Anda di halaman 1dari 6

HALUSINASI

A. Definisi

Halusinasi adalah gejala gangguan jiwa berupa respons panca-indra, yaitu penglihatan,
pendengaran, penciuman, perabaan, dan pengecapan terhadap sumber yang tidak nyata
(Keliat & Akemat, 2007; Stuart,Keliat, & Pasaribu, 2017 ).

B. Etiologi
1. Kurang tidur
2. Isolasi sosial
3. Mengurung diri
4. Kurang kegiatan sosial

C. Tanda dan Gejala


1. Tanda Mayor
Subjektif:
a. Mendengar suara orang bicara tanpa ada orangnya
b. Melihat benda, orang, atau sinar tanpa ada objeknya
c. Menghirup bau-bauan yang tidak sedap, seperti bau badan padahal tidak
d. Merasa pengecapan yang tidak enak
e. Merasa rabaan atau gerakan badan

Objektif

1. Bicara sendiri
2. Tertawa sendiri
3. Melihat ke satu arah
4. Mengarahkan telinga ke arah tertentu
5. Tidak dapat memfokuskan pikiran
6. Diam sambil menikmati halusinasi

2. Tanda Minor
Subjektif
1. Sulit tidur
2. Khawatir
3. Takut

Objektif

1. Konsentrasi buruk
2. Disorientasi waktu, tempat, orang, atau situasi
3. Afek datar
4. Curiga
5. Menyendiri, melamun
6. Mondar-mandir
7. Kurang mampu melawan diri
D. Kondisi Klinis Terkait
1. Psikotik akut
2. Skizofrenia
3. Gangguan bipolar
4. Parkinson
5. Delirium
6. Dimensia

E. Tujuan Asuhan Keperawatan


1. Kognitif, klien mampu
a. Menyebutkan penyebut halusinasi
b. Menyebutkan karakteristik halusinasi yang dirasakan; jenis, is, frekuensi,
durasi, waktu, situasi yang menyebabkan dan respons.
c. Menyebutkan akibat yang ditimbulkan dari halusinasi.
d. Menyebutkan cara mengendalikanhalusinasi yang tepat
2. Psikomotor, klien mampu;
a. Melawan halusinasi dengan menghardik
b. Mengabaikan halusinasi dengan cara bersikap cuek
c. Mengalihkan halusinasi dengan cara distraksi yaitu bercakap-cakap dan
melakukan aktivitas
d. Minum obat dengan prinsip 8 benar, yaitu benar nama, benar obat, benar
manfaat, benar dosis, benar frekuensi, benar cara, benar tanggal kadarluarsa,
dan benar dokumentasi.
3. Afektif
a. Merasakan manfaat cara-cara mengatasi halusinasi
b. Membedakan perasaan sebelum dan sesudah latihan.
F. Tindakan Keperawatan
1. Tindakan pada klien
a. Tindakan keperawatan ners
1) Pengkajian: kaji tanda dan gejala halusinasi, penyebab dan kemampuan
klien mengatasinya. Jika ada halusinasi katakan anda percaya, tetapi anda
sendiri tidak mendengar/ melihat/ menghidu/ merasakan.
2) Diagnosis: jelaskan proses terjadinya halusinasi
3) Tindakan keperawatan:
a) Tidak mendukung dan tidak membantah halusinasi klien
b) Latih klien melawan halusinasi dengan cara menghardik
c) Latih klien melawan halusinasi dengan bersikap cuek
d) Latih klien mengalihkan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dan
melakukan kegiatan secara teratur
e) Latih klien minum obat dengan prinsip 8 benar, yaitu benar nama,
benar obat, benar manfaat, benar dosis, benar frekuensi, benar cara,
benar tanggal kadarluarsa, dan benar dokumentasi.
f) Diskusikan manfaat yang didapatkan setelah mempraktikan latihan
mengendalikan halusinasi
g) Berikan pujian pada klien saat mampu mempraktekkan latihan
mengendalikan halusinasi.
b. Tindakan keperawantan spesialis
1. Terapi kognitif perilaku
a) Sesi 1: mengidentifikasi pengalaman yang tidak menyenangkan dan
menimbulkan pikiran otomatis negatif dan perilaku negatif
b) Sesi 2: Melawan pikiran otomatis negatif
c) Sesi 3: Merubah perilaku negatif menjadi positif
d) Sesi 4: Memanfaatkan sistem pendukung
e) Sesi 5: Mengevaluasi manfaat melawan fikiran negatif dan mengubah
perilaku negatif.
2. Terapi penerimaan komitmen (acceptance commitment therapy)
a) Sesi 1: Mepengalaman/kejadian yang tidak menyenangkan
b) Sesi 2: Mengenali keadaan saat ini dan menemukan nilai-nilai terkait
pengalaman yang tidak menyenangkan
c) Sesi 3: Melatih menerima pengalaman/kejadian tidak menyenangkan
menggunakan nilai-nilai yang dipilih klien
d) Sesi 4: berkomitmen menggunakan nilai-nilai yang dipilih klien untuk
mencegah kekambuhan.

2. Tindakan pada keluarga


1. Tindakan keperawatan ners
a. Kaji masalah klien yang dirasakan keluarga dalam merawat klien
b. Jelakan pengertian, tanda dan gejala,serta proses terjadinya halusinasi
yang dialami klien
c. Diskusikan cara merawat halusinasi dan memutuskan cara merawat yang
sesuai kondisinya
d. Melatih keluarga cara melawan halusinasi:
1. Menghindari situasi yang menyebabkan halusinasi
2. Membimbing klien melakukan latihan cara mengendalikan halusinasi
sesuai yang dilatih klien pada pasien
3. Memberiri pujian atas keberhasilan klie
e. Melibatkan seluruh anggota keluarga untuk bercakap-cakap secara
bergantian,memotivasi klien untuk melakukan latihan dan memberi pujian
atas keberhasilan
f. Menjelaskan tanda dan gejala halusinasi yang memerlukan rujukan segera
yaitu isi halusinasi yang memerintahkan kekerasan, serta memerlukan
follow up kepelayanan kesehatan secara teratur.
2. Tindakan keperawatan spesialis: psikoedukasi keluarga
a. Sesi 1: Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami klien dan
masalah kesehatan keluarga (care giver) dalam merawat klien
b. Sesi 2: Merawat masalah kesehatan klien
c. Sesi 3: Menajemen stress untuk keluarga
d. Sesi 4: Menajemen beban untuk keluarga
e. Sesi 5: Memanfaatkan sistem pendukung
f. Sesi 6: Mengevaluasi manfaat psikoedukasi keluara

3. Tindakan pada keompok klien


a. Tindakan keperawatan ners: TAK stimulus persepsi untuk halusinasi
1) Sesi 1: Mengenal halusinasi (jenis, isi, frekuensi, waktu, situasi, respons
2) Sesi 2: Melawan halusinasi dengan cara menghardik
3) Sesi 3: Melawan halusinasi dengan melakukan kegistsn terjadwal
4) Melawan halusinasi dengan bercakap-cakap dan de-ensklasi
5) Sesi 4: patuh 8 benar halusinasi (benar nama klien, benar nama obat, benar
dosis obat, benar waktu pemberian, benar cara, benar manfaat, benar
kadaluwarsa dan benar dokumentasi
b. Tindakan keperawatan spesialis: terapi suportis
1) Sesi 1: Identifikasi masalah dan disumber pendukung dalam sumber
pendukung
2) Sesi 2: Latihan menggunakan sistem pendukung dalam keluarga
3) Sesi 3: Latihan menggunakan sistem pendukung dalam keluarga
4) Sesi 4: Evaluasi hasil dan hambatan peggunaan masalah pendukungluar
keluarga

4. Tindakan kolaborasi
a. Melakukan kolaborasi dengan dokter menggunakan ISBAR dan TbaK
b. Memberikan program terhadap dokter (obat): edukasi 8 benar pemberian obat
dengan menggunakan konsep safety pemberian obat
c. Mengobservasi manfaat dan efek samping oabat.

G. Discharge Planning
1. Menjelaskan rencana persiapan pasca-rawat dirumah untuk memandirikan klien
2. Menjelaskan rencana tindak lanjut perawatan dan pengobatan
3. Melakukan rujukan kefasilitas kesehatan.

H. Evaluasi
a. Penurunan tanda dan gejala halusinasi
b. Peningkatan kemampuan klien mengendalikan halusinasi
c. Peningkatan kemampuan keluarga dalam merawat klien.

I. Rencana Tindak Lanjut


1. Rujuk klien dan keluarga ke fasilitas praktik mandiri perawat spesialis
keperawatan jiwa
2. Rujuk klien dan keluarga ke case menager di fasilitas pelayanan kesehatan primer
di puskesmas, pelayanan kesehatan sekunder dan tersier di rumah sakit.
3. Rujuk klien dankeluarga ke kelompok pendukung, kader kesehatan jiwa,
kelompok swabantu dan fasilitas rehabilitasi psikososial yang tersedia di
masyarakat.

J. PATOFISIOLOGI DAN PENYIMPANGAN KDM (PATHWAY)

Gangguan sensorik persepsi halusinasi

Isolasi sosial

Mekanisme koping tidak efektif

Gangguan konsep diri : harga diri rendah


DAFTAR PUSTAKA

Carolina., Keliat, B. A., & Sabri. L. (2008). Pengaruh penerapan standar asuhan Keperawatan
halusinasi terhadap kemampuan klien mrngontrol halusinasiDi RS Jiwa Dr. Soeharto
Heerdjan Jakarta. FIK UI Depok; Tesis.
Hastuti, R. Y., Keliat, B. A., Mustikasari. (2013). Efektifitas rational emotive behaviour
therarapy berdasarkan profil multimodal therapy pada klien skizofrenia dengan
masalah keperawatan perilaku kekerasan dan halusinasi di RSMM Bogor. FIK IU
Depok: Tesis.
Jalil, A., Keliat, B. A., & Pujasari, H. (2013). Pengaruh terapi penerimaan dan komitmen
(TPK) dan program edukasi pasien (PEP) terhadap insight dan efikasi diri klie
skizofrenia diruang rawat inap RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang. FIK IU Depok: Tesis
Keliat, B.A., Akemat. (2007). Model praktek keperawatan professional jiwa. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran, EGC.
Sukma, Keliat, B. A., Mustikasari. (2015). Pengaruh cognitive behaviur therapy dan
cognitive behaviur sosial skills traning terhadap gejala klien halusinasi dan isolasi
sosial di Rumah Sakit. FIK IU Depok: Tesis.
Wahyuni, s. E., Keliat, B. A., Nasution, Y., & Susanti, H. (2010). Pengaruh cognitive
behaviour therapy terhadap halusinasi pasien di Rumah Sakit Jiwa Pompropsu Medan.
FIK IU Depok: Tesis.

Anda mungkin juga menyukai