Anda di halaman 1dari 22

Manajemen Konflik,

Koloborasi dan
Negosiasi

OLEH YASMI,SKp. MMKep


Marquis & Huston(1998)Konfilik
sebagai masalah internal dan eksternal
yang terjadi sebagai akibat dari
perbedaan pendapat, nilai-nilai, atau
keyakinan dari dua orang atau lebih.

Littlefield(1995) Konfilik dapat


dikatagorikan sebagai suatu kejadian
atau proses

Konflik didefenisikan suatu


rakangkain tindakan yang dilakukan
oleh dua orang/Kelompok dimana
setiap orang/kelompok berusaha
menghalagi atau mencegah kepuasan
dari seorang.
Menejer perawatan harus
mempunyai 2 asumsi dasar
tengang konflik
1. Konflik adalah sesuatu yang tidak
dapat dihindari dalam suatu
organisasi
2. Jika konflik dapat kelola dengan
baik, konflik dapat menghasilkan
suatu kualitas produksi,
penyelesaian yang kreatif dan
berdanpak terhadap peningkatan
dan pengembangan
Sejarah terjadinya
manajemen konflik
Dimulai seratus thn yang lalu, pada abad 20 konflik
diindikasikan sebagai suatu kelemahan manajemen
di suatu organisasi dan harus dihindarkan.

Pada pertengahan abad 19 , ketidak puasan staf


dan umpan balik dari atasan tidak ada, maka
konflik diterima secara pasif dan sebagai suatu
kejadian normal dalam organisasi.

Teori Interaksi (1970)konflik suatu hal yang penting


dan secara aktif mengajak organiasi untuk
terjadinya suatu konflik yang berarti juga sebagai
pertumbuhan produksi
Kategori Konflik
Intrapersonal
Konflik yang terjadi pada individu sendiri

Interpersonal
Konflik yang terjadi antara dua orang atau
lebih dimana nilai, tujuan dan keyakinan
berbeda

Antar Kelompok( Intergroup). Terjadi


antara dua atau lebih dari kelompok orang,
depertemen/organisasi
Proses Konflik
Konflik laten.
Konflik yang terjadi terus menerus(laten) dalam suatu
organisasi.
Felt Konflik ( konflik yang dirasakan
Terjadi karena adanya suatu yang dirasakan sebagai ancaman
ketakautan, tidak percaya, dan marah.
Konflik yang nampak/ sengaja dimunculkan
konflik yang sengaja dimunculkan untuk dicari solusi.
Resolusi konflik
Suatu penyelesaian masalah dengan cara memuaskan semua
orang yang terlibat di dalamnya dengn prinsip Win-Win Solution
Konflikaftermath
Konflik yang terjadi akibat dari tidak terselesaikannya konflik
yang pertama.
Gambar diagram proses
konflik(Marquis & Huston,1998)
Konflik Laten

Konflik yang dirasakan(Felt) Konflik yang dialami

Konflik yang tampak

Peneyelsaian/Manajemen konflik

Konflik after math


Penyelesaian Konflik
Langkah-Lankah
Pengkajian
Analisa situasi : identifikasi jenis konflik untuk menetukan waktu yang
diperlukan.
Analisa dan mematikan isu yang berkemban-> Jelaskan masalah dan
prioritas fenomena yang terjadi.
Menyusun Tujuan Jelaskan tujuan spesifik yang akan dicapai

Identifikasi
Mengelola Perasaan hindari suatu respon emosional : marah, dimana
setiap orang mempunayai respon yang berbeda terahdap kata-kata,
ekpresi, dan tindakan

Intervensi
Masuk pada konflik yang diyakini dapat diselesikan dengan baik.
Menyelesksi metode adalam memneyelesikan konflik
Strategi penyelesian konflik
Kompromi atau negosiasi
Suatu strategi penyelesian konflik dimana semua yang
terlibat saling menyadari dan sepakat tentang keinginan
bersama.
Kompetisi
Strategi ini dapat diartikan sebagai Win-Loses
penyelesaian konflik Hanya ada 1 yang menang
Akamodasi ( Cooperative)
Seseorang bersuha mengakomodasi permasalah-
peramasalahan dan memberi kesempatan orang laian untuk
menang
Smoothing
Penyelesain konflik dengan mengurangi komponen
emosional dalam konflik.
Menghindar
Semua yang terlibat dalam konflik, pada strategi ini
menyadari tentang masalah yang diahadi tetapi memilih
untuk menghindar atau tidak menyelesaikan masalahnya
Koloborasi
Strategi ini merupkan strategi win-win solotion. Kedua unsur
yang terlibat menentukan tujuan bersama dan bekerjasama
dalam mencapai suatu tujuan
Negosiasi
Negosiasi pada umumnya sama dengan
koloborasi dan pada organisasi negosiasi
juga diartikan sebagai suatu pendekatan
yang kompetitif ( Marquis &
Huston,1998).

Smeltzer (1991) mengidientifkasi 2 tipe


dasar negosiasi :
Kooperatif( setipa orang menang)
Kompetitif( hanya satu orang yang
menang)
Sebagai negatiator penting
untuk
1. Memaksimalkan kemenangan
kedua pihak untuk mencapai tujuan
bersama
2. Meminimalkan kekalahan, dan bagi
yang kalah tetap dapat mengikuti
tujuan bersama
3. Membuat kedua belah pihak
merasa puas terhadap hasil
negosiasi
Sebelum negosiasi

1. Mengupulkan informasi
2. Dimana manajer harus
memulai
3. Memilih alternatif angota
terbaik tentang sarana dan
prosarana
4. Mempunyai agenda yang
disembunyikan
Selama Negosiasi
1. Pilih fakta-fakta yang rasional
2. Degarkan dengan seksama
3. Berfikir positif
4. Memahami pandangan lawan bicara
5. Hindarkan masalah-masalah pribadi
dalam negosiasi
6. Hindarkan untuk menyalahkan orang lain
7. Usahakan bersikap untuk penyelesaian
yang terbaik
Kunci sukses dalam melakukan negosiasi
Lakukan
1. Jelaskan tujuang negosiasi
2. Perlakukan orang lain sebagai temam
3. Ingat bahwa setiap orang mengharapkan
penyelesaian
4. Dengarkan dengan baik apa yang dikatakan
5. Lakukan sesuatu yang sederhana, tidak berbelit-
belelit
6. Antisipasi penolakan
7. Tahu apa yang dapat anda berikan
8. Tunjukkan beberapa alternatif pilihan
9. Tunjukkan keterbukaan
10. Asertif, bukan agaresif
11. Hati-hati untuk memutuskan
12. Pergunakan pergerakan tubuh
13. Konsisten terhadap sesuatu yang anda anggap benar
Hindari
1. Sikap yang tidak baik : sinis kasar
dan menyepelekan
2. Trik yang tidak baik : Manipulasi
3. Distorsi
4. Tergesa-gesa dalam proses negosiasi
5. Tidak berurutan
6. Membuat hanya satu pilihan
7. Memaksakan kehendak
8. Berusaha menekankan pada satu
pendapat
KONFLIK

Segala bentuk pertikaian yang


terjadi dalam organisasi baik
antar individu dengan individu,
antar individu dengan
kelompok, maupun antar
kelompok.
TANDA-TANDA KONFLIK
Anggota tim memberikan
komentar dengan penuh emosi
Anggota tim menyerang gagasan
anggota lain , sebelum gagasan
tsb diselesaikan
Anggota tim saling menuduh dan
tdk mau kompromi
Anggota tim saling menyerang
secara langsung pada pribadi
pribadi
Penyebab Konflik
Ketidak percayaan atau permusuhan
dianatara kelompok
Perbedaan pandangan, posisi tdk selaras
Kebutuhan dasar manusia ( fisik, mental
sosial ) terhalangi
Keamanan, identitas, partisipasi dan
otonomi
Terancam dan penderitaan dimasa lalu
Ketidak cocokan dalam budaya
dll
PENYELESAIAN KONFLIK

LANGKAH 1 LANGKAH 2
MENGAKUI ADANYA MENGIDENTIFIKASI
KONFLIK KONFLIK

LANGKAH 3
LANGKAH 4
MENDENGAR SEMUA
BERSAMA MENGKAJI
SUDUT PANDANG
PENYELESAIAN

LANGKAH 5 LANGKAH 6
KESEPAKATAN DAN JADUALKAN SESI
TANGGUNG JAWAB TINDAK LANJUT
Contoh kasus
Perawat X pindah dari bagian anak
diberikan tugas untuk mengelola bagian
ruang bersalin (rooming in) Perawat X
tidak tahu apa yang harus dilakukan,
karena tidak menguasi bagimana
melakukan asuhan keperawatan pada bayi
baru lahir, sehingga perawat X mengajukan
keberatan. Sebagai kepala ruang Anda
menilai bahwa Perawat X orang yang
kompeten terhadap tugas yang diberikan.
Dalam situasi tersebut anda mengalami
konflik personal dan profesional
Pertanyaan

Pilih strategi penyelesian


konflik yang sesuai dan berikan
alasan rasional terhadap
tindakan anda?

Anda mungkin juga menyukai