Anda di halaman 1dari 4

Nama : Wilham Muhazin

NIM : 22.12.00016
Jurusan : Manajemen
Semester : VI (Enam)/ KELAS B
Nama Dosen : Anes Arini, SE, M.MPar
Mata Kuliah : Perilaku Keorganisasian
Tanggal Ujian : Sabtu/ 3 Juni 2023

1. Menurut pendapat saya ada nya evaluasi prestasi kerja yaitu untuk mengukur seberapa
berhasil seorang karyawan menyelesaikan pekerjaan dan untuk meningkatkan kinerja
karyawan karena karyawan tahu mana yang pekerjaan yang harus diutamakan untuk
diselesaikan. Yang berhak mengevaluasi prestasi karyawan yaitu seorang manajer
perusahaan.

2. a. 1. Konflik Kerja/Tanggung Jawab antar Anggota


Konflik jenis ini sangat biasa terjadi dan umumnya merupakan masalah yang konkret,
contohnya seperti masalah pembagian sumber daya, metode pelaksanaan tugas,
sampai perbedaan opini mengenai cara terbaik mencapai tujuan organisasi. Namun,
biasanya konflik ini adalah konflik yang paling mudah untuk diselesaikan, akan tetapi
bisa saja lebih rumit apabila terdapat penyebab lain yang lebih mendalam dan sulit
dicari akar masalahnya.
2. Konflik Hubungan antar Anggota
Konflik hubungan antar anggota berkaitan dengan faktor-faktor seperti pribadi diri,
selera, cara memandang, hingga gaya komunikasi. Hal tersebut bersifat natural karena
Anda menghadapi banyak orang dengan latar belakang yang berbeda-beda dan harus
berinteraksi demi mencapai tujuan bersama. Konflik jenis ini cenderung lebih rumit
diselesaikan karena dapat memengaruhi aktivitas lain di dalam organisasi.
3. Konflik Nilai
Dalam manajemen konflik, jenis konflik nilai termasuk yang sulit untuk dikelola
karena berkaitan dengan hal-hal bersifat fundamental dari dalam diri setiap orang.
Pertentangan tersebut mungkin terjadi karena perbedaan kepercayaan, ideologi,
pandangan politik, atau hal lain yang umumnya diyakini secara lebih mendalam.
b. 1. Hindari Menyudutkan Satu Belah Pihak
Menjadi seorang pemimpin dalam sebuah organisasi haruslah adil dan tidak memihak
siapapun. Meskipun seorang karyawan yang terlibat konflik ini menempati posisi
yang tinggi seperti manajer sekalipun, Anda tidak boleh langsung beranggapan bahwa
manajer Anda yang paling benar dan orang yang terlibat konflik di bawahnya yang
salah.
2. Menjadi Mediator yang Bijaksana
Dalam mengelola konflik atau sebuah masalah, sebagai pemimpin Anda akan
ditempatkan sebagai seorang mediator yang dapat menengahi konflik yang terjadi di
antara karyawan Anda. Tugas seorang mediator adalah mendengarkan permasalahan
yang terjadi dari dua belah pihak, lalu memproses informasi tersebut dan
menyimpulkan secara objektif. Secara objektif artinya, Anda harus dapat memproses
permasalahan yang terjadi sesuai fakta dan bukan opini yang dapat merugikan sebelah
pihak.
3. Mengembangkan Metode Penyelesaian Masalah secara Spesifik
Sebuah masalah di dalam organisasi umumnya meliputi beberapa konflik kecil, dan
masing-masing memiliki perbedaan dalam menyelesaikan konflik tersebut. Oleh
karena itu, Anda dapat membuat daftar tantangan yang mungkin akan mempengaruhi
pada suatu konflik. Daftar tersebut bisa membantu menciptakan solusi sampai ke akar
permasalahanya.
Selain melihat akar permasalahannya, daftar masalah spesifik tersebut juga dapat
memudahkan dalam pembagian tugas. Pemimpin organisasi bisa mengarahkan solusi
tertentu kepada anggota organisasi yang dinilai mampu untuk mengatasi konflik
tersebut sehingga lebih tepat sasaran.
4. Mengambil Keputusan Bersama
Setelah Anda mengetahui akar permasalahan yang terjadi, maka ini saatnya untuk
Anda duduk bersama-sama dengan karyawan-karyawan yang terlibat di dalam
konflik. Guna dari mengumpulkan semuanya di dalam sebuah ruangan adalah untuk
mencegah terjadinya miskomunikasi dan juga mengambil jalan keluar yang tepat
bersama-sama. Dengan cara ini, maka diharapkan karyawan yang terlibat di dalam
konflik dapat menepati janji yang dibuat dalam pengambilan keputusan jalan keluar
yang diambil tersebut.
5. Berkomitmen dan Konsisten dalam Penyelesaian Konflik
Pada saat mengidentifikasi masalah serta metode penyelesaian konflik telah
diputuskan bersama, maka pastikan untuk selalu bersikap konsisten dalam
melaksanakannya. Seluruh anggota yang berkaitan harus melaksanakan bagiannya
masing-masing untuk mencapai tujuan menyelesaikan masalah, sesuai dengan
kesepakatan.
6. Bersikap Adil terhadap Semua Anggota Organisasi
Kemudian, ketika seluruh anggota di dalam organisasi sudah menyepakati solusi
konflik, maka pastikan semua orang merasa puas dengan hasilnya dan tidak ada
pribadi yang dirugikan. Solusi penyelesaian masalah juga harus etis serta sesuai
dengan kebijakan dan tujuan organisasi. Hal itu akan membantu pada saat terdapat
ketidakpuasan dari anggota tim mengenai hasil penyelesaian konflik yang sudah
diputuskan bersama. 
7. Melakukan Evaluasi
Langkah terakhir yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi konflik dalam organisasi
adalah melakukan evaluasi. Buatlah sebuah rencana untuk mencegah konflik yang
serupa terjadi di masa depan. Dengan demikian, perusahaan yang dibangun dapat
berkembang dengan baik dan stabil, serta karyawan-karyawan akan merasa aman dan
nyaman ketika bekerja di bawah seorang pemimpin yang adil dan bijaksana seperti
Anda.

3. Jenis sanksi/hukuman pelanggaran disiplin yang berupa : 1) Pembebasan dari jabatan


2) Penundaan kenaikkan gaji berkala 3) Penurunan gaji 4) Penundaan kenaikkan
pangkat 5) Penurunan pangkat 6) Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri sebagai pegawai dan 7) Pemberhentian tidak dengan hormat

4. Menurut pendapat saya setuju, karena memberikan keputusan didalam organisasi kita
harus menganalisa dari 2 arah agar tidak terjadi salah paham antara 2 belah pihak dan
keputusan yang pimpinan ambil pasti ada pro dan kontra.

5. a. pemimpin adalah sosok yang bertugas untuk memimpin. 


kepemimpinan adalah metode yang dilakukan oleh seorang pemimpin dalam
memimpin bawahannya.
b. menurut pendapat saya peranan kepemimpinan sangat penting karena berhasil atau
tidaknya organisasi tergantung pada keputusan pimpinan.

Anda mungkin juga menyukai