Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)


TENTANG STIMULASI SENSORIK
“MENGGAMBAR DAN MEWARNAI”
DI WISMA CINTA KASIH
Dosen Pengampu: Ns. HARTONO, M.Kep

OLEH;

AGUS JOKO. P SNR19214001


RIANA BARITA. B SNR19214002
ERISTIA NOVARIANDA SNR19214003
DEWI ULTARI. S SNR19214004
ASTIKA SNR19214007
AZHARUDDIN SNR19214008
MELKY SEDEQ NORMAN. R SNR19214010
IRDAYANTI SNR19214012
DEWI RIANTI SNR19214014
ANGGI LITASARI SNR19214015
SANDRO SIMANJUNTAK SNR19214022
FRENKY SNR19214018
DEVI ADRYANA SNR19214032

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROGRAM KHUSUS


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
PONTIANAK
T.A 2020/2021
PRE PLANNING
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
( STIMULASI SENSORIK )

Topik : Stimulasi Sensorik


Terapis : 5 orang
Sasaran : Klien Penghuni Wisma Cinta Kasih

Tujuan Umum
Klien mampu berespon terhadap stimulus pancaindra yang diberikan.

Tujuan Khusus
Setelah mengikuti terapi aktivitas kelompok ini diharapkan klien mampu :
1. Klien mampu berespon terhadap gambar yang dilihat
2. Klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar
3. Klien dapat memberi dan menceritakan makna gambar.

A. LATAR BELAKANG
Seiring dengan meningkatnya umur harapan hidup yang ditandai
dengan banyaknya lanjut usia (lansia) yang hidup di tahun 2000 sebanyak 9,99
% dari 22.277.700 jiwa penduduk Indonesia dan diperkirakannya umur
harapan hidup tersebut akan meningkat pada tahun 2020 bagi kelompok umur
65 – 70 tahun menjadi 11,09 % dari 29.120.000 jiwa penduduk Indonesia.
Sesuai dengan program pemerintah yang menetapkan umur harapan
hidup yaitu 65 tahun diharapkan lansia dapat tetap mempertahankan
kesehatannya agar tetap produktif dalam kehidupannya. Secara individu, pada
usia diatas 55 tahun terjadi proses penuaan secara alamiah. Hal ini tentu saja
menimbulkan masalah fisik, mental, sosial, ekonomi, terutama psikologis.
Wisma Cinta Kasih merupakan salah satu tempat pengasuhan lansia
yang memerlukan perhatian khusus, karena lansia mengalami penurunan
fungsi, terutama fungsi panca indra. Selain itu penghuni WCK jauh dari
keluarga dan kerabat dekat. Oleh karena itu perlu adanya kegiatan yang dapat
memicu semangat penghuni WCK sehingga jauh dari kesepian dan dapat
menstimulasi panca indera lansia, salah alah satu contoh kegiatan yang dapat
dilakukan adalah kegiatan permainan sehingga lansia dapat menikmati
kehidupan senja yang lebih bermakna dan lebih berarti.
Dengan demikian kami dari kelompok 1 akan melaksanakan kegiatan
Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Sensorik “Menggambar dan
Mewarnai”, diharapkan setelah pelaksanaan kegiatan ini dapat memberikan
peningkatan rasa kebersamaan dan meningkatkan rerspon sensorik terhadap
stimulus yang diberikan.

B. LANDASAN TEORI
Kelompok adalah kumpulan individu yang mempunyai hubungan satu
dengan yang lainnya serta mempunyai norma yang sama.
Fungsi kelompok secara umum :
1. Setiap anggota kelompok dapat bertukar pengalaman
2. Memberikan pengalaman dan penjelasan kepada anggota yang lain
3. Merupakan proses menerima umpan balik
Terapi aktivitas kelompok adalah metode yang efektif dalam
menyelesaikan masalah serta dapat dilihat keuntungannya, yaitu mendapat
dukungan, pendidikan dan meningkatkan kamampuan menyelesaikan masalah.
Penggunaan kelompok dalam Praktek Keperawatan Gerontik memberi
dampak positif dalam pencegahan, pengobatan dan terapi pemulihan kesehatan
lansia melalui terapi aktifitas kelompok. Salah satu bentuk dari terapi aktivitas
kelompok adalah dengan stimulus sensorik. Perawat sebagai pimpinan
kelompok dapat menilai respon klien selama berada dalam kelompok.
Pada dasarnya terapi aktivitas kelompok telah dipergunakan dalam
Praktek Kesehatan Gerontik yang juga merupakan bagian terpenting dari
keterampilan terapeutik dalam keperawatan. Terapi aktivitas kelompok sebagai
metode yang efektif dan efisien untuk menyelesaikan masalah serta dapat
dilihat keuntungannya yaitu :
- Mendapat dukungan (suport)
- Pendidikan
- Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah
Fokus Terapi Aktifitas Kelompok Stimulasi Sensorik

Terapi aktifitas kelompok pada klien yang menghuni wisma adalah sangat
penting untuk merangsang respon sensorik klien terhadap stimulus yang
diberikan yang akan berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari.

C. KRITERIA KLIEN
Klien yang mengikuti kegiatan adalah :
1. Klien yang kooperatif dan tidak mengalami gangguan penglihatan yang
menghuni Wisma Cinta Kasih
2. Klien yang telah menyepakati kontrak dengan terapis sebelumnya
3. Klien yang tidak mempunyai masalah dalam mobilitas fisik

D. PROSES SELEKSI
1. Identifikasi klien yang sesuai dengan kriteria
2. Membuat kontrak dengan klien :
 Menjelaskan tujuan kegiatan
 Menjelaskan tempat dan waktu kegiatan

E. URAIAN STRUKTUR KEGIATAN


a. Hari / Tanggal : Selasa / 3 Juni 2020
b. Tempat kegiatan : Ruang Tengah
c. Waktu kegiatan : 09.45 – 10.45 WIB
d. Metoda kegiatan : Menggambar dan mewarnai gambar dengan
krayon.
e. Anggota kelompok : Klien penghuni Wisma Cinta Kasih

F. METODE PERMAINAN
 Leader memperkenalkan terapis dan pembimbing
 Leader menjelaskan tujuan permainan, cara permainan dan
peraturan permainan
 Terapis membagikan kertas dan pensil/krayon untuk tiap klien
 Terapis meminta klien menggambar apa saja sesuai dengan yang
diinginkan saat ini.
 Sementara klien mulai menggambar, terapis berkeliling dan
memberikan penguatan kepada klien untuk terus menggambar, jangan
mencela klien.
 Setelah semua klien selesai menggambar terapis meminta masing-
masing klien untuk memperlihatkan dan menceritakan gambar yang telah
dibuatnya kepada klien lain.
 Yang harus diceritakan adalah gambar apa dan apa makna gambar
tersebut menurut klien.
 Kegiatan dilakukan sampai semua klien mendapat giliran
 Setiap kali klien selesai menceritakan gambarnya, terapis mengajak
klien lain bertepuk tangan.
 Leader akan meminta semua peserta menjelaskan manfaat
permainan
 Leader menyimpulkan tanggapan klien tentang manfaat permainan

G. ANTISIPASI MASALAH
 Jika terdapat peserta yang tidak mengikuti peraturan atau menunjukkan
gejala yang tidak kondusif lagi atau peserta ingin meninggalkan kegiatan
untuk bermain maka peserta tersebut digantikan oleh peserta cadangan.

H. RENCANA JALANNYA ACARA

No Waktu Kegiatan Therapis Kegiatan Peserta


.
1. 5 menit Pembukaan
- Memberi salam - Menjawab
- Memperkenalkan salam
terapis dan pembimbing - Mendengark
- Menjelaskan an dan memperhatikan
tujuan dan kontrak waktu - Mendengark
permainan an dan memperhatikan
2. 50 menit Pelaksanaan
- Menjelaskan cara - Memperhatikan.
dan peraturan melakukan
permainan -Memperhatikan
- Terapis
membagikan kertas dan -Memperhatikan
pensil/krayon untuk tiap klien
- Terapis meminta
klien menggambar apa saja
sesuai dengan yang diinginkan -Menggambar
saat ini.
- Sementara klien
mulai menggambar, terapis
berkeliling dan memberikan
penguatan kepada klien untuk
terus menggambar, jangan -Mengungkapkan pendapat
mencela klien.
- Setelah semua
klien selesai menggambar
terapis meminta masing-masing
klien untuk memperlihatkan
dan menceritakan gambar yang -Mendengarkan dan tepuk
telah dibuatnya kepada klien tangan
lain.
- Setiap kali klien
selesai menceritakan -Mendengarkan
gambarnya, terapis mengajak
klien lain bertepuk tangan.
- Memberikan
reinforcement positif

3. 5 menit Penutup
- Menanyakan - Memberika
perasaan klien setelah n tanggapan/pendapat
mengikuti TAK - Mendengark
- Memberi pujian an
atas keberhasilan kelompok.
- Memotivasi - Mengemuka
peserta menjelaskan manfaat kan pendapat
kegiatan terapi aktivitas
kelompok yang telah dilakukan
- Rencana tindak - Mendengark
lanjut an dan memperhatikan
- Kontrak yang akan
datang
- Menyimpulkan - Menjawab salam
manfaat kegiatan oleh leader
- Menutup
permainan dan mengucapkan
salam

G. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
Ketua : Eristia Novarianda
Wakil Ketua : Melky Sedeq Norman. R
Observer : Dewi Rianti
Fasilitator : Riana Barita. B
Terapis : Astika, Anggi Litasari, Devi Adryana, Dewi Ultari. S
Lansia : Agus Joko. P, Azharuddin, Frenky, Irdayanti, Sandro. S
Peran Leader :
a. Memimpin jalannya kegiatan
b. Menyampaikan tujuan dan waktu permainan
c. Menjelaskan cara dan peraturan kegiatan
d. Memberi respon yang sesuai dengan perilaku klien
e. Meminta tanggapan dari klien atas permainan yang telah dilakukan
f. Memberikan reinforcement positif pada klien
g. Menyimpulkan kegiatan

Peran Observer :
a. Mengobservasi jalannya acara
b. Mencatat jumlah klien yang hadir
c. Mencatat prilaku verbal dan non verbal selama kegiatan berlangsung
d. Mencatat tanggapan-tanggapan yang dikemukakan klien
e. Mencatat penyimpangan acara terapi aktifitas bermain
f. Membuat laporan hasil kegiatan
Peran Fasilitator :
a. Memfasilitasi jalannya kegiatan : persiapan dan pelaksanaan
b. Memfasilitasi klien yang kurang aktif
c. Mampu memotivasi klien untuk kesuksesan acara
d. Dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari dalam / luar kelompok

Perilaku yang diharapkan dari kelompok :


a. Klien dapat mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir sesuai aturan
b. Klien dapat ikut serta dalam seluruh kegiatan terapi aktifitas kelompok
c. Klien aktif dalam permainan
d. Klien mampu mengungkapkan pendapat

H. MEDIA DAN ALAT


Media dan alat, yang digunakan :
 Kertas gambar
 Krayon
 Pulpen
 TOA/ Wireless

I. ALOKASI WAKTU
a. Perkenalan : 5 menit
b. Proses Kegiatan : 50 menit
c. Penutup : 5 menit

J. SETTING TEMPAT

Pembimbing L

P P

P P

P P

F O
Keterangan :

L = Leader F = Fasilitator

P = Peserta O = Observer

K. PROSES EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
 Setting tempat sesuai dengan rencana
 Peserta dapat mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir dengan tertib

b. Evaluasi Proses
 Klien tidak meninggalkan tempat selama kegiatan berlangsung
 Klien dapat mengikuti peraturan permainan yang telah ditetapkan
 Klien berpartisipasi aktif dalam permainan
 Pengorganisasian dapat terlaksana sesuai rencana

c. Evaluasi Hasil
 60% peserta mampu menggambar
 60% peserta mampu mewarnai
 60% peserta mampu menceritakan makna gambar yang telah dibuat

L. PENUTUP

Demikianlah proposal ini kami ajukan dalam rangka memenuhi tugas


Keperawatan Gerontik di Wisma Cinta Kasih. Atas perhatian dan kesempatan
yang diberikan kami ucapkan terimakasih.

Pontianak, 31 Mei 2021


Pembimbing Akademik Ketua Kelompok
Ns. Hartono, M.Kep Eristia Novarianda
DAFTAR PUSTAKA

Budi Anna Keliat. (1998). Kumpulan Proses Keperawatan Jiwa. Jakarta:EGC.

Direktorat Kesehatan Jiwa Depkes. (1998). Buku Standar Keperawatan Jiwa.


Jakarta:Depkes RI.

Stuart, G. W. dan Laraia, M. T. (1998). Principle and Practice of Psychiatric


Nursing. (6th ed). St.Louis:Mosby Year Book.

Anda mungkin juga menyukai