Anda di halaman 1dari 12

KEPANITERAAN KLINIK NERS

DEPARTEMEN KEPERAWATAN JIWA


SUB STASE : PSIKIATRI
STANDAR PELAKSANAAN (SP) DAN IMPLENTASI
HARGA DIRI RENDAH KRONIK DAN HALUSINASI
10-Juni-2020

Disusun Oleh:

SUNARJONO
N201901171

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN NERS


STIKES MANDALA WALUYA
KENDARI
2020
STANDAR PELAKSANAAN (SP 2 KLIEN)

DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA : HARGA DIRI RENDAH

A. ORIENTASI
1. Salam
“Asallamuallaikum, selamat pagi Ibu, Masih ingat dengan saya
Ibu ? Ya, betul sekali. Saya Ners Jono, Ibu. Seperti kemarin.”
2. Evaluasi
Bagaimana kabar Ibu hari ini?”
3. Validasi
“Bagaimana perasaan ibu saat ini?
“. O .... ya bagaimana, apakah ada kemampuan lain yang belum ibu M
ceritakan kemarin kepada saya”
4. Kontrak :
a. Topik
“Apakah ibu M masih ingat apa yang akan kita bicarakan
sekarang?”. “ya............ bagus”
b. Waktu
Bagaiaman sekarang kita akan becakap – cakap sekitar 10
menit Bu?,
c. Tempat
Kalau tidak salah, kemarin kita sudah sepakat akan bercakap–
cakap di ruangan ini benar kan?”
B. KERJA
1. Pengkajian
Sekarang coba Ibu ceritakan apa yang Ibu rasakan saat ini.
Coba Ibu ceritakan pada saya”
Jadi ibu adalah seorang mantan TKW dan kembali dari bekerja di luar
negeri 2 bulan yang lalu, kemudian mengangap diri ibu sudah tidak
berharga, tidak berguna, tidak bisa lagi mencari uang untuk keluarga.
“Kegiatan apa saja yang sering ibu M lakukan dirumah?”.“memasak,
mencuci pakaian, merapikan tempat tidur, bagus itu bu”. “Terus
kegiatan apalagi yang ibu lakukan?”. “kalau tidak salah ibu juga
senang berkebun ya?”, wah bagus sekali!
“Bagaimana kalau ibu M menceritakan kelebihan lain atau
kemampuan lain yang dimiliki?.
“Bagaimana dengan keluarga ibu M, apakah mereka menyenangi apa
yang ibu lakukan selama ini, atau apakah mereka sering mengejek
hasil kerja ibu?”
2. Diagnosis
Harga Diri Rendah Kronik (HDR K)
3. Tindakan Keperawatan pada Klien
Bagaimana kalau sekarang kita coba melakukan kegiatan  yang
masih bisa dikerjakan dipolik ini, seperti dengan merapihkan tempat
tidur? Kalau begitu, bagaimana kalau sekarang kita latihan merapihkan
tempat tidur  Ibu”. Mari kita lihat tempat tidur Ibu Coba lihat, sudah
rapihkah tempat tidurnya?”
Nah kalau kita mau merapihkan tempat tidur, mari kita pindahkan
dulu bantal dan selimutnya. Bagus ! Sekarang kita angkat spreinya, dan
kasurnya kita balik.  ”Nah, sekarang kita pasang lagi spreinya, kita mulai
dari arah atas, ya bagus !. Sekarang sebelah kaki, tarik dan masukkan,
lalu sebelah pinggir masukkan. Sekarang ambil bantal, rapihkan, dan
letakkan di sebelah atas/kepala. Mari kita lipat selimut, nah letakkan
sebelah bawah/kaki. Bagus!”
Ibu sudah bisa merapihkan tempat tidur dengan baik sekali. Coba
perhatikan bedakah dengan sebelum dirapikan? Bagus ”
Coba Ibu lakukan dan jangan lupa memberi tanda M (Mandiri)
kalau Ibu lakukan tanpa disuruh, tulis B (Bantuan) jika diingatkan bisa
melakukan, dan T (Tidak) tidak dapat melakukan serta ibu juga dapat
membuat jadwal kegiatan ibu setiap hari dan menuliskannya seperti
memasak, mencuci pakaian, merapikan tempat tidur.
C. TERMINASI
1. Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan ibu M setelah berhasil membuat jadwal
kegiatan yang dapat dilakukan di rumah sakit atau di rumah ?
2. Evaluasi Objektif
Coba ibu bacakan kembali jadwal kegiatan yang telah dibuat
tadi!”. “Bagus”
3. Rencana Tindak Lanjut Klien
Ibu siti mau kan melaksanakan jadwal kegiatan yang telah ibu
buat tadi!”
4. Rencana Tindak Lanjut Perawat
Kontrak yang akan datang
a. Topik
Bagaimana kalau besok kita bicarakan kembali
kegiatan/kemampuan yang dapat ibu M lakukan di rumah dan di RSJ.
b. Waktu
Berapa lama kita akan bercakap – cakap?”. “Bagaimana kalau 15
menit” “Setuju!”
c. Tempat
Tempatnya mau dimana Bu? Ya sudah, bagaimana kalau besok
kita melakukannya disini saja”
5. Salam
Assalamu’alaikum.
STANDAR PELAKSANAAN (SP 2 KLIEN)
DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA : HALUSINASI

A. ORIENTASI
1. Salam
“Asallamuallaikum, selamat pagi Ibu, Masih ingat dengan saya
Ibu ? Ya, betul sekali. Saya Ners Jono, Ibu. Seperti kemarin.”
2. Evaluasi
Baiklah Bu, bagaimana kabar Ibu hari ini?”
3. Validasi
“Bagaimana perasaan ibu saat ini? Oww, begitu”
“Coba ceritakan pada saya, apa yang dirasakan setalah kita
melakukan kegiatan menghardik, apakah ibu dan keluarga
menerapkan dirumah ?”
4. Kontrak :
a. Topik
Maukah ibu M bercakap-cakap dengan kemampuan yang
dimiliki serta hobi yang sering dilakukan dirumah.
b. Waktu
Kita mau becakap-cakap berapa lama Bu?, Bagaimana kalau 10
menit saja”.
c. Tempat
Ibu M lebih suka bercakap-cakap dimana?oww ditaman,
baiklah”.
d. Tujuan
Agar Ibu mampu mengenal aspek positif yang masih dimiliki,
mampu meningkatkan rasa percaya diri Ibu, Memiliki motivasi,
mampu melakukan kemampuan positif yang telah dilatih,
Memberikan penghargaan kepada diri sendiri, dan Meningkatkan
harga diri Ibu.
B. KERJA
1. Pengkajian
Sekarang coba Ibu ceritakan apa yang Ibu rasakan saat ini.
Coba Ibu ceritakan pada saya”.
Oww, jadi ibu masih mengangap diri ibu sudah tidak berharga, tidak
berguna, tidak bisa lagi mencari uang untuk keluarga.
“ibu kalau dirumah ibu selalu melakukan kegiatan apa ? wah bagus
sekali, ibu selalu melakukan kegiatan yang tidak mendimbulkan ibu
berhalusinasi, mintalah keluarga ibu mengajak ibu ngobrol dan
melakukan kegiatan positif.
“Bagaimana kalau ibu M menceritakan kelebihan lain atau
kemampuan lain yang dimiliki?.
“Bagaimana dengan keluarga ibu M, Apakah mereka menyenangi apa
yang ibu lakukan selama ini, atau Apakah mereka sering mengejek
hasil kerja ibu?”
2. Diagnosis
Halusinasi
3. Tindakan Keperawatan pada Klien
Ibu, dokter memberikan obat untuk ibu. Sekarang saya akan
menjelaskannya pada ibu. Ini ada tiga macam obatnya: yang warna
orang orange namanya Chlorpromasin (CPZ) minumnya 3 kali sehari
gunanya supaya tenang dan berkurang rasa marah dan mondar
mandirnya. Yang putih namanya triheksipenidil (THP) minumnya 3 kali
sehari gunanya supaya relaks dan tidak kaku, satu lagi yang warnanya
merah jambu namanya haloperidol (HP) gunanya untuk menghilangkan
suara-suara diminum tiga kali sehari juga. Ketiga obat tadi diminum
pada jam 07.00, 13.00 dan 19.30. Kalau suara-suara sudah hilang
obatnya tidak boleh dihentikan karena kadarnya harus stabil dalam
tubuh. Penurunan dosis atau penghentian obat ditentukan oleh dokter,
kalau obat tidak teratur, ibu dapat kambuh dan perlu waktu lagi untuk
pemulihan. Kalau obat habis ibu bisa kontrol ke sini untuk
mendapatkan obat lagi. Untuk itu dua hari sebelum obat habis
diharapkan ibu sudah kontrol.” ibu juga harus teliti saat menggunakan
obat-obatan ini. Pastikan obatnya benar, pastikan bahwa itu obat yang
benar-benar punya ibu. Jangan keliru dengan obat milik orang lain.
Baca nama kemasannya. Pastikan obat diminum pada waktunya dengan
cara yang benar yaitu diminum sesudah makan dan tepat jamnya. ibu
juga harus perhatikan berapa jumlah obat sekali minum. Upayakan
minum 2 liter per hari agar manfaat obatnya optimal.“Bila nanti setelah
minum obat mulut Nina terasakering, untuk membantu mengatasinya
Nina bisa mengisap-isap es batu. Bila ibu merasa mata berkunang-
kunang, ibu sebaiknya istirahat dan jangan beraktivitas dulu, dan harus
cukup minum 10 gelas air putih sehari.
C. TERMINASI
1. Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan Ibu setelah kita bercakap-cakap tadi ?
2. Evaluasi Objektif
“Tolong Ibu M ceritakan kembali kemampuan dan kegiatan yang
sering ibu lakukan? ........ Bagus”, “terus bagaimana tanggapan keluarga
ibu terhadap kemampuan dan kegiatan yang ibu lakukan?”.

3. Rencana Tindak Lanjut Klien


Baiklah Bu M, nanti ibu ingat ingat lagi ya, kemampuan ibu yang
lain dan belum sempat ibu ceritakan kepada saya?”, “besok bisa kita
bicara lagi”.
4. Rencana Tindak Lanjut Perawat
Kontrak yang akan datang
a. Topik
Bagaimana kalau besok kita bicarakan kembali kegiatan /
kemampuan yang dapat ibu Melakukan di rumah dan di RSJ.
b. Waktu
Berapa lama kita akan bercakap-cakap?”. “Bagaimana kalau 15
menit” “Setuju !”
c. Tempat
Tempatnya mau dimana Bu ? Ya sudah, bagaimana kalau besok
kita melakukannya disini saja”.
5. Salam
Assalamu’alaikum.
IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN DIAGNOSA HARGA DIRI RENDAH KRONIK

Hari/Tanggal/Jam : Selasa/10 Juni 2020/10.00

IMPLEMENTASI EVALUASI
1. Data S:
DS : - Anggapan buruk mengenai
-Klien mengatakan sudah diri klien mulai berkurang
tidak berharga dimana tidak lagi menganggap
-Klien mengatakan tidak dirinya terus menerus tidak
berguna berharga dan tidak berguna
-Klien mengatakan tidak O:
bias lagi mencari uang - Penampilan klien masih
untuk keluarganya terlihat kotor
DO : - Ekspresi muka klien masih
-Klien Nampak kotor belum berubah saja datar
-Pakaian tidak sesuai - Kebiasaan berbicara dan
-Klien berbicara dengan tertawa sendiri mulai
pelan berkurang
-Kontak mata kurang A:
-Ekspresi muka datar Masalah belum teratasi
-Bicara dan tertawa sendiri Planning :
2. Diagnosa Keperawatan
Intervensi dilanjutkan:
Harga Diri Rendah Kronik
a. Terapi Kognitif
3. Tindakan Keperawatan 1) Sesi 1 : mengidentifikasi
a. Mendiskusikan kemampuan pengalaman yang tidak
atau aspek positif klien yang menyenangkan dan
pernah dimiliki sebelum menimbulkan pikiran
dan setelah sakit otomatis negatif serta
b. Melatih keluarga cara melawan satu pikiran
merawat harga diri rendah negatif
dan berikan pujian 2) Sesi 2 : melawan pikiran
c. Melatih keluarga memberi otomatis negatif
tanggung jawab kegiatan keduadan seterusnya
pertama yang dipilih klien 3) Sesi 3: memanfaatkan
serta beri pujian sistem pendukung
4) Sesi 4: mengevaluasi

4. Rencana Tindak Lanjut manfaat melawan pikiran

(Planning Perawat) negative.

a. Terapi Kognitif
1) Sesi 1 : mengidentifikasi
pengalaman yang tidak
menyenangkan dan
menimbulkan pikiran
otomatis negatif serta
melawan satu pikiran
negatif Perawat,
2) Sesi 2 : melawan pikiran
otomatis negatif
keduadan seterusnya (Sunarjono,S.Kep)
3) Sesi 3: memanfaatkan
sistem pendukung
4) Sesi 4: mengevaluasi
manfaat melawan
pikiran negative
IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN DIAGNOSA HALUSINASI

Hari/Tanggal/Jam : Selasa, 10 Juni 2020

IMPLEMENTASI EVALUASI
1. Data S:
DS : Anggapan mengenai
- Klien mengungkapkan keburukan dirinya klien
khawatir dengan mulai berkurang
mengatakan sudah tidak O:
bisa mencari uang untuk - tertawa dan berbicara
keluarganya sendiri klien mulai
- Klien mengungkapkan tidak berkurang
berguna - Namun Klien masih belum
- Klien mengungkapkan mampu merawat diri
bahwa diri sudah tidak A:
berharga Masalah belum teratasi
DO :
- Nampak mondar mandir Planning :
- Nampak tertawa sendiri Intervensi dilanjutkan :
- Nampak berbicara sendiri Tindakan lanjutan keperawatan
- Banyak melamun ditujuhkan pada keluarga klien :
- Kurang mampu merawat a. Menjelaskan masalah
diri halusinasi
- Nampak kotor b. Mendiskusikan masalah dan
- Menyendirii akibat yang mungkin terjadi
2. Diagnosa Keperawatan
pada klien halusinasi.
Halusinasi
c. Menjelaskan dan melatih
3. Tindakan Keperawatan
keluarga cara merawat klien
a. Latih mengalihkan halusinasi
halusinasi.
dengan cara distraksi yaitu
bercakap-cakap dan melakukan d. Menjelaskan dan melatih
aktivitas terjadwal keluarga menciptakan
b. Latih minum obat dengan lingkungan yang terapeutik
prinsip 8 benar, yaitu : benar bagi klien halusinasi.
nama, benar obat, benar e. Menjelaskan cara
manfaat, benar dosis, benar memanfaatkan fasilitas
frekuensi, benar cara, benar pelayanan kesehatan untuk
tanggal kadaluwarsa dan benar follow up, cara rujukan
dokumentasi kesehatan klien dan mencegah
kekambuhan.
4. Rencana Tindak Lanjut
(Planning Perawat)
Tindakan lanjutan keperawaan
ditujuhkan pada keluarga klien :
a. Menjelaskan masalah halusinasi
b. Mendiskusikan masalah dan
akibat yang mungkin terjadi
pada klien halusinasi
Perawat,
c. Menjelaskan dan melatih
keluarga cara merawat klien
halusinasi
(Sunarjono, S.Kep)
d. Menjelaskan dan melatih
keluarga menciptakan
lingkungan yang terapeutik bagi
klien halusinasi
e. Menjelaskan cara
memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan untuk
follow up, cara rujukan
kesehatan klien dan mencegah
kekambuhan.

Anda mungkin juga menyukai