Anda di halaman 1dari 26

PRAKTIK PROFESI

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


TAHUN AKADEMIK 2021-2022

Nama Preceptee : DEWI ARYANI

NPM : 20210940100021

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta Pusat, Kode Pos 10510
Telp/Faks: 021-42802202
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

Nama Perceptee : DEWI ARYANI


Tempat Praktek : RSIJCP PAV. ARAFAH ATAS
Tanggal Pengkajian : 26 Oktober 2021

A. Identitas Diri Klien


Nama : Nn. A Tanggal Masuk RS : 25 Oktober 2021
Tempat/ Tgl Lahir : Jakarta/ 16. 09. Sumber Informasi : Pasien
1996 Agama : Islam
Umur : 25 Tahun Status Perkawinan : Belum Menikah
Jenis Kelamin : Perempuan Suku : Betawi
Pendidikan : D3 Lama Bekerja : 8 jam/ hari
Pekerjaan : Karyawan
Alamat : Kota Bambu Utara RT 08/04
Kel. Kota Bambu Utara Kec. Kota
Jakarta Barat Provinsi DKI Jakarta

Keluarga terdekat yang dapat dihubungi orang tua (Ayah) :


Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Kota Bambu Utara RT 08/04 Kel. Kota Bambu Utara Kec. Kota Jakarta
Barat Provinsi DKI Jakarta

B. Status Kesehatan Saat Ini


Nn. A datang ke RSIJCP dengan keadaan kaki kiri bengkak sejak 2 jam SMRS.
Kaki bengkak disebabkan karena terpeleset, terjatuh dari tangga. Dengan posisi
jatuh duduk, nyeri bokong (+)
 Keluhan Utama Saat Ini :
Nyeri pada bagian bokong dan kaki kiri bengkak :
Pengkajian PQRST :
P : Akibat terjatuh dari tangga (benturan)
Q : Rasa nyeri berdenyut
R : Rasa sakit reda bila istirahat, sakit terjadi pada bagian kaki sebelah kiri
S : Skala nyeri 4
T : Nyeri terjadi saat pasien berpindah dan nyeri berlangsung selama 30 menit

C. Riwayat Kesehatan Yang Lalu


 Penyakit Yang Pernah Dialami :
Nn. A pernah di rawat di RSIJCP 1 tahun yang lalu dengan vertigo dan maag
 Kebiasaan Pasien Sebelum Sakit :
a) Nutrisi : Nn. A makan 3x sehari 1 porsi habis
b) Eliminasi : BAK : Lancar dan sering kurang lebih 600-1000ml/hari. BAB
1x sehari di pagi hari
c) Istirahat Tidur : Pasien berada di rumah terkadang mengalami sulit tidur
d) Pekerjaan : Nn.A bekerja di RS kurang lebih waktu bekerja 8 jam/hari

D. Riwayat Keluarga

E. Kondisi Lingkungan : Kondisi lingkungan pasien baik tidak ada yang


mempengaruhi kondisi penyakitnya sekarang

F. Aspek Psikososial, Mekanisme Koping, dan Aspek Spiritual :


Nn. A selalu mengerjaikan sholat 5 waktu, Nn. A saat ada masalah selalu
menceritakannya kepada teman dan keluarga

G. Pengkajian Fisik
1. Kesadaran : Composmentis, E4 M6 V5
2. Tanda-tanda vital :
TD : 114/62 mmHg
Nadi : 64 x/menit, nadi teraba kuat, irama teratur
Suhu : 36,2 oC
RR : 18 x/menit, irama reguler, suara napas vesikuler
Data lain terkait dengan TTV kepala dan leher :
Saturasi Oksigen : 99%
a) Rambut : Rambut berwarna hitam sedikit kecoklatan. Kulit kepala bersih,
tidak ada lesi, dan tidak ada benjolan. Rambut sedikit berminyak.
b) Mata : Sklera anikterik, konjungtiva ananemis, pupil isokor, kedua mata
simetris.
c) Muka : Tidak ada kelemahan otot wajah
d) Telinga, hidung, tenggorokan
- Telinga : Bentuk simetris, tidak ada serumen, Nn.A dapat mendengar
dengan baik
- Hidung : Lubang hidung sejajar, tidak ada rinorea, Nn. A dapat
mencium bau-bauan dengan baik
- Tenggorokan : Tidak ada peradangan pada tongsil dan uvula, Nn. A
mampu menelan makanan dengan baik
e) Gigi dan Mulut : Mukosa bibir tampak kering, gigi lengkap, tidak ada karies
gigi

3. Dada
a. System Kardiovaskuler
1) Inspeksi : Bentuk dada simetris
2) Palpasi : Denyut nadi apikal teraba
3) Perkusi : -
4) Auskultasi : Terdengar bunyi jantung BJ 1 dan BJ 2 (lup-dup)
b. System Pernapasan
1) Inspeksi : Bentuk dada simetris dan tidak ada penggunaan otot bantu
napas
2) Palpasi : Ekspansi paru, pengenbangannya sama antara kanan dan kiri,
vokal premitus antara kanan dan kiri juga sama (simetris)
3) Perkusi : Terdengar bunyi sonor
4) Auskultasi : Suara napas vesikuler
c. Mamae
1) Inspeksi : Simetris, tidak lesi
2) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
d. Axila : Ekspansi paru sama dan vokal premitus antara kiri dan kanan sama
e. Abdomen
1) Inspeksi : Tidak ada kebiruan disekitar abdomen, warna kulit rata tidak
ada striae, letak umbilikus normal
2) Auskultasi : Bising usus normal 9 x/menit
3) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
4) Perkusi : Terdengar suara tympani

4. Genitalia
1) Inspeksi : Genitalia bersih, Nn. A tidak terpasang kateter
2) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

5. Ekstremitas
1) Inspeksi
- Bentuk : Kaki kiri bengkak
- Kesimetrisan : Kaki kiri sedikit lebih besar dibanding kaki kanan
- Warna kulit : Sawo matang
- Kepucatan : Pucat dan hangat
- Nn. A mampu berpindah posisi dan menggerakan bagian yang sakit
secara perlahan
- Nn. A mengatakan sensasi nyerinya kebas (kesemutan)
2) Palpasi 5555 5555
5543 5555

Data Laboratorium :

 Hematologi Lengkap
- Hemoglobin : 13,4 g/dL
- Jumlah Leukosit : 5,69 103/uL
 Hitung Jenis
- Basofil : 0 %
- Eosinofil : 1 %
- Netrofil Batang : 4 %
- Netrofil Segmen : 60 %
- Limfosit : 29 %
- Monosit : 6 %
- Netrofil Limfosit Rasio (NLR) : 2,21
- Hematokrit : 39 %
- Jumlah Trombosit : 304 103/uL
- Eritrosit : 4,87 106/uL
 Jumlah Retikulosit
- Absolut : 56
- Persen : 1,14 %
- MCV/VER : 81 fL
- MCH/HER : 28 Pg
- MCHC/KHER : 34 g/dL

Hasil Pemeriksaan Diagnostik Lain :

 Tanggal 26/10/2021 : Pemeriksaan CT-Scan


Hasil : Fraktur komplit di basis metatarsal digiti v dengan kedudukan fragmen fraktur
segaris.

Pengobatan :

 Ketorolac 1 amp
 Dexamethason 1 amp
Patofisiologi Berdasarkan Kasus :

Trauma Langsung Trauma Tidak Langsung Kondisi Patologis

Fraktur

Diskontinuitas Tulang Pergeseran Fragmen Tulang

Perubahan Jaringan Sekitar Nyeri Akut

Pergeseran Fragmen Tulang

Deformitas

Gangguan Fungsi Ekstremitas

Gangguan Mobilitas Fisik


ANALISA DATA

Nama Pasien : Nn. A Tgl Masuk : 25 Okt 2021

Ruangan : Pav. Arafah Atas Tgl Pengkajian : 26 Okt 2021

Dx. Medis : Fraktur Tertutup Metacarpal V

No Data Subjektif Data Objektif Masalah Etiologi


Keperawatan
1 Pengkajian PQRST : - Nn. A tampak Nyeri Akut Agen Pencedera
P : Nn. A mengatakan meringis (bila di Fisik
nyeri akibat terjatuh tekan) kaki
dari tangga sebelah kirinya
Q : Nn. A mengatakan - Nn. A tampak
nyeri seperti berdenyut menghindari nyeri
R : Nn. A mengatakan - Hasil CT-Scan :
rasa sakit reda bila Fraktur komplit di
istirahat, sakit terjadi basis metatarsal
pada bagian kaki digiti v dengan
sebelah kiri kedudukan
S : Nn. A mengatakan fragmen fraktur
nyeri di nomor 4 segaris.
T : Nn. A mengatakan - Nn. A diberikan
nyeri saat berpindah obat Ketorolac
dan nyeri berlangsung untuk mengurangi
selama 30 menit nyeri
2 - Nn. A mengatakan - K/u : Lemah Gangguan Gangguan
nyeri saat bergerak - Gerakan pasien Mobilitas Fisik Muskuloskeletal
- Nn. A mengatakan terbatas (Fraktur
sulit menggerakan - Kaki kiri Nn. A Tertutup)
kaki kiri sedikit lebih besar
- Nn. A mengatakan daripada kaki
sensasi nyerinya kanan karena
seperti kebas dan bengkak
kesemutan - Kaki tampak
pucat dan teraba
hangat
- Kekutan otot :
- 5555 5555

5543 5555
INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


1 Nyeri Akut b.d Agen Tujuan : Setelah dilakukan - Identifikasi lokasi,
Pencedera Fisik tindakan keperawatan selama 3 durasi, kallitas
x 24 jam diharapkan nyeri nyeri
dapat berkurang dengan - Identifikasi skala
Kriteria Hasil : nyeri
- Keluhan nyeri menurun - Identifikasi respon
- Pasien tidak tampak nyeri
meringis kesakitan - Identifikasi faktor
- Sikap protektif menurun yang memperberat
dan memperingan
nyeri
- Kontrol
lingkungan
- Fasilitasi istirahat
tidur
- Latihan
pernapasan untuk
meningkatkan rasa
nyaman
2 Gangguan Mobilitas Tujuan : Setelah dilakukan - Identifikasi adanya
Fisik b.d Gangguan tindakan keperawatan selama 3 nyeri
Muskuloskeletal (Fraktur x 24 jam diharapkan gangguan - Monitor frekuensi
Tertutup) mobilitas fisik dapat teratasi jantung dan
dengan Kriteria Hasil : tekanan darah
- Pergerakan ekstremitas sebelum memulai
meningkat mobilisasi
- Kekuatan otot meningkat - Fasilitasi aktivitas
- Nyeri menurun mobilisasi
- Libatkan keluarga
untuk membantu
pasien dalam
meningkatkan
pergerakan
- Ajarkan mobilisasi
sederhana
- Kaji kekuatan otot
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No. Dx Hari/Tgl/Jam Implementasi Evaluasi


Kep
1 Rabu/ 27 Okt 2021 - Melakukan pengukuran S:
Jam 10.00 TTV - Nn. A mengatakan
RS : - lokasi nyeri di kaki
RO : kiri durasi nyeri
TD : 107/78 mmHg sekitar 30 menit,
N : 70 x/menit kualitas nyeri
RR : 19 x/menit seperti berdenyut
S : 36,1 oC - Nn. A mengatakan
SpO2 : 99% nyeri di nomor 4
- Mengidentifikasi lokasi - Nn.A mengatakan
nyeri, durasi nyeri dan saat berpindah kaki
kualitas nyeri terasa berdenyut,
RS : Nn. A mengatakan ketika istirahat nyeri
lokasi nyeri di kaki kiri berkurang
durasi nyeri sekitar 30 - Nn. A mengatakan
menit, kualitas nyeri nyeri sedikit
seperti berdenyut berkurang ketika
RO : Nn. A tampak tarik napas
meringis bila di tekan kaki O:
sebelah kiri nya - TTV
- Mengidentifikasi skala TD : 107/78 mmHg
nyeri N : 70 x/menit
RS : Nn. A mengatakan RR : 19 x/menit
nyeri di nomor 4 S : 36,1 oC
RO : Skala nyeri 4 (nyeri SpO2 : 99%
sedang) - Nn. A tampak
- Mengidentifikasi faktor meringis bila di
yang memperberat dan tekan kaki sebelah
memperingan nyeri kiri nya
RS : Nn.A mengatakan saat - Skala nyeri 4 (nyeri
berpindah kaki terasa sedang)
berdenyut, ketika istirahat - Nn. A tampak
nyeri berkurang tenang
RO : -
- Melakukan latihan A : Masalah
pernapasan untuk Keperawatan Nyeri Akut
meningkatkan rasa nyaman Teratasi Sebagian
RS : Nn. A mengatakan
nyeri sedikit berkurang P : Intervensi
ketika tarik napas Dilanjutkan
RO : Nn. A tampak tenang

2 Rabu/ 27 Okt 2021 - Melakukan pengukuran S:


Jam 10.00 TTV - Nn. A mengatakan
RS : - nyeri pada kaki
RO : sebelah kiri dan
TD : 107/78 mmHg bokong terasa nyeri
N : 70 x/menit - Nn. A bisa duduk di
RR : 19 x/menit tempat tidur dengan
S : 36,1 oC dibantu keluarga
SpO2 : 99% O:
- Mengidentifikasi adanya - TTV
nyeri atau keluhan fisik TD : 107/78 mmHg
lainnya N : 70 x/menit
RS : Nn. A mengatakan RR : 19 x/menit
nyeri pada kaki sebelah S : 36,1 oC
kiri dan bokong terasa SpO2 : 99%
nyeri - Nn. A tampak
RO : Nn. A tampak meringis bila kaki
meringis bila kaki kiri nya kiri nya di tekan
di tekan - Menyediakan kursi
- Memfasilitasi melakukan roda di kamar
pergerakan pasien
RS : - - Nn. A tampak bisa
RO : Menyediakan kursi duduk di tempat
roda di kamar pasien tidur
- Mengajarkan mobilisasi
sederhana A : Masalah
RS : Nn. A bisa duduk di Keperawatan Gangguan
tempat tidur dengan Mobilitas Belum
dibantu keluarga Teratasi
RO : Nn. A tampak bisa
duduk di tempat tidur P : Intervensi
Dilanjutkan
1 Jumat/ 29 Okt 2021 - Melakukan pengukuran S:
Jam 14.05 TTV - Nn. A mengatakan
RS : - nyeri bila kaki
RO : kirinya di tekan
TD : 113/60 mmHg - Nn. A mengatakan
N : 64 x/menit bisa tidur bila lampu
RR : 20 x/menit di matikan dan
S : 36,3 oC lingkungan di
SpO2 : 98% sekitar nya tidak
- Mengidentifikasi respon berisik
nyeri O :
RS : Nn. A mengatakan - TTV
nyeri bila kaki kirinya di TD : 113/60 mmHg
tekan N : 64 x/menit
RO : Nn. A tampak RR : 20 x/menit
meringis S : 36,3 oC
- Memfasilitasi istirahat tidur SpO2 : 98%
RS : Nn. A mengatakan bisa - Nn. A tampak
tidur bila lampu di matikan meringis
dan lingkungan di sekitar
nya tidak berisik A : Masalah
RO : - Keperawatan Nyeri Akut
Teratasi Sebagian

P : Intervensi
Dilanjutkan

2 Jumat/ 29 Okt 2021 - Melakukan pengukuran S:


Jam 14.05 TTV - Nn. A mengatakan
RS : - nyeri pada kaki kiri
RO : - Nn. A mengatakan
TD : 113/60 mmHg kaki sebelah kiri
N : 64 x/menit sakit bila di gerakan
RR : 20 x/menit O:
S : 36,3 oC - TTV
SpO2 : 98% - Nn. A tampak
- Mengidentifikasi adanya meringis bila
nyeri ditekan
RS : Nn. A mengatakan - Memasang pagar
nyeri pada kaki kiri tempat tidur
RO : Nn. A tampak - Nn. A bisa duduk di
meringis bila ditekan tempat tidur, bisa
- Memfasilitasi aktivitas berjalan ke toilet
mobilisasi dengan di bantu
RS : - keluarga
RO : Memasang pagar - Kekuatan otot
tempat tidur 5555 5555
- Melibatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam 5543 5555
meningkatkan pergerakan
- Mengajarkan mobilisasi A : Masalah
sederhana Keperawatan Gangguan
RS : - Mobilitas Teratasi
RO : Nn. A bisa duduk di Sebagian
tempat tidur, bisa berjalan
ke toilet dengan di bantu P : Intervensi
keluarga Dilanjutkan
- Mengkaji kekuatan otot
RS : Nn. A mengatakan
kaki sebelah kiri sakit bila
di gerakan
RO : Kekuatan otot
5555 5555

5543 5555
TUGAS

1. Tipe Fraktur
 Fraktur komplet : Patah diseluruh penampang lintang tulang, yang sering kali
tergeser
 Fraktur inkomplit (fraktur greenstick) : Patah terjadi hanya pada sebagian dari
penampang lintang tulang
 Fraktur remuk (comminuted) : Patah dengan beberapa fragmen tulang
 Fraktur tertutup (fraktur sederhana) : Tidak menyebabkan robekan di kulit
 Fraktur terbuka (fraktur campuran/kompleks) : Patah dengan luka apda kulit
atau membran mukosa meluas ke tulang yang fraktur. Fraktur terbuka diberi
peringkat sebagai berikut: derajat I : luka bersih sepanjang kurang dari 1 cm;
derajat II : luka lebih luas tanpa kerusakan jaringan lunak yang luas; derajaT
III : luka sangat terkontaminasi dan menyebabkan kerusakan jaringan lunak
yang luas (tipe paling berat)
Selain, tipe fraktur diatas ada juga tipe-tipe fraktur yang umum lainnya antara
lain :
- Pecah : Dicirikan oleh tulang yang pecah berkeping-keping, sering
terjadi pada ujung tulang atau vertebra
- Kominutif : Terdapat lebih dari satu garis fraktur; lebih dari dua
fragmen tulang; fragmen dapat terpuntur atau hancur
- Komplet : Patah melintang di satu bagian tulang, membaginya menjadi
fragmen-fragmen yang terpisah; sering kali bergeser
- Tergeser : Fragmen-fragmen berada pada posisi tidak normal di lokasi
fraktur
- Inkomplet : Fraktur terjadi hanya pada satu sisi korteks tulang; biasanya
tidak bergeser
- Linear : Garis fraktur masih utuh; fraktur akibat gaya minor atau sedang
mengenai langsung pada tulang
- Longitudinal : Garis fraktur memanjang pada sumbu longitudinal tulang
- Tidak bergeser : Fragmen masih luris pada lokasi fraktur
- Oblik : Garis fraktur terjadi pada kurang lebih sudut 45 derajat pada
sumbu longitudinal tulang
- Spiral : Garis fraktur terjadi akibat gaya puntiran; membentuk suatu
spiral yang mengelilingi tulang
- Stelata : Garis fraktur menyebar dari satu titik pusat
- Transversal : Garis fraktur terjadi pada sudut 90 derajat pada sumbu
longitudinal tulang

Deskripsi Umum :

- Avulsi : Fragmen-fragmen tulang terlempar dari badan tulang pada


lokasi perlekatan ligamen atau tendon
- Greenstick : Fraktur inkomplit di mana satu sisi korteks tulang patah
dan sisi lain melekuk tetapi masih utuh
- Impaksi : Fraktur teleskopik, dengan satu fragmen terdorong ke dalam
fragmen lain

Lokasi Anatomis :

- Colles : Fraktur padda ujung radius distal; fragmen distal tergeser ke


arah deviasi medial dan dorsal
- Pott : Fraktur fibula distal, mengganggu artikulasi tibio-fibular dengan
buruk; sebagian maleolus (mata kaki) medial dapat terlepas karena
ruptur dari ligamen lateral internal
- Kompresi : Tulang melekuk dan akhirnya retak karena gaya beban yang
besar karena sumbu longitudinalnya

2. Penatalaksanaan Pasien yang Menjalani Bedah Ortopedi


Banyak pasien yang mengalami disfungsi muskuloskeletal harus menjalani
pembedahan untuk mengoreksi masalahnya. Masalah yang dapat dikoreksi meliputi
stabilisasi fraktur, deformitas, penyakit sendi, jaringan infeksi atau nekrosis,
gangguan peredaran darah (mis. sindrom kompartemen) dan adanya tumor.
Prosedur pembedahan yang sering dilakukan meliputi reduksi terbuka dengan
fiksasi interna (ORIF, Open Reduction and Internal Fixation) untuk fraktur;
artoplasti, menisektomi, dan penggantian sendi untuk masalah sendi, amputasi
untuk masalah ekstermitas berat (mix. Gangren, trauma masif); graft tulang untuk
stabilisasi sendi, mengisi defek atau perangsangan untuk penyembuhan dan tranfer
ttendon untuk memperbaiki gerakan. Sasaran kebanyakan pembedahan ortopedi
adalah memperbaiki fungsi dengna mengembalikan gerakan dan stabilitas dan
mengurangi nyeri dan disabilitas.
Jenis Pembedahan :
Pembedahan ortopedi biasanya meliputi yang berikut :
 Reduksi terbuka : Melakukan reduksi dan membuat kesejajaran tulang yang
patah setelah terlebih dahulu dilakukan diseksi dan pemajanan tulang yang
patah
 Fiksasi interna : Stabilisasi tulang patah yang telah direduksi dengan sekrup,
plat, paku dan pin logam
 Graft tulang : Penggantian jaringan tulang (graft auto log maupun heterolog)
untuk memperbaiki penyembuhan, untuk menstabilisasi, atau mengganti tulang
yang berpenyakit
 Amputas : Penghilangan bagian tubuh
 Artroplasti : Memperbaiki masalah sendi dengan artroskop (suatu alat yang
memungkinkan ahli bedah mengoprasi dalamna sendi tanpa irisan yang besar)
atau melalui pembedahan sendi terbuka
 Menisektomi : Eksisi fibrokartilago sendi yang telah rusak
 Penggantian sendi : Penggantian permukaan sendi dengan bahan loga, atau
sintesis
 Penggantian sendi total : Penggantian kedua permukaan artikuler dalam sendi
dengan bahan logam atau sintesis
 Transfer tendon : Pemindahan insersi tendo untuk memperbaiki fungsi
 Fasiotomi : Pemotongan fasia otot untuk menghilangkan kontriksi otot atau
mengurangi kontraktur fasia.
Dioindai dengaFl CdlT lScaFl ' i e
k t’fflt

›u‹f› I.iypiiic‹›tt Willi»n‹ A WilLins/W‹›llcr K luwcr I / yjtt,


iii»/ ‹ilicis K mower I lentils ili‹l nrii participate in illc
k•i•••wpfen

;jj { t )’ nrthil Itiikti K cdnklcrn8 lit if


}• t › I ,» 427f›/Jxkei\n I nlI42

.t,›,!,..in ixwi’i
l\r.... km ‹ i»‹›kn u. i›I1ff1•
I’rnxln Ictak: )'crdinn
)nJckscf . I |ajkeI ilukl nri
l law ciyia dilindungi U»d • g-Undang.
$g§8gian alau Seluruh Isl buku ini Jalam bentuk apa pun, baik secara *!cktrc
*‹k
mauyun mck8fllk,
»e›nfotok»yi. mc rez am, atau dengan mcnggunakan sistcm pcnyiyp
Ixinnye, tanyn izin tertulis dari PCncrbii•

C•laka n 3018

Brunner
Kepcrfl ›v ian medical-t›cdah Brunner A Suddartti / pcngarang, Brunner A Suddarth ; alih
bahw›. Dev Yul !i, Amelia imin ; ediior cdisi bahasa Indonesia. Ekg Anisa Mardella.
Ed. 12. — Jakarta : EOC, 2013.
xil, 595 hlrn. ; I S,5 • 24 cm.
Judul asli: Handbook%r Bninaer d Suddarlh’s fexféoo# ofmedlcol-surgical nursing.
E BN97X-979-044-470-6
1. Ocdah. J. Judul. !l. Suddarth.Ill. Devi Yulianti. IV. Ame!ia K imin V Eka Anisa Marde)la.

617

lndikasi akural, reaLsi meniglkon, dan jaw:hval dosls untuk obal disajlkan pado buku ini, ielapl hal
ini dapot sa)’a herubah. Pembaca dlsarankan mengacu data informasi dari pabrik tentang obat yang
dituliz pado meriting. Penulix, editor, penerbtt, arab dizlribuior tidak bertanggung j u ab arab
kesalahan atau kealpaan ales tzfas konsekaensi dart penetapan informasi yang ada di dalam btiku
ini, dan tidak memberi jaminan, tersural alou lersirat, otal lxl buku. Penulis, editor, petierbii, dan
distributor tidak bertanggung jusvab atas mdera daiFaiau eruzakon poda $CSeorang atau properli
yong timbul dari buku iai.

I dl g bp

Dipindai dengan CamScanner


i ,›k - k‹›m plct pada
kclu»
g3ri yang dapat disc
kckua t Fl r ^fl g mcrem u n,
otot yang ekstrcry.
kar°'l ^
,y, fl yebabkan edema
tur tcn
ah bat gaya yang diseb abkan O)

, » F »xtur
T
‹il hdi SClu£uh Qe• amp 8 h 8 *= g. yil f lg
a Ft £ff l il fl

" F•l Sqm "“' t-

disebut sebaga i Jaktur greensticé.’


Patah penam pang lintang tulang,
Patah dengan beberapa fragmen tulang.
f ederhana: tidak menyebabkan robe
r;ktur tertutu2 , atil u frakttl s n di
CilfR]3 uran atau kompleks: pata h de ngan
• Fraktur terbuka, atau fraktut
frak Fra
<c1it atau membr an mukosa meluas ke tulang yang tur. ktur terb
/cringkat sebagai beriku t: derajat I: luka bersih sepanjang kurang dari 1
11: luka lebih mas tanpa keru5akan jaringan lunak yang luas; derajat III:
tcr kontafn inasi dan menyebabkan kerusakan jaringan lunak yang luas
berat).
» €raktur dapat jug» dideskripsikan menurut penempatan fragmen secara
anatoni\ tcrutama jika fraktur tergescr atau tidak tergeser.
• Fraktur intra-artikular meluas ke permukaan sendi tulang.
komplikasi awal berupa syok, embolisme lemak, sindrom
kompartemcn
+rombotm vena (trombosis vena dalam [DVT], embolisrne pulmonal
bo£
Komplikasi lanjut mencaku p pcnyatuan union
) yang lambat, kesalahan flfl/ '

250

Dipindai dengan CamScanner


Dipindai dengan CamScanner
' '“”°1 "^P•"r^°•) I’tr I.id.
rlili ndui1j;i,

/ a D Dih Bf gpkan, Edisi 8 BUkU } oleh ]oyce M.


Btackt
yang erdi ri atas B•b 1 • , RN, g p5¿
Phs

Publishing sern ices by Penerbit Salemba p•I dengan 27 diwtbitk«n \,


Medika (PT Sa lertiba Emban Patria).
Pelavan an Penerbitan nleh Perierbit SaJernba
Medika (PT Salemba Emban Patria).

Hñk Cipta ditjrl dungi undang- undang. Dilarang memperbanyak


sebagian atau seluruh isi buku ini dalam
elek9ron ik maupun mekariik, termasuk memfotoko bentuk
pi, metekam, atau dengan m enggunakan sjstem
penyim panan lainnya, tanpa iy,ip
dari penerbit. Izin dapat diperoleh dari Departemen H8k
Cipta Ilmu Kesehatan Elcevier (Els m«’s
di Sirigap ura: te epon: +65-6J49 0200, faks: +65—6733 1817 Health

Elsevier fsingapore) Pte Lid


3 Kitliney Road
POS -01 Winsland House I

Catatan:
Peiigerahuan medis senantiasa berubah. Standar tindakan pencegahan harm diikuti. Namun herring dengan penelitian dan
pengalaman klinis baru yang mempetluos pengetahuan, perubahan dalam perawatan dan terapi obat menjadi wajib atau patut diikuti.
Membaca disaranfian untuk memeri£sa informasi produk rerbaru yang disediakan oleh produsen masing-masing obat yang akan
diberikan
untuk memverifikasi dosis, metode, dan interval pemberian yang direkomendasikan, serta kontraindikasitrya. Merupakan tan$gung
jawab dari prakuisi, dengan memperhatikan pengalaman dan pengetahuan pasien, untuk menentukan doors dan perawatan terbaikbagi
masing- masfpg pasien. Penerbit maupun penulis tidak bertanggung jawab atas kecelakaan daNatau kerugian yang dialami seseorang
atau sesuatu ¿zn$ diaicibatkan oleh penerbitan buku ini.

ISBN :
AS 978-1-4160-3641-8
8gfl/Uffl 978-98} -2729-78-1 (lilid Lengkap) 978-981-2729-79-8 (Jilid 1)

I! i crt ak dt trlñorlrsta
fJ i‹hur it^lJ ik8f3 MX'4F9 rksklusif oi•h CV PrntzszJa Stzdiz Eduktsi

Dipindai denga» CamScanner


648 L/nit 6 Gangguan Muskuloskeletal

Pecah: Dicirñ •• oleh tulang yang pecah berkeping-


Tid _ e p ps pp}{pggptjppt asih lurus pada
' P'<8. ›‹ rif1g t erjadi pada ujung tu)ang atau lokasi fraktur
vertebra

Kominutif; terdapat lebih dari satu garis fraktur;


lebih dci dna fri gmen tulang; fragmen dapat Oblik garis frakt ur terjadi pada kurang
terpuntir atau hancur
lebih sudut 45-dCfaj8t pada sumbu
longitudinal tulang

Komplet: patah melinlang di satu bagian tulang,


Spiral: garis fraktur terjadi akibat gaya
membaginya menjadi fragmen-fragrnen yang
puntiran; niembentuk suatu spiral yang
terpisah; sering kali bergeser
mcnpclilingi tulang

Tergeser: fra3nien -fragmCn (irpgdJ padd (›Cisl Gf


tidak ntirmal di lokasl fraktur
?trl‹t‹: g›ris fraktur mm) rh«r d1Ti S2tU I itik
[ usIt

(nLnmylet: £r4ktur tcrja‹Ji hanya y‹da sa!u sisi


7ranss cisal €izris fraktur terjadi pa‹la su‹lut
k‹›rtrks tuI‹ng; hiasany tidzk Ergcsgr
9fl drraiil pa‹la sumhu loneitt«ltn zl
iulang

Linear: garis fr1tur masifi utuh; frzklur akihat


ga}'a ”niinnr atau sedang yang mengczui
langsung pada tulang

I-‹›ngitu4inzI: yaris fraktur’mcman|ang }•ada sumhu


InngituJin‹l tulang

iliri ba‹Ln tulang pi‹L l•›Ro I!. ta: z -.


ligamtn atau tmdr•n

Dipindai dengan CamScanner


Colles: /raL1ur j25dd ujung adius distnj; j,/
gnien
distal tergeser be ai h dovjasj da
medial n •‹ors»i ,p

Pott: fraktur fibula distal, mengganggu artikut«si.


tibio-fibuJar dengan buruk; zehagian maTcoizis
(mata kaLi) medilJ 6 pet terlcpas Karena r‹iptur
dari Jigamen }aferaJ intern»!.
’S Tllxr 8O OK Ot' MfiDICAl -SU1lGICAL NUilS1NG. 8fE
’ub)lshers
an imprint of 1.ippinfott-haven Publishers,
19106-3780, USA

s uxu Elyna S. I.aura Siahaan, S.ftp &


,t)ih ha

e is3r renerbii Bul‹u Kedokteran KCC


y. . Box t 176 /}akatta 1004Z
Telepon: 6530 6283

main kulit muka: Samso¥t P. Bidttâ8

Hak cipt» dilindungi Undang-Undang.


Dilarang memperbanyak sebagian alau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, baik secara elektronil
gppun mekanik,[ermasukmemfotokop,merekam, atau dengan menggunakan sistem penyimpanan lain
nya, tanpa iZin tertulis dati Penerbit.

Cetakan 2015

Ferpustakaan Nasional: Catalog Dalam Teibitan tKDTl


Smeltzer, Suzanne C.
Cuku ajar keperawatan medikal-bedah Brunner ñ Suddarth / editor,
Suzanne C. Smeltzer, Brenda G. Bare; alih bahasa, Agung Waluyo let
al.] ; editor edisi bahasa Indonesia, Monica Ester.. — F.d. 8. — JaTtit :
EGC, 2001.
xxi, 881 hire.{htm. 1685-2365)
3 vol. ; 21 x 28,5 cm.
8/e.
ISBN 979-448-534-9 (no. vol.lengkap)
ISBN 979-44&539-X (no, vol. 3)
1. Bedah, llmu. I. Jud»l. II. Bare, Brenda G. Ill. Waluyo,
Agung.
VV. 5ster,T4onicQ.

anner
Dipindai dengan ¢gmsc
d jg trr›t71h4›tiih Yany

d= diangkat ol•h

Pe
ynng Venjolonl 8edoh Ortopedi

)fanis mc ijda« pembcdaliaa nd ¿o&i

fralriur, deformitas, penyakit sixii, -


nekrosis, gangguan pefedaran I

ioicrna (0m , £Qefl

aeo8^
t''taog

disabilitas
JenisPersbedahan
Pembedahaa oriopedi biasanya meliputi yang berikut:
Reduksi terbuka—melakukan reduksl dan membuat
kesejajaran tulang yang patah setelah terlebih
dahulu dild tikan diseksi dan peaiajanan tulang

Willi ia/epin—stabiIisasi tulang patah yang telah


direduksi dengan ekrup, plat, paku daft pin logam
Grafl /o/and—pengganIian jaringan tulang (graft
auto- log maupun helerolog) untuk memperbaiki pe-
nyembuhan, unnlk menstabilisasi, atau mengganti
tulang yang berpenyakit
A «test—penghilangan bagian tubuh
An roplasti- mern petbail masalA sendi dengan
ar- troskop (suatu alat yang memungkinkan ahli
bedah mengoperasi dalamnya sendi tanpa irisan
yang besar) atau eieialui peinbedahan sendi
terbuka
VeniJr£fomi—eksisi fibrokartilago sendi yang telah
rusak
Pen$$antian sefldf—penggantian permukaan sendi de-
mo o bahan logam atau sintetis.
Pengqaniian $endi iofm- pehggantian kedua pennu-
kaan ariiku)cr dalm sendi dengan bahan logam
utua sialclis.
U N I T 16 : Fungsi MuSkuloskeletal

Tt‘nnsj’«› re›tdo penn S9


indz.ltan insersi te nd
tl f l l3
O
y,
itiem perbaiki fungsi hl la ng -
frp s; p;z;;;;; pemotongan fasia O t o t u Rt l 2 k • e g1
ktur
atau
ka n lio nstrilfisl OTOT
1’ asia

Dipindai dengan CamScanner

Anda mungkin juga menyukai