STRATEGI PELAKSANAAN TIRAH BARING PADA Tn.

A DI PANTI PNIEL BINTARO

Nama Perawat : Ruth Tiar Nauli

Nama Pasien : Opa Albeth

Umur : 58 Tahun

A. Proses keperawatan
1. Kondisi pasien
Klien mengalami stroke di bagian tangan kanan dan kaki sebelah kanan, klien
mengeluh sulit untuk menggerakkan ekstremitas TD: 140/80 mmHg N: 80X/mnt
RR: 28x/ menit S: 36.’c
2. Diagnose keperawatan
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot
3. Tujuan khusus
Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 1x30 menit pasien
mendemonstrasikan mobilisasi tirah baring dengan kriteria hasil: pergerakan
ekstremitas cukup meningkat, kekuatan otot meningkat, dan kekakuan otot
menurun.
4. Tindakan keperawatan
Melakukan tidakan TIRAH BARING
B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan (SP)
1) Orientasi
a. Orientasi
Selamat pagi opa. Opa perkenalkan nama saya tiar mahasiswa Stikes Imc, saya
yang magang di panti pniel ini. Opa tujuan saya ke sini saya akan melakukan
tindakan TIRAH BARING seperti miring kanan iring kiri tujuannya untuk,
meningkatkan atau mempertahankan fleksibel dan kekuatan otot opa, dan tidak
terjadinya luka decubitus nanti saya akan mengajarkan opa untuk melakukan
tirah baring ya opa
b. Evaluasi/ validasi
Opa sebelum saya melakukan tindakan, apakah ada pertanyaan?
c. Kontrak
1. Topik: melakukan TIRAH BARING
2. Waktu: 10 menit
 3. Tempat: tindakan dilakukan di kamar klien
2) Kerja
1. Persiapan pasien
Kegiatan ini membutuhkan waktu 10 menit ya opa, jika opa merasa pusing
atau Lelah saat melakuka tindakan opa bisa bilang saya ya opa, apakah
opa sudah siap ?
2. Persiapan lingkungan
- Menyiapkan bantal
3. Tindakan
i. Membantu opa mendapatkan posisi nyaman
ii. Meminta opa untuk mengikuti setiap gerakan
iii. Melakukan perubahan posisi setiap 2 jam dikombinasikan dengan
clapping dan dan vibrasi secret
iv. Menggerakan lengan dan tungkai
v. Bed Reclining Exercie meninggikn posisi bed pasien dimulai dari
posisi 0 derajat bertahap keposisi lebih tinggi hingga mencapai
posisi tegak
vi. Latihan pernafasan dengan pursed lips breathing yaitu Tarik nafas
melalui hidung lalu tahan 2-3 detik
vii. Mengatur posisi pasien dengan nyaman
3) Terminasi
1. Evaluasi subjek
I. Klien mengatakan nyaman

2. Obyek
I. Klien terlihat tenang
II. Ekspresi klien tenang dan nyaman
3. Rencana tindak lanjut
Baik opa untuk saat ini melakukan perubahan posisi nya sudah cukup
ya.Opa jangan lupa istrirahat ya, jangan lupa banyak minum dan makan ya
opa nanti opa boleh melakukan nya sendiri ya
4. Kontark yang akan datang
Opa saya akan datang kesini lagi besok ya, besok saya akan melakukan
tirah baring lagi Bersama opa, baik opa apakah opa memerlukan batuan
lagi? Baik jika tidak ada saya ijin keluar ya opa jika opa membutuhkan
batuan opa bisa panggil saya
Pengertian
TIRAH BARING adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak dapat
bergerak secara aktif atau bebas karna kondisi yang mengganggu gerak
dan fungsi (aktivitas)
Tujuan 1. Untuk rileksasi dan pengeluaran secret
2. Tidak terjadi pengecilan otot
3. Untuk merangsang sirkulasi darah.
4. Untuk mencegah decubitus
5. Untuk memelihara dan meningkatkan kekuatan otot.
Indikasi 1. Pasien semikoma atau tidak sadar.
2. Pasien dengan keterbatasan mobilisasi tidak bisa melakukan
beberapa atau semua rentang gerak secara mandiri.
Pasien dengan tirah baring total atau pasien dengan paralisis
ekstrimitas total.
Kontraindikasi 1. Latihan TIRAH BARING tidak boleh diberikan apabila gerakan
dapat menganggu proses penyembuhan cedera.
TIRAH BARING tidak boleh dilakukan bila respon pasien atau
kondisinya
membahayakan.
Kebijakan Klien post stroke dengan kelemahan anggota gerak
Petugas Perawat tiar
Peralatan 1 . Bantal

Prosedur A. Tahap Pra Interaksi

Pelaksanaan 1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan sapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan dan prosdur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
C. Tahap Kerja
1. Menjaga privacy pasien
2. Memposisikan pasien senyaman mungkin
3. Melakukan perubahan posisi
4. Memberikan Bed Reclining Exercise