HALUSINASI
Disusun oleh:
ASRI WULANDARI
S16135
A. Masalah utama
Halusinasi
C. Pohon Masalah
E. Diagnosa keperawatan
1. Gangguan persepsi sensori: Halusinasi
2. Isolasi sosial: menarik diri
menimbulkan halusinasi
7) Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi halusinasi Commented [T3]: Dan apa yang dilakukan
Farida Kusumawati & Yudi Hartono. (2012). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta:
Salemba Medika.
Keliat, B.A dan Akemat. (2010). Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Cetakan
I. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Townsend. M.C, (2010). Buku Saku Diagnosis Keperawatan Psikiatri Rencana Asuhan
& Medikasi Psikotropik. Edisi 5. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC
STRATEGI PELAKSANAAN
HALUSINASI
A. Proses Keperawatan
1.Kondisi Klien :
a. Data Subjektif
1) Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang membisiki dan
isinya tidak jelas serta melihat setan-setan.
b. Data Objektif
1) Klien tampak tertawa sendiri.
2) Klien tampak mengarahkan telinganya ke suatu tempat
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
4.Tindakan Keperawatan SP 1
a. Membina hubungan saling percaya.
b. Membantu pasien menyadari gangguan sensori persepsi halusinasi. Commented [T5]: Membantu pasien mengenal halusinasi dan
dijabarkan seperti di atas
c. Melatih pasien cara mengontrol halusinasi.
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi.
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum..!!! selamat pagi mbak… perkenalkan nama saya Asri.
Saya mahasiswa praktek dari STIKES Kusuma Husada Surakarta yang akan
dinas disini selama 2 minggu. Hari ini saya dinas pagi dari jam 07:00 pagi
sampai jam 14:00 siang. Saya akan merawat mbak selama di rumah sakit ini.
Nama mbak siapa? Senangnya mbak di panggil apa?”
b. Validasi
“Bagaimana keadaan mbak hari ini?
c. Kontrak
1) Topik
“Baiklah mbak, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang suara
yang mengganggu mbak dan cara mengontrol suara-suara tersebut, Apakah
bersedia?
2) Waktu
“Berapa lama mbak mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20
menit?”
3) Tempat
“mbak mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang tamu?
Baiklah mbak”
.
2. Fase Kerja .
“Apakah mbak mendengar suara tanpa ada wujudnya? Saya percaya mbak
mendengar suara tersebut, tetapi saya sendiri tidak mendengar suara itu. Apakah
mbak mnedengarnya trus menerus atau sewaktu-waktu? Kapan paling sering
mbak mendengar suara itu? Berapa kali dalam sehari mbak mendengarnya? Pada
keadaan apa suara itu terdengar? Apakah pada waktu sendiri? Apa yang mbak
rasakan ketika mendengar suara itu? Bagaimana perasaan mbak ketika mendengar
suara tersebut? Kemudian apa yang mbak lakukan? Apakah dengan cara tersebut
suara-suara itu hilang? Apa yang mbak alami itu namanya Halusinasi. Ada empat
cara untuk mengontrol halusinasi yaitu menghardik, minum obat, bercakap-cakap,
dan melakukan aktifitas.
Bagaimana kalau kita latih cara yang pertama dahulu, yaitu dengan menghardik,
apakah mbak bersedia? Bagaimana kalau kita mulai ya.. baiklah saya akan
mempraktekan dahulu baru mbak mempraktekkan kembali apa yang telah saya
lakukan. Begini mbak jika suara itu muncul katakan dengan keras “ pergi..pergi
saya tidak mau dengar.. kamu suara palsu” sambil menutup kedua telinga mbak.
seperti ini ya mbak. coba sekarang mbak ulangi lagi seperti yang saya lakukan
tadi. Bagus sekali mbak, coba sekali lagi mbak. wah bagus sekali mbak”.
3. Terminasi.
a. Evaluasi respon kilen terhadap tindakan keperawatan
Respon subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan mbak setelah kita kita bercakap-cakap? Jadi suara-suara
itu menyuruh mbak untuk mengejek, terus menerus terjadi dan terutama kalau
sendiri dan mbak merasa kesal. Seperti yang telah kita perlajari bila suara-
suara itu muncul mbak bisa mengatakan “ pergi-pergi saya tidak mau dengar
kamu suara palsu”
b. Tindak Lanjut
Mbak lakukan itu sampai suara itu tidak terdengar lagi, lakukan itu selama 3
kali sehari yaitu jam 09:00, 14:00 dan jam 20:00 cara mengisi buku kegiatan
harian adalah sesuai dengan jadwal keegiatan harian yang telah kita buat tadi
ya mbak? . Jika mbak melakukanya secara mandiri makan mbak menuliskan
M, jika mbak melakukannya dibantu atau diingatkan oleh keluarga atau teman
maka mbak buat W, Jika mbak tidak melakukanya maka mbak tulis T. Apakah
mbak mengerti? Coba mbak ulangi? Naah bagus mbak.
c. Kontrak yang akan datang
Topik :
“Baik lah mbak bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang tentang cara
yang kedua yaitu denganminum obat untuk mencegah suara-suara itu muncul,
apakah mbak bersedia?”
Waktu :
“Mbak mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00?”
Tempat :
Mbak maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang
tamu? Baiklah W besok saya akan kesini jam 11:00 sampai jumpa besok
mbak. Saya permisi Assalamualaikum wr,wb.”