Anda di halaman 1dari 32

PENANGANAN KONFLIK

DI LINGKUNGAN KERJA
AIR BERIAK TANDA TAK DALAM
DIA TENANG SEPERTI BERLIAN

IJINKAN KAMI MEMBERI SALAM


UNTUK BAPAK IBU SEKALIAN
CURICULUM VITAE
• NAMA : MARULI AHILES HUTAPEA, S.I.K., M.H.
• PANGKAT : AKBP
• TTL : KUTACANE 19 JULI 1980
• RIWAYAT JAB
1. DANTON BRIMOB
2. DANKI BRIMOB
3. KAKORSIS SPN
4. KADEN GEGANA
5. KASUBDIT RESKRIM
6. KASUBDIT NARKOBA
7. KAPOLRES SERANG KOTA BANTEN
8. KASI WASJASPAM KORBINMAS
LATAR BELAKANG KONFLIK

1. Pada interaksi manusia sering kali ditemukan konflik. Hal ini disebabkan oleh
isi pikiran dan pandangan manusia berbeda satu sama lainnya. Ketika
perbedaan tak menemukan titik temu, maka lingkungan kerja pun tak luput
dari konflik;
2. Konflik dalam lingkungan kerja sebuah bisnis memang sangat rawan,
mengingat persaingan bisnis yang amat ketat menjadikan konflik tak dapat
dihindari;
3. Konflik tak selamanya menyeramkan dan menghancurkan.
AKIBAT DARI KONFLIK YANG UMUM
TERJADI
1. Banyaknya karyawan yang resign;

2. Peningkatan jumlah ketidak hadiran tanpa sebab;

3. Timbulnya masalah produktivitas;

4. Pergeseran budaya organisasi disebabkan oleh konflik tempat kerja yang


tidak ditangani dengan baik;

5. Konflik akan membesar jika tidak ditangani secara serius.


MANAJEMEN KONFLIK

1. Dengan manajemen penanganan yang tepat, konflik dapat menjadi pemicu


ide, inovasi, perubahan, dan hubungan kerja yang lebih harmonis;
2. Manajemen adalah pengelolaan sebuah atau sekelompok orang untuk
mencapai tujuan;
3. Sedangkan konflik adalah proses dua orang atau lebih yang melakukan
tindakan untuk menyingkirkan orang lain;
4. Manajemen konflik adalah pendekatan yang dilakukan / diarahkan untuk
berkomunikasi dgn pelaku konflik shg dapat memengaruhi kepentingan
bersama.
TIPE MANAJEMEN KONFLIK
• Acomodating, adalah usaha yang dilakukan dengan cara mengumpulkan berbagai
pendapat pihak yang terlibat konflik yg akan digunakan untuk musyawarah atau
menyelesaikan konflik tersebut. Namun, tetap mementingkan kepentingan dari
salah satu pihak. Hal ini dapat merugikan salah satu pihak yang berkonflik.
• Avoiding, adalah upaya untuk menghindari sebuah konflik agar tidak terlibat di
dalamnya. Hal ini menjadi cara yang efektif agar lingkungan terhindar dari
konflik.
• Compromising, adalah mendengarkan pendapat dari semua pihak dan
memutuskan berdasarkan kepentingkan bersama. Ada 4 bentuk kompromi:
1. Separasi artinya pihak yang terlibat konflik dipisahkan untuk
menyelesaikan konflik yang ada;
2. Atrasi artinya pihak yang berkonflik setuju dengan keputusan yang
diambil pihak ketiga atau penengah;
3. Faktor kebetulan, dilakukan dengan hal sederhana tapi tetap
berpegang pada aturan yang berlaku.;
4. Menyogok, memberikan imbalan kpd pihak yang mengambil
keputusan dengan tujuan pihaknya dapat dimenangkan dalam konflik
tersebut.
Colaborating, cara menyelesaikan konflik dengan bekerja sama yang
hasilnya memuaskan semua pihak. Semua pihak akan bekerja sama untuk
menyelesaikan masalah dengan tetap memerhatikan kepentingan bersama.

Competing, cara yang digunakan dengan mengarahkan pihak yang terlibat


konflik bersaing dan memenangkan kepentingan masing-masing pihak. Cara
ini pastinya tidak akan memberikan solusi bagi kedua belah pihak dan yang
pasti ada kalah ada yang menang.

Conglomeration, merupakan kombinasi atau campuran menyelesaikan


konflik dengan cara menggabungkan lima tipe di atas. Tentunya cara ini akan
lebih memakan banyak waktu dan tenaga
STRATEGI MANAJEMEN KONFLIK

• Pengenalan
Sebelum masuk lebih dalam ke konflik yang sedang terjadi, terlebih dahulu
harus tahu akar / awal mula konflik terjadi, keadaan sekitar ketika konflik
sebelum dan sedang terjadi.
• Diagnosis
Jika telah mendapat informasi pengenalan konflik, langkah selanjutnya adalah
memikirkan solusi yang tepat untuk menyelesaikan konflik tersebut.
• Menyepakati Solusi
Langkah berikutnya adalah menyepakati solusi yang dirasa paling tepat untuk
mengakhiri konflik. Ttidak berat sebelah dan juga harus ada pihak penengah.
Lanjutan

• Pelaksanaan
Setelah solusi disepakati bersama, maka langkah selanjutnya adalah semua pihak
harus melaksanakan serta menerima solusi yang telah disepakati. Kesepakatan
yang diambil sebaiknya tidak merugikan salah satu pihak dan diharapkan tidak
menimbulkan konflik lagi kedepannya.
• Evaluasi
Setelah konflik selesai, lakukanlah evaluasi bersama-sama. Musyawarahkan hal-
hal yang bisa menghindari konflik lagi kedepannya. Evaluasi dilakukan bertujuan
untuk tidak mengulangi kesalahan atau konflik yang pernah terjadi
FUNGSI MANAJEMEN KONFLIK

Pasti banyak yang bertanya-tanya, apa fungsi dari manajemen konflik? Banyak
orang yang belum tahu mengenai manajemen konflik dan bagaimana cara
penyelesaian yang tepat. Pun, apa fungsinya dalam dunia bisnis.

1. Meningkatkan kinerja dan keaktifan karyawan


Dalam manajemen konflik, mengeluarkan pendapat menjadi sarana yang tepat
bagi para karyawan. Karyawan akan lebih aktif mengemukakan pendapat ketika
terjadinya konflik, karyawan dan atasan akan berdiskusi langsung memikirkan
solusi yang tepat. Dengan begitu, atasan dapat melihat serta meningkatkan kinerja
dan keaktifan para karyawannya.
Lanjutan

2. Mengembangkan kemampuan karyawan


Dengan adanya manajemen konflik, secara tidak langsung akan mengasah
kemampuan para karyawan untuk lebih berpikir logis, kreatif, dan rasional.
Karyawan akan ikut memikirkan bagaimana menyelesaikan konflik yang
sedang terjadi. Sehingga, kemampuan berpikir karyawan akan mengembang
dan meningkat karena sering diasah untuk ikut memberikan solusi yang
tepat. Serta lebih kreatif dalam berpikir dan tentunya akan meningkatkan
skill mereka sebagai karyawan
Lanjutan

3. Melatih kemampuan menyelesaikan konflik.


Konflik pasti akan terus terjadi dalam organisasi. Organisasi yang pernah mengalami
konflik akan lebih berkembang dan maju, terbiasa menyelesaikannya dengan solusi yang
tepat. Organisasi akan lebih mampu bertahan karena sudah terbiasa dengan adanya
konflik
4. Meningkatkan rasa saling menghormati.
Dengan manajemen konflik, akan ada berbagai pendapat yang muncul. Pendapat yang
berbeda-beda bisa menimbulkan sebuah perpecahan. Namun, itulah tantangannya
bagaimana kita bisa menghargai pendapat orang lain dan tidak menjatuhkannya. Yang
artinya manajemen konflik berguna untuk meningkatkan rasa toleransi antar semua pihak.
KONFLIK ORGANISASI PALING UMUM TERJADI

Dalam bisnis yang berfokus kepada kinerja dan produktivitas, konflik dapat
diminimalisir sekecil mungkin. HRD harus memahami menyelesaikannya.
• Konflik Kepemimpinan
Pimpinan seringkali diharapkan untuk turun tangan dan menyelesaikan konflik,
tetapi bagaimana jika pimpinan itu sendiri yang menjadi pusat konflik? Hal ini
dapat terjadi terutama jika individu yang tidak berpengalaman dipromosikan
dengan cepat ke posisi tersebut dan tidak diperlengkapi dengan pelatihan.
Tekanan lingkungan ditambah dengan kurangnya pengalaman dan variasi gaya
kepemimpinan dapat menimbulkan konflik. Hal ini biasanya ditemukan dalam
organisasi berukuran sedang atau besar.
Penyelesaian

HRD harus menentukan bagaimana cara untuk memilih individu yang kompeten
untuk mengisi posisi tertentu sesuai kualifikasi yang dibutuhkan.
Proses rekrutmen dan manajemen sumber daya manusia (SDM) sangat
berpengaruh dalam hal ini.
Jika sudah terlanjur, komunikasi antara manajer, karyawan, dan HRD tentang
bagaimana cara menengahi dan berkompromi dengan gaya kepemimpinan mana
yang sebaiknya digunakan.
Pastikan jenis gaya kepemimpinan yang digunakan sesuai dengan budaya tempat
kerja dan nilai .
Konflik Antar Departemen

• Divisi pemasaran sedang menunggu feedback dari staf penjualan tentang apa yang
diminta klien.
• Sementara staf penjualan sibuk dan tidak memasukkan feedback tepat waktu. Hal
ini membuat divisi pemasaran terhambat dalam membuat laporan. Kemudian,
terlambatnya laporan juga akan menimbulkan masalah dengan divisi keuangan.
• Contoh konflik ini terdengar familiar? Konflik antar divisi dalam organisasi
sangat sering terjadi.
• Masalah ini terkait erat dengan kepemimpinan karena sebuah divisi tanpa
kepemimpinan yang kuat akan mengalami masalah.
Penyelesaian

• Pastikan bahwa peran dan tanggung jawab karyawan diklasifikasi dengan sejelas-
jelasnya sebelum memulai pekerjaan sehingga semua orang mengetahui apa yang
diharapkan dari mereka dan apa yang harus dikerjakan untuk memenuhi harapan
tersebut.
• Jika karyawan belum mampu bekerja secara maksimal, maka akan
dilakukan evaluasi kinerja untuk mencari tahu apa yang bisa dilakukan berkaitan
dengan kinerja si karyawan.
Konflik Kepribadian

• Konflik akibat perbedaan kepribadian di tempat kerja sangat umum terjadi di


antara karyawan apapun posisinya.
• Konflik semacam ini di tempat kerja biasanya terjadi karena persepsi yang salah
tentang sikap rekan kerja. Ketika tipe kepribadian yang berbeda bekerja sama,
kemungkinan kesalahpahaman tentang karakter, dan tindakan satu sama lain
menjadi tinggi.
• Misalnya, seorang karyawan introvert dan tidak terlalu ramah mungkin tampak
sombong di antara anggota tim lainnya.
• Hal ini dapat menyebabkan masalah dan menghambat produktivitas tim.
Penyelesaian

• Dalam penyelesaian jangka pendek, dibutuhkan orang-orang dengan keterampilan


mediasi yang kuat untuk menyelesaikan konflik kepribadian tersebut.
• Mediasi membutuhkan seseorang yang dapat mengambil sikap independen dan
memahami kebutuhan, berempati, dan mengesampingkan emosi yang terjadi.
• Untuk langkah jangka panjang, HRD dapat menetapkan kebijakan dan menyusun
buku pedoman karyawan yang membantu menjelaskan ekspektasi tentang apa
yang dapat diterima, serta melatih karyawan dalam keragaman tempat kerja
sehingga akan menumbuhkan kecerdasan emosional, toleransi dan pemahaman
terhadap orang lain.
Gaya Bekerja

• Beberapa orang lebih suka bekerja dalam kelompok sementara yang lain
melakukan pekerjaan terbaik mereka sendirian. Ada orang yang tidak memerlukan
arahan ekstra untuk menyelesaikan tugas, sementara yang lain menyukai masukan
dan arahan eksternal setiap langkahnya. Perbedaan gaya bekerja terkadang
membuat individu tidak dapat bekerja dan membuat keharmonisan dalam tim
terganggu. Miskomunikasi akhirnya tidak dapat dihindari.
Penyelesaian

• Pada dasarnya setiap gaya bekerja mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-
masing.
• Memahami dan menghormati gaya kerja setiap anggota tim penting dalam
membentuk kerja tim yang sukses.
• Setiap anggota tim yang saling terbuka, memahami dan berkompromi bagaimana
cara kerjasama dengan gaya bekerja yang berbeda.
Brainstorming Ide

• Debat singkat dalam sesi brainstorming akibat perbedaaan ide juga dapat memicu
konflik.
• Sebenarnya, hal ini adalah hal yang wajar dan pasti terjadi dalam semua kegiatan
brainstorming. Perdebatan juga menjadi kesempatan bagus untuk membuat ide
menjadi lebih baik.
• Sesama karyawan perlu mengenali ide orang lain, menyuarakan pendapat mereka
sendiri, dan kemudian mengumpulkan ide untuk mendapatkan solusi yang terbaik.
• Jika antara karyawan tidak setuju pada suatu ide proyek, mereka dapat berbicara
satu sama lain secara kooperatif memutuskan mufakat bersama menghasilkan
hasil dari kolaborasi tersebut.
Penyelesaian

• Konflik saat brainstorming sebetulnya tidak terlalu mengkhawatirkan asal


dapat dikendalikan.
• Brainstorming sangat baik untuk mencari ide untuk perkembangan
organisasi. Konflik dalam brainstorming atau diskusi bisa dikendalikan
dengan membangun kepercayaan dan rasa hormat.
• Maka, brainstorming atau diskusi tetap bisa dilakukan dengan meminimalisir
potensi dampak negatif pada karyawan, budaya organisasi, dan produktivitas.
• Membangun budaya terbuka dengan komunikasi efektif, di mana karyawan
cukup cerdas secara emosional untuk memahami pemicu emosional dalam
mereka sendiri dan menghargai perasaan orang lain adalah kunci terjalinnya
brainstorming yang sehat.
Kesimpulan

• Konflik pertentangan dan perbedaan sangat mungkin terjadi pada semua kalangan
dan aktivitas, termasuk pada tempat kerja. Baik akibat faktor SDM, sistem di
perusahaan, bahkan dari atasan sendiri yang bermasalah.
• Konflik harus diselesaikan, baik atasan dan karyawan. Semua pihak harus
menyadari kesalahan serta tidak ego. Karyawan tidak harus selalu tunduk dengan
atasan, karena karyawan dapat memberikan pendapat, bila ada yang salah pada
perusahaan tempat dia bekerja
• Ketika konflik dapat dikendalikan dengan baik, seluruh karyawan dan pimpinan
akan bekerja jauh lebih produktif.
Sungguh cantik si anak dara
Kalau tersenyum memikat hati

Kalau kami tersilap dari tutur bicara


Dipinta maaf dengan sepenuh hati

Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai