Anda di halaman 1dari 2

Impacted Mandibular Third Molars : Review of Literature

and a Proposal of a Combined Clinical and Radiological


Classification
Santosh P

Gigi impaksi adalah gigi yang tidak erupsi baik sebagian atau seleruhnya dan
letaknya berhadapan dengan gigi, tulang, dan jaringan lunak lainnya sehingga
dimungkinkan tidak dapat erupsi lebih lanjut. Kondisi ini dapat disebabkan karena
adanya rahang yang tidak dapat menampung kapasitas dari gigi. Impaksi dibagi
menjadi beberapa macam, terdiri dari vertikal, mesioangular, horizontal, distoangular,
bucoangular, linguoangular, inverted, dan uniusual. Menurut Pell dan Gregory,
impaksi diklasifikan berdasarkan hubungan gigi dengan ramus mandibula dan molar
kedua serta kedalaman relatif molar ketiga. Impakdi dapat menyebabkan berbagai
dampak atau perubahan patologis seperti perikoronitis, karies gigi, kista dan tumor
odontogenik, periodontitis, resorpsi akar, dan lain lain.
Perikoronitis merupakan kasus yang paling sering terjadi utamanya
disebabkan karena pencabutan gigi molar ketiga. Karies yang terjadi akibat impaksi
biasanya pada daerah distal gigi molar kedua. Kista dan tumor odontogenik jarang
sekali ditemukan, hal ini biasanya terjadi pada seseorang yang mengalami impaksi
asimptomatik yang berusia 20 tahun keatas. Periodontitis yang disebabkan adanya
impaksi molar ketiga ini biasanya terjadi pada permukaan distal gigi molar kedua.
Resorpsi akar terjadi pada sisi distal dari molar kedua yang berdekatan serta dikaitkan
dengan faktor bertambahnya usia.
Pemeriksaan gigi impaksi dapat dilakukan melalui pemeriksaan fisik dan
didukung dengan adanya pemeriksaan radiografi. Pemeriksaan fisik meliputi inspeksi,
palpasi, serta melihat pergerakan mandibula, bibir dan pipi. Sedangkan untuk
pemeriksaan radiograf terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan seperti
morfologi akar, ukuran kantung folikel, kepadatan tulang sekitarnya, sifat jaringan
diatasnya, saraf dan pembuluh alveolar inferior, hubungan dengan ramus mandibula,
hubungan dengan gigi dan bukal yang berdekatan dengan posisi lingual gigi molar
ketiga.
Penatalaksanaan gigi impaksi tergantung pada keluhan dan riwayat pasien,
evaluasi fisik, radiografi, diagnosis, dan prognosis. Hal ini dapat dilakukan pertama
melalui observasi atau pengamatan dengan melihat riwayat pasien, usia, serta tanda
patologi yang terkait jika tidak ada masalah dapat dilakukan indikasi bedah. Kedua
yaitu paparan mepertimbangkan gigi impaksi ini akan erupsi dengan sempurna tanpa
terhalang oleh jaringan lain. Ketiga yaitu ekstraksi gigi molar ketiga dengan tujuan
untuk memperbaiki serta mencegah terjadi proses patologi.
Pencabutan gigi molar ketiga tidak dapat dilakukan sembarangan sehingga
terdapat beberapa indikasi untuk dapat dilakukan tindakan tersebut. Indikasi
pencabutan gigi molar ketiga meliputi infeksi, lesi karies yang tidak dapat dipulihkan,
kita, tumor, dan destruksi gigi dan tulang yang berdekatan. Komplikasi yang dapat
muncul akibat pencabutan gigi impaksi molar ketiga antara lain rasa sakit yang
menyebabkan parestesia, dry socket, infeksi, pendarahan, trismus, OAF, kerusakan
iatrogenik pada molar kedua yang berdekan, dan fraktur mandibula.

Anda mungkin juga menyukai