Anda di halaman 1dari 10

-bismillahirrahmanirrahim-

PBL 1

1. Definisi epidemiologi
Epidemiologi sbg ilmu pengetahuan yg dipelajari ada 3
1. Sifat, penyebab, pengendalian dan faktor-faktor yang memengaruhi frek penyakit
2 .Distribusi dan determnan- determinan frekuensi penyakit
3. Kejadian dan ditribusi peny sesrta determinannya
Sbg metode yaitu suatu metode investigasi

2. Definisi determinan
Determinan : merupakan bentuk yg lbh luas drpd resiko, disitu ada faktor2 yg penyebabnya,
faktor2 memngaruhi, dan fa risiko masuk kesini (sesuatu yg menyebabkan tjdnya penyakit);
kausa, risiko, apapun yg menyebabkan penyakit.

3. Definisi faktor risiko


Fak ris : faktor yg memperparah suatu peny, probabilitas atau sebab kemungkinan tjdnya penyakit,
insiden, kematian, - kejadian terkait yang memungkinkan timbulnya hasil atau hal yang merugikan
dan akan memengaruhi status kesehatan pada suatu populasi. Contoh orang yang merokok dan
memiliki penyakit gula cenderung memiliki faktor resiko akan menderita periodontitis

4. Sebutkan dan jelaskan macam determinan dan faktor risiko


Determinasi adalah suatu variable, seperti agen tertentu dan factor lingkungan, yang secara
langsung atau tidak langsung mempengaruhi frekuensi atau penyebaran suatu penyakit.
Agen determinasi :
• Agen biologis (virus, bakteri, fungi, dan protozoa)
• Agen nutrisi (protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan air )
• Agen fisik (sumber panas, radiasi, dingin, kelembapan, dan tekanan)
• Agen kimiawi (zat kimia seperti allergen, uremia, asidosis, dll)
• Agen mekanis (gesekan, benturan, dan pukulan yang menimbulkan kerusakan jaringan tubuh)
1. FR tidak dapat diubah : umur dan genetic.
2. FR dapat diubah : pola hidup, lingkungan, dan pelayanan kesehatan. (eg : kebiasaan merokok,
aktv fisik)
Berdasarkan kestabilan peran :
1. FR dicurigai (suspected): belum ada penelitian yang mendukung FRnya.
2. Ditegakan (established): sudah ada sumbernya, dari ahli ataupun penelitian.

5. Data statistik meliputi data morbiditas, harapan hidup, pernikahan, perceraian, dll
kumpulan data yang berisi mortalitas (kematian), morbiditas
(derajat sakit, cidera, ganguan dalam populasi), perkawianan dan perceraian, angka
kesakitan. Fungsinya adalah untuk menilai dan membandingkan tingkat kesehatan masyarakat,
menentukan masalah dan penyebab masalah kesehatan di masyarakat, menentukan
keberhasialan program di suatu daerah, menyebarluaskan informasi tentang situasi kesehatan dan
program kesehatan.

6. Sebutkan dan jelaskan data sosek, budaya, demografi yg berhub dg fak ris kesgilut

7. Cara menentukan prioritas masalah


Kalau mau menentukan prioritas masalah harus mengumpulkan data terlebih dahulu, kemudian
mengolah data, menyajikan data, kemudian dipilih prioritasnya ( diterapkan kriteria, bobot
masalah yang paling kuat apa)
8. Metode penentuan prioritas masalah (di smatcha fis lengkapnyaa)
a) Paling sering - kriteria matriks
9. Bagaimana tahapan perencanaan program kesgilut komunitas
1. Merumuskan masalah
2. Menentukan tujuan umum dan tujuan khusus
3. Menentukan rumusan kegiatan
4. Asumsi perencanaan
5. Strategi pendekatan
6. Sasarannya siapa
7. Waktunya apa
8. Biaya
9. Tenaga dan organisasi yang terlibat
10. Metode penelitian dan kriteria keberhasilan kek gimana?

Faktor oral, limgk, keluarga, komunitas, sobud,perilaku. Faktor resiko menurut aapd

PBL 2

1. Apa yang dimaksud dengan communicable disease?


penyakit infeksius yg menyebar dari satu org ke org lain kontak lgsg atau tdk.
2. Definisi endemi
Berasal dari bahasa Yunani. Yaitu en : dalam, demos : rakyat
- Keberadaan suatu penyakit yang menetap atau terus menerus dalam populasi atau wil
tertentu. (misal daerah itu terkenal dg malaria).
- Keberadaan suatu penyakit pd tingatan yg sama.
- Biasanya berasal di satu wilayah tertentu, tanpa adanya pengaruh dari luar dan terjadi
sepanjang tahun
eg : indo (morbili, cacar air, karies, tifus abdominalis, dbd, malaria, thypoid), sulawesi (filariasis/
kaki gajah), nil mesir ( schistosomiasis)
3. Definisi pandemi
- penyakit yang menyebarluas melintasi negara, benua, atau populasi besar dan
kemungkinan tjd di seluruh dunia
- Syarat pandemi menurut WHO :
1) Penyakit baru dalam populasi
2) Agen penyebab menginfeksi manusia dan menyebabkan sakit yg serius
3) Agen penyebab menyebar dengan mudah
eg : influenza, kolera, aids, sars, ebola, covid 19
4. Definisi KLB
- Timbulnya suatu kejadian penyakit/ kematian dan atau meningkatnya suatu kejadian
penyakit/ kematian yang bermakna scr epidemiologis pada suatu kelompok penduduk
dalam kurun waktu tertentu.
- Kriteria KLB (menurut Dirjen PPM No 451/ 91)
1) Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal
2) Peningkatan kejadian terus menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut
penyakit (jam, hari, minggu)
3) Peningkatan kejadian penyakit atau kematian 2 kali lipat lebih banyak dibanding
periode sebelumnya (jam, hari, bulan, tahun)
4) Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih
bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya
eg : bantul (leptospirosis , keracunan makanan), boyolali (anthrak), temanggung (chikungunya),
kulon progo (parotis).
5. Definisi wabah
peningkatan kejadian/kesakitan/kematian secara cepat baik dalam jumlah
kasus maupun luas daerah penyakit dan dapat menimbulkan malapetaka. Wabah ditetapkan oleh
Menteri Kesehatan
6. Jenis penyakit endemik di Indonesia selain malaria (cd)
1. Demam Berdarah Dangue (DBD) :
- Disebabkan karena nyamuk aedes aegypti dan nyamuk aedes albopictus.
- Gejala : demam mendadak, sakit kepala, nyeri, bercak kemerahan, mimisan.
- Fase DBD :
1. Fase hari ke 1-3 : demam cukup tinggi
2. Fase hari ke 4-5 : fase kritis → turun demamnya
3. Fase hari ke 6-7 : fase pemulihan → demam kembali
- Pencegahan : melalukan 3M (Menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat
penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung
air lemari es dan lain-lain), (Menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum,
kendi, toren air, dan lain sebagainya), (Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang
bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD)
2. HIV AIDS
- Gejala :
1. Mayor : demam berkepanjangan lebih dari 3 bulan, diare kronis lebih dari 1
bulan, penurunan BB lebih dari 10% dalam 3 bulan, dan penyakit tamabahn TBC.
2. Minor : batuk kronis, infeksi pada mulut (jamur candida albicans) karena ada
penurunan imun, pembengkakan seluruh kelenjar getah bening, herpes zoster
terulang, bercak bercak gatal di seluruh tubuh.
3. Hepatitis
- Macam :
a. Hepatitis A : virus HAV. Penularan melalui makanan dan minuman yang
terkontaminasi oleh virus.
b. Hepatitis B : virus HBV. Penularan melalui cairan tubuh yang terinfeksi, seperti
darah, cairan vaginal, air mani.
c. Hepatitis C : virus HCV. Penularan melalui cairan tubuh yang terinfeksi. Terlebih
pada penggunaan jarum yag bersamaan, hubungan seksual tanpa pengaman.
d. Hepatitis D : virus HDV. jarang, tapi sangat serius. Berkembang biak karena ada
virus Hep. B di tubuh. Penularan melalui darah dan cairan tubuh.
e. Hepatitis E : virus HEV. Terjadi pada lingkungan yang tidak mempunyai sanitasi
yang baik akibat terkontaminasi oleh virus HEV pada sumber air.
- Gejala : flu, mual, muntah, demam, lemas, feses pucat, mata kulit kekuningan (Jaundice),
perut nyeri, BB turun, hilang nafsu makan, dan urin berwarna gelap seperti teh.
- Factor risiko :
1. terlalu sering jajan di tempat yang tidak higenis (Hep.A)
2. profesi dokter gigi, pengguna NAPZA, orang yang bergonta ganti pasangan seksual,
orang yang sering menerima transfuse darah (Hep.B)
3. Penggunaan jarum suntik bekas orang terkena hep C dan melakukan hubungan seks
tanpa kondom dengan penderita hepatitis akibat infeksi virus (Hep C)
3. TBC adalah disebabkan kuman mycobacterium tuberculosis. Menyerang paru-paru, kelenjar getah
bening hingga ke tulang. Tuberculosis paaru ditandati dengan gejala batuk berkepanjangan, nyeri
dada, kelelahan, berkeringat di malam hari, penurunan berat badan
4. Infeksi akut system pernafasan bawah ,Leptosperoses, Shigelosis, Kolera, Diare, Difteri, Influenza,
Measles, Meningitis, pertussis, Rabies, Tetanus, Typhoid fever, Filariasis

7. Malaria
a. Penyebab : 2 jenis makhluk yaitu parasite malaria (plasmodium falcifarum, plasmodium
vivax, plasmodium malariae , plasmodium ovale , plasmodium knowlesi) dan nyamuk
anopheles betina , dari orang ke orang (dengan transfuse darah dan melalui janin)
b. Jenis :
• Malaria tertiana (plasmodium vivax)
• malaria ovale (plasmodium ovale)
• malaria tropica (plasmodium falcifarum): malaria terberat bisa menimbulkan komplikasi
perat seperti anemia, gagal ginjal, sesak nafas
• malaria quartana (plasmodium malariae) : gejala yang dialami tidak sadar dalam waktu
lama
• malaria campuran (disebabkan plasmodium ovale dan yang lain): sembuh tanpa
pengobatan.
c. Berdasarkan cara penularan :
• Alamiah : gigitan nyamuk yang mengandung parasite
• Non alamiah : kengenital , transfuse darah.
d. Berdasarkan serangan demam :
• Stadium dingin / cold stageb : di awali dengan menggigil dan berlangsung 15 menit -1
jam
• Demam / hot stage : terjadi peningkatan suhu sampai 41 0C berlangsung 2-4 jam
• Sweating stage : suhu tubuh menurun dengan cepat dan kadang mencapai suhu di
bawah normal berlangsung 2-4 jam
e. Gejala
• Gejala malaria ringan : masa inkubasi(8-37 hari), keluhan-keliuhan prodromal ( terjadi
sebelum terjadi demam (lesu, demam, sakit tulang belakang ) ), gejala umum
• Gejala malaria berat : gangguan kesadaran (mengigau , salah bicara ), keadaan umum
(lemah, tidak bisa duduk dan berdiri), kejang, panas tinggi
• Splenomegaly ( gejala malaria kronik ), anemia ( karna pecahnya eritrosit yang
terinfeksi), iketerus ( karna hemolysis dan gangguan hepatic), gejala sistemik lainnya
(mual, muntah, sakit otot)
f. Masa inkubasi
• Malaria tertiana : sejak infeksi hingga muncul gejala berkisar antara 12-17 hari / lebih
• Malaria tropica(malaria berat) : berkisar 9-14 hari
• Malaria ovale(malaria ringan ) : 11- 16 hari
• Malaria quartana : 18-40 hari
Nyamuk anopheles aktif menggigit pada pukul 20.00 – 21.00 WITA terutama pada
anopheles nigerrimus,Pada 02.00 WITA
g. Siklus

- Reproduksi secara aseksual terjadi di dalam tubuh manusia


secara skizogoni (pembelahan diri dalam tubuh inang tetap) dan pada tubuh
nyamuk Anopheles betina secara sporogoni (pembentukan spora pada inang sementara).
Sedangkan reproduksi secara seksual terjadi melalui peleburan gamet
-
Fase dalam tubuh manusia (fase aseksual/skizogoni)
Apabila seekor nyamuk Anopheles betina menghisap darah secara otomatis juga
mengeluarkan kelenjar saliva (liur) yang mengandung zat antikoagulan untuk mencegah
pembekuan darah. Bersama zat antikoagulan tersebut, keluarlah sporozoit dan masuk ke
dalam tubuh manusia. Kemudian bersama aliran darah sampailah sporozoid-sporozoid
tersebut pada hati. Tahapan atau fase di dalam hati manusia ini disebut dengan
tahap eksoeritrositer.

Ketika sporozoid berada di dalam hati, dimulailah reproduksi aseksual (pembelahan


eksoeritrositik) selama 7 sampai 14 hari yang menghasilkan 10.000 sampai 30.00 sel anak
yang disebut merozoit yang menyerang sel darah merah. Fase yang terjadi di dalam sel
darah merah manusia ini disebut dengan tahap eritrositer. Merozoit yang berada di dalam
sel darah merah disebut tropozoit. Kemudian lambat laun tropozoit akan berubah menjadi
skizon dewasa.

Di dalam sel darah merah, skizon yang sudah dewasa (matang) membelah lagi secara
aseksual(pembelahan eritrositik) yang menghasilkan antara 8 sampai 16 merozoit setiap
48 atau 72 jam bergantung dari jenis Plasmodium. Merosoit dilepaskan bersamaan pecahnya
sel darah merah (sporulasi) yang siap untuk menginfeksi sel darah merah yang baru. Kejadian
ini berlangsung secara berulang-ulang sehingga dalam waktu singkat dalam tubuh
terdapat banyak sekali merozoit.

Bersamaan dengan pecahnya sel darah merah, dikeluarkan senyawa racun yang dihasilkan
merozoit sehingga penderita akan timbul rasa menggigil kedinginan yang diikuti perasaan
demam panas. Setelah beberapa waktu, merozoit-merozoit tersebut akan berubah
menjadi gametosit (calon sel gamet jantan dan betina). Dengan demikian, secara garis
besar, tahapan atau fase daur hidup plasmodium di dalam tubuh manusia adalah
sebagai berikut.

Sporozoit → merozoit → tropozoit → skizon → merozoit → gametosit

- Fase dalam tubuh nyamuk (fase seksual/sporogoni)

Jika darah manusia dihisap oleh nyamuk Anopheles betina, maka di dalam tubuh nyamuk gametosit
akan berubah menjadi mikrogamet (gamet jantan) dan makrogamet (gamet betina). Jika
makrogamet dan mikrogamet melebur, maka terbentuklah zigot. Kemudian zigot akan berubah
menjadi ookinet yang bentuknya seperti cacing.

Setelah itu, ookinet akan bergerak menerobos dinding usus/perut nyamuk dan kemudian membulat,
yang disebut ookista. Dari ookista ini akan dihasilkan beribu-ribu sporozoit. Sporozoit akan sampai
pada kelenjar air liur nyamuk dan apabila nyamuk menggit manusia, maka siklus hidup Plasmodium
akan terulang kembali. Dengan demikian, secara garis besar tahapan atau fase siklus hidup
Plasmodium di dalam tubuh nyamuk adalah sebagai berikut.

Makrogamet + mikrogamet → zigot → ookinet → ookista → sporozoit

8. Peranan dokter gigi apabila menemui pasien CD


Peran drg apabila menemui pasien tsb harus merujuk ke dr umum spy bisa dilakukan pem darah yg
lbh lengkap. Lalu meminta saran apabila sudah booleh dilakukan tindakan dental? Hep, hiv double
protection jangan lupa

PBL 3
1. Kerangka konsepsional evaluasi sistem surveilans menurut WHO 2004
2. Definisi sistem surveilans menurut :
- WHO :
- Depkes RI :
3. Tujuan dan Fungsi sistem surveilans epidemiologi (notes : beda beda)
Tujuan :
- Menurut WHO 2002 :
1. Memprediksi dan mendeteksi dini epidemi
2. Memonitor, mengevaluasi dan memperbaiki program pencegahan dan
pengendalian penyakit
3. Sebagai sumber informasi untuk penentuan prioritas, pengambilan kebijakan,
perencanaan, implementasi, dan alokasi sumber daya Kesehatan
4. Monitoring kesenderunagn penyakit endemis, dan mengestimasi dampak
penyakit di masa mendatang.
5. Mengidentifikasi kebutuhan riset dan investigasi lebih lanjut
6. Menurut Depkes RI 2004, tujuannya untuk mencegah dan pengendalian
penyakit pada masyarakat sebagai upaya deteksi dini terhadap kemungkinan
terjadinya KLB, memperoleh informasi yang diperlukan bagi perencanaan,
dalam hal pencegahan, penanggulangan maupun pemberantasan pada berbagai
tingkat administrasi
- Tujuan menurut menkes 2003 :
1. Tersedianya data dan informasi epidemiologi sebagai dasar manajemen
Kesehatan untuk pengambilan keputusan dalam perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan, evaluasi program Kesehatan dan peningkatan kewaspadaan
serta respin kejadian luar biasa yang cepat dan tepat secara nasional ,
provinsi, dan kabupaten atau kota menuju Indonesia sehat.
- Tujuan akhir dari suatu surveilans yaitu untuk dapat melakukan Tindakan
penanggulanagan yang efektif dan efisien.
- Manfaat epidemiologi :
1. Mendeteksi perubahan masalah sedini mungkin sehg dpt dilakukan
preventif trhdp perubahan tsb
2. Mendeteksi perubahan linkg. Atau vector yang dianggap dpt menimbulka
penyakit pada populasi sprit tes serologi
3. Mutlak diperlukan pada program2 pemberantasan penyakit menular sbg
dasar perencanaa, monitoring, dan evaluasi program
4. Data surveilans dapat digunakan untuk perencanmaan dan program
kesehatn.
- Kegunaan :
1. Melengkapi dan mengatahui gambaran epidemiologi penyakit
2. Menentukan prioritas penyakit yang hars dibasmi
3. Memantau pelaksaan program Kesehatan
4. Mengetahui jangakauan dari pelaksanaan Kesehatan
5.Mendeteksi dan memprediksi KLB

4. Bagaimanakah sistem surveilans yang adekuat?


Sistem surveilans yang adekuat yaitu suatu sistem yang memenuhi syarat atau atribut dari sistem
surveilans, antara lain :
1) Simplicity atau kesederhanaan, kegiataan yg memiliki struktur dan pengoperasian yang
sederhana
2) Fleksibility, fleksibel atau tidak kaku, yg dpt menyesuaikan perubahan informasi, dan atau
situasi
3) Acceptability, aksetabilitas, adl kegiatan surveilans yg para pelaksana atau organisasinya
mau aktif berpartisipasi utk mencapai tujuan surveilans.
4) Sensitivity, atau sensitifitas, kegiatan surveilans yg mampu mendeteksi KLB dengan cepat.
5) Prediktif value positif, memiliki nilai prediksi positif, kegiatan surveilans yg mampu
mengidentifikasi suatu populasi sebagai kasus yg kenyataannya mmg kasus
6) Representativeness, atau keterwakilan, kegiatan surveilans yang mampu
mengabarkan scr akurat kejadian kesehtan dalam periode waktu trtntu dan distribusinya
menurut tempat dan orang.
7) Timelines , ketepatan waktu, kegiatan surveilans yg mampu menghasilkan informasi yang
sesuai dgn waktu yg tepat tidak trllu lambat ataupun cepat.
5. Sebutkan dan jelaskan komponen sistem surveilans epidemiologi (ada 7)
a) Tujuan yang jelas dan dapat diukur
b) Unit surveilans epidemiologi yg terdiri dri kelompok kerja surveilans epidemiologi dengan
dukungan tenaga professional.
c) Konsep SE shg dapat kejelasan sumber dan cara2 memperoleh data, cara2 mengolah data,
cara2 melakukan analisis, sasaran penyebaran atau pemanfaatan data, daninformasi
epidemiologi serta mekanisme SE.
d) Tujuan advokasi, peraturan perundang undangan saran adan anggaran
e) Pelaksanaan mekanisme kerja SE
f) Jejaring SE dapat membangun kerja sama dalam pertukaran data dan inflamasi
epidemiologi, analisis, dan peningkatan SE.
g) Indicator kinerja
6. Sebutkan dan jelaskan contoh sistem surveilans epidemiologi di Indonesia (kek penyakitnya terus
dijabarin, panjang keknya)

7. Apakah yang dimaksud dengan evaluasi sistem surveilans epidemiologi (menurut WHO)?
penilaian periodik dari perubahan dalam hasil yang ditargetkan dapat dihubungkan dalam sistem
surveilans dan respon.
1) Pendeteksian kasus (case detection), merupakan proses mengidentifikasi peristiwa atau
keadaan kesehatan. Unit sumber data menyediakan data yang diperl ukan dalam
penyelenggaraan surveilans epidemiologi seperti rumah sakit, puskesmas, laboratorium, unit
penelitian, unit program-sektor dan unit statistik.
2) Pencatatan kasus (registration), merupakan proses pencatatan kasus hasil identifikasi peristiwa
atau keadaan kesehatan.
3) Konfirmasi (confirmation), merupakan evaluasi dari ukuran-ukuran epidemiologi sampai pada
hasil percobaan laboratorium.
4) Pelaporan (reporting), berupa data, informasi dan rekomendasi sebagai hasil kegiatan
surveilans epidemiologi yang kemudian disampaikan kepada berbagai pihak yang dapat
melakukan tindakan penanggulangan penyakit atau upaya peningkatan program kesehatan.
Juga disampaikan kepada pusat penelitian dan kajian serta untuk pertukaran data dalam
jejaring surveilans
5) Analisis data (data analysis), merupakan analisis terhadap berbagai data dan angka sebagai
bahan untuk menentukan indikator pada
6) Respon segera/ kesiapsiagaan wabah (epidemic preparedness), merupakan kesiapsiagaan
dalam menghadapi wabah/kejadian luar biasa.
7) Respon terencana (response and control), merupakan sistem pengawasan kesehatan
masyarakat. Respon ini hanya dapat digunakan jika data yang ada bisa digunakan dalam
peringatan dini pada munculnya masalah kesehatan masyarakat.
8) Umpan balik (feedback), berfungsi penting untuk sistem pengawasan, alur pesan dan informasi
kembali ke tingkat yang lebih rendah dari tingkat yang lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai