Anda di halaman 1dari 4

Materi 1 Stabilitas Ritme Kerja

Setiap orang memiliki ritme kerja yang berbeda, mungkin ada yang mampu mengerjakan
banyak hal secara sekaligus dan ada yang suka mencicil pekerjaan menjadi bagian-bagian
kecil. Orang-orang yang senang dengan mengerjakan banyak hal sekaligus merasa menjadi
bergairah atau tertantang, bahkan ada yang lebih bersemangat saat menyelesaikan dalam 1
hari sebelum deadline. Namun, bagi yang tidak senang malah akan menjadi stress ketika
mengerjakan banyak hal secara bersamaan. Orang-orang tersebut merupakan orang yang suka
mencicil pekerjaan menjadi bagian - bagian kecil hingga selesai. Begitu pula dengan waktu
kerja, ada yang lebih suka menyelesaikan saat pagi hari, dan ada juga yang suka
menyelesaikan malam hari. Hal ini dikarenakan mood tiap orang berbeda. Maka dari itulah,
dibutuhkan adanya kestabilan atau stabilitas dalam ritme kerja agar orang-orang dengan
masing-masing ritmenya tetap terjaga pada kondisi optimal.

Menjaga stabilitas ritme kerja sendiri adalah tantangan bagi setiap individu agar tetap dalam
kondisi optimum di setiap prosesnya. Hal ini nantinya tentu akan berpengaruh kepada
perusahaan yang mana dalam konteks ini ialah organisasi, karena peran pekerja atau staff
organisasi di sini tidak hanya bekerja, tetapi juga menjaga stabilitas ritme yang menentukan
keberlangsungan operasional organisasi tersebut. Dengan menjaga stabilitas ritme kerja suatu
organisasi, maka organisasi tersebut akan menghasilkan lebih banyak karya dibandingkan
dengan menyelesaikan konflik baik yang datang dari internal maupun eksternal. Bila organisasi
telah mencapai kestabilan, maka produk karya yang dihasilkan pun akan meningkat baik secara
kualitas maupun kuantitas. Maka dari itu, tujuan ini dapat dicapai bila stabilitas organisasi dan
stabilitas individu juga baik.

Untuk mencapai stabilitas ritme kerja harus didasari stabilitas organisasi dan stabilitas
individu masing-masing. Hal ini dikarenakan baik individu maupun organisasi itu sendiri
memegang peranan penting yang dapat memengaruhi stabilitas ritme kerja. Stabilitas individu
yang buruk berasal dari pekerja yang belum menemukan ritme kerjanya, sedangkan stabilitas
organisasi yang buruk berasal dari pengelolaan internal organisasi tersebut yang kurang baik.
Selain kedua hal tersebut, ada pula faktor lainnya seperti stabilitas departemen, fleksibelitas
antar-individu, dan faktor eksternal.
Materi 2 Branding Organisasi

Branding organisasi ialah suatu bentuk komunikasi entah itu instagram, twitter, blog,
youtube, podcast, dan lain hal yan bertujuan untuk mengenalkan identitas organisasi sehingga
orang-orang dapat membedakan organisasi satu dengan organisasi yang lain. Selain itu,
adanya branding organisasi dapat memberikan perspektif orang-orang terhadap organisasi
yang dilihatnya. Branding organisasi sendiri dilakukan dengan melalui beberapa tahap berikut :

1. Survey dan Analisis


Survey dan analisis ini dilakukan untuk menentukan cara-cara efektif dan efisien agar
branding organisasi dapat dilakukan secara baik dan benar,

2. Penentuan Value
Penentuan value ini dilakukan agar orang-orang yang melihat organisasi ini sebagai
organisasi yang memberikan pengaruh positif bagi sekitarnya.

3. Penentuan target market


Organisasi sudah seharusnya memberikan tujuan yang jelas sehingga orang-orang
yang menjadi marketnya akan terus-menerus mengikuti perkembangan organisasi
karena dirasa sesuai dengan visi dan misinya.

4. Content marketing dengan social media


Media sosial menjadi salah satu daya tarik dari branding organisasi karena media sosial
dinilai kekinian. Adanya sosial media, orang-orang dapat mengetahui progress atau
perkembangan suatu organisasi dilihat dari program kerja yang diadakannya.

5. Evaluasi
Evaluasi perlu dilakukan agar dapat dilakukan pembenaran dari suatu yang salah.
Organisasi harus terus menerus memiliki ide kreatif yang dapat menunjang branding
organisasi sehingga para pengikutnya tidak merasa bosan.

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa sosial media menjadi salah satu cara
terbaik untuk melakukan branding. Maka dari itu, terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan
selama menggunakan sosial media sebagai wadh branding yang meliputi isi konten, tagline,
logo, font, ruang dan ukuran, waktu pemostingan, ikon
Materi 3 Organisasi, Musyawarah, dan Lobbying

Organisasi merupakan suatu kesatuan yang bekerja untuk mencapai suatu visi misi
bersama. Seperti yang narasumber ilustrasikan, secara sederhananya, organisasi itu dapat
diibaratkan sebagai suatu kendaraan yang diisi oleh individu-individu yang memiliki tujuan
tempat yang sama dan berjalan secara bersama-sama. Ambil contoh saja mobil, di dalam
mobil tersebut selama proses mencapai tujuan, pasti akan terjadi adanya perbedaan pendapat
antar individunya dalam menentukan jalan yang akan dipilih untuk mencapai tujuan tersebut.
Namun, perbedaan pendapat ini adalah hal yang baik bagi organisasi jika dapat ditangani
dengan baik, karena perbedaan pendapat inilah yang menghidupkan suatu organisasi, tapi
perlu diingat, perbedaan pendapat ini juga dapat menjadi boomerang apabila ditangani dengan
baik dan benar.

Cara yang baik dalam menyelesaikan suatu permasalahan sendiri yaitu dengan
mengganti system voting dengan musyawarah. Voting sendiri dapat dipilih sebagai pilihan
instant agar ditemukannya solusi permasalahan secara cepat, tetapi kadang cara yang instant
seperti ini terkadang tidak memuaskan beberapa pihak lain sebagai minoritas, terutama apabila
vote yang terpilih tersendat di tengah jalan. Maka dari itu, musyawarah bisa dijadikan pilihan
terbaik walaupun membutuhkan waktu yang lama dalam menyatukan pikiran orang-orang, tapi
hasil outputnya pun tidak akan tersendat selama prosesnya. Maka dari itu, musyawarah
mengajarkan kita untuk memiliki jiwa berani dalam mengungkapkan pendapat, berbicara di
depan orang banyak, menegakkan keadilan dan yang paling penting adalah berjiwa besar. Sifat
jiwa besar ini dapat menghindarkan kita dengan konflik di tengah pengambilan keputusan.
Sifat-sifat yang disebutkan tadi adalah practical values, yang mana merupakan nilai-nilai
softskill vital yang dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Pada musyawarah kita juga
diajarkan untuk memiliki fundamental values, seperti profesionalitas dan kekeluargaan.

Sementara lobbying ialah salah satu cara memenangkan hati orang lain yang diajak
mengambil suatu keputusan atau mempengaruhi cara pandang orang lain. Lobbying dilakukan
dengan memperhatikan key factors agar tujuan mempengaruhi orang lain dapat tercapai. Key
factor terdiri dari understand, framing, dan timing. Understand dimaksudkan memahami
permasalahan dari berbagai sudut pandang yang luas. Sedangkan framing dimaksudkan
mengendalikan sudut pandang orang ke arah pandangan yang lebih menguntungkan kita.
Terakhir, timing adalah waktu yang tepat untuk membantah pendapat lawan karena kurangnya
alasannya yang logis. Maka dari itu dengan berorganisasi kita bisa belajar banyak hal dan salah
satunya ialah musyawarah dan lobbying.

Anda mungkin juga menyukai