Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)


TENTANG STIMULASI SENSORIK
“MELUKIS DAN MEWARNAI”
PANTI GRAMESIA

Disusun Oleh :

Adit Septian Nandar Mega Indahwati Utami


Anggi Ulfah Mawaddah Mella Sri Ratna Komalasari
Deni Arianto Mila Puspadila
Dias Triastrisari Pebry Andriyansah
Fitria Nuraidha Kusuma Putri Agustiani Dwiyanti B
Ica Fasihatul Jannah Roy Royani
Lia Liawati Rudi Herdianto
Lina Ramawati Siti Komariah

PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN JIWA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN
2018
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
(STIMULASI PERSEPSI SENSORIK)

Topik : Stimulasi Persepsi Sensorik


Terapis : 16 orang
Sasaran : Klien di Panti Gramesia

A. LATAR BELAKANG
Dalam menjalani kehidupan, manusia akan dihadapkan dengan berbagai
permasalahan. Permasalahan yang tidak dapat diatasi dan hanya ditahan tidak
diungkapkan kepada orang lain, akan menimbulkan rasa tertekan yang
berujung pada gangguan jiwa ringan atau gangguan jiwa berat seperti
Skizofrenia.
Indonesia yang masih tergolong negara berkembang memiliki banyak
permasalahan dilihat dari berbagai sektor, seperti sosial, ekonomi, kesehatan
dan lainnya. Permasalahan yang berkaitan dengan bidang sosial dan
kesehatan adalah gangguan jiwa. Menurut data WHO (2016) dalam berita
online, menunjukan sekitar 35 juta orang terkena depresi, 60 juta orang
terkena bipolar, 21 juta terkena Skizofrenia, dan 47,5 juta terkena dimensia.
(Kemenkes RI, 2016). Hasil Riset Dasar (Riskesdas) tahun 2013 dalam berita
online menunjukkan jumlah penderita gangguan mental emosional dengan
gejala-gejala depresi dan kecemasan sebesar 6% untuk usia 15 tahun ke atas
atau sekitar 14 juta orang. Sedangkan untuk jumlah gangguan jiwa berat,
seperti Skizophrenia berjumlah 1,7 per 1000 penduduk atau sekitar 400.000
orang (Nurochimah, 2017).
Penyebab seseorang menderita Skizofrenia dikarenakan beberapa hal
seperti: adanya degenerasi dari keluarga sebelumnya, gangguan pada kelenjar,
sebab organis yang menyebabkan perubahan struktur sistem syaraf, sebab-
sebab psikologi karena kebiasaan buruk dan salah (Kartono, 2009). Penderita
Skizofrenia, apabila tidak segera ditangani dapat membahayakan diri sendiri,
orang lain dan lingkungan. Ciri-ciri seseorang yang mengalami Skizofrenia
yaitu sebelumnya ada anggota keluarga yang mengalami hal tersebut dan
adanya perubahan (kemunduran) dari keadaan jiwa dibandingkan dengan
sebelumnya. Seseorang yang mengalami Skizofrenia juga memiliki gejala-
gejala yang timbul. Gejala yang terjadi seperti halusinasi (melihat benda atau
mendengar suara yang tidak ada), waham (pikiran-pikiran yang aneh), dan
sebagainya (Sarwono, 2008). Dari beberapa kasus yang dialami pasien
menyebabkan pasien mengalami kurang bersosialisasi dengan lingkungan di
sekitarnya. Sehingga dengan demikian dibutuhkan perawatan yang intensif
untuk dapat mengembalikan pasien seperti sediakala. Perawatan yang
diberikan dapat berupa terapi-terapi untuk menunjang kesembuhan pasien.
Salah satu terapi tersebut yaitu dengan terapi aktivitas kelompok diantaranya
melukis dan mewarnai.
Maka dari itu, kami dari Profesi Ners STIKes Kuningan akan
melaksanakan kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi
Sensorik “Melukis dan Mewarnai”, diharapkan setelah pelaksanaan kegiatan
ini dapat memberikan peningkatan rasa kebersamaan dan meningkatkan
rerspon sensorik terhadap stimulus yang diberikan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Klien mampu berespon terhadap stimulus pancaindra yang diberikan.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti terapi aktivitas kelompok ini diharapkan :
a. Klien mampu berespon terhadap gambar yang dilihat.
b. Klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar.
c. Klien dapat memberi dan menceritakan makna gambar.
d. Melihaat gambaran psikologis klien.
C. LANDASAN TEORI
Kelompok adalah kumpulan individu yang mempunyai hubungan satu
dengan yang lainnya serta mempunyai norma yang sama.
Fungsi kelompok secara umum :
1. Setiap anggota kelompok dapat bertukar pengalaman
2. Memberikan pengalaman dan penjelasan kepada anggota yang lain
3. Merupakan proses menerima umpan balik
Terapi aktivitas kelompok adalah metode yang efektif dalam
menyelesaikan masalah serta dapat dilihat keuntungannya, yaitu mendapat
dukungan, pendidikan dan meningkatkan kamampuan menyelesaikan
masalah. Penggunaan kelompok dalam Praktek Keperawatan Jiwa memberi
dampak positif dalam pencegahan, pengobatan dan terapi pemulihan
kesehatan jiwa melalui terapi aktivitas kelompok. Salah satu bentuk dari
terapi aktivitas kelompok adalah dengan stimulus sensorik. Perawat sebagai
pimpinan kelompok dapat menilai respon klien selama berada dalam
kelompok.
Pada dasarnya terapi aktivitas kelompok telah dipergunakan dalam
Praktek Kesehatan Jiwa yang juga merupakan bagian terpenting dari
keterampilan terapeutik dalam keperawatan. Terapi aktivitas kelompok
sebagai metode yang efektif dan efisien untuk menyelesaikan masalah serta
dapat dilihat keuntungannya yaitu :
1. Mendapat dukungan (support)
2. Pendidikan
3. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah

D. KRITERIA KLIEN
Klien yang mengikuti kegiatan adalah :
1. Klien yang kooperatif dan tidak mengalami gangguan penglihatan
yang menghuni Panti Gramesia
2. Klien yang telah menyepakati kontrak dengan terapis sebelumnya
3. Klien yang tidak mempunyai masalah dalam mobilitas fisik
E. PROSES SELEKSI
1. Identifikasi klien yang sesuai dengan kriteria
2. Membuat kontrak dengan klien :
a. Menjelaskan tujuan kegiatan
b. Menjelaskan tempat dan waktu kegiatan

F. URAIAN STRUKTUR KEGIATAN


1. Hari / Tanggal : Senin / 24 Desember 2018
2. Tempat kegiatan : Halaman Panti Gramesia
3. Waktu kegiatan : 12.30 – 13.40 WIB
4. Metoda kegiatan : Melukis dan mewarnai gambar dengan cat dan
kuas.
5. Anggota kelompok : Klien di Panti Gramesia.

G. METODE PERMAINAN
1. Leader memperkenalkan terapis dan pembimbing
2. Leader menjelaskan tujuan permainan, cara permainan dan peraturan
permainan
3. Terapis membagikan botol bekas, cat, dan kuas untuk tiap klien
4. Terapis meminta klien melukis apa saja sesuai dengan yang diinginkan
saat ini.
5. Sementara klien mulai melukis, terapis berkeliling dan memberikan
penguatan kepada klien untuk terus melukis, jangan mencela klien.
6. Setelah semua klien selesai melukis dan mewarnai terapis meminta
masing-masing klien untuk memperlihatkan dan menceritakan gambar
yang telah dibuatnya kepada klien lain.
7. Yang harus diceritakan adalah gambar apa dan apa makna gambar tersebut
menurut klien.
8. Kegiatan dilakukan sampai semua klien mendapat giliran
9. Setiap kali klien selesai menceritakan gambarnya, terapis mengajak klien
lain bertepuk tangan.
10. Leader akan meminta semua peserta menjelaskan manfaat
permainan
11. Leader menyimpulkan tanggapan klien tentang manfaat permainan

H. ANTISIPASI MASALAH
1. Penanganan klien yang tidak aktif pada saat berlangsungnya kegiatan
a. Memanggil klien
b. Memberikan kesempatan kepada klien untuk menjawab sapaan perawat
2. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit
a. Panggil nama klien
b. Tanya alasan tidak mau ikut atau meninggalkan kegiatan
c. Berikan penjelasan tentang tujuan permainan kepada klien bahwa klien
dapat melaksanakan keperluannya setelah itu klien tidak boleh kembali
lagi
3. Bila ada klien ingin ikut
a. Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditunjukkan pada klien yang
telah dipilih

H. RENCANA JALANNYA ACARA


No. Waktu Kegiatan Therapis Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan
- Memberi salam - Menjawab
- Memperkenalkan salam
terapis dan pembimbing - Mendengark
- Menjelaskan an dan memperhatikan
tujuan dan kontrak waktu - Mendengark
permainan an dan memperhatikan
2. 60 menit Pelaksanaan
- Menjelaskan cara - Memperhatikan.
dan peraturan melakukan
permainan -Memperhatikan
- Terapis
membagikan botol bekas, cat,
dan kuas untuk tiap klien -Memperhatikan
- Terapis meminta
klien melukis apa saja sesuai
dengan yang diinginkan saat -Melukis
ini.
- Sementara klien
mulai melukis, terapis
berkeliling dan memberikan
penguatan kepada klien untuk -Mengungkapkan pendapat
terus melukis, jangan mencela
klien.
- Setelah semua
klien selesai melukis, terapis
meminta masing-masing klien
untuk memperlihatkan dan -Mendengarkan dan tepuk
menceritakan gambar yang tangan
telah dibuatnya kepada klien
lain.
- Setiap kali klien -Mendengarkan
selesai menceritakan
gambarnya, terapis mengajak
klien lain bertepuk tangan.
- Memberikan
reinforcement positif

3. 5 menit Penutup
- Menanyakan - Memberikan
perasaan klien setelah tanggapan/pendapat
mengikuti TAK - Mendengark
- Memberi pujian an
atas keberhasilan kelompok.
- Memotivasi - Mengemuka
peserta menjelaskan manfaat kan pendapat
kegiatan terapi aktivitas
kelompok yang telah dilakukan
- Rencana tindak - Mendengark
lanjut an dan memperhatikan
- Kontrak yang akan
datang
- Menyimpulkan - Menjawab salam
manfaat kegiatan oleh leader
- Menutup
permainan dan mengucapkan
salam

I. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
Leader : Rudi Herdiyanto, S.Kep
Co-leader : Anggi Ulfah Mawaddah, S.Kep
Observer : Putri Agustiani Dwiyanti Badrudin, S.Kep
Lina Ramawati, S.Kep
Fasilitator : Adit Septian Nandar, S.Kep
Deni Arianto, S.Kep
Dias Triastri Sari, S.Kep
Fitria Nuraidha Kusuma, S.Kep
Ica Fasihatul J, S.Kep
Lia Liawati, S.Kep
Mega Indahwati Utami, S.Kep
Mella Sri Ratna K, S.Kep
Mila Puspadila, S.Kep
Pebry Andriyansah, S.Kep
Roy Royani, S.Kep
Siti Komariah, S.Kep
1. Peran Leader :
a. Memimpin jalannya kegiatan
b. Menyampaikan tujuan dan waktu permainan
c. Menjelaskan cara dan peraturan kegiatan
d. Memberi respon yang sesuai dengan perilaku klien
e. Meminta tanggapan dari klien atas permainan yang telah dilakukan
f. Memberikan reinforcement positif pada klien
g. Menyimpulkan kegiatan

2. Peran Co-leader :
a. Mendampingi leader
b. Mengambil posisi leader jika pasif
c. Mengarahkan kembali posisi pemimpin kepada leader
d. Menjadi motivator
3. Peran Observer :
a. Mengobservasi jalannya acara
b. Mencatat jumlah klien yang hadir
c. Mencatat prilaku verbal dan non verbal selama kegiatan berlangsung
d. Mencatat tanggapan-tanggapan yang dikemukakan klien
e. Mencatat penyimpangan acara terapi aktifitas bermain
f. Membuat laporan hasil kegiatan
4. Peran Fasilitator :
a. Memfasilitasi jalannya kegiatan : persiapan dan pelaksanaan
b. Memfasilitasi klien yang kurang aktif
c. Mampu memotivasi klien untuk kesuksesan acara
d. Dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari dalam / luar
kelompok
5. Perilaku yang diharapkan dari kelompok :
a. Klien dapat mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir sesuai aturan
b. Klien dapat ikut serta dalam seluruh kegiatan terapi aktifitas kelompok
c. Klien aktif dalam permainan
d. Klien mampu mengungkapkan pendapat

J. MEDIA DAN ALAT


Media dan alat, yang digunakan :
1. Botol bekas
2. Cat
3. Kuas

K. ALOKASI WAKTU
1. Perkenalan : 5 menit
2. Proses Kegiatan : 60 menit
3. Penutup : 5 menit

L. SETTING TEMPAT

O L C-L

P P
F F
P P
F F
P P
F F
P P
F F
P P
F F
P P
F F
P P
F F O
P P
Keterangan :

L = Leader F = Fasilitator

C-L = Co-Leader

P = Peserta O = Observer

M. PROSES EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
 Setting tempat sesuai dengan rencana
 Peserta dapat mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir dengan tertib
2. Evaluasi Proses
 Klien tidak meninggalkan tempat selama kegiatan berlangsung
 Klien dapat mengikuti peraturan permainan yang telah ditetapkan
 Klien berpartisipasi aktif dalam permainan
 Pengorganisasian dapat terlaksana sesuai rencana
3. Evaluasi Hasil
 60% peserta mampu melukis
 60% peserta mampu mewarnai
 60% peserta mampu menceritakan makna gambar yang telah dibuat

N. FASE EVALUASI
Aspek Yang di Nilai
Mengikuti Mengikuti Konsentrasi
No. Peserta
Acara Sampai Peraturan Selama
Selesai Kegiatan Kegiatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.

Keterangan :
Mengikuti acara sampai selesai 1
Mengikuti peraturan kegiatan 1
Konsentrasi selama kegiatan 1
Total 3

O. PENUTUP
Demikianlah proposal ini kami ajukan dalam rangka memenuhi tugas
Praktek Profesi Ners STIKes Kuningan Stase Keperawatan Jiwa. Atas
perhatian dan kesempatan yang diberikan kami ucapkan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan, RI. (2016). Lighting The Hope For Skizofrenia Warnai
Peringatan Hari Kesehatan Jiwa. Diakses dari http://www.depkes.go.id
pada tanggal 24 Desember 2018.
Sarwono, SI. (2008). Psikologi Remaja. Jakarta : PT Raja Grapindo Persada.
Kartono, K. (2009). Psikologi Abnormal dan Abnormalitas Seksual. Bandung :
CV. Mandarmaju.
Nurochimah, Y. (2017). Penerapan Terapi Aktivias Kelompok Untuk Menangani
Halusinasi Pada Skizofrenia di Panti Rehabilitasi Mental dan Emosi
Griya Trista Jebres Surakarta. Skripsi. Diakses tanggal 24 Desember
2018.

Anda mungkin juga menyukai