KABUPATEN KEDIRI
Oleh :
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar belakang
Introduction
yaitu khususnya pada anak - anak usia dini hal ini penting karena pada anak - anak
seusia ini rawan sekali terkena penyakit karena daya tahan tubuh anak usia dini
memakan, sehingga tidak tahu benda itu kotor apa tidak mereka tidak mengetahui,
hal itu yang menjadi bahaya ketika anak-anak tidak di ajarkan dan dibiasakan
Selain itu pola tersebut (PHBS) dapat memotivasi anak - anak untuk
pengembangan sistem kesehatan yang baik. salah satu yang menjadi sasaran
orang tua dalam membimbing dan mengajarkan anak. Dan orang tua memiliki
peran memastikan lingkungan rumah dan anak - anaknya dalam keadaan bersih
dan sehat. Selain itu, orang tua juga harus mampu membentuk perilaku hidup
Terutama pada masa pandemi ini mengajarkan perilaku hidup bersih dan
sehat sangatlah penting di ajarkan pada anak guna mengantisipasi penularan virus
Covid – 19 oleh karena itu orang tua sangat berperan sekali terhadap penerapan
perilaku hidup bersih dan sehat, apalagi jika di liat dari fenomena yang telah
terjadi di lapangan saat ini yaitu masih banyaknya anak - anak yang beraktivitas
resiko penularan penyakit yang timbul dari akibat perilaku yang tidak sehat
tersebut.
tua yang penting adalah menjadi manajer yang efektif yaitu orang tua yang dapat
Sedangkan menurut (Tori, 2016) yang mengatakan bahwa peran orang tua
juga sebagai pendidik, motivator, role model dan fasilitator. dan di harapkan
kedua orang tua dapat melaksanakan peran - peran tesebut dengan baik sehingga
penting yaitu sebagai panutan (role model) bagi anak, dan dalam hal ini orang tua
perlu mengajarkan hal positif pada anak, salah satunya dengan menerapkan
perilaku hidup bersih dan sehat pada anak. terutama pada anak usia dini.
Orang tua memiliki peran menciptakan perilaku hidup bersih dan sehat
dalam hal membiasakan anak untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan,
Orang tua juga berperan aktif dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan
sehat pada anak karena orang tua merupakan orang pertama yang dilihat dalam
lingkungan anak, dimana perilaku dan perbuatan orang tua selalu dicontoh dan
justifikasi.
perkembangan otak pada anak usia dini menempati posisi yang paling vital yakni
mencapai 80% pada perkembangan otak. Di masa usia dini kemampuan memori
perkembangan dilakukan keluarga setiap bulan sesuai umur anak, informasi yang
terdapat pada Buku KIA. Bahwa tools pemantauan perkembangan anak dalam
Buku KIA tersedia dalam rentang umur 0 - 3 bulan, 3 - 6 bulan, 6 -12 bulan, 1 - 2
tahun, 2 - 3 tahun, 3 - 5 tahun dan 5 - 6 tahun ( Kemenkes, 2020). Oleh karena itu
di masa perkembangan anak dengan se-usia ini orang tua punya peranan penting
dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat pada anak usia dini apalagi
Banyaknya kasus positif covid – 19 pada anak yang terdapat dari data
seacara nasional yaitu pravelensi anak dengan usia 0 – 5 tahun sebanyak 2,2 %
telah terkonfirmasi positif covid – 19 dari total kasus tersebut atau sekitar 525
Sedangkan angka kematian yang di dapat dari data secara nasional yaitu
dengan pravelensi pada anak usia 0 – 5 tahun mencapai 12 kematian atau 0,8 %
persen dari total kematian 1.437 ribu kematian, serta anak usia 6 – 17 tahun
dengan pravelensi 0,6 persen (9 kematian), kemudian kasus yang terdapat pada
daerah jawa timur dengan pravelensi 1, 7 % (70) dan pada anak dengan usia
covid – 19 tidak hanya menyerang lansia dan orang dewasa saja tetapi juga dapat
perlu adanya peran orang tua dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat
Kronologis
tua yang penting adalah menjadi manajer yang efektif yaitu orang tua yang dapat
fasilitator. dan diharapkan kedua orang tua dapat melaksanakan peran - peran ini
dengan baik sehingga kebiasaan seorang anak akan menjadi lebih baik
(Tori. 2016)
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai rutinitas bahkan menjadi
mudah meluas. Sehingga di masa pandemi ini peran orang tua sangat diperlukan
bahkan sudah menjadi keharusan bagi orang tua untuk menerapkan Perilaku hidup
Kondisi kedaruratan kesehatan seperti yang terjadi saat ini akan menjadi
risiko kerentanan kesehatan global di masa depan (Bello, 2020). Virus covid - 19
anggota keluarganya akan menjadi factor risiko untuk timbulnya penyakit, baik
infeksi atau penyakit tidak menular. Namun, jika upaya PHBS dilaksanakan
dengan baik, maka upaya ini akan menjadi upaya yang efektif untuk mencegah
dikatakan bahwa upaya PHBS dapat menjadi determinan penyakit dan juga
anggota keluarga sangat penting sekali dan apabila upaya PHBS tidak
lingkungan keluraga dan jika apabila PHBS tidak laksanakan dimasa pandemi
covid ini maka hal tersebut dapat berisiko menularkan virus covid – 19.
Tentunya hal tersebut dapat mengganggu kesehatan anak . Oleh sebab itu
peran orang tua diperlukan untuk mengajarkan pada anak tentang perilaku hidup
bersih dan sehat pada anak guna untuk mencegah penularan virus Covid- 19 pada
anak.
baik adalah akan berdampak timbulnya penyakit menular dan tidak menular.
Meskin penerapannya sederhana namun, masih banyak para orang tua yang
solusi
Orang tua dituntut untuk bisa menjaga kesehatan anak selama masa
pandemic corana ini sehingga anak dalam kondisi yang sehat.Cara yang bisa
dilakukan oleh orang tua dalam menjaga kesehatan anak adalah dengan
diterapkan dalam meningkatkan kebutuhan gizi dan kesehatan anak selama masa
contoh dan di ajarkan untuk mencuci tangan dengan menggunakan sabun di air
kesehatan secara berkala, menjaga lingkungan dan olah raga yang meliputi,
senam, renang dan jalan sehat. Hal ini penting diterapkan pada anak usia dini
sebagai edukasi terkait dengan kesehatan serta pencegahan virus covid – 19 sejak
konklusi
HIDUP DAN BERSIH DAN SEHAT PADA ANAK USIA DINI MASA
KABUPATEN KEDIRI
dan Sehat Pada Anak Usia Dini Masa Pandemi Covid – 19 di Desa Jombangan
hidup bersih dan sehat pada anak usia dini saat masa pandemi di desa jombangan
1.4 Manfaat
wawasan orangtua dalam penerepan perilaku hidup bersih dan sehat pada
khusus nya bagi orang tua dan sebagai acuan untuk sarana pendidikan
orang tua dalam penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat khususnya di
TINJAUAN PUSTAKA
atau aktivitas dari manusia baik yang diamati maupun tidak dapat diamati oleh
sebagai respon organisme atau seseorang terhadap rangsangan dari luar subyek
tersebut. Respon ini terbentuk dua macam yakni bentuk pasif dan bentuk aktif
dimana bentuk pasif adalah respon internal yaitu yang terjadi dalam diri manusia
dan tidak secara langsung dapat dilihat dari orang lain sedangkan bentuk aktif
sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara
sosial dan ekonomi. Secara luas sehat berarti suatu keadaan dinamis di mana
oleh pikiran atau non-fisik. Oleh karena itu, untuk mendapatkan sehat secara fisik
berkaitan dengan upaya mencegah atau menghindari penyakit dan mencegah atau
individu terhadap sakit dan penyakit. Perilaku sehat merupakan perilaku preventif
dan promotif.
Menurut Becker (dalam Marmi & Margiyati, 2013) perilaku sehat adalah
menu seimbang, olahraga teratur, tidak merokok, tidak minum minuman keras
dan narkoba, istirahat cukup, mengendalikan stres dan perilaku atau gaya hidup
Menurut Marmi & Margiyati (2013) perilaku sehat adalah tindakan yang
olahraga dan makanan bergizi. Perilaku sehat diperlihatkan oleh individu yang
merasa dirinya sehat meskipun secara medis belum tentu mereka betul - betul
sehat.
teratur, tidak merokok, tidak minum minuman keras dan narkoba, istirahat cukup,
mengendalikan stres dan perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi
2012):
agar tidaksakit dan usaha untuk penyembuhan bilamana sakit. Oleh sebab
penyakit.
b) Perilaku peningkatan kesehatan apabila seseorang dalam keadaan
sehat
Tindakan atau perilaku ini dimulai dari mengobati sendiri sampai mencari
(2011:7) perilaku hidup bersih dan sehat adalah sekumpulan perilaku yang
masyarakat.
perilaku hidup bersih dan sehat merupakan cerminan pola hidup keluarga yang
keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan dan
menjelaskan bahwa pola hidup sehat adalah suatu gaya hidup dengan
Menurut Ahmad Kholid (2012: 29) Perilaku hidup bersih dan sehat adalah
dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman,
serta lingkungan. Definisi lain menyebutkan bahwa PHBS adalah semua perilaku
kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga
dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
RI, 2016). Mencegah lebih baik dari pada mengobati, prinsip kesehatan inilah
dasar dari pelaksanaan PHBS. Kegiatan PHBS tidak dapat terlaksana apabila
tidak adakesadaran dari seluruh anggota keluarga itu sendiri. Pola hidup bersih
dan sehat harus diterapkansedini mungkin agar menjadi kebiasaan positif dalam
maka setiap rumah tangga akan meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit.
dapat menjadi percontohan rumah tangga sehat dan bagi daerah lain (Atikah
dalam kegiatan sehari-hari dengan pedoman perilaku hidup bersih sehat meliputi
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di rumah tangga adalah upaya
untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu
mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam
1. Di dalam Rumah tangga Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) ada 10
PHBS yaitu :
d. Usia Lanjut
e. Pengasuh Anak
pendapatan keluarga.
b) Bagi Masyarakat :
masalah kesehatan.
Swasta.
masyarakat pengujung dan petugas agar tahu, mau dan mampu untuk
mempraktikan Perilaku Hidup Besih dan Sehat dan berperan aktif dalam
di Institusi Kesehatan.
yaitu :
b. Menggunakan jamban.
f. Memberantas nyamuk
Kesehatan.
e. Pasien.
f. Keluarga pasien.
g. Pengunjung.
Pasien/Pengunjung :
kesehatan pasien.
bagi masyarakat.
airbersih dan jamban, kurang baiknnya pengelolaan sampah dan air limbah,
pengunjung dan pengelola tempat-tempat umum agar tahu, kamu dan mampu
b. Menggunakan jamban.
a. Masyarakat pengunjung/pembeli
b. Pedagang
d. Konsumen
e. Pengelola (Pramusaji)
f. Jamaah
i. Penumpang
dihadapi.
umum.
Kabupaten/Kota:
oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar
sehat.
sabun.
bulan.
a) Siswa.
lain-lain).
Tempat Kerja adalah Upaya untuk memberdayakan para pekerja agar tau,
mau dan mampu mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat serta
1) Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di tempat kerja antar lain :
pekerjaan.
kerja.
dan masyarakat.
4) Bagi masyarakat :
kesehatan.
d) Instansi terkait
tempat kerja.
Orang tua dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan “Orang tua
artinya ayah dan ibu. Banyak beberapa pendapat dari para ahli yang
dalam Zaldy Munir (2010) bahwa “Orang tua adalah pria dan wanita yang terikat
dalam perkawinan dan siap sedia untuk memikul tanggung jawab sebagai ayah
dan ibu dari anak-anak yang dilahirkannya” dalam kutipan Hendri (2019).
komponen keluarga yang terdiri dari dua jenis individu yang terikat dengan
Orang tua merupakan pendidik utama di dalam suatu keluarga. orang tua
yang terdiri dari ayah dan ibu. Ayah merupakan orang yang berperan sebagai
kepala keluarga, dalam keluarga ayah yang bertugas mengatur dan mengayomi
anaknya. Bagi sang anak ayah adalah sosok yang paling di kagumi dan dihormati
dalam keluarga. Oleh karena itu ayah diharapkan dapat memberikan contoh yang
perkerjaan sehari – harinya, dalam hal ini ayah dapat menjadi panutan bagi anak
dalam melakukan suatu perkerjaan. Sedangkan ibu yang selalu berada di samping
anaknya dari lahir hingga anak dewasa. ibu merupakan orang yang paling terdekat
dengan Sang anak, oleh karena itu anak sering meniru perilaku ibunya, dalam hal
ini ibu juga sangat berperan besar dalam mendidik dan membimbing anaknya
untuk menuju proses kedewasaan anak. Hal ini dapat disimpulkan bahwa orang
positif pada anak. Dengan perawatan orang tua yang penuh kasih sayang dan
cintasehingga menumbuhkan rasa simpati dan empati pada anak . orang tua juga
Orang tua yaitu terdiri dari ayah dan ibu. yang mempunyai peranan
maupun non formal. Peran orang tua dapat mempengaruhi perkembangan anak
baik dari aspek kogniftif , psikomotor , bahasa , serta sosio dan emosional.
digunakan oleh orang tua berkaitan dengan pandangan mengenai tugas yang harus
dijalankan dalam mengasuh anak “.Peran ayah dan ibu merupakan satu kesatuan
peran yang sangat penting dalam sebuah keluarga. Macam-macam Peran Orang
Tua di dalam BKKBN dijelaskan bahwa peran orang tua terdiri dari :
a. Peran sebagai pendidik ini sebagai parameter nya terutama dalam phbs
Selain itu nilai-nilai agama dan moral, terutama nilai kejujuran perlu
ditanamkan kepada anaknya sejak dini sebagi bekal dan benteng untuk
dan bermasyarakat.
perlu lebih sabar dan mengerti tentang perubahan anak. Orang tua dapat
terlindungi.
Kewajiban orang tua adalah melihat dan mengawasi sikap dan perilaku
anak agar tidak keluar jauh dari jati dirinya, terutama dari pengaruh
Usia Terdapat tiga periode usia dewasa, yaitu periode dewasa awal
(18 - 40 tahun), dewasa madya (40 - 60 tahun), dan dewasa lanjut (di atas
yang lain seperti kosa kata dan pengetahuan umum.Hal ini terbukti
muda akan lebih mudah menerima inovasi baru daripada orang yang lebih
tua.
2. Jenis kelamin
kelaminnya. Hal ini sudah tertanam sejak jaman penjajahan. Namun pada
3. Tingkat pendidikan
seseorang mulai dari dalam ayunan hingga liang lahat, berupa interaksi
informasi.
4. Tingkat pendapatan
golongan, yaitu rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi dengan rincian
sebagai berikut:
bulan
per bulan
per bulan
bulan.
5. Paparan informasi
pengetahuan.
6. Pengalaman
Pengalaman dapat berupa pengalaman sendiri atau orang lain. Oleh sebab
lain, karena hubungan ini seseorang mengalami suatu proses belajar dan
tanpa melalui penalaran, apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan
demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak
melakukan.
