PBL 1
1. Definisi epidemiologi
Epidemiologi sbg ilmu pengetahuan yg dipelajari ada 3
1. Sifat, penyebab, pengendalian dan faktor-faktor yang memengaruhi frek penyakit
2 .Distribusi dan determnan- determinan frekuensi penyakit
3. Kejadian dan ditribusi peny sesrta determinannya
Sbg metode yaitu suatu metode investigasi
2. Definisi determinan
Determinan : merupakan bentuk yg lbh luas drpd resiko, disitu ada faktor2 yg penyebabnya,
faktor2 memngaruhi, dan fa risiko masuk kesini (sesuatu yg menyebabkan tjdnya penyakit);
kausa, risiko, apapun yg menyebabkan penyakit.
5. Data statistik meliputi data morbiditas, harapan hidup, pernikahan, perceraian, dll
kumpulan data yang berisi mortalitas (kematian), morbiditas
(derajat sakit, cidera, ganguan dalam populasi), perkawianan dan perceraian, angka
kesakitan. Fungsinya adalah untuk menilai dan membandingkan tingkat kesehatan masyarakat,
menentukan masalah dan penyebab masalah kesehatan di masyarakat, menentukan
keberhasialan program di suatu daerah, menyebarluaskan informasi tentang situasi kesehatan dan
program kesehatan.
6. Sebutkan dan jelaskan data sosek, budaya, demografi yg berhub dg fak ris kesgilut
Faktor oral, limgk, keluarga, komunitas, sobud,perilaku. Faktor resiko menurut aapd
PBL 2
7. Malaria
a. Penyebab : 2 jenis makhluk yaitu parasite malaria (plasmodium falcifarum, plasmodium
vivax, plasmodium malariae , plasmodium ovale , plasmodium knowlesi) dan nyamuk
anopheles betina , dari orang ke orang (dengan transfuse darah dan melalui janin)
b. Jenis :
• Malaria tertiana (plasmodium vivax)
• malaria ovale (plasmodium ovale)
• malaria tropica (plasmodium falcifarum): malaria terberat bisa menimbulkan komplikasi
perat seperti anemia, gagal ginjal, sesak nafas
• malaria quartana (plasmodium malariae) : gejala yang dialami tidak sadar dalam waktu
lama
• malaria campuran (disebabkan plasmodium ovale dan yang lain): sembuh tanpa
pengobatan.
c. Berdasarkan cara penularan :
• Alamiah : gigitan nyamuk yang mengandung parasite
• Non alamiah : kengenital , transfuse darah.
d. Berdasarkan serangan demam :
• Stadium dingin / cold stageb : di awali dengan menggigil dan berlangsung 15 menit -1
jam
• Demam / hot stage : terjadi peningkatan suhu sampai 41 0C berlangsung 2-4 jam
• Sweating stage : suhu tubuh menurun dengan cepat dan kadang mencapai suhu di
bawah normal berlangsung 2-4 jam
e. Gejala
• Gejala malaria ringan : masa inkubasi(8-37 hari), keluhan-keliuhan prodromal ( terjadi
sebelum terjadi demam (lesu, demam, sakit tulang belakang ) ), gejala umum
• Gejala malaria berat : gangguan kesadaran (mengigau , salah bicara ), keadaan umum
(lemah, tidak bisa duduk dan berdiri), kejang, panas tinggi
• Splenomegaly ( gejala malaria kronik ), anemia ( karna pecahnya eritrosit yang
terinfeksi), iketerus ( karna hemolysis dan gangguan hepatic), gejala sistemik lainnya
(mual, muntah, sakit otot)
f. Masa inkubasi
• Malaria tertiana : sejak infeksi hingga muncul gejala berkisar antara 12-17 hari / lebih
• Malaria tropica(malaria berat) : berkisar 9-14 hari
• Malaria ovale(malaria ringan ) : 11- 16 hari
• Malaria quartana : 18-40 hari
Nyamuk anopheles aktif menggigit pada pukul 20.00 – 21.00 WITA terutama pada
anopheles nigerrimus,Pada 02.00 WITA
g. Siklus
Di dalam sel darah merah, skizon yang sudah dewasa (matang) membelah lagi secara
aseksual(pembelahan eritrositik) yang menghasilkan antara 8 sampai 16 merozoit setiap
48 atau 72 jam bergantung dari jenis Plasmodium. Merosoit dilepaskan bersamaan pecahnya
sel darah merah (sporulasi) yang siap untuk menginfeksi sel darah merah yang baru. Kejadian
ini berlangsung secara berulang-ulang sehingga dalam waktu singkat dalam tubuh
terdapat banyak sekali merozoit.
Bersamaan dengan pecahnya sel darah merah, dikeluarkan senyawa racun yang dihasilkan
merozoit sehingga penderita akan timbul rasa menggigil kedinginan yang diikuti perasaan
demam panas. Setelah beberapa waktu, merozoit-merozoit tersebut akan berubah
menjadi gametosit (calon sel gamet jantan dan betina). Dengan demikian, secara garis
besar, tahapan atau fase daur hidup plasmodium di dalam tubuh manusia adalah
sebagai berikut.
Jika darah manusia dihisap oleh nyamuk Anopheles betina, maka di dalam tubuh nyamuk gametosit
akan berubah menjadi mikrogamet (gamet jantan) dan makrogamet (gamet betina). Jika
makrogamet dan mikrogamet melebur, maka terbentuklah zigot. Kemudian zigot akan berubah
menjadi ookinet yang bentuknya seperti cacing.
Setelah itu, ookinet akan bergerak menerobos dinding usus/perut nyamuk dan kemudian membulat,
yang disebut ookista. Dari ookista ini akan dihasilkan beribu-ribu sporozoit. Sporozoit akan sampai
pada kelenjar air liur nyamuk dan apabila nyamuk menggit manusia, maka siklus hidup Plasmodium
akan terulang kembali. Dengan demikian, secara garis besar tahapan atau fase siklus hidup
Plasmodium di dalam tubuh nyamuk adalah sebagai berikut.
PBL 3
1. Kerangka konsepsional evaluasi sistem surveilans menurut WHO 2004
2. Definisi sistem surveilans menurut :
- WHO :
- Depkes RI :
3. Tujuan dan Fungsi sistem surveilans epidemiologi (notes : beda beda)
Tujuan :
- Menurut WHO 2002 :
1. Memprediksi dan mendeteksi dini epidemi
2. Memonitor, mengevaluasi dan memperbaiki program pencegahan dan
pengendalian penyakit
3. Sebagai sumber informasi untuk penentuan prioritas, pengambilan kebijakan,
perencanaan, implementasi, dan alokasi sumber daya Kesehatan
4. Monitoring kesenderunagn penyakit endemis, dan mengestimasi dampak
penyakit di masa mendatang.
5. Mengidentifikasi kebutuhan riset dan investigasi lebih lanjut
6. Menurut Depkes RI 2004, tujuannya untuk mencegah dan pengendalian
penyakit pada masyarakat sebagai upaya deteksi dini terhadap kemungkinan
terjadinya KLB, memperoleh informasi yang diperlukan bagi perencanaan,
dalam hal pencegahan, penanggulangan maupun pemberantasan pada berbagai
tingkat administrasi
- Tujuan menurut menkes 2003 :
1. Tersedianya data dan informasi epidemiologi sebagai dasar manajemen
Kesehatan untuk pengambilan keputusan dalam perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan, evaluasi program Kesehatan dan peningkatan kewaspadaan
serta respin kejadian luar biasa yang cepat dan tepat secara nasional ,
provinsi, dan kabupaten atau kota menuju Indonesia sehat.
- Tujuan akhir dari suatu surveilans yaitu untuk dapat melakukan Tindakan
penanggulanagan yang efektif dan efisien.
- Manfaat epidemiologi :
1. Mendeteksi perubahan masalah sedini mungkin sehg dpt dilakukan
preventif trhdp perubahan tsb
2. Mendeteksi perubahan linkg. Atau vector yang dianggap dpt menimbulka
penyakit pada populasi sprit tes serologi
3. Mutlak diperlukan pada program2 pemberantasan penyakit menular sbg
dasar perencanaa, monitoring, dan evaluasi program
4. Data surveilans dapat digunakan untuk perencanmaan dan program
kesehatn.
- Kegunaan :
1. Melengkapi dan mengatahui gambaran epidemiologi penyakit
2. Menentukan prioritas penyakit yang hars dibasmi
3. Memantau pelaksaan program Kesehatan
4. Mengetahui jangakauan dari pelaksanaan Kesehatan
5.Mendeteksi dan memprediksi KLB
7. Apakah yang dimaksud dengan evaluasi sistem surveilans epidemiologi (menurut WHO)?
penilaian periodik dari perubahan dalam hasil yang ditargetkan dapat dihubungkan dalam sistem
surveilans dan respon.
1) Pendeteksian kasus (case detection), merupakan proses mengidentifikasi peristiwa atau
keadaan kesehatan. Unit sumber data menyediakan data yang diperl ukan dalam
penyelenggaraan surveilans epidemiologi seperti rumah sakit, puskesmas, laboratorium, unit
penelitian, unit program-sektor dan unit statistik.
2) Pencatatan kasus (registration), merupakan proses pencatatan kasus hasil identifikasi peristiwa
atau keadaan kesehatan.
3) Konfirmasi (confirmation), merupakan evaluasi dari ukuran-ukuran epidemiologi sampai pada
hasil percobaan laboratorium.
4) Pelaporan (reporting), berupa data, informasi dan rekomendasi sebagai hasil kegiatan
surveilans epidemiologi yang kemudian disampaikan kepada berbagai pihak yang dapat
melakukan tindakan penanggulangan penyakit atau upaya peningkatan program kesehatan.
Juga disampaikan kepada pusat penelitian dan kajian serta untuk pertukaran data dalam
jejaring surveilans
5) Analisis data (data analysis), merupakan analisis terhadap berbagai data dan angka sebagai
bahan untuk menentukan indikator pada
6) Respon segera/ kesiapsiagaan wabah (epidemic preparedness), merupakan kesiapsiagaan
dalam menghadapi wabah/kejadian luar biasa.
7) Respon terencana (response and control), merupakan sistem pengawasan kesehatan
masyarakat. Respon ini hanya dapat digunakan jika data yang ada bisa digunakan dalam
peringatan dini pada munculnya masalah kesehatan masyarakat.
8) Umpan balik (feedback), berfungsi penting untuk sistem pengawasan, alur pesan dan informasi
kembali ke tingkat yang lebih rendah dari tingkat yang lebih tinggi.