Anda di halaman 1dari 40

Oleh : Ariani Sulistyorini, S.Pd.,M.

Kep
Definisi :
Halusisasi adalah salah satu gejala gangguan
jiwa dimana pasien mengalami perubahan
sensori persepsi ; merasakan sensori sansasi
palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan
, perabaan atau penghiduan. Pasien
merasakan stimulus yang sebetulnya tidak
ada.
= gangguan persepsi sensori (D.0085)
 Halusinasi adalah suatu keadaan dimana seseorang
mengalami perubahan pada pola stimulus yang
mendekat (yang diprakarsai secara iternal dan external)
disertai dengan suatu pengurangan berlebih-lebihan
atau kelainan berespon terhadap stimulus (Townsend,
1998)
 Halusinasi terjadi saat individu menginterpretasikan
stresor yang tidak ada stimulus dari lingkungan
( Depkesh 2000)
 Halusinasi
Adalah gejala gangguan jiwa berupa respon panca indera,
yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan,
dan pengecapan terhadap sumber yang tidak nyata
(Keliat & Akemat, 2007; Stuart, Keliat, & Pasaribu, 2017)

Penyebab :
1. Kurang tidur
2. Isolasi sosial
3. Mengurung diri
4. Kurang kegiatan sosial
Tanda dan gejala
 MAYOR
1. Subyektif
a. Mendengar suara orang bicara tanpa ada orangnya
b. Melihat benda, orang, atau sinar tanpa ada obyeknya
c. Menghidu bau-bauan yang tidak sedap, seperti bau
badan padahal tidak
d. Merasakan pengecapan yang tidak enak
e. Merasakan rabaan atau gerakan badan
2. Obyektif
a. Bicara sendiri
b. Tertawa sendiri
c. Melihat kesatu arah
d. Mengarahkan telinga kearah tertentu
e. Tidak dapat memfokuskan pikiran
f. Diam sambil menikmati halusinasinya
Minor
1. Subyektif
a. Sulit tidur
b. Khawatir
c. Takut
2. Obyektif
a. Konsentrasi buruk
b. Disorientasi waktu, tempat, orang, atau situasi
c. Afek datar
d. Curiga
e. Menyendiri, melamun
f. Mondar-mandir
g. Kurang mampu merawat diri
Pengkajian :
1. Jenis Halusinasi
a. Halusinasi Dengar/suara
DO : bicara atau tertawa sendiri,
marah-marah tanpa sebab ,
menyedengkan telinga ke arah
ttt, menutup telinga
DO :
✓ mendengar suara-suara atau kegaduhan
✓ mendengar suara yang mengajak bercakap-
cakap,
✓ mendengar suara menyuruh melakukan
sesuatu yang berbahaya
b. Halusinasi penglihatan
DO :
✓ Menunjuk- nunjuk ke arah tertentu
✓ Ketakutan pada sesuatu yang tidak jelas
DS :
✓ Meihat bayangan, sinar , bentuk geometris, bentuk
kartoon
✓ Melihat hantu atau monster
c. Halusinasi Penghidu
DO :
✓ Menghidu seperti sedang membaui bau – bauan
tertentu
✓ Menutup hidung
DS :
✓ Membaui bau-bauan seperti bau darah, urin, feses,
kadang –kadang bau itu menyenangkan
d. Halusinasi Pengecapan
DO :
✓ Sering meludah
✓ Muntah
DS :
✓ Merasakan rasa seperti darah, urin atau frses
e. Halusinasi Perabaan
DO :
✓ Menggaruk – garuk permukaan kulit
DS :
✓ Mangatakan ada serangga di permukaan kulit
✓ Merasa seperti tersengat listrik
f. Halusinasi kinestetik
DO ;
✓ Memegang kakinya yang dianggapnya bergerak
sendiri
DS :
✓ Mengatakan badanya melayang diudara
g. Halusinasi viseral
DO :
✓ Memegang badannya yang dianggapnya berubah
bentuk dan tidak normal seperti biasa
DS :
✓ Mengatakan perutnya menjadi mengecil setelah
minum soft drink
2. Isi Halusinasi
Data tentang isi halusinasi dapat
diketahui dari hasil pengkajian tentang
jenis halusnasi
3. Waktu, frekwensi dan situasi
yang menyebabkan munculnya
halusinasi
Waktu : apakah pagi, siang, sore, atau malam
Frekuensi : apakah terus menerus, atau hanya sekali-
kali
Situasi : apakah jika sendiri, atau setelah tjd kejadian
tertentu
4. Respons Halusinasi
✓ Utk mengetahui apa yang dilakukan pasien ketika
halusinasi itu muncul.
✓ Perawat dpt menanyakan pada pasien hal yang
dirasakan atau dilakukan saat halusinasi timbul
✓ Perawat dpt juga menanyakan kpd kelg atau org
terdekat dg pasien.
✓ Mengobs perilaku pasien saat halusinasi timbul
Faktor Predisposisi :
a) Faktor perkembangan → tugas perkembangan →
stress dan kecemasan
b) Faktor sosiokultural
c) Faktor Biokimia
Stress berlebihan → menghasilkan zat halusinogenik
neurokimia (ex : buffofenon dan dimethyltranferase
(DMP)
d) Faktor psikologis ( hub interpersonal tdk harmonis,
peran ganda → stress dan kecemasan yg tinggi →
gangguan orientasi realitas
e) Faktor genetik
Faktor presipitasi
 Yaitu stimulus yang dipersepsikan oleh individu
sebagai tantangan, ancaman atau tuntutan yang
memerlukan energi extra utk menghadapinya
 Ex : partisipasi klien dalam kelp, terlalu lama tdk
diajak komunikasi, obyek yang ada dilingkungan,
suasana sepi dan terisolasi → meningkatkan stress
dan kecemasan → tubuh mengeluarkan zat
halusinogenik
TAHAPAN HALUSINASI
1. Tahap I (Non psikotik)
Halusinasi mampu memberikan rasa nyaman pada
klien, tingkat orientasi sedang, dan halusinasi
merupakan hal yang menyenangkan bagi klien
Perilaku yang muncul :
a) Tersenyum atau tertawa sendiri
b) Menggerakkan bibir tanpa suara
c) Pergerakan mata yang cepat
d) Respon verbal lambat, diam dan berkonsentrasi
2. Tahap II (Non Psikotik)
 Klien bersikap menyalahkan dan mengalami
tingkat kecemasan berat. Secara umum halusinasi
dapat menyebabkan antipati
Perilaku Yang muncul :
a) Terjadi peningkatan denyut jantung, pernafasan
dan tekanan darah
b) Perhatian terhadap lingkungan menurun
c) Konsentrasi terhadap pengalaman sensoripun
menurun
d) Kehilangan kemampuan dalam membedakan
antara halusinasi dan realita
3. Tahap III (Psikotik)
 Klien biasanya tidak dapat mengontrol dirinya sendiri,
tingkat kecemasan berat, dan halusinasi tidak dapat
ditolak lagi
 Perilaku yang muncul :
a) Klien menuruti perintah halusinassi
b) Sulit berhubungan dengan orang lain
c) Perhatian terhadap lingkungan sedikit atau sesaat
d) Tidak mampu mengikuti perintah nyata
e) Klien tampak tremor dan berkeringat
4. Tahap IV (Psikotik)
 Klien sudah sangat dikuasai oleh halusinasi dan
biasanya klien terlihat panik
 Perilaku yang muncul
a) Resiko tinggi mencederai
b) Agitasi/kataton
c) Tidak mampu merespon rangsangan yang ada
Masalah Keperawatan yang muncul :
1. Resiko tinggi perilaku kekerasan (d.0146)
2. Perubahan persepsi sensori : Halusinasi (D.0085)
3. Isolasi sosial (d.0121)
4. Harga diri rendah kronis (D.0086
Diagnosa Keperawatan :
Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi (D. 0085)
Tindakan Keperawatan
1. TUJUAN ASUHAN KEPERWATAN
a. Kognitif, Klien mampu:
1) menyebutkan penyebab halusinasi
2) menyebutkan karakteristik halusinasi yang dirasakan :
jenis, isi, frekuensi, durasi, waktu, situasi yang
menyebabkan dan respon
3) Menyebutkan akibat yang ditimbulkan dari halusinasi
4) Menyebutkan cara yang selama ini digunakan untuk
mengendalikan halusinasi
5) menyebutkan cara mengendalikan halusinasi yang
tepat
b. Psikomotor, klien mampu :
1) Melawan halusinasi dengan menhardik
2) Mengabaikan halusinasi dengan bersikap cuek
3) Menghilangkan halusinasi dengan cara distraksi
yaitu bercakap-cakap dan melakukan aktifitas
4) Minum obat dengan prinsip 8 benar, yaitu benar
nama, benar obat, benar manfaat, benar dosis,
benar frekuensi, benar cara, benar tanggal
kadaluwarsa, dan benar dokumentasi)
c. Afektif, klien akan mampu
1) Merasakan manfaat cara-cara mengatasi halusinasi
2) Membedakan perasaan sebelum dan sesudah
latihan
