Anda di halaman 1dari 19

Lampiran 5.

MATRIKS HASIL WAWANCARA

No Variabel Informasi Inti Wawancara Interpretasi


1. Perencanaan Perencanaan program pelayanan kesehatan ibu dan
( Planning) anak di Puskesmas Kapoiala:

Informan Kunci:

“Yang pertama dalam perencanaan itu ee membuat rencana Perencanaan dilakukan Perencanaan program
kerja ee sebelum mereka menjalankan program, di awal setiap awal tahun dengan pelayanan Kesehatan Ibu
tahun itu ee KIA itu ee membuat rencana kerja mulai dari membuat rencana kerja atau dan Anak di puskesmas
sasaran, target maupun pelaksanaannya kemudian dari POA dan diadakan rapat Kapoiala dilakukan
rencana kerja ini mereka bisa berbuat untuk tahap sebelum pelaksanaan penentuan rencana
selanjutnya. (Informan AS, 45 Tahun, wc: 20 Mei 2014) program KIA di wilayah kegiatan mulai dari
kerja puskesmas Kapoiala sasaran dan target yang
“ee.. apa..,,.Eee, Langkah yang pertama disuruh membuat mulai dari sasaran dan target akan dicapai dalam
anu membuat POA planing of action toh. Jadi sudah baik dari pelayanan K1, K4, pelayanan KIA yang
dibuatkan standar bahwa di KIA itu ini ini ini Neontaus, KB, pertolongan terdiri dari pelayanan K1,
pelayanannya. Di poa itu disusunmi rencana apa yang akan persalinan oleh tenaga K4, Neontaus, KB,
dilakukan di kegiatan berikutnya”. (Informan EP, 26 Tahun, kesehatan, serta deteksi pertolongan persalinan
wc: 22 Mei 2014) resiko tinggi oleh tenaga oleh tenaga kesehatan,
kesehatan. serta deteksi resiko tinggi
Informan Biasa: oleh tenaga kesehatan.
“Langkah yang pertama itu yakni dengan tahap penyusunan Perencanaannya
rencana kerja POA untuk KIA, di tentukan apa-apa saja dilakukan setiap awal
yang akan di lakukan nantinya dalam KIAnya dek. tahun dan semua
Biasanya ada rapat-rapat juga khusus untuk bidan-bidan, perencanaannya dibahas
jadi kita dikumpul dulu semua bidan baru bisami mulai di rapat sebelum
rapat penyusunan perencanaan bersama-samami kita bahas pelaksanaannya
disitu”. (Informan KT, 24 Tahun, wc: 30 Mei 2014 ) dilakukan.
“kita disini bidan desanya melakukan perencanaan KIA
semuanya ikut terlibat dan masing-masing petugas disini
bertanggung jawab. Biasanya itu setiap tahun kita adakan
perencanaannya baik dari pelayanan K1, K4, Neontaus, KB,
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, deteksi
resiko tinggi oleh tenaga kesehatan”. (Informan CS, 27
Tahun, wc: 31 Mei 2014).
.
Rapat persiapan yakni pertemuan berkala/rutin
(Minilokakarya) di puskesmas sebelum pelaksanaan
program kesehatan ibu dan anak di wilayah kerja
Puskesmas Kapoiala:

Informan Kunci:
Rapat sebelum pelaksanaan Puskesmas Kapoiala
“Minilokakarya itu biasa kita lakukan setiapp bulan, tadi program KIA di wilayah selalu melaksanakan
sudah dijelaskan bahwa semua bukan hanya KIA semua kerja puskesmas Kapoiala rapat dalam hal ini rapat
program mempresentasekan hasil pelaksanaan kegiatannya dilaksanakan setiap awal terkait penyususnan
dibulan lalu sehingga di situ muncul permasalahan apakah bulan sekali, dan dalam perencanaan atau lebih
dia mencapai target atau tidak. Nah kalau dia tidak rapat seluruh petugas sering dikenal
mencapai kalau dia mencapai target ndada masalah nah membahas mengenai proses minilokakarya, dimana
kalau dia tidak mencapai target berarti ada masalah kan, perencanaan sampai minilokakarya tersebut
nah di situ dibahas apa–apa permasalahnya kemudian evaluasi program KIA di diadakan sebelum
solusi yang akan dilakukan”.mulai dari perencanaan puskesmas Kapoiala. pelaksanaan program
sampai evaluasinya disitulah dibicarakan bersama.” Seluruh program dibahas KIA dilaksanakan,
(Informan AS, 45 Tahun, wc: 20 Mei 2014) dan di setujui dalam rapat adapun tujuan rapat
tersebut. tersebut yakni membahas
“Ee.. itu setiap minilokakarya setiap bulan sekali. Disitu tentang perencanaan
dilakukan rapatnya kemudian persiapan dan rencana sampai evaluasi
penyusunannya juga di situ. Kegiatan apa yang mau program-program KIA
dilakukan Di kia seperti tadi ada POA toh jadi pada saat dipuskesmas. Bukan
minilokakaya dikasi keluar bahwa yang akan masuk di hanya program KIA saja
kegiatan kia ini ini. Jadi penyusunannya dibicarakan dulu di yang dibahas dalam rapat
minlok”. (Informan EP, 26 Tahun, wc: 22 Mei 2014) tersebut tapi seluruh
program-program yang
ada dipuskesmas.
Informan Biasa:
“Rapat persiapannya yaaaa yakni pertemuan/rapat para
bidan-bidan biasanya di adakan pada minlok dan
pertemuan khusus para bidan-bidan terkait dek, dan
disitumi kita bicarakan semua penyusunan perencanaan
sebelum pelaksanaannya agar disepakagi bersama”.
(Informan KT, 24 Tahun, wc: 30 Mei 2014 )

