PROPOSAL
OLEH :
RODIANAH PAKPAHAN
1814201048
PENDAHULUAN
Anak usia sekolah merupakan masa tumbuh kembang yang baik, pada
pada usia sekolah, anak-anak mempunyai banyak aktifitas yang sering kali
penyakit kulit, cacingan, dan diare. Anak-anak usia sekolah dasar yang tidak
Selain kecacingan penyakit lain juga disebabkan karena personal hygiene yang
kurang, personal hygiene yang kurang pada anak anak dapat menyebabkan diare.
Diare disebabkan karena infeksi atau non infeksi, Timbulnya penyakit diare
disebabkan oleh keadaan lingkungan dan perilaku masyarakat yang tidak baik.
(Utami 2019).
Pemulung yaitu orang yang bekerja mengambil barang barang bekas atau
sampah tertentu untuk proses daur ulang. Apabila dilihat dari segi kesehatan,
Jumlah anak jalanan yang terus bertambah setiap tahunnya akibat krisis
untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga yang seharusnya mereka belajar dan
bermain telah ikut menanggung beban keluarga dan pada akhirnya mereka
data WHO anak terlantar di dunia terdapat 150 juta anak jalanan didunia saat
ini dengan masa depan yang suram. Berdasarkan data WHO, anak terlantar di
Indonesia Direktur Rehabilitasi Sosial anak hingga agustus 2017 mencapai angka
16.290 orang. Sebagian besar anak berasal dari Pulau jawa, yang terdiri dari
Provinsi Jawa Barat sebanyak 2.953 anak, diikuti DKI Jakarta yang mencapai
2.750 anak, lalu Jawa Timur 2.701, anak,serta Jawa Tengah sebanyak 1.477 anak.
Provinsi Sumatera Utara dengan populasi 1000 anak, diikuiti Sumatera Barat
sebanyak 822 anak serta Sulawesi selatan sebanyak 652 anak (AIS 2019)
Mewujudkan kesehatan masyarakat diantaranya melalui personal hygiene
merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari oleh karena itu sebagian manusia
untuk selalu memperhatikan kerbersihan diri agar terhindar dari berbagai macam
penyakit. Personal hygine sudah seharusnya dilakukan oleh semua orang, baik
kesehatann maka dari itu orang dewasa harus melakukan personal hygiene yang
baik agar anak anak mengikuti orang tua sebagai sososk figurnya (Dewi,2014)
anak usia ini, membuat mereka masih membutuhkan pengawasan dan bimbingan
dari orang terdekat atau orang yang berpengaruh untuk melakukan personal
Daya tahan tubuh anak-anak yang belum cukup kuat dapat membuat anak-anak
lebih rentan terhadap serangan penyakit dan infeksi kuman dari luar tubuh.
Kerentanan gangguan kesehatan ini akan lebih berdampak pada anak-anak yang
kebersihan kulit, gigi, mulut, mata, hidung, telinga, rambut, kaki, kuku, dan
hubungan antara jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, dan penghasilan dengan
Personal hygiene berasal dari Bahasa yunani yaitu personal hygiene berarti sehat.
1990, terdapat 12 juta kematian anak yang di akibatkan oleh diare, kejadian diare
tersebut mengalami banyak penurunan pada tahun 2011, menjadi 6,9 juta
klinis antara lain: muntah-muntah, sakit perut yang hebat, berak lebih dari lima
kali, turgor jelek dan penderita lemah. di Indonesia sangat potensial terjadi
kejadian luar biasa ( KLB) yang sering sering di sertai dengan kematian.
Berdasarkan data profil kesehatan Indonesia (2016), terjadi KLB diare tiap tahun
dari tahun 2013, sampai 2016 dengan di sertai peningkatan CFR (Case fatality
18.225 (9%) anak dengan diare golongan umur < 1 tahun,73.188 (11,5% anak
denngan usia 1-4 tahun, 182.338 ( 6,2%) anak dengan diare golongan umur 5-14
tahun, dan sebanyak 165.644 (6,7%) anak dengan diare golongan umur 15-24
tahun (Kemenkes,2019)
personal hygiene. Cakupan penemuan kasus yang masih rendah terutama pada
anak 6-12 tahun, demikian pula dengan pencatatan dan pelaporan kasus dari
Pada tahun 2015 terjadi 18 kali diare yang tersebar di 18 provinsi ,18
personal hygiene dengan kejadian diare pada Balita di Kelurahan Perkamil Kota
hygiene yang tidak baik sebanyak 54 (54,0%), sedangkan yang baik sebanyak 46
(46,0%). Hasil analisi diperoleh nilai P=0,017 sehingga di temukan ada hubungan
personal hygiene dengan kejadian diare pada Balita di Kelurah Perkamil Kota
Manado.
Hubungan sanitasi dasar dan personal hygiene dengan kejadian diare pada balita
peroleh nilai P=0,009. Sehingga di temukan ada hubungan sanitasi dasar dan
personal hygiene dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas
TPA sampah yang sampai sekarang masih di gunakan di Kota Medan ialah
TPA terjun. TPA terjun telah beroperasi sejak tahun 1993.TPA terjun berlokasi di
Kelurahan Paya pasir Kecamatan Medan Marelan dengan luas wilayah 137,563
berjumlah keseluruhan penduduk 1.742.000 jiwa, Jumlah jenis kelamin laki laki
874,000 dan jumlah jenis kelamin perempuan 868.000 dan umur anak usia 6-12
sebanyak 145 jiwa. Dengan data grafis luas wilayah di kelurahan paya pasir
sebesar 25 hektare.
Kelurahan paya pasir. Diperoleh data anak usia 6-12 tahun berjumlah 40
responden dengan kriteria yang memiliki kasus diare kurang lebih 30 orang dan
dan anak pemulung terlihat kurang menjaga personal hygiene. Hal ini menjadi
daya tarik bagi peneliti untuk melakukan penilaian personal hygiene pada
pencegahan diare pada anak pemulung usia 6-12 tahun di Kelurahan paya pasir
suatu rumusan masalah penelitian sebagai berikut “apakah ada Pengaruh Personal
Hygiene Terhadap pencegahan Diare Pada Anak Pemulung Usia 6-12 Tahun Di
Diare Pada Anak Pemulung Usia 6-12 Tahun Di Kelurahan Paya Pasir Kecamatan
a. Untuk mengetahui pencegahan diare pada anak pemulung usia 6-12 tahun di
pencegahan Diare Pada Anak Pemulung Usia 6-12 Tahun Di Kelurahan Paya
Diare Pada Anak Pemulung Usia 6-12 Tahun Di Kelurahan Paya Pasir Kecamatan
Pemulung Usia 6-12 Tahun, sebagai bahan bacaan di dalam perpustakaan kampus
TINJAUAN PUSTAKA
untuk mencegah timbulnya penyakit pada diri sendiri dan orang lain, baik secara fisik
dan rambut, mata, hidung, telinga, kuku kaki dan tangan, kulit, dan area genital.
Personal hygiene yang tidak baik dapat meningkatkan penyakit yang berhubungan
dengan perilaku sehat dan kebersihan diri di kalangan anak sekolah, seperti diare,
cacingan, infeksi tangan mulut, campak, cacar air, gondong, infeksi mata, dan infeksi
Personal hygiene berasal dari Bahasa yunani, Personal berati perorangan dan
hygiene berate sehat. Jadi personal hygiene atau kebersihan diri adalah suatu
Menurut potter & perry (2012) Personal hygiene adalah cara manusia
1. kebersihan kulit
memberi kesan, oleh karena itu perlu memelihara kulit sebaik baiknya.
meliputi;
2. Kebersihan rambut
terpelihara dengan subur dan indah sehingga akan menimbulkan kesan cantik
dan tidak berbau apek. Dengan selalu memlihara kebersihan rambut dan kulit
sendiri
3. Kebersihan gigi
makan
4. Kebersihan mata
tangan)
5. Kebersihan keluarga
Seperti Kulit, tangan, kaki, dan kuku harus di pelihara d karna kuku tangan
c. Membersihkan lingkungan
hygiene di antaranya :
di antaranya :
1. Citra tubuh
Citra tubuh adalah cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuhnya, citra
2. Praktik Sosial
pelaksanaan hygiene.
5. Budaya
hygiene seseorang. Di Asia kebersihan di pandang penting bagi kesehatan mandi bias
1.Dampak fisik
kebersihan peorangan yang baik keseringan kejadian ialah membrane mukosa, pada
sosial ialah kendala kebutuhan rasa nyaman, keinginan di cintai dan memcitainya,
Diare menyebabkan status gizi buruk dan status gizi buruk memperparah diare. Diare
yang menetap yang di sebabkan oleh kehilangan cairan dan dehidrasi (Yunadi,2017).
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan meningkatnya frekuensi buang air
besarlebih dari tiga kali sehari disertai perubahan konsentrasi tinja menjadi lebih cair
atau setengah padat atau tanpa lendir atau darah. Kurniawati (2018).
Diare yaitu suatu kondisi dimana sesorang buang air besar dengan konsitensi
lembek ataucair, bahkan dapat berupa air saja dan frekensinya lebih sering dan
biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari (Buku saku Diare 2011).
dengan konsistensi tinja cair atau lembek, bahkan dapat berupa air saja dengan
frekuensi lebih dari biasanya (tiga kali atau lebih) dalam satu hari. Pada feses dapat
dijumpai darah, lendir atau pus. Diare disertai gejala buang air besar berulang dengan
konsitensi cairan encer, kadang dalam kondisi akut disertai mutah, demam dan
yaitu infeksi (di sebabkan oleh bakteri, virus atau infestasi parasite), malabsorpsi,
alergi, keracunan, imunodefisiensi dan sebab sebab lainnya. Penyebab yang sering di
temukan di lapangan ataupun secara klinis adalah diare dan keracunan (Buku saku
diare 2011).
Sedangkan Menurut Widjaja (2002), Diare di artikan sebagai buang air encer
lebih dari empat kali sehari, baikdi sertai lendir dan darah maupun tidak , hingga kini
diare masih menjadi Child Killer ( pembunuh anak anak ) perinkat petama di
Indonesia di semua kelompok uia di serang oleh Diare, baik balita, anak anak dan
orang dewasa. Tetapi penyakit diare berat dengan kematian yang tinggi terutama
Secara klinis penyebab diare akut dibagi dalam 4 kelompok, tetapi yang
sering ditemukan dilapangan ataupun klinis adalah diare yang disebabkan infeksi
terutama infeksi oleh virus. Diare akut yang terjadi pada orang dewasa, 90 %
disebabkan oleh infeksi dan 10 % oleh non infeksi. Penyebab diare akut oleh infeksi
a. Diare akut atau diare karena infeksi usus yang bersifat mendadak. Diare
b. Diare kronik yang umumnya bersifat menahun; diantara diare akut dan
diantaranya yaitu:
b. Diare kronis atau persisten, yaitu diare yang berlangsung lebih dari
14 hari.
diare akut dan diare kronik.Diare akut Diare akut adalah diare yang terjadi
secaramendadak pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat. Diare kronik adalah
diare yang berlanjut sampai dua minggu atau lebih dengan kehilangan berat badan
atau berat badan tidak bertambah (failure to thrive) selama masa diare tersebut.
minggu dengan tinja cair dan frekuensi 4x atau lebih per hari.
tetapi tidak di sertai dengan gangguan pertumbuhan dan tidak ada tanda tanda
infeksi.
2.2.4 Gejala dan tanda diare
Kejadian dan tanda diare dapat dilihat dari beberapa gejala dan tanda
A) Gejala umum
1. Bercak cair atau lembek dan sering, merupakan gejala khas diare.
bahkan gelisah
B) Gejala spesifik
1. Vibrio chorela, ditandai dengan diare hebat, warna tinja seperti cucian
oleh kuman seperti virus dan bakteri. Penularan penyakit diare melalui
1) Melalui air yang merupakan media penularan utama Diare dapat terjadi
apabila
penyimpanan.
jumlah besar. Bila tinja tersebut dihinggapi oleh binatang dan kemudian
Diare
perlu
diperhatikan adalah :
a. Jenis cairan, pada diare akut yang ringan dapat diberikan oralit,
cairan
Domperidon.
Melina,2012)
1. Faktor gizi
juga
yang buruk.
5. Faktor musim
(2012) dalam buku pengantar kesehatan anak melaulaui empat faktor yaitu
food, feces, fly dan finger. Oleh karena, itu untuk mencegah agar penyakit ini
kebersihannya karena jika makanan yang kita konsumsi tidak bersih maka
kuman atau bakteri yang terdapat pada makanan dapat ikut masuk kedalam
tubuh kita, sehingga makanan harus selalu dalam keadaan tertutup agar tidak
dihinggapi lalat. Makanan basi dan makanan pedas, makanan basi tidak layak
makan karena ada bakteri yang masuk kedalam makanan tersebut. Makanan
yang pedas dan diare sepertinya tidak bisa dipisahkan, bila kita merasa
yang sensitif. Adanya komposisi kimia dalam makanan yang pedas serta
pencernaan.
b. Menyediakan air minum yang bersih
disebabkan oleh makanan yang tidak bersih. Tetapi kalau dilihat dari
oleh bakteri. Bakteri itu sendiri dapat masuk ke tubuh kita melalui banyak
sumber air minum dengan kejadian diare. Oleh karena itu, air yang bersih
dan steril patut kita perjuangkan seperti air minum harus selalu dimasak,
tidak minum air kran, selalu menutup minuman serta air minum harus
Dependen (Y)
Indepeden (X) Dependen (Y)
(Notoatmodjo 2017).
buat.
hygiene terhadap pencegahan diare pada anak pemulung usia 6-12 tahun di
METODE PENELITIAN
terhadap pencegahan diare di Tpa terjun kelurahan paya pasir kecamatan Medan
Penelitian ini menggunakan one group pre test and post test design kelompok
subjek,sebelum uji coba lakukan pada sebuah kelompok tanpa kelompok control ,
lakukan lebih dahulu penilaian atau pengukuran pada kelompok tersebut di nilai
pada anak pemulung usia 6-12 tahun di Tpa Terjun Kelurahan paya pasir
penelitian.
O1 X O2
Keterangan
Adapun alasan pemilihan lokasi tersebut Karena masih ada anak-anak yang belum
paham dalam pencegahan diare dengan cara personal hygiene, jumlah populasi
Hygiene Terhadap Pencegahan Diare Pada Anak Usia 6-12 Tahun Di Tempat Pembuangan
Sampah Akhir Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan Tahun 2022
3.2.2 Waktu penelitian
Penelitian sudah dilaksanakan mulai dari tanggal 20 februari 2022 sejak judul
disetujui oleh dosen pembimbing pada tanggal 13 januari 2022 dan pelaksanaan
survey awal pada tanggal 18 januari 2022, terhitung mulai dari survey awal
sampai dengan pengambilan data dan penelitian berlangsung hingga bulan Mei-
juni 2022.
1 Acc judul
4 Seminar proposal
5 Mengantar surat
proposal
6 Melalukan penelitian
Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai karetreristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti dan kemudian
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh anak yang berada di TPA Terjun Kelurahan
Paya pasir Kecamatan Medan marelan dengan jumlah anak-anak sebanyak 40 orang.
Sampel adalah bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi
yang digunakan untuk penelitian. pengambilan sampel penelitian ini teknik total
sampling yaitu semua anggota populasi di jadikan sebagai sampel. (Nusalam, 2015).
menggunakan kriteria inklusi yang telah ditentukan oleh peneliti, kriteria inklusi
merupakan kriteria dimana subjek peneliti yang memenuhi syarat sebagai sampel
(Nursalam,2014).
Dari populasi yang sudah dikriteriakan inklusi maka didapatkan jumlah sampel