Disusun Oleh :
Eristia Novarianda SNR19214003
TAHUN 2020
MAKALAH KELOMPOK 1
HAKEKAT IBADAH
Tingkatan ini lebih tinggi dari tingkatan puasa umum atau puasa orang-
orang awam. Selain menahan diri dari makan, minum dan melakukan hubungan
seksual, tingkatan ini menuntut orang yang berpuasa untuk menahan seluruh
anggota badannya dari dosa-dosa, baik berupa ucapan maupun perbuatan.
Tingkatan ini menuntut seorang muslim untuk senantiasa berhati-hati dan
waspada.
Puasa wajib atau fardhu yaitu puasa pada bulan ramadhan. Telah kita
ketahui bahwasanya puasa fardhu ialah puasa ramadhan yang dilakukan secara
tepat waktu artinya pada bulan Ramadhan secara ada’ dan demikian pula yang
dikerjakan secara qadha’. Termasuk puasa fardhu lagi ialah puasa kifarat dan
puasa yang dinazarkan. Ketentuan ini telah disepakati menurut para imam-imam
madzhab, meskipun sebagian ulama hanafiyah berbeda pendapat dalam hal puasa
yang dinazarkan. Mereka ini mengatakan bahwa puasa nazar itu puasa wajib
bukan puasa fardhu.
Puasa nazar ialah puasa yang dilakukan karena pernah berjanji untuk
berpuasa jika keinginannya tercapai. Misalnya seorang siswa bernazar: “jika saya
mendapat rangking pertama maka saya akan puasa dua hari”. Jika keinginannya
tersebut tercapai maka puasa yang telah dijanjikan (dinazarkannya) harus (wajib)
dilaksanakan. Hukum nazar sendiri adalah mubah tetapi pelaksanaan nazarnya
jika hal yang baik wajib dilaksanakan, tetapi jika nazarnya jelak tidak boleh
dilaksanakan, misalnya jika tercapai keinginannya tadi akan memukul temannya
maka memukul temannya tidak boleh dilaksanakan.
Puasa sunnah ialah puasa yang apabila kita kerjakan mendapat pahala, dan
apabila kita tinggalkan atau tidak kita kita kerjakan tidak berdosa
HAJI
Kata Haji berasal dari bahasa arab dan mempunyai arti secara bahasa
dan istilah. Dari segi bahasa haji berarti menyengaja, dari segi syar’i haji berarti
menyengaja mengunjungi Ka’bah untuk mengerjakan ibadah yang meliputi
thawaf, sa’i, wuquf dan ibadah-ibadah lainnya untuk memenuhi perintah Allah
SWT dan mengharap keridhoan-Nya dalam masa yang tertentu.
Mengenai hukum Hukum Ibadah Haji asal hukumnya adalah wajib ‘ain
bagi yang mampu. Melaksanakan haji wajib, yaitu karena memenuhi rukun Islam
dan apabila kita “nazar” yaitu seorang yang bernazar untuk haji, maka wajib
melaksanakannya, kemudian untuk haji sunat, yaitu dikerjakan pada kesempatan
selanjutnya, setelah pernah menunaikan haji wajib.
Rukun Haji :Ihram yaitu berpakaian ihram, dan niyat ihram dan haji,
Wukuf di arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah; yakni hadirnya seseorang yang
berihram untuk haji, sesudah tergelincirnya mataahari yaitu pada hari ke-9
Dzulhijjah. Thawaf yaitu tawaf untuk haji (tawaf ifadhah). Sa’i yaitu lari-lari
kecil antara shafa dan marwah 7 (tujuh) kali. Tahallul; artinya mencukur atau
menggunting rambut sedikitnya 3 helai untuk kepentingan ihram. Tertib yaitu
berurutan.
Hikmah Haji Dalam Berbagai Aspek : Setiap perbuatan dalam ibadah
haji sebenarnya mengandung rahasia, contoh seperti ihrom sebagai upacara
pertama maksudnya adalah bahwa manusia harus melepaskan diri dari hawa nafsu
dan hanya mengahadap diri kepada Allah Yang Maha Agung. Memperteguh
iman dan takwa kepada allah SWT karena dalam ibadah tersebut diliputi dengan
penuh kekhusyu’an. Ibadah haji menambahkan jiwa tauhid yang tinggi. Ibadah
haji adalah sebagai tindak lanjut dalam pembentukan sikap mental dan akhlak
yang mulia. Ibadah haji adalah merupakan pernyataan umat islam seluruh dunia
menjadi umat yang satu karena mempunyai persamaan atau satu akidah. Ibadah
haji merupakan muktamar akbar umat islam sedunia, yang peserta-pesertanya
berdatangan dari seluruh penjuru dunia dan Ka’bahlah yang menjadi symbol
kesatuan dan persatuan. Memperkuat fisik dan mental, kerena ibadah haji maupun
umrah merupakan ibadah yang berat memerlukan persiapan fisik yang kuat, biaya
besar dan memerlukan kesabaran serta ketabahan dalam menghadapi segala
godaan dan rintangan. Menumbuhkan semangat berkorban, karena ibadah haji
maupun umrah, banyak meminta pengorbanan baik harta, benda, jiwa besar dan
pemurah, tenaga serta waktu untuk melakukannya. Dengan melaksanakan ibadah
haji bisa dimanfaatkan untuk membina persatuan dan kesatuan umat Islam
sedunia.
MAKALAH KELOMPOK 5
IBADAH MALIYAH
Ibadah maliyah sangat penting dilihat dari berbagai segi, antara lain:
pertama, membersihkan harta dari kotoran ke- bakhilan, keserakahan, kekejaman
dan kezaliman terhadap kaum fakir miskin. Kedua, adalah berfungsi ekonomi,
membantu makanan bagi yang miskin atau memerlukan, Ketiga, memiliki fungsi
sosial, dengan memberikan zakat kepada fakir miskin bisa menjaga keseimbangan
hidup atau kesenjangan dan menghindari ketidak adilan sosial. Memupuk rasa
kasih sayang dan kecintaan orang kaya (aghniya) kepada yang tidak memiliki
harta sehingga terjalin keterpaduan antara orang miskin dan orang kaya, karena
kalau telah terjadi keterpaduan diantara keduanya, mudah-mudahanan bisa
mengantisipasi dan akan mengikis segala bentuk kejahatan yang bisa terjadi
dalam masyarakat akibat kesenjangan dan ketidakadilan sosial.
Ibadah maliyah, seperti zakat, dll termasuk ibadah ijtima’i, yaitu ibadah
yang dilaksanakan dalam rangka memenuhi kebutuhan sosial kemasyarakatan.
Ibadah maliyah memiliki fungsi sosial, dengan memberikan zakat atau infaq dan
lainnya kepada fakir miskin bisa menjaga keseimbangan hidup atau kesenjangan
dan menghindari ketidak adilan sosial. Memupuk rasa kasih sayang dan kecintaan
orang kaya (aghniya) kepada yang tidak memiliki harta sehingga terjalin
keterpaduan antara orang miskin dan orang kaya, karena kalau telah terjadi
keterpaduan diantara keduanya, mudah- mudahanan bisa mengantisipasi dan akan
mengikis segala bentuk kejahatan yang bisa terjadi dalam masyarakat akibat
kesenjangan dan ketidakadilan sosial.
MAKALAH KELOMPOK 6
AHKLAK
Akhlaq atau khuluq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia,
sehingga dia akan muncul secara spontan bilamana diperlukan, tanpa memerlukan
pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu, serta tidak memerlukan dorongan dari
luar.
Etika merupakan suatu ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk,
menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia kepada manusia
lainnya, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia didalam perbuatan
mereka dan menunjukan jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat.
Sehingga dapat diketahui bahwa etika itu menyelidiki segala perbuatan manusia
kemudian menetapkan hukum baik atau buruk (Ahmad Amin, 1993).
Etika merupakan salah satu cabang ilmu dari filsafat yang mengkaji
tentang perilaku seseorang dalam menentukan nilai perbuatan baik atau buruk,
sehingga dalam menetapkan nilai tersebut menggunakan akal pikiran atau dengan
kata lain, dengan akal-lah orang dapat menentukannya baik atau buruk.
Tidak adanya akhlak yang baik pada diri individu atau masyarakat akan
menyebabkan manusia krisis akan nilai diri, keruntuhan rumah tangga, yang
tentunya hal seperti ini dapat membawa kehancuran dari suatu negara.
Pencerminan diri seseorang juga sering digambarkan melalui tingkah laku atau
akhlak yang ditunjukkan.
Akhlak merupakan jati diri bagi setiap orang karena setiap orang yang
berakhlak jika dibandingkan dengan orang yang tidak berakhlak tentu akan sangat
jauh berbeda. Akhlak tidak dapat dinilai atau digambarkan dengan mata uang
apapun, akhlak merupakan wujud jati diri seseorang didalam pribadi seorang
insan yang merupakan hasil didikan dari kedua orang tua serta pengaruh dari
masyarakat sekeliling mereka.
MAKALAH KELOMPOK 7
Kata “akhlak” berasal dari bahasa arab yaitu ” Al-Khulk ” yang berarti
tabeat, perangai, tingkah laku, kebiasaan, kelakuan. Menurut istilahnya, akhlak
ialah sifat yang tertanam di dalam diri seorang manusia yang bisa mengeluarkan
sesuatu dengan senang dan mudah tanpa adanya suatu pemikiran dan paksaan.
Kesamaan akar kata diatas mengisyaratkan bahwa dalam pengertian
terciptanya keterpaduan antara kehendak Khaliq (Tuhan) dengan perilaku akhlak
tercakup mahklug (manusia). Atau dengan kata lain, tata perilaku seseorang
terhadap orang lain dan lingkungannya baru mengandung nilai akhlak yang yang
hakiki manakala tindakan atau perilaku tersbut didasarkan kepada kehendak
khalifa (Tuhan). Dari pengertian etimologis seperti ini, akhlak bukan saja
merupakan tata aturan atau norma perilaku yang mengatur hubungan antar sesama
manusia, tetapi juga norma yang mengatur hubungan antara manusia dengan
Tuhan dan bahkan dengan alam semesta sekalipun.
1. Akhlak terhadap Allah
Menurut Kahar Mansyur akhlak kepada Allah dapat diartikan sebagai sikap
atau perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh oleh manusia sebagai makhluk
kepada Tuhan sebagai khaliq. Sehingga akhlak kepada Allah dapat diartikan
sebagai segala sikap atau perbuatan manusia yang dilakukan tanpa dengan berfikir
lagi (spontan) yang memang seharusnya ada pada diri manusia (sebagai hamba)
kepada Allah SWT.
2. Akhlak terhadap Rasulullah SAW
Disamping akhlak kepada Allah Swt, sebagai muslim kita juga harus berakhlak
kepada Rasulullah Saw, meskipun beliau sudah wafat dan kita tidak berjumpa
dengannya, namun keimanan kita kepadanya membuat kita harus berakhlak baik
kepadanya, sebagaimana keimanan kita kepada Allah Swt membuat kita harus
berakhlak baik kepada-Nya. Meskipun demikian, akhlak baik kepada Rasul pada
masa sekarang tidak bisa kita wujudkan dalam bentuk lahiriyah atau jasmaniyah
secara langsung sebagaimana para sahabat telah melakukannya.
3. Akhlak terhadap Lingkungan
Akhlak kepada lingkungan adalah perilaku atau perbuatan kita terhadap
lingkungan, akhlak terhadap lingkungan yaitu manusia tidak dibolehkan
memanfaatkan sumber daya alam dengan dengan jalan mengeksploitasi secara
besar-besaran sehingga timbul ketidakseimbangan alam dan kerusakan bumi.
Lingkungan harus diperlakuan dengan baik dengan selalu menjaga,
merawat dan melestarikannya karena secara etika hal ini merupakan hak dan
kewajiban suatu masyarakat serta merupakan nilai yang mutlak adanya Dengan
kata lain bahwa berakhlak yang baik terhadap lingkungan merupakan salah satu
manifestasi dari etika itu sendiri.
4. Akhlak terhadap Individual dan Sosial
Manusia mempunyai kewajiban kepada dirinya sendiri yang harus
ditunaikan untuk memenuhi haknya. Kewajiban ini bukan semata-mata untuk
mementingkan dirinya sendiri atau menzalimi dirinya sendiri. Dalam diri manusia
mempunyai dua unsur, yakni jasmani (jasad) dan rohani (jiwa). Selain itu manusia
juga dikaruniai akal pikiran yang membedakan manusia dengan makhluk Allah
yang lainnya. Tiap-tiap unsur memiliki hak di mana antara satu dan yang lainnya
mempunyai kewajiban yang harus ditunaikan untuk memenuhi haknya masing-
masing.
5. Akhlak terhadap Berbangsa dan Bernegara
Kewajiban Membela Negara. Kewajiban membela Negara merupakan
kewajiban seluruh warga Negara yang ada di negeri ini, dalam rangka
menyelamatkan Negara dari berbagai ancaman, tantangan maupun gangguan
terhadap kadaulatan Negara
MAKALAH KELOMPOK 8
Salah satu nikmat dalam berkeluarga adalah memiliki anak yang saleh.
Namun, untuk membina anak yang saleh, pihak orang tua mempunyai sejumlah
tugas dan tanggung jawab moral yang perlu dipenuhi, di antaranya adalah
menjaga dan mendo’akan keselamatan anak, dimulai sejak dalam kandungan
rahim ibunya. Anak memerlukan perhatian sehingga anak dapat lahir dengan sehat
wal‘afiyat.
Menyusukan, selama lebih kurang dua tahun anak disusukan oleh ibunya.
Memberi ilmu, kedua orang tua wajib memberikan pemahaman dan ilmu
baik secara langsung maupun melalui lembaga pendidikan.
Berlaku adil. Sebagai orang tua, kasih sayangnya harus diberikan secara
adil sesuai proporsional. Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits berikut ini :
dari nu’man bin Basyir r.a, bahwa bapaknya pernah menghadap Rasulullah SAW
bersamanya. Di sana bapaknya berkata ”Sesungguhnya aku telah memberikan
pelayan kepada anakku ini,” Rasulullah kemudian bertanya, apakah anakmu yang
lain juga kamu berikan hal yang sama?’ bapaknya menjawab tidak. Rasulullah
bersabda bertaqwalah kepada Allah dan berbuat adilah kepada anakmu. (HR.
Muslim).
MAKALAH KELOMPOK 9
AKHLAK SOSIAL
Toleransi beragama adalah sikap sabar dan menahan diri untuk tidak
mengganggu dan tidak melecehkan agama atau sistem keyakinan dan ibadah
penganut agama-agama lain.
2. Prinsip Persamaan
3. Prinsip Kebebasan
Selain prinsip dan persaudaraan, dan prinsip persamaan yang harus
diwujudkan pula yaitu prinsip kebebasan.sebab jika manusia tidak memperoleh
kebebasan atau tidak memiliki kebebasan maka tidak akan terwujud prinsip-
prinsip persaudaraan dan persamaan dalam kehidupan masyarakat suatu negara
4. Prinsip Pertahanan
6. Prinsip Perdamaian
7. Prinsip Musyawarah
8. Prinsip Keadilan
MUAMALLAH
Muamalah adalah satu aspek dari ajaran yang telah melahirkan peradaban Islam
yang maju di masa lalu. Ia merupakan satu bagian dari syariat Islam, yaitu yang
mengatur kehidupan manusia dalam hubungan dengan manusia, masyarakat dan
alam berkenaan dengan kebendaan dan kewajiban.
Kehidupan sosial budaya suatu masyarakat pada hakikatnya adalah sistem terbuka
yang selalu berinteraksi dengan sistem lain. Keterbukaan sistem sebagai dampak
globalisasi mendorong terjadinya pertumbuhan, pergeseran, dan perubahan nilai
dalam masyarakat, yang pada akhirnya akan mewarnai cara berpikir dan perilaku
manusia.
Nilai menjadi hal yang penting pada tiap fase perkembangan individu karena nilai
menjadi dasar dalam menentukan pengambilan keputusan. Rusaknya nilai dalam
mesyarakat tentunya berdampak negatif pula terhadap perkembangan masyarakat
itu sendiri.
Dalam diri manusia terdapat apa yang disebut dengan nafs sebagai
potensi yang membawa kepada kehidupan. Dalam pandangan Al-Quran, nafs
diciptakan Allah dalam keadaan sempurna untuk berfungsi menampung serta
mendorong manusia berbuat kebaikan dan keburukan. Allah swt. Katakanlah
dalam surat Al syams ayat 7–8 “ Demi nafs serta penyempurnaan ciptaannya,
Allah mengilhamkan kepadanya kejahatan dan ketaqwaan”. Allah mengilhamkan,
berarti memberi potensi agar manusia melalui nafs dapat menangkap makna baik
dan buruk, serta dapat mendorongnya untuk melakukan kebaikan dan keburukan.
Meskipun berpotensi positif dan negatif, namun diperoleh pula isyaratkan bahwa
pada hakekatnya potensi positif manusia lebih kuat daripada potensi negatifnya.
Harta dalam bahasa Arab disebut al-mal, yang menurut bahasa berarati
condong, cenderung, atau miring. Al-mal juga diartikan sebagai segala sesuatu
yang menyenangkan manusia dan mereka pelihara, baik dalam bentuk materi,
maupun manfaat.
Harta dan jabatan itu adalah merupakan Amanah dari allah SWT, maka
kita harus bersikap hati-hati terhadapnya. Bila terhadap harta kita wajib berupaya
dan berusaha mencarinya karena harta merupakan kebutuhan kita sebagai
bahagian dari modal hidup, namun bukan demikian halnya tentang jabatan.
Jabatan itu merupakan amanah, oleh karena itu kita tidak harus ambisus untuk
memperolehnya.
MAKALAH KELOMPOK 13
EPILOG: IBADAH, AKHLAK DAN MUAMALAH UNTUK
MENCIPTAKAN PRIBADI BERKUALITAS, KELUARGA SAKINAH
DAN MASYARAKAT UTAMA
Ibadah berasal dari kata Arab “Ibadah (jamak: ‘ibadat) yang berarti
pengadilan, penghambaan, ketundukkan, dan kepatuhan. secara bahasa
(etimologi) berarti merendahkan diri serta tunduk dan menghambakan diri.
Sedangkan menurut syara’ (terminologi), ibadah mempunyai banyak definisi,
tetapi makna dan maksudnya satu.