Anda di halaman 1dari 30

TUGAS RESUME

Disusun Oleh :
Eristia Novarianda SNR19214003

S1 NON REGULER KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN PONTIANAK

TAHUN 2020
MAKALAH KELOMPOK 1
HAKEKAT IBADAH

  Secara bahasa, kata ibadah berasal dari bahasa arab al-abdiyyah,


al-‘ubudiyyah, dan al-‘ibadah yang berarti ketaatan. Kata al-‘ubudiyyah identik
dengan kata al-khudhu dan adz-dzull yang berarti ketundukan dan kehinaan.
Sedangkan menurut terminologi syariat, Muhammad Abduh menafsirkan
ibadah sebagai suatu bentuk ketundukkan dan ketaatan sebagai dampak dari rasa
pengagungan yang bersemai didalam lubuk hati seseorang terhadap siapa yang
menjadi tujuan ketundukannya.
Rukun ibadah ada tiga yaitu : Al-Hubb ( Cinta ), Al-Khouf ( Takut ),
dan Ar-Roja ( Berharap ). Syarat ibadah ada tiga yaitu : ikhlas, ilmu, dan sunnah.
Prinsip dalam beribadah antara lain : 
a)        Hanya menyembah kepada Allah semata sebagai wujud hanya
mengesakan Allah SWT.
b)        Tanpa perantara.
c)         Harus ikhlas
d)        Harus sesuai dengan tuntutan.
e)        Seimbang antara unsur jasmani dan rohani.
f)          Mudah dan meringankan
Fungsi ibadah :
a)        Mewujudkan hubungan antara hamba dengan Tuhannya.
Mewujudkan hubungan antara manusia dengan Tuhannya dapat
dilakukan melalui “muqorobah” dan “khudlu”.
b)        Mendidik mental dan menjadikan manusia ingat akan
kewajibannya.
c)        Melatih diri untuk berdisiplin adalah suatu kenyataan bahwa
segala bentuk ibadah menuntut kita untuk berdisiplin.
Dengan beribadah kita akan mendapat hikmah berupa kita tidak menjadi
syirik, tidak kikir, memiliki ketakwaan, terhindar dari kemaksiatan, dan berjiwa
sosial.
Kandungan sosial dari ibadah shalat adalah bahwa shalat mengajarkan
makna persaudaraan dan persatuan manusia yang begitu tinggi.
Puasa mampu menumbuhkan kepekaan sosial bagi pelakunya. Dengan
berpuasa, si kaya merasakan betapa tidak enaknya merasakan lapar.
Ibadah zakat memiliki fungsi dan hikmah ganda. Secara individu zakat
mengandung hikmah untuk membersihkan dan menyucikan diri beserta harta
bendanya.
Dalam ibadah haji terkandung pengalaman nilai-nilai kemanusiaan yang
universal. Ibadah haji dimulai dengan niat sambil menanggalkan pakaian biasa
dan kemudian mengenakan pakaian ihram.
MAKALAH KELOMPOK 2
SHALAT

Shalat ialah salah satu sarana komunikasi antara hamba dengan


Tuhannya sebagai bentuk, ibadah yang di dalamnya merupakan amalan yang
tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbiratul
ikhram dan diakhiri dengan salam, serta sesuai dengan syarat dan rukun yang
telah ditentukan syara.
Shalat merupakan rahmat Allah yang dianugerahkan kepada hamba-Nya,
Allah memberi petunjuk kepada mereka untuk bisa melaksanakannya dan
memperkenalkannya sebagai rahmat bagi mereka dan kehormatan bagi mereka,
supaya dengan shalat tersebut mereka memperoleh kemulian dari-Nya dan
keberuntungan karena dekat dengan-Nya. Allah tidak membutuhkan mereka
(dalam pelaksanaan shalat), namun justru (hakikatnya shalat tersebut) merupakan
anugerah dan karunia Allah untuk mereka.
Hakikat shalat adalah menghadapkan hati dan jiwa kepada Allah dengan
cara yang dapat mendatangkan perasaan takut dan cinta kepada-Nya, serta
menumbuhkan dalam jiwa akan kebesaran-Nya. Sedangkan jiwa shalat adalah
menghadap Allah dengan khusyu’, ikhlas dan kesadaran hati baik dalam berdzikir
maupun memuji.
Tugas dan fungsi solat ialah Agar tergolong orang yang bertaqwa, Untuk
mencegah timbulnya perbuatan keji dan munkar. Agar bisa meraih
keberuntungan yang besar, yakni sorga. Agar terhindar dari neraka dengan segala
kepedihannya. Agar terhindar dari predikat Kafir. Agar segala amal kebaikannya
diterima Allah SWT. Untuk Memperoleh 5 Karunia Besar. Agar Tubuh Tetap
Sehat. Dengan shalat, kita bisa berkomunikasi langsung dengan Allah. Agar Kita
Menjadi Orang Disiplin. Didalam Shalat Berjama’ah Terkandung Falsafah
Kepemimpinan yang Tinggi.
Shalat juga membina rasa persatuan dan persaudaraan antara sesama umat
Islam. Hal ini dapat kita lihat antara lain, apabila seseorang shalat tidak dalam
keadaan yang khusus pasti selalu menghadap kiblat yaitu Ka’bah di Masjidil
Haram Mekah. Umat Islam di seluruh dunia mempunyai satu pusat titik
konsentrasi dalam beribadah dan menyembah kepada Khaliq-nya yaitu Ka’bah,
hal ini akan membawa dampak secara psikologis yaitu persatuan, kesatuan, dan
kebersamaan umat. Contoh lain adalah pada shalat berjamaah, shalat berjamaah
juga mengandung hikmah kebersamaan, persatuan, persaudaraan dan
kepemimpinan dimana pada setiap gerakan shalat ma’mum mempunyai kewajiban
mengikuti gerakan imam, sedangkan imam melakukan kesalahan, maka ma’mum
wajib mengingatkan. Sehingga pada shalat berjamaah keabsahan maupun
kebenaran dalam shalat lebih terjamin, dan diantara jama’ah akan timbul rasa
kebersamaan dan persatuan untuk menyelamatkan jama’ah mereka. Hal ini sesuai
dengan sabda Rasulullah saw: "Shalat berjamaah lebih utama (pahalanya) dua
puluh derajat" (HR. Bukhary & Muslim dari Ibnu Umar).
MAKALAH KELOMPOK 3
HAKIKAT PUASA
Hakikat puasa sebagai pendidikan keinginan, Thariqat almalaikat,
pendidikan ketuhanan, pensucian diri.

Tingkatan puasa. puasa umum atau puasa orang-orang awam adalah


“sekedar” mengerjakan puasa menurut tata cara yang diatur dalam hukum fiqih.
Seseorang makan sahur dan berniat untuk puasa pada hari itu, lalu menahan diri
dari makan, minum dan melakukan hubungan badan dengan suami atau istrinya
sejak dari terbitnya fajar sampai tenggelamnya matahari. Jika hal itu telah
dikerjakan, maka secara hukum fiqih ia telah mengerjakan kewajiban shaum
Ramadhan. Puasanya telah sah secara lahiriah menurut tinjauan ilmu fikih. Puasa
khusus adalah menahan pendengaran, penglihatan, lisan, tangan, kaki dan seluruh
anggota badan dari perbuatan-perbuatan dosa.”

Tingkatan ini lebih tinggi dari tingkatan puasa umum atau puasa orang-
orang awam. Selain menahan diri dari makan, minum dan melakukan hubungan
seksual, tingkatan ini menuntut orang yang berpuasa untuk menahan seluruh
anggota badannya dari dosa-dosa, baik berupa ucapan maupun perbuatan.
Tingkatan ini menuntut seorang muslim untuk senantiasa berhati-hati dan
waspada.

Puasa wajib atau fardhu yaitu puasa pada bulan ramadhan. Telah kita
ketahui bahwasanya puasa fardhu ialah puasa ramadhan yang dilakukan secara
tepat waktu artinya pada bulan Ramadhan secara ada’ dan demikian pula yang
dikerjakan secara qadha’. Termasuk puasa fardhu lagi ialah puasa kifarat dan
puasa yang dinazarkan. Ketentuan ini telah disepakati menurut para imam-imam
madzhab, meskipun sebagian ulama hanafiyah berbeda pendapat dalam hal puasa
yang dinazarkan. Mereka ini mengatakan bahwa puasa nazar itu puasa wajib
bukan puasa fardhu.
Puasa nazar ialah puasa yang dilakukan karena pernah berjanji untuk
berpuasa jika keinginannya tercapai. Misalnya seorang siswa bernazar: “jika saya
mendapat rangking pertama maka saya akan puasa dua hari”. Jika keinginannya
tersebut tercapai maka puasa yang telah dijanjikan (dinazarkannya) harus (wajib)
dilaksanakan. Hukum nazar sendiri adalah mubah tetapi pelaksanaan nazarnya
jika hal yang baik wajib dilaksanakan, tetapi jika nazarnya jelak tidak boleh
dilaksanakan, misalnya jika tercapai keinginannya tadi akan memukul temannya
maka memukul temannya tidak boleh dilaksanakan.

Puasa sunnah ialah puasa yang apabila kita kerjakan mendapat pahala, dan
apabila kita tinggalkan atau tidak kita kita kerjakan tidak berdosa

Tujuan puasa adalah mencapai derajat takwa. Ini dikatakan dalam


sebuah ayat Al-Quran yang memerintahkan orang yang beriman untuk berpuasa
(Q., 2: 183).
Istilah takwa sering diartikan sebagai “takut kepada Allah”. Penerjemahan ini
tentu saja benar, tetapi ada segi lain yang sangat penting, yang juga termuat dalam
makna terdalam kata takwa, yaitu segi kesadaran akan yang Ilahi (rabbanîyah),
yaitu pengalaman dan perasaan akan kehadiran yang Ilahi, yang digambarkan
dalam banyak ayat Al-Quran; di antaranya ada yang menegaskan bahwa Milik
Allah timur dan barat: ke mana pun kamu berpaling, di situlah kehadiran Allah…
(Q., 2: 115).
Puasa banyak mengandung banyak hikmah bagi yang melakukan sesuai dengan
aturan. Dalam hal ini penulis akan mencoba mengupas persoalan puasa dari sisi
hikmah puasa dalam kajian nilai spiritual.

Nilai spiritual adalah nilai ketuhanan yang terkandung dalam ibadah


sebagai jalan menghubungkan manusia dengan Tuhannya. Rasa terima kasih yang
dimaksud di sini bisa dikatakan sebagai suatu bentuk rasa syukur menusia kepada
Tuhannya atas segala nikmat yang telah banyak diberikan dan tidak terhitung
jumlahnya. Rasa terima kasih tersebut dibuktikan dengan cara melaksanakan
puasa.
MAKALAH KELOMPOK 4

HAJI

Kata Haji berasal dari bahasa arab dan mempunyai arti secara bahasa
dan istilah. Dari segi bahasa haji berarti menyengaja, dari segi syar’i haji berarti
menyengaja mengunjungi Ka’bah untuk mengerjakan ibadah yang meliputi
thawaf, sa’i, wuquf dan ibadah-ibadah lainnya untuk memenuhi perintah Allah
SWT dan mengharap keridhoan-Nya dalam masa yang tertentu.

Mengenai hukum Hukum Ibadah Haji asal hukumnya adalah wajib ‘ain
bagi yang mampu. Melaksanakan haji wajib, yaitu karena memenuhi rukun Islam
dan apabila kita “nazar” yaitu seorang yang bernazar untuk haji, maka wajib
melaksanakannya, kemudian untuk haji sunat, yaitu dikerjakan pada kesempatan
selanjutnya, setelah pernah menunaikan haji wajib.

Haji merupakan rukun Islam yang ke lima, diwajibkan kepada setiap


muslim yang mampu untuk mengerjakan. jumhur Ulama sepakat bahwa mula-
mulanya disyari’atkan ibadah haji tersebut pada tahun ke enam Hijrah, tetapi ada
juga yang mengatakan tahun ke sembilan hijrah.

Syarat-syarat diwajibkannya Haji : Islam, Baligh,Berakal, Merdeka,


Kuasa (mampu}.

Rukun Haji :Ihram yaitu berpakaian ihram, dan niyat ihram dan haji,
Wukuf di arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah; yakni hadirnya seseorang yang
berihram untuk haji, sesudah tergelincirnya mataahari yaitu pada hari ke-9
Dzulhijjah. Thawaf yaitu tawaf untuk haji (tawaf ifadhah). Sa’i yaitu lari-lari
kecil antara shafa dan marwah 7 (tujuh) kali. Tahallul; artinya mencukur atau
menggunting rambut sedikitnya 3 helai untuk kepentingan ihram. Tertib yaitu
berurutan.
Hikmah Haji Dalam Berbagai Aspek : Setiap perbuatan dalam ibadah
haji sebenarnya mengandung rahasia, contoh seperti ihrom sebagai upacara
pertama maksudnya adalah bahwa manusia harus melepaskan diri dari hawa nafsu
dan hanya mengahadap diri kepada Allah Yang Maha Agung. Memperteguh
iman dan takwa kepada allah SWT karena dalam ibadah tersebut diliputi dengan
penuh kekhusyu’an. Ibadah haji menambahkan jiwa tauhid yang tinggi. Ibadah
haji adalah sebagai tindak lanjut dalam pembentukan sikap mental dan akhlak
yang mulia. Ibadah haji adalah merupakan pernyataan umat islam seluruh dunia
menjadi umat yang satu karena mempunyai persamaan atau satu akidah. Ibadah
haji merupakan muktamar akbar umat islam sedunia, yang peserta-pesertanya
berdatangan dari seluruh penjuru dunia dan Ka’bahlah yang menjadi symbol
kesatuan dan persatuan. Memperkuat fisik dan mental, kerena ibadah haji maupun
umrah merupakan ibadah yang berat memerlukan persiapan fisik yang kuat, biaya
besar dan memerlukan kesabaran serta ketabahan dalam menghadapi segala
godaan dan rintangan. Menumbuhkan semangat berkorban, karena ibadah haji
maupun umrah, banyak meminta pengorbanan baik harta, benda, jiwa besar dan
pemurah, tenaga serta waktu untuk melakukannya. Dengan melaksanakan ibadah
haji bisa dimanfaatkan untuk membina persatuan dan kesatuan umat Islam
sedunia.
MAKALAH KELOMPOK 5

IBADAH MALIYAH

Ibadah maliyah adalah amalan-amalan ibadah yang lebih banyak


dilakukan dengan sarana harta benda atau ibadah yang diwujudkan dalam bentuk
pemberian harta atau terkait dengan harta : Yaitu menggunakan harta yang Allah
karuniakan untuk apa-apa yang Allah cintai dan ridhai. Seperti zakat, infaq dan
shodaqoh, dll (Sahriansyah, 2014).

Ibadah harta (ibadah maliyah) merupakan investasi amal yang tidak


akan berhenti pahalanya, walaupun yang bersangkutan sudah meninggal dunia,
yang dikenal dengan Amal Jariyah. Harta yang dititipkan kepada manusia harus
dijadikan sebagai bekal kepada Allah SWT. Banyak harta, harus mendorong
seseorang untuk lebih banyak beribadah kepada-Nya. Harta yang dijadikan
sebagai bekal dan sarana ibadah, berarti harta yang bermanfaat dan
akanmembuahkan berkah kepada harta dan kehidupan yang bersangkutan. Dan
kewajiban bersyukuratas nikmat harta harus dibuktikan dengan cara menggunakan
harta tersebut sebagai saranaibadah kepada Allah SWT. Pelaksanaan tugas ibadah
kepada Allah tidak hanya diwujudkandalam bentuk ibadah fisik saja, tetapi juga
harus diwujudkan dalam bentuk ibadah harta. Ibadah dengan harta termasuk
bagian penting dalam syari’at Islam. Hanya ada dua hukum dalam
ibadah maliyah ini, yaitu wajib dan sunah.

Macam – macam ibadah maliyah : zakat, infaq, sadaqah, fidyah, kirafat,


kurban, aqiqah, al-hagyu.

Ibadah maliyah sangat penting dilihat dari berbagai segi, antara lain:
pertama, membersihkan harta dari kotoran ke- bakhilan, keserakahan, kekejaman
dan kezaliman terhadap kaum fakir miskin. Kedua, adalah berfungsi ekonomi,
membantu makanan bagi yang miskin atau memerlukan, Ketiga, memiliki fungsi
sosial, dengan memberikan zakat kepada fakir miskin bisa menjaga keseimbangan
hidup atau kesenjangan dan menghindari ketidak adilan sosial. Memupuk rasa
kasih sayang dan kecintaan orang kaya (aghniya) kepada yang tidak memiliki
harta sehingga terjalin keterpaduan antara orang miskin dan orang kaya, karena
kalau telah terjadi keterpaduan diantara keduanya, mudah-mudahanan bisa
mengantisipasi dan akan mengikis segala bentuk kejahatan yang bisa terjadi
dalam masyarakat akibat kesenjangan dan ketidakadilan sosial.

Ibadah maliyah, seperti zakat, dll termasuk ibadah ijtima’i, yaitu ibadah
yang dilaksanakan dalam rangka memenuhi kebutuhan sosial kemasyarakatan.
Ibadah maliyah memiliki fungsi sosial, dengan memberikan zakat atau infaq dan
lainnya kepada fakir miskin bisa menjaga keseimbangan hidup atau kesenjangan
dan menghindari ketidak adilan sosial. Memupuk rasa kasih sayang dan kecintaan
orang kaya (aghniya) kepada yang tidak memiliki harta sehingga terjalin
keterpaduan antara orang miskin dan orang kaya, karena kalau telah terjadi
keterpaduan diantara keduanya, mudah- mudahanan bisa mengantisipasi dan akan
mengikis segala bentuk kejahatan yang bisa terjadi dalam masyarakat akibat
kesenjangan dan ketidakadilan sosial.
MAKALAH KELOMPOK 6

AHKLAK

Secara etimologis (lughatan) akhlaq (bahasa Arab) adalah bentuk jamak


dari khuluq yang berarti budi berkerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Berakar
dari kata khalaqa yang berarti menciptakan seakar dengan khaliq (pencipta),
makhluq (yang diciptakan) dan khalaq (penciptaan).

Akhlaq atau khuluq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia,
sehingga dia akan muncul secara spontan bilamana diperlukan, tanpa memerlukan
pemikiran atau pertimbangan lebih dahulu, serta tidak memerlukan dorongan dari
luar.

Etika merupakan suatu ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk,
menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia kepada manusia
lainnya, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia didalam perbuatan
mereka dan menunjukan jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat.
Sehingga dapat diketahui bahwa etika itu menyelidiki segala perbuatan manusia
kemudian menetapkan hukum baik atau buruk (Ahmad Amin, 1993).

Seperti halnya dengan istilah yang menyangkut ilmiah lainnya berasal


dari bahasa Yunani kuno yaitu, ethos. Kata ethos ini dalam bentuk tunggal
mempunyai banyak arti: tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang,
kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap dan cara berpikir. Dalam bentuk
jamak taetha artinya adalah adat kebiasaan. Dan arti inilah yang menjadi latar
belakang terbentuknya istilah “etika” yang oleh filosuf besar Yunani, Aristoteles
(384-322 SM) sudah dipakai sebagai filsafat moral.

Etika merupakan salah satu cabang ilmu dari filsafat yang mengkaji
tentang perilaku seseorang dalam menentukan nilai perbuatan baik atau buruk,
sehingga dalam menetapkan nilai tersebut menggunakan akal pikiran atau dengan
kata lain, dengan akal-lah orang dapat menentukannya baik atau buruk.

Perbedaan Akhlak, Etika dan Moral. Berdasarkan Tolak Ukur, Akhlak


tolak ukurnya al-qur’an dan As Sunnah, Etika tolak ukurnya pikiran atau akal,
Moral tolak ukurnya norma hidup yang ada di masyarakat berupa adat atau aturan
tertentu.

Akhlak memang merupakan batas pemisah antara yang orang berakhlak


dengan orang yang tidak berakhlak. Akhlak juga merupakan roh Islam yang mana
agama tanpa akhlak samalah seperti jasad yang tidak bernyawa.karena salah satu
misi yang dibawa oleh Rasulullah SAW ialah membina kembali akhlak manusia
yang telah runtuh sejak zaman para nabi yang terdahulu.

Tidak adanya akhlak yang baik pada diri individu atau masyarakat akan
menyebabkan manusia krisis akan nilai diri, keruntuhan rumah tangga, yang
tentunya hal seperti ini dapat membawa kehancuran dari suatu negara.
Pencerminan diri seseorang juga sering digambarkan melalui tingkah laku atau
akhlak yang ditunjukkan.

Akhlak merupakan jati diri bagi setiap orang karena setiap orang yang
berakhlak jika dibandingkan dengan orang yang tidak berakhlak tentu akan sangat
jauh berbeda. Akhlak tidak dapat dinilai atau digambarkan dengan mata uang
apapun, akhlak merupakan wujud jati diri seseorang didalam pribadi seorang
insan yang merupakan hasil didikan dari kedua orang tua serta pengaruh dari
masyarakat sekeliling mereka.
MAKALAH KELOMPOK 7

MACAM – MACAM AHKLAK

Kata “akhlak” berasal dari bahasa arab yaitu ” Al-Khulk ” yang berarti
tabeat, perangai, tingkah laku, kebiasaan, kelakuan. Menurut istilahnya, akhlak
ialah sifat yang tertanam di dalam diri seorang manusia yang bisa mengeluarkan
sesuatu dengan senang dan mudah tanpa adanya suatu pemikiran dan paksaan.
Kesamaan akar kata diatas mengisyaratkan bahwa dalam pengertian
terciptanya keterpaduan antara kehendak Khaliq (Tuhan) dengan perilaku akhlak
tercakup mahklug (manusia). Atau dengan kata lain, tata perilaku seseorang
terhadap orang lain dan lingkungannya baru mengandung nilai akhlak yang yang
hakiki manakala tindakan atau perilaku tersbut didasarkan kepada kehendak
khalifa (Tuhan). Dari pengertian etimologis seperti ini, akhlak bukan saja
merupakan tata aturan atau norma perilaku yang mengatur hubungan antar sesama
manusia, tetapi juga norma yang mengatur hubungan antara manusia dengan
Tuhan dan bahkan dengan alam semesta sekalipun.
1. Akhlak terhadap Allah
Menurut Kahar Mansyur akhlak kepada Allah dapat diartikan sebagai sikap
atau perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh oleh manusia sebagai makhluk
kepada Tuhan sebagai khaliq. Sehingga akhlak kepada Allah dapat diartikan
sebagai segala sikap atau perbuatan manusia yang dilakukan tanpa dengan berfikir
lagi (spontan) yang memang seharusnya ada pada diri manusia (sebagai hamba)
kepada Allah SWT.
2. Akhlak terhadap Rasulullah SAW
Disamping akhlak kepada Allah Swt, sebagai muslim kita juga harus berakhlak
kepada Rasulullah Saw, meskipun beliau sudah wafat dan kita tidak berjumpa
dengannya, namun keimanan kita kepadanya membuat kita harus berakhlak baik
kepadanya, sebagaimana keimanan kita kepada Allah Swt membuat kita harus
berakhlak baik kepada-Nya. Meskipun demikian, akhlak baik kepada Rasul pada
masa sekarang tidak bisa kita wujudkan dalam bentuk lahiriyah atau jasmaniyah
secara langsung sebagaimana para sahabat telah melakukannya.
3. Akhlak terhadap Lingkungan
Akhlak kepada lingkungan adalah perilaku atau perbuatan kita terhadap
lingkungan, akhlak terhadap lingkungan yaitu manusia tidak dibolehkan
memanfaatkan sumber daya alam dengan dengan jalan mengeksploitasi secara
besar-besaran sehingga timbul ketidakseimbangan alam dan kerusakan bumi.
Lingkungan harus diperlakuan dengan baik dengan selalu menjaga,
merawat dan melestarikannya karena secara etika hal ini merupakan hak dan
kewajiban suatu masyarakat serta merupakan nilai yang mutlak adanya Dengan
kata lain bahwa berakhlak yang baik terhadap lingkungan merupakan salah satu
manifestasi dari etika itu sendiri.
4. Akhlak terhadap Individual dan Sosial
Manusia mempunyai kewajiban kepada dirinya sendiri yang harus
ditunaikan untuk memenuhi haknya. Kewajiban ini bukan semata-mata untuk
mementingkan dirinya sendiri atau menzalimi dirinya sendiri. Dalam diri manusia
mempunyai dua unsur, yakni jasmani (jasad) dan rohani (jiwa). Selain itu manusia
juga dikaruniai akal pikiran yang membedakan manusia dengan makhluk Allah
yang lainnya. Tiap-tiap unsur memiliki hak di mana antara satu dan yang lainnya
mempunyai kewajiban yang harus ditunaikan untuk memenuhi haknya masing-
masing.
5. Akhlak terhadap Berbangsa dan Bernegara
Kewajiban Membela Negara. Kewajiban membela Negara merupakan
kewajiban seluruh warga Negara yang ada di negeri ini, dalam rangka
menyelamatkan Negara dari berbagai ancaman, tantangan maupun gangguan
terhadap kadaulatan Negara
MAKALAH KELOMPOK 8

AKHLAK DALAM KELUARGA

Keluarga adalah proses transformasi prilaku dan sikap di dalam


kelompok atau unit sosial terkecil dalam masyarakat. Sebab keluarga merupakan
lingkungan budaya yang pertama dan utama dalam menanamkan norma dan
mengembangkan berbagai kebiasaan dan prilaku yang penting bagi kehidupan
pribadi,keluarga dan masyarakat.

Salah satu nikmat dalam berkeluarga adalah memiliki anak yang saleh.
Namun, untuk membina anak yang saleh, pihak orang tua mempunyai sejumlah
tugas dan tanggung jawab moral yang perlu dipenuhi, di antaranya adalah
menjaga dan mendo’akan keselamatan anak, dimulai sejak dalam kandungan
rahim ibunya. Anak memerlukan perhatian sehingga anak dapat lahir dengan sehat
wal‘afiyat.

Mengaqiqahkan dan memberikan nama yang baik, dianjurkan kepada


kedua orang tua untuk menyembelih kambing pada hari ketujuh kelahiran bayi
dan diberikan nama yang mengandung arti-arti yang baik. Sebagaimana sabda
Rasulullah SAW: Nama yang paling disukai Allah adalah yang dimulai dengan
abd (kemudian disusul dengan salah satu di antara nama-nama sifat Allah) atau
yang mengandung makna terpuji (seperti Muhammad, Ahmad, dan
sebagainya)“(HR. Muslim)

Menyusukan, selama lebih kurang dua tahun anak disusukan oleh ibunya.

Memberikan makan, tempat tidur, dan pakaian yang layak, kemudian


setelah itu orang tua berkewajiban memberi anak makan, pakaian, dan tempat
tidur secara wajar hingga mereka bisa dilepas untuk berdiri sendiri.

Mengkhitan, ialah memotong kulup atau kulit yang menutupi ujung


kemaluan agar terhindar dari berkumpulnya kotoran di bawah kulup, dan
memudahkan pembersihannya setelah buang air kencing. Sebagian besar ulama
mewajibkan atas setiap laki-laki Muslim, sebaiknya sebelum usia baligh.

Memberi ilmu, kedua orang tua wajib memberikan pemahaman dan ilmu
baik secara langsung maupun melalui lembaga pendidikan.

Mengawinkan jika sudah mencapai baligh, sebagian dari kewajiban


bapak atas anaknya ialah memberikan nama baik, ajarkan dia menulis, dan
kawinkan dia apabila telah dewasa.

Berlaku adil. Sebagai orang tua, kasih sayangnya harus diberikan secara
adil sesuai proporsional. Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits berikut ini :
dari nu’man bin Basyir r.a, bahwa bapaknya pernah menghadap Rasulullah SAW
bersamanya. Di sana bapaknya berkata ”Sesungguhnya aku telah memberikan
pelayan kepada anakku ini,” Rasulullah kemudian bertanya, apakah anakmu yang
lain juga kamu berikan hal yang sama?’ bapaknya menjawab tidak. Rasulullah
bersabda bertaqwalah kepada Allah dan berbuat adilah kepada anakmu. (HR.
Muslim).
MAKALAH KELOMPOK 9

AKHLAK SOSIAL

Akhlak sosial Islam bermula dari kesalehan pribadi/individu. Dari


kesalehan pribadi itulah yang akan membentuk keluarga yang saleh. Dan,
keluarga yang saleh merupakan salah satu indikator bagi suatu tatanan
masyarakat/sosial yang bermoral.Kesalehan pribadi seorang Muslim berawal dari
kebersihan jiwa yang terhindar dari berbagai macam penyakit hati, seperti iri,
hasut, dengki, dan benci. Dalam jiwa yang bersih, cinta tulus ikhlas terhadap
sesama manusia akan tumbuh dan terpancar jelas pada penampilan dan raut wajah
serta lisan yang senantiasa

Toleransi beragama adalah sikap sabar dan menahan diri untuk tidak
mengganggu dan tidak melecehkan agama atau sistem keyakinan dan ibadah
penganut agama-agama lain.

1. Prinsip Persatuan dan Persaudaraan

Maksud dari prinsip persatuan dan persaudaraan yaitu dalam suatu


komunitas masyarakat harus terjalin persatuan dan persaudaraan baik persatuan
dan persaudaraan seagama maupun persatuan dan persaudaaan sosial serta
persatuan dan persaudaraan kemanusiaan antar pemeluk agama.

2. Prinsip Persamaan

Dalam kaitannya dengan prinsip persamaan ini berkaitan dengan


kemaslahatan umum yang menjamin hak-hak diantara semua warga negara tanpa
adanya membeda-bedakan kelompok, agama atau suku.

3. Prinsip Kebebasan
Selain prinsip dan persaudaraan, dan prinsip persamaan yang harus
diwujudkan pula yaitu prinsip kebebasan.sebab jika manusia tidak memperoleh
kebebasan atau tidak memiliki kebebasan maka tidak akan terwujud prinsip-
prinsip persaudaraan dan persamaan dalam kehidupan masyarakat suatu negara

4. Prinsip Pertahanan

Mengenai prinsip pertahanan ini maksudnya adalah adanya hak


dan kewajiban umum seluruh negara, dalam usaha wujudkan pertahanan bersama
dan mempertahankan keamann negara.

5. Prinsip Hidup Bertetangga

Dalam hidup bertetangga harus saling menghormati, tidak boleh


saling menyusahkan dan saling melakukan perbuatan jahat.

6. Prinsip Perdamaian

Dalam prinsip perdamaian ini menghendaki tercapainya perdamaian


diantara kelompok yang ada dalam negara tersebut. Sebab jika semua kelompok
atau komunitas memlihara dan melaksanakan perdamaian, maka keamanan akan
terwujud.

7. Prinsip Musyawarah

Tanpa musyawarah persamaan dan keadilan mustahil dapat dipenuhi. Karena


dalam musyawarah semua peserta memiliki persamaan hak untuk mendapatkan
kesempatan secara adil untuk mengungkapkan pendapat dan pandangan masing-
masing terhadap masalah yang dirundingkan.

8. Prinsip Keadilan

Dalam prinsip keadilan, masyarakat diharuskan untuk berlaku adil kepada


siapapun karena tidak boleh ada pihak yang dirugikan.
9. Prinsip Pelaksanaan Hukum

Dalam hal pelaksanaan hokum yaitu terfokus pada pemberian sanksi


kepada pelaku kejahatan dan kepada pihak yang melakukan penghianatan prinsip
pelaksanaan hokum ini harus diterapkan untuk memberikan pembalasan kepada
orang yang melakukan kejahatan.

10. Prinsip Kepemimpinan

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa dalam kehidupan bersama diperlukan


adanya pemimpin.
MAKALAH KELOMPOK 10

MUAMALLAH

Muamalah adalah satu aspek dari ajaran yang telah melahirkan peradaban Islam
yang maju di masa lalu. Ia merupakan satu bagian dari syariat Islam, yaitu yang
mengatur kehidupan manusia dalam hubungan dengan manusia, masyarakat dan
alam berkenaan dengan kebendaan dan kewajiban.

Mu’amalat adalah semua hukum syariat yang bersangkutan dengan urusan


dunia,dengan memandang kepada aktivitas hidup seseorang seperti jual-beli,
tukar-menukar, pinjam-meminjam dan sebagainya. Muamalat juga merupakan
tatacara atau peraturan dalam perhubungan manusia sesama manusia untuk
memenuhi keperluan masing-masing yang berlandaskan syariat Allah s.w.t yang
melibatkan bidang ekonomi dan sosial Islam.

Kehidupan sosial budaya suatu masyarakat pada hakikatnya adalah sistem terbuka
yang selalu berinteraksi dengan sistem lain. Keterbukaan sistem sebagai dampak
globalisasi mendorong terjadinya pertumbuhan, pergeseran, dan perubahan nilai
dalam masyarakat, yang pada akhirnya akan mewarnai cara berpikir dan perilaku
manusia.

Nilai menjadi hal yang penting pada tiap fase perkembangan individu karena nilai
menjadi dasar dalam menentukan pengambilan keputusan. Rusaknya nilai dalam
mesyarakat tentunya berdampak negatif pula terhadap perkembangan masyarakat
itu sendiri.

1. Pada dasarnya segala bentuk muamalat adalah mubah, kecuali yang


ditentukan oleh al-qur’an dan sunnah rasul. Bahwa hukum islam memberi
kesempatan luas perkembangan bentuk dan macam muamalat baru sesuai dengan
perkembangan kebutuhan hidup masyarakat.
2. Muamalat dilakukan atas dasar sukarela, tanpa mengandung unsur
paksaan. agar kebebasan kehendak pihak-pihak bersangkutan selalu diperhatikan.

3. Muamalat dilakukan atas dasar pertimbangan mendatangkan manfaat dan


menghindari madharat dalam hidup masyarakat. Bahwa sesuatu bentuk muamalat
dilakukan ats dasar pertimbangan mendatangkan manfaat dan menghindari
madharat dalam hidup masyarakat.

4. Muamalat dilaksanakan dengan memelihara nilai keadilan, menghindari


unsur-unsur penganiayaan, unsur-unsur pengambilan kesempatan dalam
kesempitan. Bahwa segala bentuk muamalat yang mengundang unsur penindasan
tidak dibenarkan.

5. Haramnya segala kezaliman dengan memakan harta secara bathil, seperti :


riba, ghasab, korupsi, monopoli, penimbunan , dll

Akhlak bermuamalah ada 5 yaitu : siddiq, istiqamah, fatanah, amanah, tabliq.


MAKALAH KELOMPOK 11
ISLAM DAN PERSOALAN HIDUP DAN KERJA

Pekerjaan yang diperbolehkan islam. Pada dasarnya islam menjunjung


tinggi nilai kerja agar manusia dapat hidup sejahtera. Namun kesejahteraan tidak
mungkin tercapai tanpa adanya keadilan dan kebebasan individu itu dibatasi oleh
kebebasan individu yang lainnya. Setiap perbuatan yang mengganggu kebebasan
orang lain sama halnya berbuat ketidakadilan. Islam menghendaki kebebasan
yang harmonis yang mampu memacu kesejahteraan bersama. Maka disitulah
perlunya aturan yang jelas dan tegas, termasuk dalam bekerja.

Beberapa jenis pekerjaan yang dilarang islam antara lain : Meminta –


minta, Perjudian, Pelacuran, Mencuri dan merampok, Mencari pekerjaan dengan
suap, Bekerja pada perusahaan terlarang, Riba, Mengurangi timbangan dengan
curang, Produksi dan jual beli barang haram, Monopoli dan penimbunan.

Dalam diri manusia terdapat apa yang disebut dengan nafs sebagai
potensi yang membawa kepada kehidupan. Dalam pandangan Al-Quran, nafs
diciptakan Allah dalam keadaan sempurna untuk berfungsi menampung serta
mendorong manusia berbuat kebaikan dan keburukan. Allah swt. Katakanlah
dalam surat Al syams ayat 7–8 “ Demi nafs serta penyempurnaan ciptaannya,
Allah mengilhamkan kepadanya kejahatan dan ketaqwaan”. Allah mengilhamkan,
berarti memberi potensi agar manusia melalui nafs dapat menangkap makna baik
dan buruk, serta dapat mendorongnya untuk melakukan kebaikan dan keburukan.
Meskipun berpotensi positif dan negatif, namun diperoleh pula isyaratkan bahwa
pada hakekatnya potensi positif manusia lebih kuat daripada potensi negatifnya.

Akhlak seorang muslim dalam bekerja menemukan kemudahan selalu


bersyukur, ketika menghadapi kesulitan dia tabah dan sabar . Mudah dan sulit
baginya sama, karena semua itu adalah untuk menguji kekuatan imannya.
Pada saatnya ia mendapatkan kesalahan dalam bekerja, menyimpang dari
ketentuan Allah dan Rasul-Nya, ia segera bertobat, segera ingat akan Tuhannya,
menghentikan segala kesalahannya dan memohon ampun atas kekeliruannya.
MAKALAH KELOMPOK 12

ISLAM DAN MASALAH HARTA DAN JABATAN

Harta dalam bahasa Arab disebut al-mal, yang menurut bahasa berarati
condong, cenderung, atau miring.  Al-mal juga diartikan sebagai segala sesuatu
yang menyenangkan manusia dan mereka pelihara, baik dalam bentuk materi,
maupun manfaat.

Pandangan Islam mengenai harta dapat diuraikan sebagai berikut:


Pertama Pemiliki Mutlak terhadap segala sesuatu yang ada di muka bumi ini
adalah ALLAH SWT. Kedua, status harta yang dimiliki manusia adalah harta
sebagai amanah (titipan) dari Allah SWT. Ketiga, Pemilikan harta dapat dilakukan
melalui usaha (‘amal) ataua mata pencaharian (Ma’isyah) yang halal dan sesuai
dengan aturanNya. Keempat, dilarang mencari harta, Kelima: dilarang menempuh
usaha yang haram.

Manusia bukan pemilik mutlak terhadap harta, kepemilikan manusia


terhadap harta dibatasi oleh hak-hak Allah, ini terlihat dari kewjiban manusia
mengeluarkan sebagian kecil hartanya untuk berzakat dan ibadahlainnya. Cara-
cara pengambilan manfaat harta mengarah kepada kemakmuran bersama,
pelaksanannya dapat diatur oleh masyarakat melalui wakil-wakilnya. Harta
perorangan boleh digunakan untuk umum, dengan syarat pemiliknya mendapat
imbalan yang wajar, masyarakat tidak boleh mengganggu dan melanggar
kepentingan pribadi, selama tidak merugikan orang lain dan mayarakat, karena
pemilikan manfaat berhubungan serta dengan hartanya, maka pemilik boleh untuk
memindahkan hak miliknya kepada orang lain, misalnya dengan cara menjualnya,
menghibahkannya dan sebagainya.

Harta dan jabatan itu adalah merupakan Amanah dari allah SWT, maka
kita harus bersikap hati-hati terhadapnya. Bila terhadap harta kita wajib berupaya
dan berusaha mencarinya karena harta merupakan kebutuhan kita sebagai
bahagian dari modal hidup, namun bukan demikian halnya tentang jabatan.
Jabatan itu merupakan amanah, oleh karena itu kita tidak harus ambisus untuk
memperolehnya.
MAKALAH KELOMPOK 13
EPILOG: IBADAH, AKHLAK DAN MUAMALAH UNTUK
MENCIPTAKAN PRIBADI BERKUALITAS, KELUARGA SAKINAH
DAN MASYARAKAT UTAMA

Ibadah berasal dari kata Arab “Ibadah (jamak: ‘ibadat) yang berarti
pengadilan, penghambaan, ketundukkan, dan kepatuhan. secara bahasa
(etimologi) berarti merendahkan diri serta tunduk dan menghambakan diri.
Sedangkan menurut syara’ (terminologi), ibadah mempunyai banyak definisi,
tetapi makna dan maksudnya satu.

Akhlak berasal dari bahasa Arab jama’ dari bentuk


mufradatnya“khuluqun” yang berari budi pekerti, perangai, tingkah laku dan
tabiat. Sedangkan menurut istilah adalah pengetahuan yang menjelaskan tentang
baik dan buruk (benar dan salah), mengatur pergaulan manusia, dan menentukan
tujuan akhir dari usaha dan pekerjaannya. Akhlak pada dasarnya melekat dalam
diri seseorang, bersatu dengan perilaku atau perbuatan. Jika perilaku yang melekat
itu buruk, maka disebut akhlak yang buruk atau akhlak mazmumah. Sebaliknya,
apabila perilaku tersebut baik disebut akhlak mahmudah.

Muamalah berasal dari kata yang semakna dengan mufa’alah (saling


berbuat), yang menggambarkan adanya suatu aktivitas manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari (Harun, 2007). Dari segi bahasa, muamalah berasal
dari kata aamala, yuamilu, muamalat yang berarti perlakuan atau tindakan
terhadap orang lain, hubungan kepentingan. Kata-kata semacam ini adalah kata
kerja aktif yang harus mempunyai dua buah pelaku, yang satu terhadap yang lain
saling melakukan pekerjaan secara aktif, sehingga kedua pelaku tersebut saling
menderita dari satu terhadap yang lainnya.

Keberadaan akhlak mulia bagi setiap pribadi berkualitas, adalah buah


dari keimanan yang kental. Dan ini merupakan kekayaan yang tinggi nilainya
dalam kehidupan manusia. Untuk itu, sejak awal kita harus berusaha memburu
keilmuan tentang itu sebagai bekal dalam membangun kehidupan berumah
tangga.

Keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah adalah istilah sekaligus


doa yang sering kali dipanjatkan dan diharapkan oleh para muslim yang telah
menikah dan membina keluarga. Keluarga sakinah, mawaddah, dan rahmah
tentunya bukan hanya sekedar semboyan belaka dalam ajaran islam.

Anda mungkin juga menyukai