS PADA LANSIA

Pokok Bahasan : Gastritis Pada Lansia


Hari / Tanggal : Jum’at / 6 Maret 2020
Sasaran : Lansia Di PSTW Kasih Sayang Ibu Batusangkar
Waktu : 14.00 – 14.30
Tempat : Aula PSTW Kasih Sayang Ibu Batusangkar

A. Latar Belakang
Dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa penduduk lanjut usia di
Indonesia pada tahun 2000 sebanyak 14.439.967 jiwa (7,18%) dengan UHH 64,5
tahun, pada tahun 2010 meningkat menjadi 23.992.553 jiwa (9,77%) dengan UHH
69,43 tahun. Pada tahun 2020 jumlah penduduk lansia diperkirakan mencapai
28.822.879 jiwa (11,34%) dengan UHH 71,1 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa
penduduk lanjut usia meningkat secara konsisten dari waktu ke waktu (Kemenkes
RI, 2013).
Banyaknya penduduk yang berusia tua atau lansia juga berdampak pada
berbagai aspek kehidupan, karena semakin bertambahnya usia maka fungsi organ
tubuh manusia juga akan mengalami penurunan. Penurunan ini disebabkan oleh
faktor ilmiah maupun faktor penyakit (Kemenkes, 2013). Perubahan-perubahan
akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan 3 semakin meningkatnya usia.
Perubahan tubuh terjadi semenjak awal kehidupan hingga usia lanjut pada semua
organ dan jaringan tubuh.
Masa lansia dimaknai dengan masa kemunduran, terutama pada fungsi fisik
dan psikologis. Penyebab kemunduran fisik ini merupakan suatu perubahan pada
sel-sel tubuh bukan karena penyakit khusus, tapi karena proses menua (Hurlock,
2011). Adanya penurunan fungsi ini menyebabkan lansia sering mengalami
berbagai gangguan seperti sulit mengingat, merasa cemas, menurunnya sistem
imun, proses degeneratif, masalah pada sendi, mudah marah bahkan sampai
gangguan tidur (Maryam, dkk, 2008 dalam Samoele, 2017). Salah satu penyakit
yang disebabkan oleh proses degeneratif adalah gastritis (Nugroho, 2014).
Gastritis merupakan gangguan pada lambung yang menimbulkan rasa tidak
enak pada epigastrium, biasanya di ulu hati, disertai perut kembung, mual bahkan
sampai muntah. (Selamihardja, 2006). Gastritis adalah inflamasi (peradangan) dari
mukosa lambung. Inflamasi ini mengakibatkan leukosit menuju ke dinding
lambung sebagai respon terjadinya kelainan pada bagian tersebut. Berdasarkan
pemeriksaan endoskopi ditemukan eritema mukosa, sedangkan hasil foto
memperlihatkan ketidakteraturan bentuk (iregularitas) mukosa (Wibowo, 2014).
Gastritis terdiri dari dua tipe yaitu gastritis akut dan gastritis kronis. Faktor
penyebab gastritis akut dan gastritis kronis adalah pola makan yang tidak teratur,
konsumsi obat penghilang nyeri jangka panjang, konsumsi kopi, alkohol, merokok,
-Profesi Ners (Khusus) Siklus Gerontik Universitas FDC 2020| 2
stres fisik, stres psikologis, usia tua, kelainan autoimun, chrone 4 disease, penyakit
bile reflux, infeksi bakteri, dan penyakit lain seperti HIV/AIDS, infeksi parasit dan
gagal hati atau ginjal (Brunner & Suddarth, 2004; Jackson, 2012).
Gastritis yang dibiarkan tidak terawat akan terus menerus mengalami
kekambuhan dan memberikan efek negatif pada kondisi kesehatan lansia. Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Maulidiyah (2006) menyatakan bahwa hampir
semua penderita gastritis mengalami kekambuhan. Nyeri yang terjadi sebagai
gejala kekambuhan gastritis akan mengganggu kemampuan lansia dalam
melakukan Activity Daily Living (ADL) sehingga dapat mengganggu kualitas
hidup lansia

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Memberikan pengetahuan kepada lansia Di PSTW Kasih Sayang Ibu
Batusangkar mengenai Gastritis pada lansia

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


a. Mampu menjelaskan pengertian Gastritis
b. Mampu menjelaskan penyebab terjadinya Gastritis
c. Mampu menjelaskan tanda dan gejala dari Gastritis
d. Mampu menjelaskan cara pencegahan Gastritis
e. Mampu menjelaskan obat tradisional untuk penanganan Gastritis

3. Manfaat
a. Bagi Mahasiswa
Menerapkan pendidikan dan teori sebagai wahana dalam menambah
pengetahuan dan wawasan mahasiswa tentang penyakit Gastritis.

b. Bagi institusi
Penyuluhan ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan masukan serta
sumbangan pemikiran bagi calon tenaga kesehatan di universitas fort de
kock, dalam memberikan perawatan dan pendidikan kesehatan pada lansia
dengan Gastritis.

c. Bagi Audiens
Penyuluhan ini dapat menjadi informasi untuk menambah pengetahuan
audiens dengan mengetahui cara mengatasi Gastritis
-Profesi Ners (Khusus) Siklus Gerontik Universitas FDC 2020| 3
C. Pelaksanaan kegiatan
1. Topik
Gastritis Pada Lansia

2. Sub Pokok Bahasan


a. Pengertian Gastritis
b. Penyebab Gastritis
c. Tanda & Gejala Gastritis
d. Cara pencegahan Gastritis
e. obat tradisional penanganan Gastritis

3. Sasaran dan target


Lansia Di PSTW Kasih Sayang Ibu Batusangkar

4. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya jawab

5. Media dan alat


a. Alat
1) LCD/ lembar balik
2) Leaflet
3) Laptop

6. Waktu dan tempat


Hari / Tanggal : Jum’at / 6 Maret 2020
Jam : 14.00 – 14.30 Wib
Waktu Pertemuan : 30 Menit
Tempat : Aula Di PSTW Kasih Sayang Ibu Batusangkar

D. Materi (terlampir)

-Profesi Ners (Khusus) Siklus Gerontik Universitas FDC 2020| 4


E. Pengorganisasian
Moderator : Mira Oktavia, S.Kep
Presenter : Rosi Susanti, S.Kep
Fasilitator : Wiwit Mardiah, S.Kep
Yenni Thovia, S.Kep
Obsevator : Syerli Safitri, S.Kep
Notulen : Nurfadhillah, S.Kep

F. Pengaturan Tempat

Keterangan:
: Media

: Observer

: Notulen

: Moderator

: Presenter

: Audiens

: Fasilitator
-Profesi Ners (Khusus) Siklus Gerontik Universitas FDC 2020| 5
G. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiatan
Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audiens
dan Waktu
Pendahuluan  Mengucapkan salam  Menjawab salam
( 5 menit )  Memperkenalkan diri,  Mendengarkan dan
anggota kelompok dan memperhatikan
pembimbing  Mendengarkan
 Menjelaskan topik
penyuluhan  Menyetujui
 Membuat kontrak waktu kontrak waktu
dan bahasa  Mendengarkan dan
 Menjelaskan tujuan memperhatikan
kegiatan

Pelaksanaan  Menggali pengetahuan  Mengemukakan


( 20 menit ) audiens tentang pengertian pendapat
Gastritis.
 Memberi reinforcemen  Mendengarkan dan
positif pada audiens atas memperhatikan
pendapat audiens
 Menjelaskan materi  Mendengarkan dan
tentang memperhatikan
Pengertian Gastritis.  Mengemukakan
 Menggali pengetahuan pendapat
audiens tentang penyebab
Gastritis.  Mendengarkan dan
 Memberi reinforcemen memperhatikan
positif pada audiens atas  Mendengarkan dan
pendapat audiens memperhatikan
 Menjelaskan materi
penyuluhan tentang :  Mengemukakan
tanda dan gejala Gastritis. pendapat
 Menggali pengetahuan
audiens tentang cara  Mendengarkan dan
-Profesi Ners (Khusus) Siklus Gerontik Universitas FDC 2020| 6
pencegahan Gastritis. memperhatikan
 Memberi reinforcemen
positif pada audiens atas  Mendengarkan dan
pendapat audiens memperhatikan
 Menjelaskan materi  Mengemukakan
pencegahan Gastritis pendapat
 Menggali pengetahuan
audiens tentang obat
tradisional untuk  Mendengarkan dan
pengananan Gastritis memperhatikan
 Memberi reinforcemen
positif pada audiens atas  Mendengarkan dan
pendapat audiens memperhatikan
 Menjelaskan pengobatan
Gastritis dengan Obat
Tradisional
Penutup  Memberikan kesempatan  Memberikan
( 5 menit ) pada audien untuk bertanya pertanyaan
 Memberi reinforcement
pada audiens atas pertanyaan  Mendengarkan dan
audiens memperhatikan
 Memberikan kesempatan  Mengemukakan
audiens lain untuk memberi pendapat
pendapat
 Melengkapi atau  Mendengarkan dan
memberikan penjelasan atas memperhatikan
pertanyaan audiens  Mendengarkan dan
 Mengevaluasi dan memperhatikan serta
menyimpulkan materi ikut menyimpulkan
penyuluhan yang telah
disampaikan  Menjawab salam
 Salam penutup

-Profesi Ners (Khusus) Siklus Gerontik Universitas FDC 2020| 7


H. PENGESAHAN
Batusangkar, 1 Maret 2020
CI Akademik CI Klinik

( Yenni, M.Kep, Ns, Sp. Kom) ( ....................................................)

LAMPIRAN MATERI
-Profesi Ners (Khusus) Siklus Gerontik Universitas FDC 2020| 8
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Gastritis

Gastritis pada lansia adalah suatu peradangan mukosa lambung yang dapat bersifat
kronis, difus atau lokal yang sering terjadi pada lansia

B. Penyebab Gastritis
 Makan tidak teratur, berlebihan, sering terlambat makan
 Merokok dan mengkonsumsi minuman beralkohol, banyak mengkonsumsi kopi dan
teh.
 Mengkonsumsi makanan yang dapat merangsang peningkatan asam lambung
misalnya makanan yang terlalu pedas, asam, ketan, maupun makanan yang terlalu
manis.
 Mengkonsumsi buah-buahan yang dapat merangsang peningkatan asam lambung
seperti durian, nenas, dan nangka.
 Mengkonsumsi sayuran yang rendah serat dan mengandung banyak gas seperti kol.
 Banyak mengkonsumsi kopi dan teh, minuman bersoda dan berkabon tinggi.
 . Obat analgetik, anti inflamasi terutama aspirin (aspirin yang dosis rendah sudah
dapat menyebabkan erosi mukosa lambung).

C. Tanda dan Gejala


o Nyeri pada ulu hati bisa terasa tajam, dangkal ataupun perih.
o Mual, muntah.
o Perdarahan pada saluran cerna.
o Rasa pusing, fisik lemah, lelah.
o Wajah berkerut, agak pucat, bibir kering, tubuh berkeringat, penderita gelisah.
o Sensitif terhadap makanan pedas, asam atau terlalu manis

-Profesi Ners (Khusus) Siklus Gerontik Universitas FDC 2020| 9


D. Patogenesis
Seluruh mekanisme yang menimbulkan gastritis erosif karena keadaan – keadaan

klinis yang berat belum diketahui benar. Aspirin dan obat anti inflamasi non steroid

merusak mukosa lambung melalui beberapa mekanisme. Prostaglandin mukosa merupakan

salah satu faktor defensif mukosa lambung yang amat penting. Selain menghambat

produksi prostaglandin mukosa, aspiran dan obat aninflamasi topikal terjadi karena

kandungan asam dalam obat tersebut bersifat korosif sehingga dapat merusak sel-sel epitel

mukosa. Pemberian aspirin dan obat antiflamasi non steroid juga dapat menurunkan sekresi

bikarbonat dan mukus oleh lambung, sehingga kemampuan faktor defensif terganggu.

E. Patofisiologi
Obat-obatan, alkohol, garam empedu atau enzim – enzim pankreas dapat merusak

mukosa lambung (gastritis erosif), mengganggu pertahanan mukosa lambung dan

memungkinkan difusi kembali, asam dan pepsin ke dalam jaringan lambung, hal ini

menimbulkan peradangan respons mukosa terhadap kebanyakan penyebab iritasi tersebut

dengan regenerasi mukosa, karena itu gangguan-gangguan tersebut seringkali menghilang

dengan sendirinya.

Dengan iritasi yang terus menerus, jaringan menjadi meradang dan dapat terjadi

perdarahan.

Masuknya zat-zat seperti asam dan basa yang bersifat korosif mengakibatkan

peradangan dan nekrosis pada dnding lambung.

Gastritis kronis dapat menimbulkan keadaan dengan atropi kelenjar-kelenjar

lambung dan keadaan mukosa terdapat bercak-bercak penebalan warna abu-abu. Hilangnya

mukosa lambung akhirnya akan berakibat kurangnya sekresi lambung dan timbulnya

anemia pernisiosa.

-Profesi Ners (Khusus) Siklus Gerontik Universitas FDC 2020| 10


F. Pemeriksaan Diagnosis
Gastritis erosif harus selalu diwaspadai pada setiap pasien dengan keadaan klinis

yang berat atau pengguna aspirin dan anti inflamasi nonsteroid. Diagnosa ini ditegakkan

dengan pemeriksaan gastroduodenoskopi. Pada pemeriksaan akan tampak mukosa yang

sembab, merah, mudah berdarah atau terdapat perdarahan spontan, erosi mukosa yang

bervariasi dari yang menyembuh sampai tertutup oleh bekuan darah dan kadang ulserasi.

Pada gastritis kronis diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan endoskopi dan

histopatologi. Untuk pemeriksaan histopatologi sebaiknya dilakukan biopsi pada semua

segmen lambung. Perlu pula dilakukan kultur untuk membuktikan adanya infeksi

helicobacter pylori apalagi jika ditemukan ulkus baik pada lambung ataupun pada

duodenum, mengingat angka kejadian yang cukup tinggi yaitu hampir mencapai 100%.

Kriteria minimal untuk menegakkan diagnosis H. Pylori jika hasil PA positif.

G.   Penatalaksanaan
Gastritis akut :

1. Mengatasi kedaruratan medis yang terjadi.

2. Mengatasi atau menghindari penyebab apabila dijumpai / ditemukan.

3. Pemberian obat – obat H2 blocking, antasid atau obat – obat ulkus lambung yang

lain.

Gastritis kronis :

Pada umumnya gastritis kronik tidak memerlukan pengobatan, yang harus diperhatikan

ialah penyakit – penyakit lain yang keluhannya dapat dihubungkan dengan gastritis

kronik. Anemia yang disebabkan oleh gastritis kronik biasanya bereaksi baik terhadap

pemberian vitamin B12 atau preparat besi, tergantung dari defisiensinya.

-Profesi Ners (Khusus) Siklus Gerontik Universitas FDC 2020| 11


H.   Komplikasi
Komplikasi pada gastritis akut adalah :

1. Perdarahan saluran cerna bagian atas yang merupakan kedaruratan medis. Kadang –

kadang perdarahan cukup banyak sehingga dapat menyebabkan kematian.

2. Terjadi ulkus kalau prosesnya hebat.

3. Jarang terjadi perforasi.

Komplikasi pada gastritis kronik adalah :

1. Atropi lambung dapat menyebabkan gangguan penyerapan terutama terhadap vitamin

B12. Gangguan penyerapan terhadap vitamin B12 selanjutnya dapat menyebabkan anemia

yang secara klinik hampir sama dengan anemia pernisiosa. Keduanya dapat dipisahkan

dengan memeriksa antibodi terhadap faktor intrinsik. Selain vitamin B12 penyerapan besi

juga dapat terganggu.

2. Gastritis kronik antrum pilorum dapat menyebabkan penyempitan daerah antrum

pilorum. Gastritis kronik sering dihubungkan dengan keganasan lambung, terutama

gastritis kronik antrum pilorus.

I. Cara Pencegahan
1. Usahakan makan secara teratur.
2. Hindari makanan yang merangsang peningkatan asam lambung seperti asam, pedas,
maupun makanan yang terlalu manis.
3. Hindari buah-buahan seperti durian, nenas, dan nangka.
4. Hindari makanan ketan.
5. Hindari sayuran yang rendah serat dan mengandung banyak gas seperti kol.
6. Hindari minuman beralkohol, minuman bersoda dan berkarbon tinggi.
7. Hindari penggunaan obat analgetik, anti inflamasi terutama aspirin (aspirin yang
dosis rendah dapat menyebabkan erosi mukosa lambung).
8. Kurangi mengkonsumsi kopi dan teh,, merokok.
9. Tetap lakukan makanan dengan porsi kecil tapi sering (tiap 2 atau 3 jam) dengan
makan roti atau makanan lainnya.

-Profesi Ners (Khusus) Siklus Gerontik Universitas FDC 2020| 12


J. Obat Tradisional Untuk Mengatasi Maag

Satu buah kunyit besar atau 5 kunyit kecil, di cuci, di kupas, dan di parut , lalu
diperas untuk di ambil sarinya, kemudian airnya di minum pagi dan malam

DAFTAR PUSTAKA

. Hidayat, aziz alimun. 2006. Pengantar Ilmu Keperawatan LANSIA. Jakarta : Salemba
Ngastiyah. 2005. Perawatan LANSIA Sakit, ed 2. Jakarta : EGC
Suriadi, dkk. 2001. Askep Pada LANSIA. Jakarta : PT. Fajar Interpratama
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan LANSIA FKUI. 2000. Buku Kuliah Dua Ilmu Kesehatan
lANSIA. Jakarta : Percetakan Info Medika Jakarta
Mansjoer, A,. 2001. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi ketiga Jilid Pertama. Jakarta; Media
Aeusculapius,
Smeltzer, S.C,. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddarth, ; alih
bahasa, Agung Waluyo; editor Monica Ester, Edisi 8, Vol.2. Jakarta; EGC
Soeparman, S.W,. 2001. Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II,. Jakarta; Gaya Baru

-Profesi Ners (Khusus) Siklus Gerontik Universitas FDC 2020| 13

Anda mungkin juga menyukai