b. Tindakan Keperawatan :
1) Membantu pasien mengenali halusinasi
Dengan cara : berdiskusi dg pasien ttg isi halusinasi,
waktu, frekuensi, situasi dan respon pasien saat
halusinasi muncul.
2) Melatih pasien mengontrol halusinasi
a) Menghardik halusinasi
b) Menggunakan obat secara teratur
c) Bercakap –cakap dengan orang lain
d) Melakukan aktifitas yang terjadwal
Menghardik Halusinasi
✓Adalah upaya mengendalikan diri terhadap
halusinasi yang muncul.
✓Pasien dilatih utk mengatakan tidak
terhadap halusinasi yang muncul atau tidak
mempedulikan halusinasinya shg pasien
tidak akan larut utk menuruti apa yang ada
dalam halusinasinya.
Tahapan Tindakan Meliputi :
 Menjelaskan cara menghardik halusinasi
 Memperagakan cara menghardik
 Meminta pasien memperagakan ulang
 Memantau penerapan cara ini, menguatkan perilaku
pasien.
Bercakap-Cakap Dengan Orang Lain
Tuj : Distraksi → fokus perhatian pasien
akan beralih dari halusinasi
ke percakapan yang
dilakukan dg org tersebut.
Melakukan Aktifitas Yang Terjadwal
Tuj : mengurangiresiko munculnya
halusinasi krn tdk ada banyak waktu
luang utk sendiri yg seringkali
mencetuskan halusinasi.
Tahapan intervensinya sbb :
 Menjelaskan pentingnya aktivitas yang teratur utk
mengatasi halusinasi
 Mendiskusikan aktivitas yg biasa dilakukan oleh pasien
 Melatih pasien melakukan aktivitas
 Menyusun jadwal aktifitas sehari-hari sesuai dg
aktivitas yg telah dilatih.
 Memantau pelaksanaan jadwal kegiatan, memberikan
penguatan thd perilaku pasien yg positif
Menggunakan Obat secara Teratur
 Jelaskan guna obat
 Jelaskan akibat bila putus obat
 Jelaskan cara mendapatkan obat/berobat
 Jelaskan cara menggunakan obat dengan prinsip 8
benar ( benar nama, benar obat, benar manfaat, benar
dosis, benar frekuensi, benar cara, benar tanggal
kadaluwarsa, dan benar Dokumentasi) dan 1 W
(Waspada efek samping)
Tindakan Keperawatan pada keluarga
a. Kaji masalah klien yang dirasakan keluarga dalam
merawat klien
b. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala, serta proses
terjadinya halusinasi yang dialami klien
c. Diskusikan cara merawat halusinasi dan memutuskan
cara merawat yang sesuai dengan kondisi klien
d. Melatih kelg cara merawat halusinasi :
1) Menghindari situasi yang menyebabkan halusiansi
2) Membimbing klien melakukan latihan cara
mengendalikan halusinasi sesuai dengan yang
dilatih perawat pada klien
3) Memberi pujian atas keberhasilan klien
e. Melibatkan seluruh anggota keluarga untuk
bercakap-cakap secara bergantian, memotivasi klien
melakukan latihan dan memberi pujian atas
keberhasilannya
f. Menjelaskan tanda dan gejala halusinasi yang
memerlukan rujukan segera yaitu isi halusinasi yang
memerintahkan kekerasan, serta melakukan follow
up ke pelayanan kesehatan secara teratur
Strategi Pelaksanaan :
Pasien :
1. Membantu pasien mengenal halusinasi, menjelaskan
cara-cara mengontrol halusinasi, mengajarkan
pasien mengontrol halusinasi dengan cara pertama :
menghardik halusinasi
2. Melatih pasien menggunakan obat secara teratur
3. Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara
kedua ; becakap-cakap dengan orang lain
4. Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara
ketiga, melaksanakan aktivitas terjadwal
Keluarga :
1. Pendidikan kesehatan tentang pengertian halusinasi,
jenis halusinasi yang dialami pasien, tanda dan gejala
halusinasi dan cara-cara merawat pasien halusinasi
2. Melatih keluarga praktek merawat pasien langsung
dihadapan pasien
3. Membantu perencanaan pulang bersama keluarga
TERIMA KASIH

SELAMAT MENCOBA

Anda mungkin juga menyukai