BAB I
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi
yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional serta sosial dari tiap anggota keluarga. (Duvall dan
Logan, 1986)
Keluarga dengan anak pra sekolah adalah dimulai saat kelahiran anak berusia 2,5
tahun dan berakhir saat anak berusia 5 tahun.
Tugas perkembangan
Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti tempat tinggal, privasi dan rasa aman
Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain juga
harus terpenuhi
Mempertahankan hubungan yang sehat di dalam maupun dengan masyarakat
Fungsi perawat
Melakukan perawatan dan penyuluhan kepada orang tua tentang penyakit dan
kecelakaan yang biasanya terjadi anak-anak. Peningkatan kesehatan dan mensosialisasikan
anak.
B. TIPE KELUARGA
1. Tipe keluarga tradisional
Keluarga inti, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami, istri dan anak
(kandung dan angkat).
Keluarga besar, yaitu keluarga inti ditambah keluarga lain yang mempunyai
hubungan darah, misalnya kakek, nenek, paman dan bibi.
Keluarga Dyad yaitu suatu rumah tangga yang tidak mempunyai anak.
Single parent yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua dengan
anak (kandung atau angkat). Kondisi ini bisa disebabkan oleh perceraian atau
kematian.
Single adult yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang dewasa.
Keluarga lansia yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami istri yang lanjut
usia.
2. Tipe keluarga non tradisional
Commune Family yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari lebih satu keluarga
tanpa pertalian darah yang hidup serumah.
Orang tua (ayah ibu) yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak hidup bersama
dalam suatu rumah tangga.
Homo Seksual yaitu dua individu yang sejenis hidup bersama dalam suatu rumah
tangga.
C. FUNGSI KELUARGA
Friedman (1986) mengidentifikasi 5 fungsi dasar keluarga, yaitu :
a) Fungsi Afektif
Berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang merupakan basis kekuatan
keluarga, fungsi ini berguna untuk pemenuhan psikososial, keluarga yang berhasil
melaksanakan fungsi ini berarti dapat mengembangkan konsep diri yang positif. Fungsi
afektif merupakan energi yang menentukan kebahagiaan keluarga. Keretakan keluarga,
kenakalan anak dan masalah keluarga timbul karena fungsi afektif yang tidak terpenuhi.
b) Fungsi Sosial
Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu yang
menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosial (Friedman,
1986). Keberhasilan perkembangan individu dan keluarga tercapai melalui interaksi atau
hubungan antar anggota keluarga yang diwujudkan dalam sosialisasi. Anggota keluarga
belajar disiplin, belajar tentang norma-norma budaya dan perilaku melalui hubungan dan
interaksi dengan keluarga.
c) Fungsi Reproduksi
Keluarga yang berfungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan
menambah sumber daya manusia.
d) Fungsi Ekonomi
Merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga
seperti kebutuhan akan makanan, pakaian dan tempat berlindung (rumah).
e) Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga juga berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan kesehatan yaitu
untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan atau merawat anggota keluarga yang
sakit. Kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan kesehatan mempengaruhi status
kesehatan keluarga.
D. MASALAH KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL
a. Motivasi belajar menurun
Pencegahan :
b. Sulit makan
Pencegahan :
Jangan memaksa
c. Fobia sekolah
Pencegahan :
d. Berbohong
Pencegahan :
Cari penyebab
Pencegahan :
Pengawasan
c. Resiko Trauma
d. Resiko Keracunan
e. Resiko Infeksi
l. Isolasi Sosial
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. PENGKAJIAN
Data umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
1. Nama kepala keluarga : Tn. B
2. Usia : 30 Tahun
3. Pendidikan : STM
4. Pekerjaan : Wiraswasta
6. Komposisi keluarga
2. An. L Anak 3 th - -
Z
7. Genogram
Tn. B adalah anak pertama dari dua bersaudara, dan menikah dengan Ny. N yang
merupakan anak ke lima dari tujuh bersaudara. Mereka mempunyai satu orang anak Z yang
berumur 3 tahun.
8. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn. B adalah tipe keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan
satu orang anak. Tn. B sebagai kepala keluarga, Ny. N sebagai Istri dan An. Z sebagai
anak.
9. Suku / bangsa
Keluarga Tn. B bersuku minang dan tradisinya mengikuti garis keturunan ibu
atau matrilineal. Keluarga Tn. B sangat menyukai makanan yang pedas dan bersantan.
10. Agama
Agama yang dianut oleh keluarga Tn. B adalah agama Islam. Keluarga Tn. B
biasa melakkan shalat 5 waktu di rumah. Ny. N tidak aktif mengikuti pengajian atau
wirid di mesjid dekat rumahnya karena Ny. N menjaga anaknya (An. Z) dirumah.
Agama adalah sumber kekuatan keluarga.
11. Status sosial ekonomi
Tahap perkembangan keluarga yaitu keluarga dengan anak prasekolah karena usia
anak tertua pada keluarga Tn. B adalah 3 tahun.
Tugas perkembangan keluarga yang harus dipenuhi pada saat ini adalah :
Ny. N merasa belum mampu menjadi seorang Ibu rumah tangga yang baik,
karena belum mampu merawat anaknya dengan baik. Menurut Ny. N, An. Z bandel
dan kadang susah diatur. Apalagi An. Z kalau setiap menginginkan sesuatu misalnya
minta dibelikan mainan harus segera dipenuhi jika tidak ia akan selalu menagihnya.
3. Riwayat Keluarga Inti
Tn. B dan Ny. N menikah atas dasar cinta, tanpa paksaan dari pihak lain. Mereka
menikah dengan usia yang berbeda, dan direstui oleh keluarga dari kedua belah
pihak. Ny. N mengatakan bahwa ia merasa bahagia dengan perkawinannya.
Saat dilakukan pengkajian kondisi kesehatan Tn. B sehat-sehat saja, tidak memilki
gangguan maupun kelainan kesehatan.
Saat dilakukan pengkajian kondisi kesehatan Ny. N sehat-sehat saja, tidak memiliki
gangguan maupun kelainan kesehatan.
Saat dilakukan pengkajian, kondisi An. Z sedang mengalami ISPA, disebabkan
karena sering membeli jajanan seperti es krim, coklat, permen dan juga
perubahan cuaca.
Keluarga Tn. B menggunakan jasa pelayanan kesehatan seperti PUSKESMAS,
Praktek Dokter, Bidan jika ada masalah kesehatan. Dalam keluarga Tn. B tidak
ada anggapan negatif terhadap pelayanan-pelayanan kesehatan.
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Dalam keluarga Tn. B maupun Ny. N tidak terdapat penyakit keturunan seperti
: Jantung, Hipertensi, Diabetes Melitus, dan lain-lain.
C. LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
a) Tipe Rumah
Rumah yang dimiliki Tn. B merupakan rumah permanen dan milik pribadi,
terdiri dari 3 kamar tidur, 2 kamar mandi/WC, 1 dapur, 1 ruang tamu dan 1 ruang
makan. Rumah tersebut berlantaikan semen dan dindingnya terbuat dari batu bata
yang sudah dilapisi semen dan sudah dicat.
Denah Rumah :
Keterangan :
KT : Kamar Tidur
RT : Ruang Tamu
RK : Ruang Keluarga
RM : Ruang Makan
DPR : Dapur
KM : Kamar Mandi
WC : WC
: Jendela
: Pintu
b) Ventilasi
Ventilasi kurang, Penerangan rumah Tn. B pada pagi, siang dan sore hari dari
cahaya matahari kurang, dan malamnya menggunakan lampu listrik sebagai
penerangan.
2. Persediaan Air
Sumber persediaan air dirumah Tn. B dari air sumur yang digunakan oleh
keluarga untuk mandi, mencuci, memasak serta untuk BAB/BAK. Sumber air minum
kelurga Tn. B biasa dari air sumur yang sudah dimasak dan kadang dari air galon isi
ulang.
3. Pembuangan Sampah, BAB/MCK
Pembuangan sampah dikeluarga Tn. B ditumpuk pada satu karung atau kantong
plastik dan diletakkan didepan rumah yang nantinya akan diambil oleh petugas sampah.
Sedangkan pembuangan limbah disalurkan dari kamar mandi ke got kecil dibelakang
rumah. Jarak kamar mandi ke septictank 10 m.
4. Karakteristik Tetangga / Komunitas RT / RW
Tn. B tinggal di rumah istri. Ny. N dari dulu tinggal disini bersama keluarganya.
Tapi sekarang orang tua dan adik bungsu Ny. N sudah pindah ke kampung halamannya di
batusangkar dan sejak itu Tn. B sekeluarga menempati rumah ini sampai sekarang, karena
Tn. B bekerja sebagai seorang wiraswasta di kota padang.
6. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat
Keluarga Tn. B lebih sering berkumpul biasanya pada malam hari. karena
berhubung dengan kesibukan Tn. B yang berangkat kerja pagi dan pulangnya pada sore
bahkan menjelang magrib jadi waktu berkumpul yang paling efektif adalah pada malam
hari. Sedangkan interaksi dengan masyarakat, Tn. B biasanya berkumpul setelah pulang
shalat magrib jika ia shalat magrib ke mesjid. Sedangkan Ny. N dengan mengikuti arisan-
arisan komplek dan juga berkumpul diteras rumah pada sore hari.
7. Sistem Pendukung Keluarga
Pada umumnya anggota keluarga Tn. B dalam keadaan sehat. Tapi terkadang An. Z
sering mengalami Batuk dan influenza jika sudah terjadi pergantian cuaca apalagi pada
musim hujan dan An. Z juga sering memakan makanan yang manis-manis dan yang
dingin. Biasanya bila ada anggota keluarga yang sakit, dibawa berobat ke PUSKESMAS
tedekat atau ke bidan bahkan ke praktek dokter.
D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga Tn. B mempunyai pola komunikasi yang baik satu sama lain. Antara
Tn. B dan Ny. N berbahasa minang sedangkan kepada An. Z mereka berbahasa
indonesia. Komunikasi terbuka dan dua arah. Anggota keluarga mengutarakan
keinginan-keinginan dan perasaan secara terbuka. Bila timbul masalah, keluarga
berusaha mendiskusikan dan memberikan umpan balik yang tepat. Tidak ada pola
komunikasi yang disfungsional dalam keluarga.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
- Tn. B sebagai Kepala Keluarga yang berperan sebagai pencari nafkah utama dalam
keluarganya. Bertanggung jawab terhadap semua kebutuhan keluarganya. Jika
sedang dirumah, Tn. B ikut mengasuh anaknya dan membantu pekerjaan rumah
tangga seperti menyiram tanaman,menyapu rumah, memandikan anaknya, dan
lain-lain.
- Ny. N adalah istri dari Tn. B yang bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga yang berperan
sehari-harinya mengasuh anaknya dan melaksanakan tugas-tugas lainnya seperti
memasak, mencuci, menyapu, membersihkan rumah dan lain-lain.
- An. Z adalah anak dari Tn. B dan Ny. N yang berperan sebagai anak yang patuh
terhadap aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh kedua orang tuanya dan sangat
menyayangi orang tuanya.
4. Nilai Atau Norma Keluarga
Nilai dan norma yang di anut oleh keluarga Tn. B sesuai dengan yang ada
dimasyarakat pada umumnya, seperti tidak boleh pulang terlalu malam, jam tamu
sampai jam 21.00 WIB. Tn. B dan Ny. N sudah menanamkan nilai dan norma agama
kepada anaknya seperti mengajarkan membaca basmalah sebelum makan, dan lain-
lain.
E. FUNGSI KELUARGA
1) Fungsi Afektif
Tn. B dan Ny. N menikah atas dasar cinta yang diawali dari perkenalan dan
kemudian mereka berpacaran lebih kurang 3 tahun, akhirnya berlanjut sampai ke
jenjang pernikahan.
Semua anggota keluarga saling menyayangi, menghormati dan saling
mengahargai, seperti antara suami dan istri, menantu dan anaknya, ayah, ibu dan anak.
2) Fungsi Sosialisasi
- Semua anggota keluarga dapat bersosialisasi dengan baik antara anggota keluarga
lainnya, namun untuk bersosialisasi dengan di luar rumah lebih sedikit karena
keluarga Tn. B lebih banyak berada di dalam rumah.
- Ny. N sering mengajak anaknya berjalan ke luar rumah seperti : ke warung, main ke
rumah tetangga, ikut dalam acara kemasyarakatan bahkan ke acara pernikahan.
3) Fungsi Perawatan Kesehatan
- Tn. B
Setelah dilakukan pengkajian terhadap An. Z sedang mengalami batuk dan flu.
4) Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn. B dan Ny. N baru memiliki satu orang anak yaitu An. Z. Dan
mereka berencana ingin mempunyai satu anak lagi. Ny. N dan Tn. B tidak
menggunakan alat kontrasepsi.
Tn. B dan Ny. N mengatakan tidak mengalami gangguan dan perubahan dalam
hubungan seksual.
5) Fungsi Ekonomi
Keluarga Tn. B mampu memenuhi kebutuhan sandang, papan dan pangan
sesuai dengan kebutuhan yang bersumber dari penghasilan Tn. B. Dimana
penghasilanTn. B Rp. 2.000.000/bulan dab pengeluaran perbulan yang dikeluarkan
untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari lebih kurang Rp. 1.500.000 sedangkan
sisanya di tabung untuk biaya pendidikan anaknya di masa yang akan datang dan juga
untuk dana perawatan kesehatan.
F. STRESS DAN KOPING KELUARGA
1) Stressor Jangka Pendek Dan Jangka Panjang
Tn. B dan Ny. N khawatir dengan masalah kesehatan anaknya yang rentan
terkena flu dan batuk apabila anaknya memakan makanan yang dapat merangsang
terjadinya ISPA, aeperti : es, makanan yang manis-manis, dan juga pengaruh
cuaca.
Tn. B dan Ny. N mengatakan tidak ada masalah yang begitu berarti untuk
masa yang akan datang. Tn. B dan Ny. N ingin anaknya kelak menyelesaikan
sekolah dan mendapatkan pendidikan yang layak serta dapat bekerja dan
membantu perekonomian keluarga.
2) Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi / Stressor
Ny. N mengatakan tidak tahu cara mengobati anak yang terserang ISPA
di rumah dan cara meningkatkan nafsu makan anaknya dengan cara membujuk
anaknya supaya mau makan seperti makan sambil jalan-jalan keliling komplek dan
berusaha mencari makanan pengganti.
3) Strategi Adaptasi Disfungsional
Keluarga Tn. B mengatakan bila ada masalah dalam keluarga akan dibicarakan
bersama dan dicari cara pemecahannya.
G. RIWAYAT KESEHATAN DAN PEMERIKSAAN FISIK
1. Riwayat Kesehatan
Dilampirkan
H. PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG KESEHATAN
Bagi keluarga Tn. B sehat adalah apabila keluarga dapat melaksanakan seluruh
aktivitas sehari-hari dengan baik tanpa ada gangguan seperti demam, flu, dan sakit kepala.
Sedangkan sakit adalah suatu keadaan dimana seluruh kegiatan tidak dapat dilaksanakan
atau seluruh kegiatan tidak dapat dilaksanakan atau seluruh aktivitas sehari-hari tidak
dapat dilakukan dengan baik.
I. HARAPAN KELUARGA
Harapan keluarga terhadap amsalah kesehatan yang dihadapi adalah agar masalah
tersebut dapat di atasi dan keluarga dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa gangguan
kesehatan.
Harapan keluarga terhadap kunjungan perawat keluarga adalah perawat keluarga
dapat memberikan solusi yang tepat terhadap masalah yang dihadapi keluarga dan
membantu keluarga mengatasi masalah tersebut. Selain itu dengan adanya kunjungan
rumah tersebut keluarga berharap dapat menambah pengetahuan mereka tentang
kesehatan.
ANALISA DATA
- BB : 12 kg, TB : 95 cm
Total : 3 2/3
2. Resiko terjadinya gangguan kebutuhan nutrisi dan kebutuhan tubuh pada An. Z
keluarga Tn.
Total : 2 5/6