TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN TEORI
a. Pengertian Halusinasi
Halusinasi adalah persepsi sensori dari suatu obyek tanpa adanya rangsangan dari
salah satu gejala gangguan jiwa yang pasien mengalami perubahan sensori
persepsi, serta merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, perabaan, atau
indra tanpa ada rangsangan dari luar, suatu penghayatan yang dialami suatu
persepsi melalui panca indra tanpa stimulus ekstren atau persepsi palsu (Prabowo,
2014).
persepsi yang disebabkan stimulus yang sebenarnya itu tidak ada (Sutejo, 2017).
Halusinasi adalah persepsi klien terhadap lingkungan tanpa stimulus yang nyata,
sehingga klien menginterpretasikan sesuatu yang tidak nyata tanpa stimulus atau
halusnasi itu dapat diartikan bahwa, halusinasi adalah gangguan respon yang
Halusinasi pendenngaran adalah mendengar suara atau bunyi yang berkisar dari
suara sederhana sampai suara yang berbicara mengenai klien sehingga klien
c. Jenis-jenis halusinasi
a. Halusinasi pendengaran
pasien dan suara yang didengar dapat berupa perintah yang memberitahu
b. Halusinasi penciuman
Pada halusinasi penciuman isi halusinasi dapat berupa klien mencium aroma
atau tertentu seperti urine atau feses atau bau yang bersifat lebih umum atau
sebenarnya tidak ada sama sekali,misalnya cahaya atau orang yang telah
d. Halusinasi pengecapan
e. Halusinasi perabaaan
yang jelas.
Rentang respon neurobiologis yang paling adaptif yaitu adanya pikiran logis,
persepsi akurat, emosi yang konsisten dengan pengalaman, perilaku cocok, dan
Adaptif Maladaptif
Ketidak teraturan
Isolasi sosial
e. Etiologi
a.Faktor prediposisi
mandiri sejak kecil, mudah frustasi, hilang percaya diri, dan lebih rentan terhadap
stress.
2) Faktor sosiokultural Seseorang yang merasa tidak diterima oleh lingkungan nya
sejak bayi (unwanted child) akan merasa disingkirkan, kesepian dan tidak percaya
pada lingkungannya.
yang berlebihan dialami seseorang maka di dalam tubuh akan dihasilkan suatu zat
4) Faktor psikologis Tipe kepribadian lemah dan tidak bertanggung jawab mudah
ketidakmampuan klien dalam mengambil keputusan yang tepat demi masa depan
nya. Klienlebih memilih kesenangan sesaat dan lari dari alam nyata menuju alam
khayal.
5) Faktor genetik dan pola asuh Penelitian menunjukkan bahwa anak sehat yang
diasuh oleh orang tua skizofernia cenderung mengalami skizofrenia. Hasil studi
menunjukkan bahwa faktor keluarga menunjukkan hubungan yang sangat
f. Patofisiologi Halusinasi
Fase pertama
kesepian yang memuncak, dan tidak daapat diselesaikan. Kien mulai melamun
dan memikirkan hal hal yang menyenangkan, cara ini hanya menolong sementara.
Perilaku klien: tersenyum dan tertawa yang tidak sesuai, menggerakkan bibir
tanpa suara, pergerakan mata cepat, respons verbal yang lambat jika sedang asik
Fase kedua
sendiri jadi dominan. Mulai dirasakan ada bisikan yang tidak jelas. Klien tidak
ingin orang lain tahu, dan ia tetap dapat mengontrolnya. Perilaku klien:
jantung dan tekanan darah. Klien asik dengan halusinasinya dan tidak bisa
membedakan realitas.
Fase ketiga
Disebut juga dengan fase controlling atau ansietas berat yaitu pengalaman
bisikan, suara, isi halusinasi semakin menonjol, menguasai dan mengontrol klien.
Klien menjadi terbiasa dan tidak berdaya terhadap halusinasinya. Perilaku klien:
detik. Tanda-tanda fisik berupa klien berkeringat, tremor dan tidak mampu
mematuhi perintah.
Fase keempat
Disebut juga fase conquering atau panik yaitu klien lebur dengan
Klien menjadi takut, tidak berdaya, hilang kontrol, dan tidak dapat berhubungan
secara nyata dengan orang lain dilingkungannya. Perilaku klien: perilaku teror
akibat panik, potensi bunuh diri, perilaku kekerasan, agitasi, menarik diri atau
katatonik, tidak mampu merespon terhadap perintah kompleks, dan tidak mampu
kurang jelas sampai kata-kata yang jelas berbicara tentang klien, bahkan
2007)
a. Data Objektif
4) Menutup telinga
b. Data Subjektif
berbahaya
h. Pemeriksaan Penunjang
Terapi medis :
a. Pemeriksaan penunjang
Normal
KIMIA
KLINIK
i. Penatalaksanaan
225 mg.
2. Selain terapi psikoterapi, menurut (Keliat, 2012) ada dua strategi
halusinasi.
2. TERAPI MUSIK KLASIK
a. Definisi Terapi
Musik Terapi musik merupakan salah satu bentuk dari teknik relaksasi
gangguan jiwa dan gangguan psikologis. Tujuan dari terapi musik diantaranya
2013).
meliputi :
1) menpersiapkan alat
kontrak waktu
yang diberikan
pasien
9) mulai menyalakan musik, pastikan volume musik sesuai dan tidak terlalu
keras
11) setelah selesai mendengarkan musik pasien ditanya musik asalnya dari
mana, masih terdengar suara bisikan atau tidak, dan berapa kali suara bisikan
itu muncul
12) melakukan evaluasi, rencana tindak lanjut, kontrak waktu yang akan
datang.
B. KERANGKA TEORI
Terapi Aktivitas
Halusinasi Pendengaran
Kleompok Stimulasi
Persepsi Sensori
Isolasi Sosial
Keterangan Gambar :
pasien Skizofrenia.
C. RANGKA KONSEP
EFEKTIVITAS HALUSINASI
MUSIK KLASIK PENDENGARAN