“setiap memasuki awal bulan kita selalu mengadakan rapat


terkait dengan penyusunan program pelaksanaan KIAnya
kaya minlokmi itu”. (Informan CS, 27 Tahun, wc: 31 Mei
2014).

Target Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak


(Cakupan K1, K4, Neonatus, ANC, dll) di Puskesmas
Kapoiala:

Informan Kunci:
“iya ada targetnya, Tapi ada beberapa faktor yang Ada target cakupan
Target Cakupan
menyebabkan itu target tidak tercapai yang pertama itu ee pelayanan KIA di
Pelayanan Kesehatan Ibu
proyeksi, seharusnya kita harus menggunakan data real puskesmas Kapoiala. Tapi
dan Anak di Puskesmas
harusnya. artinya ee data ee ibu hamil yang benar-benar puskesmas Kapoiala belum
Kapoiala belum
ada didesa itulah yang harusnya jadi target. tarolah sepenuhnya mencapai target
sepenuhnya mencapai
misalnya sekarang di kelurahan A atau desa A misalnya yang di tetapkan. Hal itu di
target cakupan pelayanan
target ibu yang hamil dalam periode tahun itu misalnya ada sebabkan karena beberapa
KIA. Hal itu di sebabkan
5. Ah itu kenyataan yang ada. Tetapi kalau menggunakan faktor di antaranya proyeksi
angka proyeksi biasanya lebih dari setengahnya. Tarolah dan masih jarang ibu hamil oleh beberapa faktor
misanya kelurahan kapoiala misalnya angka proyeksinya itu yang memeriksakan dimana penetapan target
ee kalau nda salah lebih dari 10 tetapi kenyataannya hanya kehamilan. tidak sesuai data real
5. Jelas pernyataannya salah. Jadi membuat target atau yang ada dilapangan
meneptapkan terget tidak sesuai data real dilapangan dalam tentang jumlah ibu hamil
hal ini puskesmas kapoiala”. (Informan AS, 45 Tahun, wc: ini diwilayah kerja
20 Mei 2014) puskesmas Kapoiala.
Masih jarang pula ibu
“ada targetnya, tapi anu masih banyak yang belum hamil yang mau datang
mencapai target. Yang mencapai target KIA itu hanya memeriksakan
Kunjungan bayi atau imunisasi. Selebihnya tidak ada. kehamilannya. Hal itu
Itupun imunisasi kita bidan desa sudah tentukan jadwal dikarenakan perjalanan
imunisasinya tapi masih banyak juga yang tidak datang, menuju puskesmas
biasanya kita bidan-bidan desanyapi lagi yang turun tangan sangat jauh, alat
kerumahnya masing-masing cari”. (Informan EP, 26 Tahun, transportasi masih
wc: 22 Mei 2014) kurang, jalannya rusak
apalagi jika cuaca yang
buruk. Jadi sangat jarang
ibu hamil yang mau
Informan Biasa: berkunjung ke
“iya pastimi ada cakupan targetnya dek. Kita berpatokan puskesmas.
disitumi. Ee Tapi masih banyak yang belum mencapai
karena dsini ee itu ee banyak ibu hamil yang masih jarang
periksa kehamilannya. Mungkin karena medan dan jarak
yang jauh”. (Informan IBTD, 38 Tahun, wc: 4 September
2013)

“ada ji toh cakupan targetnya, sudah ditentukan memangmi


targetnya kita dipuskesmas untuk Program KIA”. (Informan
CS, 27 Tahun, wc: 31 Mei 2014).
Orang-orang yang terlibat dalam menyusun
perencanaan program pelayanan kesehatan ibu dan
anak :

Informan Kunci:
“saya sendiri sebagai kepala puskesmas, dan semua bidan
Orang-orang yang terlibat Penyusunan program
petugas KIA. Sumberdaya disini petugas KIAnya lebih agak
terlibat dalam penyusunan KIA khususnya di
banyaklah dibanding dengan petugas imunisasi. Disini
program KIA khususnya di wilayah kerja Puskesmas
sampai mei sekarang jumlah ketenagaan bidan didesa itu 7
wilayah kerja Puskesmas Kapoiala, selain
sekarang karena dibulan yang lalu 9 tapi perpanjangan 2
Kapoiala yakni meliputi melibatkan bidan
orang tidak lolos dari 14 desa. Sehingga ini nanti yang
Kepala Puskesmas, koordinator namun
menjadi kendala dalam hal pencapaian. Susah dijangkau
Koordinator pengelola KIA, melibatkan juga Kepala
dalam kondisi-kondisi tertentu. Susah”. (Informan AS, 45
dan bidan-bidan. Puskesmas, dalam hal ini
Tahun, wc: 20 Mei 2014)
pemangku jabatan
tertinggi atau pimpinan
“Eee, kepala puskesmas, e KTU, bidan koordinator dan
di Puskesmas serta Para
bidan-bidan lainnya juga, karena mereka juga punya usulan
Bidan yang bertugas di
ee anu rencana kegiatan(Informan EP, 26 Tahun, wc: 22
wilayah kerja Puskesmas
Mei 2014)
Kapoiala.

Informan Biasa:
“Kepala puskesmas, Seluruh bidan-bidan yang bertugas
diwilayah kerja puskesmas kapoiala ,termasuk bidan desa
dan bidan kordinator”. (Informan KT, 24 Tahun, wc: 30
Mei 2014 )

Bidan-bidan bersama-sama semua denga kepala puskesmas


yaa kita langsung semua terlibat”. (Informan CS, 27 Tahun,
wc: 31 Mei 2014).
Masalah yang sering terjadi dalam merencanakan
pelayanan kesehatan ibu dan anak :

Informan Kunci:

“ee sejauh ini tidak ada masalah. Hanya masalah proyeksi


Masalah yang sering Masalah yang sering
tadi atau penentuan target yang tidak sesuai. Terus disini
dihadapi yaitu masalah terjadi yaitu masalah
juga kan wilayah kerjanya ada 14 desa. Ada beberapa desa
proyeksi dan ketidakhadiran proyeksi. Target cakupan
yang jauh disebrang dan ee sebagiannya di daratan. Nah,
bidan pada saat rapat yang dibuat tidak sesuai
yang di seberang harus menyebrang naik kincara atau
perencanaan dilakukan. data real dilapangan.
perahu katinting untuk bisa sampai ke puskesmas. Jadi
Masalah selanjutnya
untuk smpai ke puskesmas itu ee butuh waktu lama. Jadi
pada saat kondisi iklim
kadang ada beberapa bidan tidak datang berhubung ee
tertentu sebagian desa
bidan tidak bisa menyebrang karena kondisi Iklim dan
tidak dapat dijangkau.
cuaca. Ee.. kalau lagi buruk cuaca pasti tidak bisa lagi ke
Ada beberapa bidan yang
puskesmas”. (Informan AS, 45 Tahun, wc: 20 Mei 2014)
tidak bisa hadir saat rapat
perencanaan program
“Ee kalau dalam penyusunan perencanaan itu tidak ada
KIA dilakukan karena
masalah”. (Informan EP, 26 Tahun, wc: 22 Mei 2014)
beberapa faktor yakni
cuaca yang buruk serta
Informan Biasa: jalan yang kurang
“kalau masalah dalam perencanaannya itu biasanya mendukung perjalanan
bidannya toh ada yang tidak bisa ke puskesmas. Jadi pada ke puskesmas.
saat rapat masih ada bidan yang tidak datang, jadi jarang
lengkap tiap desa”. (Informan KT, 24 Tahun, wc: 30 Mei
2014 )

“Kita disini kadang bidannya tidak datang dipuskesmas


karena mereka tidak sempatmi toh datang ada juga bidan
yang masih di desanya ji karena desanya jauh dan susah
dijangkau. Medannyanya juga susah dan menantang. Jadi
kita bidan yang sempat datang nanti kita beritahu atau
koordinator.” (Informan CS, 27 Tahun, wc: 31 Mei 2014).

2. Pengorganisasian Pembagian tugas kepada masing-masing petugas


( Organizing) dibagian KIA di Puskesmas Kapoiala :

Informan Kunci:
“Yaaaa... kalau pembagian tugasnya itu, ee masing-masing Ada pembagian tugas pada Pembagian tugas pada
ee bidan sudah ada dibagi wilayah tempat tugasnya jadi program KIA yaitu program KIA yaitu
bidan-bidan yang bersangkutan itu bertanggung jawab Pembagian wilayah kerja Pembagian wilayah kerja
diwilayah dia ditempatkan”. (Informan AS, 45 Tahun, wc: pada masing-masing bidan pada masing-masing
20 Mei 2014) desa. Wilayah kerja bidan desa. Semua bidan
puskesmas Kapoiala terdiri memiliki tugas dan
“Ee Kalau pembagian tugas semua diratakan dengan semua dari 14 desa dan memiliki 7 tanggungjawabnya
bidan-bidan desa..tapi dipilah-pilah juga bahwa bikor juga bidan desa. masing-masing.
ini tanggung jawabnya bidan desa juga yang ini”. Wilayah kerja puskesmas
(Informan EP, 26 Tahun, wc: 22 Mei 2014) Kapoiala terdiri dari 14
desa dan memiliki 7
bidan desa. Jadi masing-
Informan Biasa: masing bidan memiliki 2
desa binaan.
“Iya pasti pada pembagiaan tugas KIA itu disiapkan bidan-
bidan. Kan sesuaiji kalo masalah KIA itu sudah bidan mi
ahlinya toh (sambil tersenyum)”. (Informan KT, 24 Tahun,
wc: 30 Mei 2014 )

“ada pembagian tugasnya supaya ada semua tanggung


jawabnya. Hanya kita kesusahan. Disini kan ada 14 desa.
Baru bidan disini hanya 7 bidan. Jadi kita disini 1 bidan
pegang 2 desa. Padahal 1 desa saja masih kesusahan apa
lagi 2 desa”. (Informan CS, 27 Tahun, wc: 31 Mei 2014).
Fasilitas fisik yang diberikan oleh Puskesmas kepada
para petugas KIA dalam menunjang atau membantu
pelayanan KIA di Puskesmas Kapoiala :

Informan Kunci:
“emmm kalau itu ada disediakan kendaraan seperti Mobil Fasilitas yang disediakan
Fasilitas fisik yang
ambulance, motor untuk dipake saat ada kegiatan. oleh puskesmas yaitu mobil
diberikan oleh
Membantu juga itu motor para bidan. Tapi untuk fasilitas ambulance, motor, dan alat-
Puskesmas kepada para
diruangan itu belumpi ada seratus persen tapi sudah alat pelayanan KIA. Tapi
petugas KIA dalam
lumayanmi sekarang ini. Sisanya kurangnya sarana dan fasilitas tersebut belum
menunjang atau
prasarana pendukung pelayanan seperti komputer dan air, lengkap secara keseluruhan.
membantu pelayanan
dll. Ada juga yang masih menggunakan laptop pribadinya”.
KIA adalah mobil
(Informan AS, 45 Tahun, wc: 20 Mei 2014)
ambulance, motor,
ranjang, timbangan berat
“Ada. Ini teteskop, Ini ada timbangan dan alat-alat lain
badan, poster-poster
lengkap semuaji. Sa dikasih juga motor dinas. Jadi sangat
ibu hamil, poster
membantu sekali kalau ada kegiatan dilapaangan”.
indikator KIA, tetapi
(Informan EP, 26 Tahun, wc: 22 Mei 2014)
untuk fasilitas didalam
ruangan belum lengkap
Informan Biasa: seperti komputer dan air
“iya ada. Fasilitasnya diruangan sini itu adaji ranjangnya, dalam menunjang
timbangan berat badan, ada juga kayak poster-poster ibu program pelayanan KIA
hamil, indikator KIA, kalau untuk yang alat-alat itu masing kurang.
pertolongan persalinan itu ada semuaji disini dek”. tapi Mereka masing
(Informan KT, 24 Tahun, wc: 30 Mei 2014 ) menggunakan
komputer/laptop pribadi.
“ya adaji. itu diluar ada mobil ambulancenya, motor
dinasnya, adaji juga diruang KIA fasilitas fisik untuk
pelayanan program KIA”. (Informan CS, 27 Tahun, wc: 31
Mei 2014).
Kader kesehatan untuk kegiatan pelayanan KIA
diberikan pelatihan untuk menjalankan tugas-tugasnya
di Puskesmas Kapoiala :

Informan Kunci:
Ada pelatihaan, arahan dan Ada pelatihaan, arahan
“ohhh..dulu ada tapi sekarang kalau pelatihan khusus itu
bimbingan yang diberikan dan bimbingan yang
tidak ada lagi yah paling yang ada itu ee arahan-arahan
kepada kader kesehatan diberikan kepada kader
langsung dari saya dan koordintornya selaku penanggung
khusus di bagian KIA kesehatan dibagian KIA
jawab”. (Informan AS, 45 Tahun, wc: 20 Mei 2014)
untuk menjalankan
tugas-tugasnya.
“Iya diberikan dulu pertama pelatihan”. Biasanya juga ada
bimbingan langsung dari kepala puskesmas maupun kepala
KTU”. (Informan EP, 26 Tahun, wc: 22 Mei 2014)

Informan Biasa:
“Adaji kalo Pelatihan”. (Informan KT, 24 Tahun, wc: 30
Mei 2014 )

“nda tau juga kalau pelatihan khusus,, pelatihan biasaji


saja kita dikasi. Tapi kita bidan kan sudah tau apa saja
tugasnya kita dan apa-apa yang akan kita lakukan
ntinya..dan harus sesuai 13 indikator KIA”. (Informan CS,
27 Tahun, wc: 31 Mei 2014).

3. Pelaksanaan Pencatatan dan pelaporan pelaksanaan pelayanan KIA .


( Actuating) di Puskesmas Kapoiala :

Informan Kunci:
“Kalau Pencatatan itu ee setiap minggu setiap bidan desa
datang ke puskesmas membawa laporannya. Laporan Dilakukan Pencatatan dan Sudah Dilakukan
pelaporan KIA dimasukan Pencatatan dan pelaporan
kejadian permasalahan yang ada di desanya masing- dalam buku PWS masing-masing bidan
masing. setiap bulannya juga pasti ada pelaporannya. (pemantauan wilayah KIA dan hasil
Kalau untuk akhir tahun kita biasa masukan diprofil setempat) selanjutnya Pencatatan dan pelaporan
puskesmas semua data dan dibuat data tahunan .biasa nya dilaporkan ke dinas dimasukan dalam buku
dimasukan di buku PWS kemudian dibuat laporan kesehatan PWS (Pemantauan
kemudian dilaporkan ke dinas kesehatan”. (Informan AS, Wilayah Setempat),
45 Tahun, wc: 20 Mei 2014) selain itu laporannya
dimasukan dalam profil
“Iya dilakukan setiap bulannya itu harus ada. Pokoknya puskesmas kemudian
setiap tindakan harus dicatat”. (Informan EP, 26 Tahun, dilaporkan ke dinas
wc: 22 Mei 2014) kesehatan.

Informan Biasa:
“uum, kita lakukan tohhh karena pasti setiap habis ada
kegiatan atau pelayanan itu kita buatkanmi juga
laporannya untuk dikasih sama koordinator disini”.
(Informan KT, 24 Tahun, wc: 30 Mei 2014 )

“dilakukan terus pencatatan dan pelaporannya. Karena itu


laporan pastimi dimintai terus kita sama koordinatornya”.
(Informan CS, 27 Tahun, wc: 31 Mei 2014).

Upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan


pelayanan kesehatan ibu dan anak di Puskesmas
Kapoiala :

Informan Kunci:
“pelaksanaannya itu tadi ee kader hanya melaksanakan
kegiatan diposyandu, dukun-dukun itu membantu bidan Upaya yang dilakukan Upaya-upaya atau
ketika ada persalinan. Cuma masalahnya tadi itu, ada untuk meningkatkan strategi yang dilakukan
dukun yang tidak mau bermitra. hmmm upaya-upayanya pelayanan KIA yaitu untuk meningkatkan
eeee melakukan pendekatan pada ibu-ibu hamil yang tidak melakukan pendekatan pada pelayanan kesehatan ibu
bisa datang langsung ke puskesmas, ada penyuluhan dari ibu hamil dan melakukan dan anak yaitu
rumah kerumah karena biasanya mereka kalau melahirkan penyuluhan dari rumah ke melakukan penyuluhan
rata-rata itu masih ada juga yang menggunakan tenaga rumah. dan pembinaan kepada
dukun”. (Informan AS, 45 Tahun, wc: 20 Mei 2014) ibu hamil dengan cara
turun langsung atau
“Kalau upaya-upaya yang dilakaukan setiap saat. Dibuat melakukan kunjungan ke
apalagi mulai lagi dari situ bahwa harus meningkatkan rumah ibu hamil.
bidan ini mungkin kurang, jadi harus ada swiping,ahh
begitu pula pelayanannya mereka nda sempat datang disini
dilakukan kunjungan kerumah“. (Informan EP, 26 Tahun,
wc: 22 Mei 2014)

Informan Biasa:
“kita harus cari tau cepat itu informasi ibu hamil karena ee
kalo duluan dukun yang tau di sembunyikanmi lagi
kehamilannya. Jadi kita harus lebih cepat dari dukun. Kita
datangi cepat langsung di rumahnya dek.”. (Informan KT,
24 Tahun, wc: 30 Mei 2014 )

“dilakukanmi saja langsung pendataan ibu yang


hamil…biasa itu kita datangi dirumah langsung. kita data
mereka misalnya dalam desa itu berapa ibu hamilnya…”.
(Informan CS, 27 Tahun, wc: 31 Mei 2014).
Kendala yang terjadi dalam pelaksanaan pelayanan
KIA :

Informan Kunci:
“ya itu tadi, Hanya disini kan wilayah kerjanya ada 14
Kendala yang terjadi yaitu Kendala yang terjadi
desa. Ada beberapa desa yang jauh disebrang, Jadi untuk
kurangnya ibu yang yaitu kurangnya ibu
sampai ke puskesmas itu ee butuh waktu lama. Pasien itu
melakukan kunjungan yang melakukan
jadi malas melakukan kunjungan kehamilan dipuskesmas.
kehamilan di puskesmas, kunjungan kehamilan
Jadi kadang pasien itu tidak bisa menyebrang karena lagi
kurangnya tenaga bidan, dan memanfaatkan
hujan atau jelek cuaca. Ee.. kalau lagi buruk cuaca pasti
beberapa ibu hamil pemeriksaan kehamilan
tidak bisa lagi ke puskesmas. Jadi nanti petugas langsung
menyembunyikan di puskesmas karena
yang ee mendatangi ibu hamilnya. Terus ee masalah itu,
kehamilannya, ada beberapa faktor iklim, cuaca jarak
disini jumlah ketenagaan bidan didesa itu 7 dari 14 desa
dukun-dukun yang tidak tempuh dan medannya
sekarang. Ini nanti yang menjadi kendala dalam hal
mau bermitra dengan para yang kurang baik serta
pencapaian. Kita disini kan punya bidan dan dukun juga,
bidan desa, dan bidan tidak keterbatasan alat
Nah sekarang juga permasalahannya ee dia ee karena
mau melayani persalinan transportasi. Kurangnya
memitra dengan bidan. Kadang-kadang ada dukun,
ibu hamil jika ibu hamil tenaga bidan di
Harusnya kalau ada ibu di desanya yang melahirkan dia
tidak pernah memeriksakan puskesmas yakni hanya 7
harus memberitahu bidan di desa tapi kenyataan selama ini
kehamilannya di puskesmas. orang dari 14 desa.
ee mungkin merasa tersaingi atau lahannya mau di ambil
Beberapa ibu hamil
oleh bidan ya dia tidak melaporkan hal itu , sehingga ya
menyembunyikan
ketika persalinan itu ya dia sendiri yang tangani. Jadi kita
kehamilannya karena
ada disamping ee kader posyandu kita ada dukun-dukun
masih mempercayai
bayi. Cuma masalahnya tadi itu, biasanya ada dukun yang
mitos-mitos yang ada di
tidak mau bermitra. Menyembunyikan ketika ada
desa. Ada beberapa
persalinan. Ini juga berdampak pada pencapaian target.
dukun-dukun yang tidak
(Informan AS, 45 Tahun, wc: 20 Mei 2014)
mau bermitra dengan
para bidan desa karena
“Kendala-kendalanya masih ada ibu hamil yang tidak
merasa tersaingi oleh
memeriksakan kehamilannya, nanti usia 7 bulan baru
bidan desa, dan bidan
mereka dating. Otomatis K1 nya, kalo K4 kunjungannya 4
tidak mau melayani
kali, tetapi tidak boleh dia K4 kalau tidak melewati K1. K1
kan standar 0-12 minngu. Jadi kalau dia sudah 7 bulan persalinan ibu hamil jika
tidak bisa masuk K1 dan tidak bisa juga masuk K4 karena ibu hamil tidak pernah
da berkunjung sudah umur kehamilan itu. Dia masuk di memeriksakan
kehamilan baru dan tidak masuk di K1 dan K4. Akhirnya itu kehamilannya di
kita punya pencapaian target K1 dan K4 tidak pernah mau puskesmas karena bidan
mencapai target. Jarang juga datang berkunjung ibu hamil takut mengambil resiko
karena biasanya kita bidan-bidan desanyapi lagi yang turun besar saat persalihnan,
tangan kerumahnya masing-masing cari ibu hamilnya”. dalam hal ini terjadi
(Informan EP, 26 Tahun, wc: 22 Mei 2014) komplikasi yang tidak
diinginkan saat
persalinan.
Informan Biasa:
“Misalkan toh dek semua alat sudah lengkap, ini
pemeriksaan tensinya, timbangan berat badannya, sudah
lengkap semua alatnya tetapi pasiennya lagi tidak ada tidak
berkunjung. Itu kita tidak tau juga tapi kan dikampung itu
masih ada anu mitos-mitos bahwa tidak boleh di tau kalau
dia hamil, tapi kan itu yang harus di ubah sesungguhnya
lebih cepat ditau hamilnya lebih bagus supaya bisa kita
kontrol, kontak pertamanya dapat tetapi kalau dikampung
didesa pemikirannya begini ee tidak boleh katanya di tau sa
hamil jadi da tidak mau berkunjung, nti sudah 5 bulan/ 6
bulan baru da berkunjung”. Masalah juga yang selanjutnya
itu, ee.... mereka tidak pernah periksakan kehamilannya 1
kalipun itu terus mereka minta persalinan sama kita. Bidan
itu sudah pastimi tidak mau ambil resiko besar, hidup
matinya orang, kita tidak tau kandungannya apapi lagi itu
ee bermasalah. Jadi kita mau tangani persalinan yang tidak
pernah periksa kehamilannya. (Informan KT, 24 Tahun,
wc: 30 Mei 2014 )
“masalah-masalahnya kaya tadi mi itu bidan memegang 2
desa. Karena 14 desa disini baru Cuma 7 bidan yang ada.
Jadi tenaganya masih kurang. kita kan ada disini ee bidan
tapi ada juga dukun-dukun desa toh, biasanya ada dukun
yang tidak mau bermitra. Jadi kadang mereka tidak mau
bermitra sama kita yang bidan hanya sebagian dukun yang
mau bermitra. Itu dukun yang tidak mau bermitra kalau
mereka kasi melahirkan ibu hamil mereka tidak mau
hubungi kita, mereka tangani sendiri, nanti ada masalah
baru kita dihubungi. Pasti kita bidan tidak mau juga tangani
yang seperti itu,,nanti sudah bermasalah baru mereka
hubungi kita. Kan kita disini juga tidak mau ambil resiko”.
(Informan CS, 27 Tahun, wc: 31 Mei 2014).

4. Pengawasan Pengawasan rutin terkait dengan pelaksanaan


(Controlling) pelayanan Kesehatan ibu dan anak :

Informan Kunci:
Ada pengawasan rutin yang Pengawasan rutin terkait
“iya ada pengawasan. Saya biasanya yang langsung turun
dilakukan tiap minggu dan dengan pelayanan
kelapangan. rutinnya itu biasanya kalau habis mereka turun
bulannya yaitu kepala Kesehatan ibu dan anak
dilapangan juga pasti saya turun juga awasi”. (Informan
puskesmas maupun sudah dilakukan setiap
AS, 45 Tahun, wc: 20 Mei 2014)
koordinator turun langsung minggu dan bulan yaitu
di lapangan melaksanakan dengan memantau semua
“setiap minggu dan bulan ada pengawasan rutin
pengawasan dengan bidan KIA yang bertugas
pengumpulan datanya. Dilihat yang mencapai target,
memantau semua bidan KIA di desanya masing-
karena tiyap target ada itemnya, seperti k1 ada targetnya k4
kemudian memeriksa semua masing kemudian
punya target. Pada saat akhir bulan dikumpul semua desa
data, target dan laporan- memeriksa semua data,
dilihatyang mana tidak mencapai target .kalau pengawasan
laporannya. target-targetnya dan
dari pihak puskesmas itu ee hampir setiap minggu dia awasi
laporan-laporannya.
dia lihat apa berjalan sesuai dengan yang diharapkan, atau
Memantau bidan yang
tidak, tercapai atau tidak”. (Informan EP, 26 Tahun, wc: 22
bertugas melaksanakan
Mei 2014)
tugas sesuai dengan yang
diharapkan, tercapai atau
Informan Biasa:
tidak.
“jelasmi itu dee.. kepala puskesmas dan koordinatornya
selalu minta laporan itu setiap bidan desa, jadi kita buatkan
mi laporannya”. (Informan KT, 24 Tahun, wc: 30 Mei
2014 )

“iya sudah pastimi karena mau dilihat toh ee apakah itu


sudah dilaksanakan seperti harapan”. (Informan CS, 27
Tahun, wc: 31 Mei 2014).

Pengawasan terhadap Sarana dan prasarana untuk


pelayanan KIA di Puskesmas Kapoiala:

Informan Kunci:
“sama halnya pengawasan data, kepala puskesmas sebagai Telah dilakukan Telah dilakukan
penanggung jawab KIA itu melakukan pula pengawasan pengawasan terhadap sarana pengawasan terhadap
terhadap sarana dan prasarana. Sejauh ini sudah dan prasarana. Sarana dan sarana dan prasarana.
dimanfaatkan mi seluruh alat-alat yang ada di ruang KIA”. prasarana juga sudah Sarana dan prasarana
(Informan AS, 45 Tahun, wc: 20 Mei 2014) dimanfaatkan. untuk pelayanan KIA
sudah dimanfaatkan
aaa, kalau pengawasan terhadap saran dan prasarana
program KIA dilihat setiap saat apa alat masih bagus atau
ada yang perlu diganti, karna jangan sampai karena alat itu
pasien tidak diperiksa”. (Informan EP, 26 Tahun, wc: 22
Mei 2014)
Informan Biasa:
“iya dilakukan terusji”. (Informan KT, 24 Tahun, wc: 30
Mei 2014 )

“iya ada dilakukan pengawasan dari pihak puskesmas


sendiri. Baru dimanfaatkan jii juga semuanya….”.
(Informan CS, 27 Tahun, wc: 31 Mei 2014).

5. Evaluasi Cara atau metode yang dilakukan dalam mengevaluasi


(Evaluation) pelayanan kesehatan ibu dan anak :

Informan Kunci:
“yang pertama itu ee kita melihat dari kehadiran para Cara yang dilakukan yaitu Cara atau metode yang
bidan, pencatatan dan pelaporan yang dikumpulkan bidan setiap bulan membuat dilakukan dalam
dari masing-masing desa, data-data dan masalahnya laporkan hasil pelaksanaan mengevaluasi pelayanan
didesanya kita lihat terus kita evaluasi bersama. Jadi kitaprogram KIA melalui kesehatan ibu dan anak
membuat program diawal tahun terus dalam hal mengumpulkan data-data yaitu mengadakan
pelaksanaannya dilaksanakan setiap bulan dan dievaluasi terkait kehadiran bidan, pertemuan perbulan di
setiap bulan ee lewat minilokakarya”. (Informan AS, 45 data-data terkait ibu hamil minilokakarya kemudian
Tahun, wc: 20 Mei 2014) tiap-tiap desa dan di semua kegiatan
evaluasi bersama dalam pelayanan KIA
“iya ada. Ee dari itu dari laporan yang dimasukkan rapat minilokakarya dengan
dievaluasi berdasarkan
direview ulang pada saat minilokakarya, di liat toh di melihat target yang sudah
laporkan hasil
evaluasi sampai dimana misalnya kita dikasi target ini 13 dicapai.
pelaksanaan program
indikator KIA kan ada 13 indikator KIA, dilihat apakah
KIA dengan melihat
setiap bulannya itu, disetiap satu bulan itu setiap desa
target yang sudah dicapai
mencapai indikator tersebut. Kalau tidak di situ dibahas
selanjutnya dibuatkan
bahwa ini yang tidak tercapai ini yang masih kurang dan di
laporannya.
situ dilakukan lagi upaya ini yang harus dilakukan, dan
evaluasinya dilakukan terus”. (Informan EP, 26 Tahun, wc:
22 Mei 2014)
Informan Biasa:
“iyah ada, setiap akhir tahun itu kita bacakan atau
laporkan hasil pelaksanaan program pelayanan KIA di
rapat kaya minlok. Jadi misalkan ada yang belum tercapai
target pelayanannya, kita lihat dari segi mananya yang
salah apakah petugasnya yang tidak maksimal dalam
memberikan pelayanan atau bemana, dan selalu ji kita
adakan rapat rutin dengan semua orang KIA juga untuk
kitaa evaluasi setiap programnya kita masing-masing”.
(Informan KT, 24 Tahun, wc: 30 Mei 2014 )

“eeeee… melihat dari target apakah sudah sesuai dengan


sasarannya atau tidak serta informasi dari petugasnya habis
itu buat semacam laporan khusus semua jenis kegiatan dan
pelayanan yang sudah dilaksnakan dimasukan dalam
laporan bulanan atau tahunan…”. (Informan CS, 27 Tahun,
wc: 31 Mei 2014).

Evaluasi terhadap keseluruhan cakupan pelayanan KIA


(Cakupan K1, K4, Neonatus, ANC, dll) :

Informan Kunci:
Dilakukan evaluasi terhadap Evaluasi dilakukan
“iyah, seperti misalnya K1 sama K4 itu ada target semua cakupan pelayanan terhadap keseluruhan
perbulannya sekian bagaimana hasilnya apakah da sudah KIA dalam bentuk laporan cakupan pelayanan KIA
mencapai target atau tidak kalau misalnya bulan iini tidak pada masing-masing dengan melihat target
mecapai kira-kira apa masalah atau kendalanya sehingga pelayanan KIA (Cakupan yang telah tercapai pada
belum mencapai targetnya tapi biasanya itu hasil akhirnya K1, K4, Neonatus, ANC, masing-masing
kita akan evaluasi dalam 1 tahunnya”. (Informan AS, 45 dll) pelayanan dalam 1 tahun.
Tahun, wc: 20 Mei 2014)
Semua cakupan
pelayanan KIA dibuat
“iaaa.. ada kita buatkan dalam bentuk laporan masing- dalam bentuk laporan
masing cakupan pelayanan misalnya K1, K4, ANC, pada masing-masing
Neonatus, keseluruhan dilihat apakah sudah mencapai pelayanan dan dilihat
targetnya atau tidak jika belum mencapai apa-apa saja targetnya apabila belum
yang menjadi kendalanya sehingga nantinya bisa kita mencapai target akan di
jadikan eee….bahan referensi untuk meningkatkan evaluasi kembali kira-
efektivitas pelayanan KIA kedepannya”. (Informan EP, 26 kira ada kendala yang
Tahun, wc: 22 Mei 2014) dihadapi atau tidak.
Evaluasi digunakan
sebagai bahan referensi
Informan Biasa:
untuk meningkatkan
“iyah kita lakukan evaluasi semuaa cakupan KIA setiap efektivitas pelayanan
akhir bulan kita buat laporan diruang KIA sini kemudian KIA kedepannya.
kita sajikan pada saat Minlok”. (Informan KT, 24 Tahun,
wc: 30 Mei 2014 )

“iyahhh… ada semua evaluasinya itu mulai dari pelayanan


yang diruangan KIA kayak eeee cakupan K1 Nya K4
neonatus nya semuanya mi sampai kegiatan yang ada
dilapangan juga itu dievaluasi karena mo dilihat toh apa-
apa saja yang sudah dicapai dari pelayanan ini”. (Informan
CS, 27 Tahun, wc: 31 Mei 2014).
Lampiran 6.

Tabel 3. Distribusi Informan Penelitian

No
Inisial Tanggal dan Umur Pendidikan Jabatan Ket.
Informan Waktu Terakhir
Wawancara
1. AS 20 Mei 2014 45 Tahun S1 Kepala Informan Kunci
Pkl 10.00 Wita Kesehatan Puskesmas
Masyarakat Kapoiala

2 EP 22 Mei 2014 Pkl 27 Tahun D3 Bidan Informan Kunci


10.15 Wita Kebidanan Koordinator
KIA

3 KT 30 Mei 2014 Pkl 24 D3 Bidan KIA Informan Biasa


10.00 Wita Tahun Kebidanan

4 CS 31 Mei 2014 27 Tahun D3 Bidan KIA InformanBiasa


Pkl 10.00 Wita Kebidanan

Anda mungkin juga menyukai