PENGERTIAN
Tahapan konflik:
Konflik laten tahapan konflik yg terjadi
secara terus-menerus (laten) dalam
organisasi. Mis., keterbatasan staf &
perubahan yg cepat yg memicu
instabilitas organisasi & kualitas produksi
meski terkadang tidak nampak secara
nyata.
Felt Conflict or affective conflict (Konflik
yg dirasakan)
Konflik terjadi karena adanya rasa
terancam, takut, tidak percaya, dan
marah.
PROSES KONFLIK
Konflik yg tampak/sengaja
dimunculkan
untuk tujuan dicari solusi. Tindakan
yang dilakukan mungkin menghindar,
kempetisi, debat atau mencari
penyelesaian konflik. Agresivitas &
kekuatan dapat digunakan individu
dalam menghadapi konflik.
Penyelesaian konflik memerlukan
suatu upaya & strategi untuk mencapai
tujuan organisasi
PROSES KONFLIK
Konflik “aftermath”
Konflik yg terjadi akibat tidak terselesaikannya konflik
yg pertama. Konflik akan menjadi masalah besar jika
tidak segera diatasi atau dikurangi penyebab konflik
yang utama.
DIAGRAM PROSES KONFLIK
(Marquis & Huston, 1998: 314)
KONFLIK LATEN
Konflik yg tampak
Penyelesaian/manajemen konflik
Konflik aftermath
RESOLUSI KONFLIK
(Vestal, 1994)
Pengkajian
Analisis situasi
Identifikasi
Mengelola perasaan
Hindari respons emosional: marah,
dendam, dll. karena setiap individu
mempunyai respons yg berbeda terhadap
kata-kata, ekspresi, & tindakan.
Intervensi
Masuk pada konflik yg diyakini dapat
diselesaikan dg baik. Identifikasi hasil
positif yg akan terjadi.
Seleksi metode dan strategi yg paling
tepat untuk menyelesaikan konflik.
STRATEGI RESOLUSI
KONFLIK
KOMPROMI ATAU NEGOSIASI
- Semua yg terlibat dalam konflik saling menyadari &
sepakat tentang keinginan bersama.
- “Lose-lose solution” kedua unsur yg terlibat
menyerah & menyepakati keputusan yg dibuat.
- Sering digunakan oleh middle dan top manajer
keperawatan.
KOMPETISI
- Strategi “win-lose solution”.
- Menekankan bahwa hanya 1 individu yg menang tanpa
mempertimbangkan yg kalah. Akibat negatif
kemarahan, putus asa, & keinginan u/ perbaikan di
masa mendatang.
STRATEGI RESOLUSI
KONFLIK
AKOMODASI
- Disebut pula “cooperative” &
berlawanan dengan kompetisi.
- Individu berusaha mengakomodasi
permasalahan & memberi kesempatan
orang lain u/ menang.
- Masalah utama sebenarnya tidak
terselesaikan dan biasanya digunakan
dalam suatu politik untuk merebut
kekuasaan dengan berbagai
konsekuensinya.
STRATEGI RESOLUSI
KONFLIK
SMOOTHING
- Mengurangi komponen emosional dalam konflik.
- Setiap individu yg terlibat berupaya mencapai
kebersamaan daripada perbedaan dg penuh kesadaran &
introspeksi diri.
- Dapat diterapkan pd konflik ringan.
STRATEGI RESOLUSI
KONFLIK
Menghindar strategi ini digunakan bila
ketidaksepakatan membahayakan kedua pihak,
biaya penyelesaian lebih besar, atau memerlukan
org ketiga dalam menyelesaikan masalah atau jika
masalah dpt terselesaikan dg sendirinya.
Kolaborasi
“WIN-WIN SOLUTION” kedua unsur menentukan
tujuan bersama & bekerja sama dalam mencapai
suatu tujuan. Tidak akan tercapai jika ada
kompetisi intensif, tidak memiliki kemampuan
untuk menyelesaikan masalah & tidak ada rasa
percaya (Bowditch & Buono, 1994).
Kasus I