Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

STIMULASI SENSORI : MELUKIS

Disusun Oleh:

Rian Alamsah 18142011093


Rino Ridwanulloh 18142011094
Sarah Dea Sugiharto 18142011095
Silvi Andraresta Dewi 18142011096
Sinta Oktaviana 18142011097
Siti Fitriyani 18142011098
Siti Zulfah 18142011099
Vina Dwi Septiani 18142011100
Yessi Maharani 18142011101
Yuyum Yumita Dewi 18142011103
Zikri Azi Al-Ghifari 18142011104
Diah Ayu Permatasari 18142011105
Nani Sulistiyaningsih 18142011106
Ifan Taufiqullah 18142011107
Kina Septiyanti 18142011108
Garniwa 18142011070
Kiki Kaniawati 18142011078

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES YPIB MAJALENGKA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan proposal tentang Terapi Aktivitas Kelompok
( TAK ) : Stimulasi sensori melukis dengan baik. Dan juga kami berterimakasih kepada ibu Hera
Hijriani, S.Kep.M.Kep. selaku dosen pembimbing kelompok III. Dan Pak Wandra Giastia
S.Kep,Ners dan Ibu Rahayu , S.Kep.,Ners selaku CI pembimbing di Panti Gramesia Cirebon.
Kami sangat berharap proposal ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai TAK Stimulasi Sensori Melukis. Semoga proposal sederhana ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya proposal yang telah disusun ini dapat berguna
bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila bagi
kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan di masa depan.
Akhir kata kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi semua
usaha kita aamiin.
Terimakasih.

Cirebon, 22 Juni 2021

Penyusun
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
STIMULASI SENSORI : MELUKIS

A. Topik
Stimulasi Sensori (Melukis)
B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Klien mampu memancing imajinasi melalui gambar yang dilukis.
2. Tujuan Khusus
a. Klien dapat memberikan makna gambar yang dilukis
b. Terjadi perubahan perilaku adaptif sesuai yang diinginkan
c. Klien mampu menyampaikan manfaat kegiatan TAK Stimulasi Sensori yang telah
diberikan
C. TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK ( TAK )

PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Manusia sebagai mahluk sosial yang hidup berkelompok dimana satu dengan yang
lainnya saling berhubungan untuk memenuhi kebutuhan sosial. Kebutuhan sosial yang
dimaksud antara lain : rasa menjadi milik orang lain atau keluarga, kebutuhan pengakuan
orang lain, kebutuhan penghargaan orang lain dan kebutuhan pernyataan diri.
Secara alamiah individu selalu berada dalam kelompok, sebagai contoh individu
berada dalam satu keluarga. Dengan demikian pada dasarnya individu memerlukan
hubungan timbal balik, hal ini bisa melalui kelompok.
Penggunaan kelompok dalam dalam praktek keperawatan jiwa memberikan dampak
positif dalam upaya pencegahan, pengobatan atau terapi serta pemulihan kesehatan
seseorang. Meningkatnya penggunaan kelompok terapeutik, modalitas merupakan bagian
dari memberikan hasil yang positif terhadap perubahan perilaku pasien atau klien, dan
meningkatkan perilaku adaptif dan mengurangi perlalu maladaftif.
Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh individu atau klien melalui terapi aktivitas
kelompok meliputi dukungan (support), pendidikan meningkatkan pemecahan masalah,
meningkatkan hubungan interpersonal dan juga meningkatkan uji realitas (reality testing)
pada klien dengan gangguan orientasi realitas (Birckhead, 1989).
Terapi aktivitas kelompok sering digunakan dalam praktek kesehatan jiwa, bahkan
dewasa ini terapi aktivitas kelompok merupakan hal yang penting dari ketrampilan
terapeutik dalam keperawatan. Terapi kelompok telah diterima profesi kesehatan.
Pimpinan kelompok dapat menggunakan keunikan individu untuk mendorong anggota
kelompok untuk mengungkapkan masalah dan mendapatkan bantuan penyelesaian
masalahnya dari kelompok, perawat juga adaftif menilai respon klien selama berada dalam
kelompok.

b. Konsep Teori
Terapi aktivitas kelompok adalah terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada
sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktivitas yang
digunakan sebagai terapi dan kelompok yang digunakan sebagai target asuhan. Didalam
kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling bergantung, saling membutuhkan dan
menjadi laboratorium tempat klien berlatih perilaku yang adaptip untuk memperbaiki
perilaku lama yang maladaptif.
Kelompok adalah kumpulan individu yang mempunyai hubungan antara satu dengan yang
lainnya saling ketergantungan serta mempunyai norma yang sama. Sedangkan kelompok
terapeutik memberi kesempatan untuk saling bertukar (sharing) tujuan, umpamanya
membantu individu yang berperilaku destruktif dalam hubungan dengan orang lain,
mengidentifikasi dan memberi alternatif untuk membantu merubah perilaku destruktif
menjadi konstruktif.
Setiap kelompok mempunyai struktur dan identitas tersendiri, kekuatan kelompok
memberikan kontribusi pada anggota dan pimpinan kelompok untuk saling bertukar
pengalaman dan memberikan penjelasan untuk mengatasi masalah anggota kelompok.
Dengan demikian kelompok dapat dijadikan sebagai wadah untuk praktek dan arena untuk
uji coba kemampuan berhubungan dan berperilaku terhadap orang lain.
D. Klien
1. Kriteria
Sasaran klien yang dilibatkan dalam terapi aktivitas kelompok ini adalah semua klien di
Panti Gramesia Cirebon dengan jumlah klien 12 orang . Berikut ini nama pasien yang
bersangkutan antara lain :
a. Ny. A
b. Ny. E
c. Ny. D
d. Ny. N
e. Tn. D
f. Tn. B
g. Tn. I
h. Tn. D
i. Tn. S
j. Tn. Y
k. Tn. S
l. Tn. M
2. Proses Seleksi
Semua Klien Panti gramesia Cirebon berjumlah 12 klien.

E. Pengorganisasian
1. Waktu
Hari/tanggal : Jumat, 25 Juni 2021
Tempat : Panti Gramesia Cirebon
Waktu : 09.00 s/d 10.00 WIB
2. Tim Terapis
a. Leader : Ifan Taufikullah
 Membacakan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktivitas kelompok sebelum
kegiatan dimulai
 Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan memperkenalkan
dirinya
 Mampu memimpin terapi aktivitas kelompok dengan baik dan tertib
 Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok
 Menjelaskan permainan
b. CO leader : Sarah Dea
 Membantu leader mengorganisasi anggota kelompok
 Menggerakkan anggota kelompok
c. Fasilitator : Kiki kaniawati,Yessi Maharani, Siti Fitriyani, Vina dwi, Siti Zulfah,
Garniwa, Rino ridwanulloh, Silvi Andraresta, Yuyum Yumita, Diah Ayu, Kina
Septiyanti, Rian alamsah
 Memfasilitasi klien yang kurang aktif
 Berperan sebagai role play bagi klien selama kegiatan
d. Observer: Zikri Azi Al-Ghifari, Sinta Oktaviana
 Merupakan seseorang yang mengobservasi kepada peserta dalam kegiatan TAK
e. Operator : Nani Sulistiyaningsih

3. Metode dan media


a. Metode
1) Dinamika kelompok
2) Diskusi dan tanya jawab
3) Bermain peran atau stimulasi
b. Media
1) Papan kanvas
2) Cat
3) Spidol
4) Kuas
c. Setting tempat
F. Proses Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam perkenalan
1) Terapis memberi salam terapeutik
2) Peserta dan terapis memakai papan nama
b. Evaluasi / validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
2) Mananyakan kepada klien apakah sudah latihan bercakap – cakap tentang masalah
pribadi kepada orang lain
c. Kontrak
1) Terapis menjelasakan tujuan kegiatan, yaitu melukis dan menceritakan kepada orang
lain.
2) Terapis menjelaskan aturan main :
a) Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada
terapis
b) Lama kegiatan 60 menit
c) Setiap klien mengikuti dari awal sampai selesai
2. Kerja (langkah-langkah kegiatan)
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu melukis dan menceritakan
hasil gambar kepada klien lain
b. Terapis membagikan kanvas, kuas dan cat, untuk tiap klien
c. Terapis meminta klien untuk melukis.
d. Sementara klien mulai melukis, terapis berkeliling dan memberi penguatan kepada klien
untuk terus menggambar. Jangan mencela klien
e. Setiap kali klien selesai menceritakan lukisannya, terapis mengajak klien lain bertepuk
tangan
3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Terapis memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana Tindak Lanjut
1) Terapis menganjurkan klien untuk mengekpresikan perasaan melalui gambar yang
dilukis.
G. Evaluasi dan Dokumentasi
Saat pelaksanaan TAK berlangsung tim TAK berjumlah 17 orang terdiri dari 1 leader, 1 co
leader, 2 observer dan 11 fasilitator dan 1 operator Peserta yang hadir berjumlah 12 orang yang
terdiri dari Tn.D, Tn.B, Tn.I, Tn.S, Tn.M, Tn.Y, Tn.D, Tn.S, Ny.A, Ny.E, Ny.D dan Ny.N. Saat
acara berlangsung lingkungan terasa tenang, sarana dan prasarana cukup memadai. Kegiatan TAK
berjalan sesuai rencana, saat TAK berlangsung peserta mampu mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir dan peserta cukup antusias dalam mengikuti kegiatan. Waktu yang ditentukan untuk
pelaksanaan sudah sesuai dengan kontrak waktu diawal kegiatan. Hasilnya peserta kegiatan TAK
Stimulasi Sensori: Melukis
TAK
STIMULASI SENSORI MELUKIS
Kemampuan memberi respons terhadap melukis
Aspek yang dinilai
Nama Mengikuti Melukis sampai
No Menyebutkan Menceritakan
pasien kegiatan dari awal
selesai lukisan apa makna gambar
sampai akhir
1. Tn. S
2. Tn. B
3. Tn. D
4. Tn. Y
5. Tn. I
6. Tn. D
7. Tn. S
8. Tn. M
9. Ny. N
10. Ny. S
11. Ny. D
12. Ny. E

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti, menggambar,menyebutkan
gambar, dan menceritakan makna gambar. Beri tanda (√) jika klien mampu dan tanda (-) jika
klien tidak mampu
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan :
Kemampuan memberi respons terhadap menggambar, disebut mampu jika mendapat nilai ≥3,
disebut belum mampu jika mendapat nilai ≤2.
Hasil :
Untuk kemampuan memberi respons terhadap menggambar, semua peserta TAK halusinasi
mampu mendapatkan nilai 4
TATA TERTIB TAK

1. Peserta bersedia mengikuti terapi aktivitas kelompok


2. Peserta hadir 5 menit sebelum acara dimulai
3. Peserta tidak meninggalkan tempat sampai acara selesai
4. Meminta izin dengan mengacungkan tangan ketika ingin ke toilet
5. Seluruh peserta harus bermain secara sportif
6. Peserta harus menerima keputusan dan hasil akhir
7. Jika ada anggota melakukan hal-hal yang sangat mengganggu jalannya TAK maka anggota
tersebut di keluarkan dari kegiatan terapi
8. Apabila waktu TAK telah habis sesuai dengan kontrak yang di sepakati tapi TAK belum selesai
akan diminta persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu sampai TAK selesai

PROGRAM ANTISIPASI

1. Bila anggota menghindar setiap pertemuan maka leader memberitahukan anggota tersebut dan
mengatur mereka berbicara langsung dengan kelompok
2. Bila dalam kegiatan tersebut ada anggota yang membicarakan hal lain dalam diskusi, leader
harus memfokuskan pembicaraan
3. Bila ada anggota yang menggunakan kekerasan fisik, maka leader menegaskan bahwa hal
tersebut tidak dikehendaki
4. Bila ada anggota kelompok keluar dari kegiatan terapi kelompok, maka anggota kelompok yang
bersangkutan harus membicarakan dengan anggota kelompok lain
5. Bila ada anggota diam, maka fasilitator harus berperan aktif
6. Bila ada hal-hal diluar perencanaan maka melibatkan perawat ruangan

DAFTAR PUSTAKA
https://id.com/doc/173047313/Terapi-aktivitas-kelompok
https://www.academia.edu/36004931/TAK_HALUSINASI_MENGGAMBAR_doc
kip.unisayogya.ac.id > article

Anda mungkin juga menyukai