Anda di halaman 1dari 23

MODUL III :

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN


WAHAM. Disampaikan oleh Aan Somana
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari modul ini saudara diharapkan mampu:
1. Mengkaji data yang terkait masalah waham

2. Menetapkan diagnosa keperawatan pada pasien dengan

waham
3. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien dengan

waham
4. Melakukan tindakan keperawatan kepada keluarga pasien

dengan waham
5. Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam

menangani masalah waham


6. Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pasien

dengan waham
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN
WAHAM

Waham adalah suatu keyakinan yang salah yang dipertahankan secara


kuat/terus menerus namun tidak sesuai dengan kenyataan.

A. PENGKAJIAN
Tanda dan Gejala waham adalah :
Data waham yang didapatkan hasil observasi terhadap perilaku:
a. Waham kebesaran
Meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus,
diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh:
“Saya ini pejabat di departemen kesehatan lho..”
“Saya punya tambang emas”
b. Waham curiga
Meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha
merugikan/mecederai dirinya, diucapkan berulangkali tetapi tidak
sesuai kenyataan.
Contoh:
“Saya tahu..seluruh saudara saya ingin menghancurkan hidup saya
karena mereka iri dengan kesuksesan saya”
c. Waham agama
Memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan,
diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan
Contoh:
“Kalau saya mau masuk surga saya harus menggunakan
pakaian putih setiap hari”
d. Waham somatik
Meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu/terserang
penyakit, diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh:
“Saya sakit kanker”, (setelah pemeriksaan laboratorium tidak
ditemukan tanda-tanda kanker namun pasien terus mengatakan bahwa
ia terserang kanker).
 
e. Waham nihilistik
Meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia / meninggal,
diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh:
“Ini khan alam kubur ya, semua yang ada disini adalah roh-roh”
Beberapa contoh pertanyaan yang dapat digunakan untuk mengkaji
pasien dengan waham :
Apakah pasien memiliki pikiran/isi pikir yang berulang-ulang

diungkapkan dan menetap?


Apakah pasien takut terhadap objek atau situasi tertentu, atau apakah

pasien cemas secara berlebihan tentang tubuh atau kesehatannya?


Apakah pasien pernah merasakan bahwa benda-benda disekitarnya

aneh dan tidak nyata?


Apakah pasien pernah merasakan bahwa ia berada diluar tubuhnya?

Apakah pasien pernah merasa diawasi atau dibicarakan oleh orang

lain?
Apakah pasien berpikir bahwa pikiran atau tindakannya dikontrol oleh

orang lain atau kekuatan dari luar?


Apakah pasien menyatakan bahwa ia memiliki kekuatan fisik atau

kekuatan lainnya atau yakin bahwa orang lain dapat membaca


pikirannya?
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
Selama pengkajian saudara harus mendengarkan dan memperhatikan
semua informasi yang diberikan oleh pasien tentang wahamnya.

Untuk mempertahankan hubungan saling percaya yang telah terbina


jangan menyangkal, menolak, atau menerima keyakinan pasien.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan data diatas, maka perawat dapat
menegakkan diagnosa keperawatan pada pasien
sebagai berikut:

Gangguan Proses Pikir: Waham...


C. TINDAKAN KEPERAWATAN
Tindakan keperawatan untuk pasien
a. Tujuan
1. Pasien dapat berorientasi kepada realitas secara
bertahap
2. Pasien dapat memenuhi kebutuhan dasar

3. Pasien mampu berinteraksi dengan orang lain dan


lingkungan
4. Pasien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar
b. Tindakan
1) Bantu orientasi realita
 Tidak mendukung atau membantah waham pasien
 Yakinkan pasien berada dalam keadaan aman
 Observasi pengaruh waham terhadap aktivitas sehari-hari
 Jika pasien terus menerus membicarakan wahamnya
dengarkan tanpa memberikan dukungan atau menyangkal
sampai pasien berhenti membicarakannya
 Berikan pujian bila penampilan dan orientasi pasien sesuai
dengan realitas.
2) bantu memenuhi kebutuhan pasien
 Identifikasi kebutuhan pasien
 Identifikasi cara memenuhi kebutuhan pasien
 Latih pasien untuk memenuhi kebutuhannya
3) Pilih potensi kemampuan yang dimiliki
 Identifikasi potensi kemampuan pasien
 Bantu pasien memilih potensi kemampuan yang dimiliki
 Latih potensi kemampuan yang dimiliki pasien
4) Latih kemampuan yang dapat dilakukan
 Pilih kemampuan yang dapat dilakukan pasien
 Latih kemampuan yang dimiliki
SP 1 Pasien :
Membantu pasien dapat berorientasi realitas;
Mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi dan
cara memenuhi kebutuhan; mempraktekkan
pemenuhan kebutuhan yang tidak terpenuhi
 
SP 2 Pasien:
Mengidentifikasi potensi kemampuan positif pasien
dan membantu mempraktekannya

SP 3 Pasien :
Melatih kemampuan positif pasien dan
membantu mempraktekannya
2. Tindakan keperawatan pada keluarga
a. Tujuan :
1) Keluarga mampu mengidentifikasi waham pasien
2) Keluarga mampu memfasilitasi pasien untuk memenuhi
kebutuhan yang dipenuhi oleh wahamnya.
3) Keluarga mampu mempertahankan program pengobatan
pasien secara optimal
b.Tindakan :
1) Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga saat
merawat pasien di rumah.
2) Diskusikan dengan keluarga tentang waham yang
dialami pasien.
3) Diskusikan dengan keluarga tentang:
Cara merawat pasien waham dirumah

Follow up dan keteraturan pengobatan

Lingkungan yang tepat untuk pasien.

4) Diskusikan dengan keluarga tentang obat pasien (nama


obat, dosis, frekuensi, efek samping, akibat penghentian
obat)
5) Diskusikan dengan keluarga kondisi pasien yang
memerlukan konsultasi segera
6) Latih cara merawat
7) Menyusun rencana pulang pasien bersama keluarga
SP 1 Keluarga :
Membina hubungan saling percaya dengan keluarga;
mengidentifikasi masalah, menjelaskan proses
terjadinya masalah dan menjelaskan berkaitan dengan
obat pasien.

SP 3 Keluarga :
Membuat perencanaan pulang bersama keluarga
D. EVALUASI
1. Kemampuan pasien dan keluarga.
2. Kemampuan perawat.
(Gunakan format penilaian,..)
E. DOKUMENTASIKAN ASUHAN KEPERAWATAN
Pedoman pengkajian dari diagnosa keperawatan
waham.
Berikut ini adalah lingkup pengkajian pasien harga diri rendah :
Latihan
Dokumentasikan pengkajian dan diagnosa keperawatan pasien waham
menggunakan format yang tersedia
 
Proses pikir
[ ] Sirkumstansial [ ] Tangensial
[ ] Flight of ideas [ ] Blocking
[ ] Kehilangan assosiasi [ ] Pengulangan bicara
Isi pikir
[ ] Obsesi [ ] Fobia
[ ] Depersonalisasi [ ] Ide terkait
[ ] Hipokondria [ ] Pikiran magis
 
Waham
[ ] Agama [ ] Somatic [ ] Kebesaran [ ] Curiga
 
[ ] Nihilistik [ ] Sisip pikir [ ] Siar pikir [ ] Kontrol pikir
F. Terapi Aktivitas Kelompok
Terapi aktivitas kelompok yang dapat dilakukan untuk
pasien dengan waham adalah:
1. TAK orientasi realitas
TAK orientasi realitas terdiri dari tiga sesi yaitu:
a. Sesi 1: Pengenalan orang
b. Sesi 2: Pengenalan tempat
c. Sesi 3: Pengenalan waktu
F. Terapi Aktivitas Kelompok
Terapi aktivitas kelompok yang dapat dilakukan untuk
pasien dengan waham adalah:
2. TAK sosialisasi
TAK sosialisasi terdiri dari tujuh sesi yaitu:
a. Sesi 1: Kemampuan memperkenalkan diri
b. Sesi 2: Kemampuan berkenalan
c. Sesi 3: Kemampuan bercakap-cakap
d. Sesi 4: Kemampuan bercakap-cakap topik tertentu
e. Sesi 5: Kemampuan bercakap-cakap masalah
pribadi
f. Sesi 6: Kemampuan bekerjasama
g. Sesi 7: Evaluasi kemampuan sosialisasi
G. Pertemuan Kelompok Keluarga
 Asuhan keperawatan untuk kelompok keluarga ini

dapat diberikan dengan melaksanakan pertemuan


keluarga baik dalam bentuk kelompok kecil dan
kelompok besar.

Anda mungkin juga menyukai