8. Lingkungan
seseorang, dimana seseorang dapat mempelajari hal - hal yang baik dan
1. Berperan aktif : 31 – 48
( Hidayat, 2010)
2.3. Konsep Anak Usia Dini
Anak usia dini adalah anak yang berada pada usia 0 - 8 tahun. Menurut
Beichler dan Snowman (Dwi Yulianti, 2010: 7), anak usia dini adalah anak yang
berusia antara 3 - 6 tahun. Sedangkan hakikat anak usia dini (Augusta, 2012)
komunikasi yang khusus yang sesuai dengan tahapan yang sedang dilalui oleh
anak tersebut. Masa usia dini (0 - 6 tahun) merupakan masa keemasan (golden
age) dimana stimulasi seluruh aspek perkembangan berperan penting untuk tugas
terpenting dalam rentang kehidupan seseorang anak. Pada masa ini pertumbuhan
Dari berbagai definisi, dapat disimpulkan bahwa anak usia dini adalah
anak dengan usia 0 - 8 tahun yang sedang dalam tahap pertumbuhan dan
perkembangan, baik fisik maupun mental. Masa anak usia dini sering disebut
dengan masa golden age (masa keemasan). Pada masa ini anak mengalami masa
perkembangan yang berbeda. Makanan yang bergizi dan seimbang serta stimulasi
diberikan stimulasi secara intensif dari lingkungannya, maka anak akan mampu
bermain pada saat yang bersamaan, ingin menang sendiri dan sering mengubah
Anak usia dini memiliki beberapa karakteristik yang khas baik secara
fisik, sosio moral dan sebagainya. Menurut Siti Aisyah, dkk (2010: 1.4 - 1.9)
pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Pada usia ini anak paling peka dan
potensial dalam mempelajari sesuatu di masa ini rasa ingin tahu anak sangat besar.
Hal ini dapat di lihat dari anak yang sering bertanya tentang apa yang mereka
lihat. Apabila pertanyaan anak belum terjawab, maka mereka akan terus bertanya
keunikan sendiri-sendiri yang berasal dari faktor genetik atau bisa juga dari faktor
lingkungan. Faktor genetik misalnya dalam hal kecerdasan anak, sedangkan faktor
lingkungan bisa dalam hal gaya belajar anak. Anak usia dini suka berfantasi dan
berimajinasi. Hal ini penting bagi pengembangan kreativitas dan bahasanya. Anak
usia dini suka membayangkan dan mengembangkan suatu hal melebihi kondisi
yang nyata. Salah satu khayalan anak misalnya kardus, dapat dijadikan anak
sebagai mobil-mobilan.
Menurut Berg, rentang perhatian anak usia 5 tahun untuk dapat duduk
tenang memperhatikan sesuatu adalah sekitar 10 menit, kecuali hal - hal yang
biasa membuatnya senang. Anak sering merasa bosan dengan satu kegiatan saja.
Bahkan anak mudah sekali mengalihkan perhatiannya pada kegiatan lain yang
dianggapnya lebih menarik. Anak yang egosentris biasanya lebih banyak berpikir
dan berbicara tentang diri sendiri dan tindakannya yang bertujuan untuk
menguntungkan dirinya, misalnya anak masih suka berebut mainan dan menangis
anak belum dapat beradaptasi dengan teman lingkungannya, maka anak anak akan
dijauhi oleh teman-temannya. Dengan begitu anak akan belajar menyesuaikan diri
dan anak akan mengerti bahwa dia membutuhkan orang lain di sekitarnya. 10
perkembangan anak.
Pendapat lain tentang karakteristik anak usia dini (Hibama S Rahman,
antara lain:
pikiran,
teman sebayanya.
3) anak mulai menyukai permainan yang melibatkan banyak orang
a) egosentris,
c) makhluk sosial,
Egosentris adalah salah satu sifat seorang anak dalam melihat dan memahami
sesuatu cenderung dari sudut pandang dan kepentingan diri sendiri. Anak mengira
bahwa semuanya penuh dengan hal-hal yang menarik dan menakjubkan. Melalui
interaksi dengan orang lain anak membangun konsep diri sehingga anak dikatakan
sebagai makhluk sosial. Anak memiliki daya imajinasi yang berkembang melebihi
apa yang dilihatnya. Anak juga memiliki daya perhatian yang pendek kecuali
terhadap hal-hal yang bersifat menyenangkan bagi anak. Berbagai perbedaan yang
dimiliki anak penanganan yang berbeda mendorong pada setiap anak. Pada masa
belajar yang potensial ini, anak mengalami masa peka untuk tumbuh dan
berkembang dengan cepat. Anak usia dini merupakan masa peka dalam berbagai
aspek perkembangan yaitu masa awal pengembangan kemampuan fisik motorik,
operasional formal (11 tahun ke atas). Dalam tahap sensori motorik (0 - 2 tahun),
lingkungannya.
jelas dan menyimpulkan sebuah benda atau kejadian walaupun itu semua berada
anak tidak lagi terbatas pada benda-benda dan kejadian di depan matanya. Pikiran
anak terbebas dari kejadian langsung. Bisa dilihat dari perkembangan kognitif,
menyimpulkan sebuah benda atau kejadian walaupun itu semua berada di luar
pengalaman konkrit. Kemampuan berfikir ini berada saat anak sedang bermain.
2.3.3. Prinsip – prinsip Perkembangan Anak Usia Dini
Coople (Siti Aisyah dkk, 2010: 1.17 - 1.23), beberapa prinsip perkembangan anak
usia dini yaitu sebagai berikut: Aspek-aspek perkembangan anak seperti aspek
fisik, sosial, emosional, dan kognitif satu sama lain saling terkait secara erat.
Perkembangan anak tersebut terjadi dalam suatu urutan yang berlangsung dengan
rentang bervariasi antar anak dan juga antar bidang perkembangan dari
masingmasing fungsi.
dapat terjadi karena dipengaruhi oleh konteks sosial dan kultural yang merupakan
hasil dari interaksi kematangan biologis dan lingkungan, baik lingkungan fisik
dan perkembangannya sehingga anak disebut dengan pembelajar aktif. Anak akan
berkembang dan belajar dengan baik apabila berada dalam suatu konteks
belajar tentang suatu hal yang kemudian mempresentasikan apa yang mereka tahu
dengan cara mereka sendiri. Dari berbagai uraian, dapat disimpulkan bahwa
antara lain melalui bermain. Bermain itu sendiri merupakan sarana bagi
Coronavirus adalah virus RNA dengan ukuran partikel 120-160 nm. Virus
unta. Sebelum terjadinya wabah COVID-19, ada 6 jenis coronavirus yang dapat
(Cov) adalah virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Infeksi virus ini disebut
COVID. Virus Corona menyebabkan penyakit flu biasa sampai penyakit yang
lebih parah seperti Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan Sindrom
Pernafasan Akut Parah (SARS-CoV). Virus ini menular dengan cepat dan telah
menyebar ke beberapa negara, termasuk Indonesia. Seseorang dapat tertular
penyakit flu biasa. Banyak orang yang terinfeksi virus ini, setidaknya satu kali
CoV).
Serikat. Epidemi SARS yang berakhir hingga pertengahan 2003 itu menjangkiti
8.098 orang di berbagai negara. Setidaknya 774 orang mesti kehilangan nyawa
akibat penyakit infeksi saluran pernapasan berat tersebut.Sampai saat ini terdapat
HCoV-229E.
HCoV-OC43.
HCoV-NL63.
HCoV-HKU1.
mengumumkan adanya kasus covid 19 dari Maret 2020 (Ari Fadly, 2020)
2020).
adalah kelompok virus terbesar dalam ordo Nidovirales.Semua virus dalam ordo
(MERS-CoV). (Shcoeman,2020)
dalam subgenus yang sama dengan coronavirus yang menyebabkan wabah Severe
Gejala klinis utama yang muncul yaitu demam (suhu >380C), batuk dan kesulitan
bernapas. Selain itu dapat disertai dengan sesak memberat, fatigue, mialgia, gejala
gastrointestinal seperti diare dan gejala saluran napas lain. Setengah dari pasien
timbul sesak dalam satu minggu. Pada kasus berat perburukan secara cepat dan
progresif, seperti ARDS, syok septik, asidosis metabolik yang sulit dikoreksi dan
perdarahan atau disfungsi sistem koagulasi dalam beberapa hari. Pada beberapa
pasien, gejala yang muncul ringan, bahkan tidak disertai dengan demam.
Kebanyakan pasien memiliki prognosis baik, dengan sebagian kecil dalam kondisi
kritis bahkan meninggal. Berikut sindrom klinis yang dapat muncul jika terinfeksi.
(PDPI, 2020)
a. Tidak berkomplikasi
berupa gejala yang tidak spesifik. Gejala utama tetap muncul seperti
malaise, sakit kepala, dan nyeri otot. Perlu diperhatikan bahwa pada pasien
menjadi tidak khas atau atipikal. Selain itu, pada beberapa kasus ditemui
tidak disertai dengan demam dan gejala relatifringan. Pada kondisi ini
napas pendek.
b. Pneumonia ringan
c. Pneumonia berat.
napas
distress pernapasan berat atau saturasi oksigen pasien <90% udara luar.
kemampuannya menyebabkan penyakit berat pada hewan seperti babi, sapi, kuda,
kucing dan ayam. Coronavirus disebut dengan virus zoonotik yaitu virus yang
ditransmisikan dari hewan ke manusia. Banyak hewan liar yang dapat membawa
patogen dan bertindak sebagai vektor untuk penyakit menular tertentu. Kelelawar,
tikus bambu, unta dan musang merupakan host yang biasa ditemukan untuk
melalui sel host-nya. Virus tidak bisa hidup tanpa sel host. Berikut siklus dari
penempelan dan masuk virus ke sel host diperantarai oleh Protein S yang ada
Pada studi SARS-CoV protein S berikatan dengan reseptor di sel host yaitu
mukosa oral dan nasal, nasofaring, paru, lambung, usus halus, usus besar, kulit,
timus, sumsum tulang, limpa, hati, ginjal, otak, sel epitel alveolar paru, sel
enterosit usus halus, sel endotel arteri vena, dan sel otot polos. Setelah berhasil
translasi dan perakitan dari kompleks replikasi virus. Tahap selanjutnya adalah
perakitan dan rilis virus (Fehr, 2015).Setelah terjadi transmisi, virus masuk ke
saluran napas atas kemudian bereplikasi di sel epitel saluran napas atas
(melakukan siklus hidupnya). Setelah itu menyebar ke saluran napas bawah. Pada
infeksi akut terjadi peluruhan virus dari saluran napas dan virus dapat berlanjut
inkubasi virus sampai muncul penyakit sekitar 3-7 hari (PDPI, 2020).
prinsip yaitu hand hygiene, penggunaan alat pelindung diri untuk mencegah
kontak langsung dengan pasien (darah, cairan tubuh, sekret termasuk sekret
pernapasan, dan kulit tidak intak), pencegahan tertusuk jarum serta benda tajam,
diinaktifkan oleh desinfektan mengandung klorin, pelarut lipid dengan suhu 56°C
selama 30 menit, eter, alkohol, asam perioksiasetat dan klorofor. Berikut ini
1. isolasi pada semua kasus Sesuai dengan gejala klinis yang muncul,
4. Suplementasi oksigen :
6. Terapi cairan :
8. Terapi simptomatik :
Saat ini belum ada penelitian atau bukti talaksana spesifik pada COVID-19
Belum ada tatalaksana antiviral untuk infeksi Coronavirus yang terbukti efektif.
Pada studi terhadap SARSCoV, kombinasi opinavir dan ritonavir dikaitkan dengan
memberi manfaat klinis. Saat ini penggunaan lopinavir dan ritonavir masih diteliti
situasi uji klinis yang disetujui oleh komite etik atau melalui Monitored
Emergency Use of Unregistered InterventionFramework (MEURI), dengan
pemantauan ketat. Selain itu, saat ini belum ada vaksin untuk mencegah
KERANGKA KONSEPTUAL
3.1.1. Definisi
antar variabel (baik variabel yang diteliti maupun yang tidak diteliti).
landasan teori yang disesuaikan dengan tujuan khusus perhatian yang akan
dicapai, yakni sesuai dengan apa yang telah ditulis dalam rumusan
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Tingkat pendapatan
4. Tingkat pendidikan
5. Paparan informasi
6. Pengalaman
7. Sosial dan budaya
8. lingkungan
1. Berperan aktif : 31 – 48
2. Berperan kurang aktif : 12 – 30
( Hidayat, 2010)
Keterangan :
: diteliti
: tidak diteliti
: menghubungkan
Bagan 3.1 Kerangka Konsep Peran Orang Tua Dalam Penerapan Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat Pada Anak Usia Dini Masa Pandemi Covid – 19 Di Desa Y
BAB IV
METODE PENELITIAN
yang terjadi pada masa kini. Deskripsi peristiwa dilakukan secara sistematis yang
lebih menekankan pada aktual dari pada penyimpulan. Fenomena yang disajikan
secara apa adanya tanpa manipulasi dan penelitian tidak mencoba menganalisis
bagaimana dan mengapa fenomena tersebut bisa terjadi. Oleh karena itu penelitian
metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran
atau deskriptif tentang suatu keadaan secara obyektif. Disini peneliti akan
menggambarkan Peran Orang Tua Dalam Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan
Latar belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Tinjauan Pustaka
Metode Penelitian
Teknik
Desain sampling:
Variabel Populasi
penelitian:
penelitian: penelitian: Sampel penelitian:
Purposive
Deskriptif peran orang tua sampling
Semua orang tua sebagian orang
terhadap yang memiliki tua yang memiliki
penerapan PHBS anak usia dini anak usia dini
pada anak usia
dini
Skala likert
Hasil :
1. Berperan aktif : 31 – 48
2. Berperan kurang aktif : 12 – 30
Bagan 4.1: Kerangka Kerja Peran Orang Tua Dalam Penerapan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat pada Anak Usia Dini Masa Pandemi di
Desa Jombangan Kec. Pare Kab.Kediri.
4.3 Populasi Penelitian
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
orang,tetapi juga obyek dan benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar
seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu (Sugiyono,
2014)
Populasi dalam penelitian ini adalah Semua orang tua yang mempunyai
. 4.4.1 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian orang tua.” yang memiliki
anak dengan usia 2 – 4 Tahun ”. Dalam penelitian ini pengambilan sempel yang
suatu penelitian tergantung pada dua hal yaitu pertama, adanya sumber-sumber
yang dapat digunakan untuk menentukan batas maksimal dari besarnya sampel.
Kedua, kebutuhan dari rencana analisis yang menentukan batas minimal dari
didefinisikan sebagai suatu fasilitas untuk pengukuran dan atau manipulasi suatu
penelitian (Nursalam, 2017) Variabel penelitian ini adalah Tentang Peran Orang
Tua Dalam Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak usia dini di
4.6.2 Pengukuran
menurut aturan tertentu. Dua karakteristik alat ukur yang harus diperhatikan
peneliti adalah validitas menyatakan apa yang seharusnya diukur dan reliabilitas
menggunakan kuesioner.
dari suatu yang didefinisikan tersebut, karakteristik yang dapat diamati (diukur)
cermat terhadap suatu objek atau venomena yang kemudian dapat dimulai lagi
variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh
dengan teknik deskriptif, yaitu suatu teknik pengolahan data yang berfungsi
skor tidak pernah dengan skor 1 , kadang – kadang dengan skor 2, jarang dengan
P=
Keterangan:
P :Presentase
SP :Skor perolehan
SM :Skor maksimal
Data yang telah diketahui kemudian diinterpretasikan dengan
ketentuan sebagai berikut
100% :Seluruh responden
76%-99% :Hampir seluruh responden
51%-75% :Sebagian besar responden
50% :Setengah dari responden
26%-49% :Hampir setengah dari responden
1%-25% :Setengah kecil dari responden
(Nursalam, 2015)
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan
kode pada lembar alatukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan
data atau hasil penelitian yang akan disajikan (Hidayat, A. Aziz. Alimul, 2011).
hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset