Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

“ANSIETAS”

OLEH:

HARDIYANTI SAPUTRI, S.Kep

PRECEPTOR INSTITUSI PRECEPTOR KLINIK

( ) ( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI
2021
LAPORAN PENDAHULUAN

“ANSIETAS”

OLEH:

VINA DWI LESTARI SUBAGIO, S.Kep

PRECEPTOR INSTITUSI PRECEPTOR KLINIK

( ) ( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI
2021
LAPORAN PENDAHULUAN

A. DEFINISI
Ansietas adalah perasaan was-was, khawatir, takut yang tidak jelas, atau tidak
nyaman seakan-akan terjadi sesuatu yang mengancam. Ansietas adalah perasaan tidak
nyaman atau khawatir yang samar disertai respons otonom (sumber sering kali tidak
spesifik atau tidak diketahui individu), perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi
terhadap bahaya. Hal ini merupakan isyarat kewaspdaan yang memperingatkan individu
akan adanya bahaya dan memampukan individu untuk bertindak menghadapi ancaman
(NANDA, 2018).

B. ETIOLOGI
1. Perubahan status kesehatan
2. Hospitalisasi
3. Ancaman terhadap kematian
4. Bencana

C. TANDA DAN GEJALA


1. Tanda Mayor
Subjektif :
a. Mengeluh sakit kepala
b. Mengeluh tidak nafsu
c. Merasa lemas dan khawatir

Objektif
a. Gelisah
b. Tampak tegang
c. Sulit tidur dan tidak lelap
d. Gangguan pencernaan
2. Tanda Minor
Subjektif :
a. Mengeluh takut
b. Mengeluh cepat lelah
c. Merasa tidak berdaya
Objektif
a. Gemetar
b. Menangis
c. aktivitas sehari-hari terbengkalai
d. sulit konsentrasi

D. KONDISI KLINIS TERKAIT


1. Penyakit fisik : diabetes melitus, stroke, hipertensi, kanker
2. Penyakit kronis progresif
3. Penyakit akut
4. Postpartum
5. Rencana operasi

E. TUJUAN ASUHAN KEPERAWATAN


1. Kognitif klien mampu:
a. Mengenal pengertian, penyebab, tanda gejala, akibat, serta proses terjadinya
ansietas.
b. Mengetahui cara mengatasi ansietas
2. Psikomotor, klien mampu mengatasi ansietas dengan:
a. Melakukan tarik relaksasi tarik napas dalam
b. Melakukan latihan distraksi
c. Melakukan latihan hipnotislima jari
d. Melakukan kegiatan spiritual
3. Afektif klien mampu:
a. Merasakan manfaat latihan yang dilakukan
b. Membedakan perasaan sebelum dan sesudah latihan

F. TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Tindakan pada klien
Tindakan keperawatan ners:
1. Kaji tanda dan gejala ansietas dan kemampuan klien dalam mengurangi
ansietas
2. Jelaskan proses terjadinya ansietas
3. Latih cara mengatasi ansietas
a. Tarik napas dalam
b. Distraksi: bercakap-cakap hal positif
c. Hipnotis lima jari yang fokus pada hal positif
1) Jempol dan telunjuk disatukan, dan bayangkan saat badan sehat.
2) Jempol dan jari tengah disatukan, dan bayangkan orang yang peduli
dan sayang pada saudara
3) Jempol dan jari manis disatukan, dan bayangkan saat saudara
mendpatkan pujian dan prestasi
4) Jempol dan kelingking disatukan, dan bayangkan tempat yang paling
saudara sukai
d. Kegiatan spiritual
4. Bantu klien untuk melakukan latihan sesuai dengan jadwal kegiatan

Tindakan keperawatan spesialis:

1. Penghentian pikiran ( tought stopping )


a. Sesi 1: Mengidetifikasi pengalaman yang tidak menyenangkan dan
menimbulkan pikiran yang paling mengganggu dengan hitungan teratur
b. Sesi 2: Menghentikan pikiran yang mengganggu pertama dengan
menggunakan hitungan bervariasi
c. Sesi 3: evaluasi manfaat menghentikan pikiran yang mengganggu
2. Latihan relaksasi otot progresif ( progresive muscle relaxation)
a. Sesi 1: Identifikasi ketegangan otot dan latihan mengencangkan dan
mengendorkan otot
b. Sesi 2: Evaliasi manfaat mengencangkan dan mengendurkan otot
3. Logoterapi
a. Sesi 1: Identifikasi masalah yang dihadapi: perubahan yang terjadi dan
masalah yang dialami
b. Sesi 2: Identifikasi respons terhadap masalah psikososial dan cara
mengatasi , tambahkan respon bio dan sosial
c. Sesi 3: Logoterapi dengan teknik medical ministry
d. Sesi 4: Evaluasi
4. Terapi peneriaan komitmen ( acceptance commitment therapy )
a. Sesi 1: Mengidentifikasi pengalaman/kejadian yang tidak menyenangkan
b. Sesi 2: Mengenali keadaan saat ini dan menemukan nilai-nilai terkait
pengalaman yang tidak menyenangkan
c. Sesi 3: Berlatih menerima pengalaman/kejadian tidak menyenangkan
menggunakan nilai-nilai yang dipilih klien
d. Sesi 4: Berkomitmen menggunakan nilai-nilai yang dipilih klien untuk
mencegah kekambuhan

Hasil penelitian pelaksanaan thought stopping (TS) terhadap ansietas yang


dialami klien penyakit fisik, terjadi penurunan tanda dan geajala secara bermakna
(Butet, Keliat & Nasution, 2009). Pelaksanaan TS juga menurunkan ansietas
keluarga dengan anak usia sekolah yang menjalani kemoterapi ( Nasution, Hamid
& Daulima, 2011). Penelitian pemberian TS kepada keluarga klien stroke
menurunkan ansietas keluarga (Nuraini, Keliat & Nasution, 2009). Hasil
penelitian logoterapi kelompok menurunkan ansietas penduduk pascagempa
(Sutejo, Keliat & Hastono, 2009). Demikian logoterapi menurunkan ansietas napi
perempuan di lembaga permasyarakatan (Wijayanti, Hamid & Nuraini, 2010).

Gabungan TS dan progresive wuclrs relaxation (PMR) menurunkan tanda


dan gejala fisik serta kognitif klien penyakit fisik (Supriati, Keliat & Susanti,
2010). Demikian pula gabungan PMR dan logoterapi menurunkan tanda ansietas
dan depresi pada klien kanker (Tobing, Keliat dan Wardani, 2014). Gabungan
PMR dan cognitive behavior therapy, (CBT) juga menurunkan ansietas pasien
hipertensi (Wetik, Keliat, & wardani, 2015). Gabungan TS dan terapi suportif juga
menurunkan ansietas ibu postpartum (Laela, Keliat & Mustikasari, 2016).

Penelitian lain, yaitu pemberian terapi penerimaan komitmen terbukti


menurunkan ansietas klien stroke (Pernnades, Hamid & Mustika Sari, 2013) dan
ansietas keluarga klien stroke (Sianturi, Keliat & Susanti, 2016)

2. Tindakan pada keluarga


Tindakan keperawatan ners
a. Kaji masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien yang mengalami
ansietas.
b. Jelaskan pengertian, penyebab, tanda dan gejala, dan proses terjadinya
ansietas serta mengambil keputusan perawat klien.
c. Latih keluarga cara merawat dan membimbing klien mnegatasi ansietas sesuai
dengan arahan keperawatan yang telah di berikan kepada klien.
d. Latih keluarga menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang
mendukung perawatan ansietas klien.
e. Diskusikan tanda dan gejala ansietas yang memerlukan rujukan segera serta
menganjurkan follow up ke fasilitas pelayanan kesehatan secara teratur.
Tindakan keperawatan spesialis : psikoedukasi keluarga (family psycho
education).
a. Sesi 1: mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami klien dan masalah
kesehatan keluarga ( care giver) dalam merawat klien
b. Sesi 2 : merawat masalah kesehatan klien
c. Sesi 3 : manajemen stres untuk keluarga
d. Sesi 4 : manajemen beban untuk keluarga
e. Sesi 5 : memanfaatkan sistem pendukung
f. Sesi 6 mengevaluasi manfaat psiko edukasi keluarga
Hasil penelitian Lestari, Hamid & Mustikasari (2011) bahwa FPE dapat
menurunkan tingkat ansietas keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
mengalami TB paru.

3. Tindakan pada kelompok klien


Tindakan keperawatan spesialis : terapi suporatif
a. Sesi 1 : identifikasi masalah dan sumber pendukung di dalam dan diluar
keluarga
b. Sesi 2 : latihan menggunakan sistem pendukung dalam keluarga
c. Sesi 3 ; latihan menggunakan sistem pendukung luar keluarga
d. Sesi 4 : evaluasi hasil dan hambatan penggunaan sumber pendukung
Terapi supportif berpengaruh menurunkan tingkat ansietas dan beban keluarga
dalam merawat anak tunagrahita (Erti, Hamid & Mustikasari, 2011). Penelitian
terhadap klien gagal ginjal kronis, terapi supportif menurunkan tingkat ansietas
( Djanur, Hamid & Mustikasari,2017)

4. Tindakan kolaborasi
a. kolaborasi dengan dokter
1) Melakukan kolaborasi dengan dokter menggunakan ISBAR dan TbaK.
2) Memberikan terapi dokter (obat) kepada klien : edukasi 8 benar prinsip
pemberian obat dengan menggunakan konsepn safety pemberian obat.
3) Mengobservasi manfaat dan efek samping obat
c. kolaborasi dengan psikiater sesuai dengan kebutuhan
G. DISCHARGE PLANNING
1 Menjelaskan rencana persiapan pasca-rawat di rumah untuk memandirikan klien
2 Menjelaskan rencana tindak lanjut perawatan dan pengobatan
3 Melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan

H. EVALUASI
1 Penurunan tanda dan gejala
2 Peningkatan kemampuan klien mengatasi ansietas
3 Peningkatan kemampuan keluarga dalam merawat klien dengan ansietas

I. RENCANA TINDAK LANJUT


1 Rujuk dan keluarga dan ke fasilitas praktik mandiri perawat spesialis keperawatn jiwa
2 Rujuk klien dan keluarga ke case manager di fasilitas pelayanan kesehatan primer di
puskesmas, pelayanan kesehatan sekunder, dan tersier di rumah sakit
3 Rujuk klien dan keluarga ke kelompok pendukung, kader kesehatan jiwa, kelompok
swabantu dan fasilitas rehabilitasi psikososiall yang tersedia di masyarakat
DAFTAR PUSTAKA

Annisa, D. F., & Ifdil. (2016). Konsep Kecemasan (Anxiety) Pada Lnjut Usia (Lansia).
Jurnal Ilmu Konselor Vol. 5 no. 2, 93-99.

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). (2016). Standar Diagnosis


Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.

Pieter, Lubis, H. Z., & Lumongga, N. (2012). Pengantar Psikologi dalam Keperawatan.

Jakarta: Kencana.
Stuart, G. W. (2013). Buku Saku Keperawatan Jiwa . Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

Stuart, G. W., & Sundden, S. J. (2014). Buku Saku Keperawatan Jiwa (5th ed). Jakarta:
EGC. Yusuf, A., Fitryasari, R., & Nihayati, H. E. (2015). Buku Ajar Keperawatan
Jiwa. Jakarta:Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai