Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK: STIMULASI SENSORI


MENGGAMBAR
Disusun untuk memenuhi tugas Keperawatan Gerontik di Panti Pniel

Disusun oleh:
Rizka Yuliana Putri
202207018

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

UNIVERSITAS ICHSAN SATYA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan proposal tentang Terapi
Aktivitas Kelompok (TAK): Stimulasi Sensori Menggambar ini dengan baik. Dan juga
berterima kasih pada Ibu Ns. Royani., M. Kep dan Ns. Sisca Putri Utami., S. Kep selaku
dosen pembimbing institusi kami
Kami sangat berharap proposal ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai TAK Stimulasi Sensori menggambar. Semoga proposal
sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya proposal yang
telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan
dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Akhir kata kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam  penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai semua usaha kita. Aamiin.
            Terimakasih.                    
                                                                                         

Tangerang Selatan, 31 Januari 2023

Penyusun
RENCANA TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

A. Topik: Terapi Aktifitas Kelompok Stimulasi Sensori Menggambar

Terapi Aktifitas Kelompok ( TAK ): Stimulasi Sensori adalah upaya menstimulasi

semua pancaindra (sensori) agar memberi renspon yang adekuat.

Tujuan

1.      Tujuan Umum: klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar.

2.      Tujuan khusus:

a.       Klien dapat menjelaskan makna dari gambar yang mereka gambar.

b.      Terjadi perubahan perilaku adaptif sesuai yang diinginkan.

c.       Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan TAK Stimulasi

Sensori yang telah dilakukan.

C.    Landasan Teori

Asuhan Keperawatan Gerontik merupakan asuhan keperawatan yang bersifat spesialistik,

tetapi asuhan kepada klien harus tetap dilakukan secara holistik. Pendekatan asuhan

keperawatan selain harus difokuskan pada perilaku klien, difokuskan juga pada kondisi fisik,

sosial, budaya, dan spiritual klien. Berbagai terapi keperawatan yang dikembangkan

difokuskan kepada klien secara individu, kelompok, keluarga ataupun komunitas.

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) merupakan salah satu terapi modalitas yang

dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang mengalami masalah keperawatan yang

sama. Aktivitas digunakan sebagai terapi dan kelompok digunakan sebagai target asuhan. Di

dalam kelompok terjadi dinamika interaksi saling bergantung, saling membutuhkan, dan

menjadi laboraturium tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki

perilaku lama yang maladaptif.


Ada berbagai macam terapi aktivitas kelompok yang dikembangkan diantaranya adalah

sosialisasi, stimulasi persepsi, stimulasi sensoris, dan orientasi realitas.

Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori adalah upaya menstimulasi semua

pancaindra (sensori) agar memberi respon yang adekuat. Di dalam terapi aktivitas kelompok

ini terdapat tiga sesi yaitu: 1) sesi 1 dengan mendengar music, 2) sesi 2 dengan menggambar,

dan 3) sesi 3 dengan menonton TV/video.

Beberapa aspek dari klien yang harus diperhatikan dalam penjaringan klien yang akan

diberikan aktivitas kelompok stimulasi sensori adalah :

1.      Aspek Emosi

Psikomotorik yang lambat, pendiam, menarik diri.

2.      Aspek intelektual.

      Klien tidak ada inisiatif untuk memulai pembicaraan, jika ditanya klien menjawab

seperlunya, jawaban klien sesuai dengan pertanyaan perawat

3.      Aspek Sosial

      Klien sudah dapat membina hubungan saling percaya dengan praktikan, klien

mengatakan bersedia mengikuti terapi aktivitas, klien mau berinteraksi minimal dengan satu

klien lain ke satu klien lain.

Terapi aktivitas kelompok: stimulasi sensori merupakan aktivitas yang digunakan untuk

memberikan stimulasi pada sensori klien, kemudian diobservasi reaksi sensori klien berupa

ekspresi emosi atau perasaan melalui gerakan tubuh, ekspresi muka, ucapan. Terapi aktivitas

kelompok untuk menstimulasi sensori pada penderita yang mengalami kemunduran fungsi

sensoris. Teknik yang digunakan meliputi fasilitas penggunaan pancaindera dan kemampuan

mengekpresikan stimulus baik dari internal maupun eksternal (Purwaningsih, 2009).

D.    Klien

1.      Kategori
Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori ditujukan pada klien dengan masalah

keperawatan :

a.       Isolasi sosial

b.      Harga diri rendah atau hiperaktif

2.      Proses seleksi

a.       Berdasarkan observasi perilaku sehari-hari klien yang dilakukan oleh praktikan.

b.      Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai perilaku klien sehari-hari.

c.       Peserta TAKS:

1)      ....

2)      ....

3)      ....

E.     Pengorganisasian

1.      Waktu dan tempat pelaksanaan.

Hari/Tanggal             : Selasa, 10 Januari 2017

Waktu                        : 09:00 s.d 10:00 WIB

Tempat                       : Aula Panti Werda Hargodedali

Lamanya                    : 60 menit

Jumlah Anggota         : 10 orang.

2.      Tim Terapis Dan Peran

a.       Leader : Beatriks E Bella

Tugas:

1)      Memimpin jalannya terapi aktifitas kelompok.

2)      Merencanakan, mengontrol, dan menganjurkan jalannya terapi.

3)      Membuka acara.

4)      Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.


5)      Memimpin diskusi kelompok.

6)      Menutup acara diskusi.

b.      Co Leader: Agustinus Darmoyuwono

1)      Mendampingi leader.

2)      Mengambil posisi leader jika pasif.

3)      Mengarahkan kembali posisi peminpin kepada leader.

4)      Menjadi motivator.

c.       Fasilitator: Nurhayati, Mamat Kholil, Angelina, Marsiana, Zainal, Yublina, Martiyani,

Fitriyani, Frederikus, Dominikus

Tugas:

1)      Ikut serta dalam kegiatan kelompok.

2)      Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif mengikuti

jalannya terapi.

d.      Observer: Rahmat Candra W

Tugas:

1)      Mencatat serta mengamati respon klien (Dicatat pada format yang tersedia ).

2)      Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga penutup.

3.      Media dan Alat

a.       Steroform

b.      Manik-manik

c.       HVS

d.      Pewarna

e. Lem

4.      Metode TAK Stimulasi Sensori:


a.       Dinamika kelompok.

b.      Diskusi

5.      Setting

a.       Klien dan terapis duduk bersama dalam satu meja.

b.     

KETERANGAN :

Leader

Co Leader

Fasilitator U
Peserta

Observer

Ruangan yang nyaman dan tenang.

F.     Langkah Kegiatan

1.      Persiapan

a.       Mengingatkan kontrak dengan klien.

b.      Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.

2.      Orientasi

a.       Salam terapeutik

1)      Salam dari terapis kepada klien.

2)      Terapis dan klien memakai papan nama.

b.      Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.

c.       Kontrak

1)      Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menggambar dan menceritankannya

kepada orang lain.

2)      Terapis menjelaskan aturan main berikut:

 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis.

 Lama kegiatan 60 menit.

 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

3.      Tahap Kerja

a.       Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu menggambar, mewarnai

dan menceritakan hasil gambar kepada klien lain.

b.      Terapis membagikan kertas dan pensil, untuk tiap klien.

c.       Terapis meminta klien menggambar apa saja sesuai dengan yang diinginkan saat ini.

d.      Sementara klien mulai menggambar, terapis berkeliling, dan memberi penguatan

kepada klien untuk terus menggambar. Jangan mencela klien.

e.       Setelah semua klien selesai menggambar, terapis meminta masing-masing klien

untuk memperlihatkan dan menceritakan gambar yang telah dibuatnya kepada klien

lain. Yang harus diceritakan adalah gambar apa dan apa makna gambar tersebut

menurut klien.

f.       Kegiatan poin e dilakukan sampai semua klien mendapat giliran.

g.      Setiap kali klien selesai menceritakan gambarnya, terapis mengajak klien lain untuk

bertepuk tangan.

4.      Tahap Terminasi

a.       Evaluasi

1)      Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.


2)      Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.

b.      Tindak lanjut

Terapis menganjurkan klien untuk mengekspresikan perasaan melalui gambar.

c.       Kontrak yang akan datang

1)      Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu menonton TV.

2)      Menyepakati waktu dan tempat.

5.      Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek

yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK

stimulasi sensoris menggambar, kemampuan klien yang diharapkan adalah mampu

mengikuti kegiatan menggambar, menyebutkan apa yang digambar, dan menceritakan

makna gambar.

6.      Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses

keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti Sesi 2 TAK stimulasi sensoris

menggambar. Klien mengikuti sampai selesai.  Klien mampu menggambar, menyebutkan

nama gambar, dan menceritakan makna gambar. Anjurkan klien untuk mengungkapkan

perasaan melalui gambar.

FORMAT EVALUASI TAK

STIMULASI SENSORI MENGGAMBAR


Kemampuan memberi respons terhadap gambar

Nama Pasien

No. Aspek yang dinilai

1. Mengikuti kegiatan dari

awal sampai akhir

2. Menggambar sampai selesai

3. Menyebutkan apa yang

digambar

4. Menceritakan makna

gambar

Petunjuk:

1.      Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.

2.      Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti, menggambar,

menyebutkan gambar, dan menceritakan makna gambar. Beri tanda (√) jika klien mampu

dan tanda (-) jika klien tidak mampu.

DAFTAR PUSTAKA
Keliat, BA & Pawirowiyono, Akemat. 2013. Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Purwaningsih, Wahyu. 2009. Asuhan Keerawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai