Anda di halaman 1dari 11

R E S U M E P A D A N Y .

S D E N G A N DENGUE HAEMORAGIC
FEVER (DHF) DI RUANG IGD
RSUD AL IHSAN

Disusun Oleh
Neni Sri Mukharomah
2250321011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS ILMU


DAN TEKNOLOGI KESEHATAN UNIVERSITAS JENDERAL
ACHMAD YANI CIMAHI 2023

Tanggal : Nilai Tanggal : Nilai


Paraf CI + stempel Paraf Dosen
RSUD
Al-Ihsan
RESUME
IGD

Nama mahasiswa : Neni Sri Mukharomah Tanggal pengkajian : 7-3-2023


Nim : 2250321011 Rumah Sakit : RSUD Al-Ihsan
Ruang praktik : IGD

A. IDENTITAS
1. Identitas Klien
Nama : Nn. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 25 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Status Perkawinan : Belum Kawin
Alamat : Baleendah
No RM :00885083
2. Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny. I
Umur : 32 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Hubungan dengan klien : Kakak
B. GENERAL IMPRESSION
1. Keluhan Utama
Nyeri perut bagian kanan bawah
2. Mekanisme
Cedera Tidak ada
3. Orientasi (Tempat, Waktu, dan Orang) : Baik
Klien mampu menjawab bahwa saat ini klien berada di IGD tanggal 7 Maret 2023. Klien
juga mampu menyebutkan bahwa Ny. I adalah kakaknya.
C. PENGKAJIAN
1. Primary Survey
a. Airway
Obstruksi : Tidak ada
Keluhan Lain : Klien mengatakan tidak ada batuk
b. Breathing
Gerakan dada : Simetris
Irama napas : Normal
Pola napas : Teratur
Retraksi dada : Tidak ada
Batuk : Tidak ada batuk
Keluhan lain : Tidak ada
c. Circuation
Akral : Hangat
Nadi : Teraba
Sianosis : Tidak ada
CRT : < 2 detik
Pendarahan : Tidak ada
Nyeri dada : Tdak ada nyeri dada
Karakteristik nyeri : Tidak ada
Edema : Tidak ada edema
Lokasi edema : Tidak ada
Keluhan lain : Tidak ada
d. Disability
Respon : Alert
Kesadaran : Composmetis
GCS : E4V5M6
Pupil : Isokor
Reflek cahaya : Ada
Keluhan lain : Tidak ada
e. Exposure
Deformitas : Tidak ada
Contusio : Tidak ada
Abrasi : Tidak ada
Penetrasi : Tidak ada
Laserasi : Tidak ada
Edema : Tidak ada
Keluhan lain : Tidak ada
f. Full Vital Sign
TD : 115/80 mmHg
N : 73x/menit
S : 38,4C
RR : 19x/menit
SPO2 : 98%
g. Secondary Survey
1. Anamnesa
a) Riwayat penyakit saat ini
Klien mengatakan nyeri perut bagian bawah kanan. Nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk.
Nyeri bertambah saat berjalan, duduk, tiduran. Nyeri juga bisa terasa saat beristirahat.
Nyeri dapat berkurang jika posisi tiduran dengan kaki dinaikan ke atas. Nyeri terasa
sering. Nyeri menjalar ke pinggang. Skala nyeri 5. Klien mengatakan lemas, muntah 3x
dan mual. Klien mengatakan tenggorokan terasa kering.
b) Alergi
Tidak ada
c) Riwayat penyakit sebelumnya
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit apapun sebelumnya
d) Makan minum terakhir
Klien mengatakan minum air putih hanya sedikit dan belum makan apapun
e) Even/peristiwa penyebab
Klien mengatakan nyeri perut bagian kanan bawah sejak 1 hari yang lalu sebelum
masuk RS. Klien juga mengatakan dirumah muntah 3x, mual, nyeri ulu hati, dan sesak
napas. Klien juga mengatakan saat dirumah demam saat malam hari, pusing. Klien
meminum obat warung untuk menurunkan demam dan meringankan rasa nyeri nya.
Karena nyeri nya tidak kunjung menurun, klien dibawa ke RS oleh keluarganya.
2. Pemeriksaan fisik
a) Kepala dan Leher
 Inspeksi : Kepala tampak simetris, bentuk kepala normal, distribusi rambut merata,
bersih, kepala tampak bisa bergerak bebas, leher tampak bersih, tidak ada oedema
 Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
b) Hidung
- Inspeksi: Bentuk hidung simetris, tidak ada pembengkakan, tidak ada pernapasan
cuping hidung, tidak ada perdarahan, tidak ada secret, tidak ada polip hidung.
- Palpasi: Tidak ada nyeri tekan
c) Mulut
 Inspeksi : Bibir tampak simetris, mukosa bibir tampak sedikit kering, tidak ada
lesi, terdapat gigi berlubang, tidak tampak amandel
d) Mata
Konjungtiva an anemis, sklera an ikterik, simetris, tidak ada nyeri tekan
e) Telinga
 Inspeksi : Bentuk telinga simteris, pina kanan dan kiri sejajar, warna merata, tidak
terdapat lesi, tidak ada peradangan, dan tidak terdapat penumpukan serumen.
 Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
f) Dada
Pemeriksaan paru
 Inspeksi : Bentuk dada simetris, gerakan dada simetris, irama napas teratur, pola
napas teratur, tidak ada retraksi otot dada, tidak terdapat sesak, tidak ada cuping
hidung dan tidak terdapat sianosis
 Palpasi : Getaran kanan dan kiri teraba sama
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Vesikuler
Pemeriksaan jantung
 Inspeksi : Ictus cordis normal
 Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada cardiomegali
 Perkusi : Dullness
 Auskultasi : Lub Dup
g) Abdomen
 Inspeksi : abdomen terlihat datar, tidak ada lesi, tidak terdapat massa/benjolan
 Palpasi : terdapat nyeri tekan pada kuadran atas tengah dan kuadran kanan bawah
 Perkusi : tympani
 Auskultasi : bising usus 12x/menit
h) Punggung
 Inspeksi : bentuk punggung normal, tidak ada kelainan bentuk tulang punggung,
keadaan kulit normal, tidak ada lesi, tidak ada oedema
 Palpasi : tidak terdapat nyeri
i) Sistem Perkemihan
- Inspeksi : tidak ada pembesaran ginjal
- Palpasi : adanya nyeri tekan
- Perkusi : Terdapat nyeri saat diperkusi dibagian pinggang
j) Ektremitas Atas / Bawah
 Inspeksi : ekstremitas atas dan bawah baik kanan maupun kiri tampak simetris,
tidak terdapat deformitas (kelainan bentuk tulang), tidak terdapat fraktur, tidak
terdapat oedema, tidak terdapat sianosis, tidak terdapat clubbing fingers.
Ekstremitas kanan atas terpasang selang infus. Kekuatan otot 5/5
 Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, CRT <2detik, turgor kulit elastis
k) Pola Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Dan Cairan (Makan dan Minum)
Klien mengatakan minum air putih setiap hari hanya 3 gelas dan lebih banyak
meminum minuman manis. Klien mengatakan makan sehari 1x dengan nasi, lauk,
sayur.
l) Pola Eliminasi
Klien mengatakan BAK sedikit tapi sering. Warna urine kuning pekat. Klien
mengatakan saat kencing terasa sakit. Untuk BAB 1 hari 1x dan konsistensi lembek.

D. DIAGNOSA MEDIS
DHF

E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Darah Lengkap
a. Haemoglobin 12,7 (N : 11,0 – 16,3 gr/dl)
b. Leukosit 12030 (N : 3.500 – 10.000 µL)
c. Eritrosit 5,60 (N : 1,2– 1,5 µL)
d. Haematokrit 40,1 (N : 35,0 – 50 gr/dl)
e. Trombosit 106.000 (N : 150000-440000)
F. TERAPI
1. Pantoprazole 40gr IV
2. Episan Syrup Oral
3. RL IV
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis ditandai dengan nyeri perut bagian
kanan bawah
2. Hipertermia berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme ditandai dengan S: 38,4C
3. Retensi urine berhubungan dengan peningkatan tekanan uretra ditandai kencing sedikit tapi
sering, nyeri dan perih saat kencing
H. INTERVENSI
Diagnosis
No Keperawatan Tujuan (SLKI) Intervensi (SIKI) Rasional
(SDKI)
Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan Managemen nyeri
pencedera fisiologis tindakan 1x6 jam Observasi Observasi
ditandai dengan nyeri
diharapkan nyeri - Identifikasi lokasi, Untuk mengetahui
perut bagian kanan
karakteristik, durasi,
bawah akut dapat teratasi lokasi, karakteristik,
frekuensi, kualitas,
dengan kriteria hasil: intensitas nyeri durasi,
- Identifikasi skala nyeri
1. Keluhan nyeri frekuensi, kualitas,
- Identifikasi respon nyeri non
menurun intensitas nyeri,
verbal
2. Meringis skala nyeri, respon
- Identifikasi faktor yang
menurun nyeri non verbal,
memperberat dan memperingan
3. Kesulitan tidur dan faktor yang
nyeri
menurun memperberat
Terapeutik
dan memperingan
- Berikan teknik non
nyeri
farmakologis
Terapeutik
- Kontrol lingkungan yang
Untuk memberikan
memperberat dan
kenyamanan kepada
memperingan nyeri
klien dan membantu
- Fasilitasi istirahat dan tidur
mengurangi nyeri
Edukasi
Jelaskan penyebab, Edukasi
periode dan pemicu nyeri Untuk memberikan
Kolaborasi pengetahuan kepada
Kolaborasi pemberian klien dan keluarga
analgetik, bila perlu Kolaborasi
Untuk mengurangi
rasa nyeri
Hipertermia Setelah dilakukan Manajemen hipertermi Observasi:
berhubungan dengan Observasi : Untuk mengetahui
tindakan 1x6 jam
peningkatan laju - Monitor suhu tubuh keadaan akibat
metabolisme ditandai diharapkan - Monitor kadar elektrolit hipertermi pada pasien
- Monitor haluaran urine
dengan S: 38,4C hipertermi dapat
- Monitor komplikasi akibat Terapeutik:
teratasi dengan hipertermi Untuk mengurangi
kriteria hasil: Terapeutik: hipertermi pasien
- Sediakan lingkungan ynag
Termoregulasi dingin Edukasi:
- Suhu tubuh dapat - Longgarkan atau lepaskan Agar psien dapat
pakaian beristirahat
membaik - Basahi atau kipasi tubuh
- Suhu kulit dapat - Lakukan pendinginan eksternal Kolaborasi:
Edukasi: Untuk membantu
membaik Anjurkan tirah baring menurunkan suhu
- Kolaborasi: tubuh pasien
Kolaborasi pemberian cairan dan
- elektrolit jika perlu

Retensi urine Setelah dilakukan Manajemen Eliminasi Urine Manajemen


berhubungan dengan Observasi: Eliminasi Urine
tindakan 1x6 jam
peningkatan tekanan - Identifikasi tanda dan gejala Observasi:
uretra ditandai diharapkan Retensi retensi urine Untuk mengetahui
- Identifikasi faktor yang kondisi urine
kencing sedikit tapi urine dapat teratasi
menyebabkan retensi urine
sering, nyeri dan dengan kriteria hasil: Terapeutik:
- Monitor eliminasi urine
perih saat kencing (mis: frekuensi, konsistensi, Untuk mengetahui
Eliminasi Urine
arome, volume, dan warna) haluaran urine
- Sensasi Terapeutik:
- Catat waktu-waktu haluaran Edukasi:
berkemih dapat
urine Untuk memenuhi
meningkat kebutuhan cairan dan
Edukasi :
menghindari dalam
- Disuria dapat - Anjurkan minum yang
menahan keinginan
meningkat
cukup, jika tidak ada
kencing
kontraindikasi
- Anjurkan mengurangi
minum menjelang tidur

Manajemen Cairan Manajemen cairan


Observasi: Observasi:
- Monitor status hidrasi (mis: Untuk mengetahui
frekuensi nadi, akral, status hidrasi pada
pengisian kapiler, pasien
kelembaban muosa, turgor
kulit) Terapeutik:
Untuk mengetahui
- Monitor berat badan cairan yang masuk dan
Terapeutik: keluar
- Mencatat intake-output
Kolaborasi:
- Berikan asupan cairan sesuai Untuk membantu
kebutuhan menyeimbangkan
cairan pasien
I. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Tanggal
No No. DX Implementasi Evaluasi Paraf
/ Jam
Nyeri akut 12.30 Zr. Neni

S:
- Mengidentifikasi lokasi,
- Klien mengatakan nyeri
10.15 karakteristik, durasi,
perut bagian kanan bawah
frekuensi, kualitas, intensitas
masih ada
nyeri
- Respon: Klien mengatakan - Klien mengatakan skala
nyeri perut bagian bawah nyeri 3
kanan. Nyeri terasa seperti O:
ditusuk-tusuk. Nyeri terasa
- Klien tampak lemas
10.25 sering. Nyeri menjalar ke
pinggang. - Saat palpasi abdomen
- Mengidentifikasi skala nyeri kuadran atas tengah dan
Respon: Klien mengatakan kuadaran bawah kanan klien
10.27 skala nyeri 5 mengeluh nyeri
- Mengidentifikasi faktor
- Saat perkusi bagian pinggang
yang memperberat dan
memperingan nyeri kanan, klien mengeluh nyeri
Respon: Klien mengatakan A: Nyeri akut belum teratasi
Nyeri bertambah saat P: Intervensi dilanjutkan
berjalan, duduk, tiduran. diruang rawat:
10.30 - Identifikasi skala nyeri
Nyeri juga bisa terasa saat
beristirahat. Nyeri dapat - Identifikasi respon nyeri non
berkurang jika posisi tiduran
dengan kaki dinaikan ke atas. verbal
- Memberikan tekhnik non - Identifikasi faktor yang
farmakologis untuk
memperberat dan
mengurangi rasa nyeri
11.00
dengan napas dalam memperingan nyeri
Respon: Klien mengikuti
perawat dengan menarik - Berikan teknik non
napas dalam farmakologis
- Berkolaborasi pemberian
pantoprazole melalui IV - Kolaborasi pemberian
dan obat Episan per oral
Respon: Klien menyetujui analgetik, jika perlu
diberikan obat
2 Hipertermi 12.30 Zr. Neni

10.01 - Memonitor suhu tubuh S: Klien mengatakan badan nya


terasa hangat
Respon : S 38,4C
O: S 37.8C
10.01 - Melonggarkan pakaian A: Masalah hipertermi belum
Respon: Klien melonggarkan teratasi
pakaiannya P: Intervensi dilanjutkan
diruang rawat:
10.05 - Melakukan kompres hangat - Pantau suhu tubuh
Respon: Keluarga klien - Sediakan lingkungan ynag
dingin
membantu mengompres
- Longgarkan atau lepaskan
pakaian
klien
- Basahi atau kipasi tubuh
10.06 - Menganjurkan tirah baring - Lakukan pendinginan
eksternal
Respon: Klien berbaring di
bed dan tampak tenang
- Berkolaborasi melakukan
10.10 pemberian cairan infus RL
Respon: Klien menyetujui
dilakukan pemasangan infus
11.10 Retensi urine - Mengidentifikasi tanda dan 12.30 Zr. Neni
gejala retensi urine S:
Respon: Klien mengatakan - Klien mengatakan nyeri
nyeri dan perih saat kencing, dan perih saat kencing
BAK sering tapi sedikit
- Klien mengatakan kencing
- Mengidentifikasi faktor yang sedikit tapi sering
menyebabkan retensi urine O:
Respon: Klien mengatakan
- Warna urine kuning pekat
minum air putih hanya
sedikit dan lebih sering - Mukosa bibir tampak
11.15 minum minuman manis sedikit kering
- Memonitor eliminasi urine - Akral teraba hangat
11.20 (mis: frekuensi, konsistensi, - Nadi 73 x/m
arome, volume, dan warna)
- TD 115/80 mmHg
Respon: Urine sedikit, warna
kuning pekat, cair, bau khas - Turgor kulit elastis
11.25 urine A: Masalah Retensi urine belum
teratasi
- Mencatat waktu-waktu P: Intervensi dilanjutkan diruang
haluaran urine rawat:
Respon: Klien mengatakan - Pantau eliminasi urine
09.10 sering (mis: frekuensi,
- Menganjurkan minum yang konsistensi, arome,
cukup, jika tidak ada volume, dan warna)
- Anjurkan minum yang
kontraindikasi
cukup, jika tidak ada
Respon: Klien memahami kontraindikasi
dan mengikuti yang - Anjurkan mengurangi
dianjurkan minum menjelang tidur
- Menganjurkan mengurangi - Monitor status hidrasi
11.30 minum menjelang tidur (mis: frekuensi nadi,
Respon: Klien mengatakan akral, pengisian kapiler,
paham kelembaban muosa,
turgor kulit)
- Memonitor status hidrasi
(mis: frekuensi nadi, akral, - Catat intake-output
pengisian kapiler, cairan
kelembaban muosa, turgor
11.33 kulit)
Respon: TD 115/80 mmHg,
N 735x/menit, akral teraba
hangat, mukosa sedikit
kering, turgor kulit elastis
- Memonitor berat badan
Respon: BB 43 kg
11.45
- Mencatat intake-output
Respon: Klien mengatakan
minum sehari hanya 3 gelas
dan BAK sedikit tapi sering

Anda mungkin juga menyukai