Anda di halaman 1dari 17

PEDOMAN KERJA

PROGRAM
KB

PUSKESMAS
KARANGBINANGUN
TAHUN 2023
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Berdasarkan Word Population Data Sheet pada tahun 2013 menunjukkan


bahwa Indonesia merupakan Negara ke 5 dengan jumlah penduduk
terbanyak di dunia.Indonesia juga menjadi negara dengan jumlah penduduk
tertinggi di Asia Tenggara dengan Fertilitas atau Total Fertility Rate ( TFR )
sebesar 2.6 berada di atas rata - rata TFR negara ASEAN ( Word Population
Data Sheet, 2013).Jumlah penduduk Indonesia selama ini terus bertambah
dari 179.9 juta jiwa pada tahun 1990 menjadi 270.20 juta jiwa pada tahun
2020 ( BPS,2020 ). Jumlah Penduduk yang besar bila tidak diikuti
peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat berdampak pada
penurunan Pembangunan dan meningkatnya kemiskinan.Oleh karena itu,
upaya peningkatan pembangunan salah satunya ditujukan pada upaya untuk
menurunkan laju pertumbuhan penduduk.Usaha penurunan tingkat
pertumbuhan penduduk dilaksanakan melalui pengendalian tingkat kelahiran
dan penurunan tingkat kematian,terutama kematian ibu dan bayi ,salah
satunya dilaksanakan melalui program keluarga berencana (KB ).
UU Nomor 52 Tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan dan
pembangunan keluarga menyebutkan bahwa keluarga berencana adalah
upaya untuk mengatur kelahiran anak ,jarak,dan usia ideal
melahirkan,mengatur kehamilan melalui promosi,perlindungan ,dan bantuan
sesuai hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga berkuwalitas.Pelaksanaan
Program KB ditujukan untuk menurunkan tingkat kelahiran melalui
peningkatan kesadaran dan tanggung jawab seluruh masyarakat dengan
cara memilih metode kontrasepsi secara sukarela.Program KB juga bertujuan
untuk membangun manusia indonesia sebagai subyek dan obyek
pembangunan melalui peningkatan kesejahteraan ibu,anak dan
keluarga .Dengan demikian Progran KB merupakan cermin upaya
penurunan tingkat kelahiran sekaligus peningkatan kualitas sumber daya
manusia melalui perwujutan keluarga sejahtera.
Masalah terkait dalam program keluarga berencana ( KB ) di Indonesia
ditengarai di akibatkan oleh tingkat penggunaan kontrasepsi dan kebutuhan
KB yang tidak terpenuhi ( unmet need ),penurunan angka fertilitas atau
kesuburan,peningkatan proporsi pernikahan dini,terbatasnya pengetahuan
mengenai kesehatan reproduksi,serta aktivitas seksual di luar pernikahan
yang bermuara pada jumlah Angka Kematian Ibu ( AKI ).Merujuk pada
Millenial Development Goal ( MDG ) ke 5 untuk meningkatkan kesehatan
ibu.Indikator KB yang di gunakan untuk mencapai MDGs ke 5,diantaranya
CPR ( Contraceptive Prevalence Rate ) atau angka kesertaan ber KB dan
Unmet Need Pelayanan KB ( pasangan usia subur yang membutuhkan
pelayanan KB namun tidak dapat melaksanakannya dengan berbagai
alasan ).
Cakupan Pelayanan KB Tingkat Provinsi / Kabupaten /Kota meliputi
Presentase peserta KB aktif ( CPR ) dengan target sebanyak 70 % dari total
PUS,Presentase Peserta KB Baru dengan target sebanyak 10% dari total pus
yang ada di wilayah kerja tertentu,Persentasi Komplikasi dengan target <
3,5% dari total peserta KB aktif yang ada di wilayah kerja tertentu,Persentasi

1
Kegagalan ,Persentasi Drop Out dengan target sebanyak <10% dari total
PUS yang ada di wilayah kerja tertentu,Persentasi KB mengalami efek
samping dengan target sebanyak <12,5% dari total peserta KB aktif yang ada
di wilayah kerja tertentu,Persentase PUS 4T ber KB dengan target 80% dari
total PUS dengan 4T yang ada di wilayah kerja tertentu,Persentase PUS
dengan penyakit kronis ber KB,Persentasi KB pasca persalinan dengan
target 62% dari total ibu bersalin dan Persentasi Calon Pengantin wanita
( CPW ) yang dilayani kesehatan reproduksinya dengan target 60% dari total
CPW yang ada di wilayah kerja tertentu.
Berbagai upaya diperluhkan untuk meningkatkan capaian indikator
program KB,baik pada tingkat lokal hingga nasional salah satunya melalui
puskesmas sebagai pusat upaya kesehatan masyarakat tingkat
pertama.Evaluasi program KB di Puskesmas merupakan salah satu bentuk
upaya untuk meningkatkan kinerja program sehingga target program dapat
tercapai melalui tilik balik terhadap permasalahan maupun determinan
masalah yang ada dalam program.Dengan demikian evaluasi terhadap
program KB di Puskesmas Karangbinangun berdasarkan laporan PKP.dan
berbagai upaya yg kita lakukan di masyarakat berupa melakukan penyuluhan
tentang KB,baik KB baru,berbagai metode KB,KB pasca salin / keguguran ,4
T ber KB,kesehatan reprodusi dan kesehatan Calon pengantin wanita
( CPW )

B.TUJUAN
a.Tujuan Umum:
Terselenggaranya pemeriksaan, Tindakan ,Konsultasi dan KIE
serta penyuluhan tentang KB,Kesehatan Reproduksi pada PUS
dan WUS serta Pemeriksaan Kesehatan Calon Pengantin.

b.Tujuan Khusus:
1. Tercapainya Cakupan Pelayanan KB baik KB aktif,KB Baru,KB
PP,KB Pasca Abortus serta Pemeriksaan Kesehatan Calon
Pengantin
2.Tersedianya data Cakupan Pelayanan KB dan Pemeriksaan
Calon Pengantin sebagai dasar dalam Peningkatan
Pelayanan KB serta upaya-upaya Penyuluhan KB dan
Kesehatan Reproduksi , Konseling dan KIE serta
peningkatan pelayanan pemeriksaan kesehatan dan
konseling calon pengantin

C.SASARAN
Sasaran Kesehatan KB adalah PUS.WUS dan Calon Pengantin.

2
D.RUANG LINGKUP
Dalam rangka Meningkatkan Cakupan Pelayanan KB dan Pelayan
Pemeriksaan Kesehatan Calon Pengantin di wilayah kerja puskesmas
Karangbinangun, Programer KB melaksanakan kegiatan sebagai berikut :

a. Pendataan sasaran / Target cakupan pelayanan KB dan


Pemeriksaan Kesehatan Calon Pengantin tahap awal
b. Pelayan KB dan Pemeriksaan Kesehatan reproduksi Calon
Pengantin tahap kedua
c. Rekapitulasi hasil Pelayan KB dan Pemeriksaan Kesehatan
Calon Pengantin tiap Bulan per desa
d. Pencatatan dan pelaporan melalui offline
e. Pencatatan dan pelaporan Pelayanan KB dan Pemeriksaan
Kesehatan Calon Pengantin tiap Bulan
Dari kegiatan tersebut sistem pencatatan dan pelaporan secara
offline dan dilaporkan melalui dinas kesehatan Lamongan.

E.DEFINISI OPERASIONAL
a. KB aktif ( Contraceptive Prevalence Rate / CPR = 70% )
►Jumlah Peserta KB aktif dibagi jumlah PUS x 100%
b. Peserta KB Baru ( 10 % )
►Jumlah Peserta KB Baru di bagi jumlah PUS x 100%
c. Akseptor KB Drop Out ( < 10 % )
►Jumlah Peserta KB Aktif yang drop out di bagi jumlah KB Aktif x
100%
d. Peserta KB mengalami Komplikasi ( ,3,5 % )
►Jumlah Peserta KB Aktif yang drop out di bagi jumlah KB Aktif x
100%
e. PUS dengan 4T ber KB ( 80 % )
►Jumlah Peserta PUS 4T ber KB di bagi jumlah PUS dengan 4T x
100%
f. KB Pasca Persalinan ( 60 % )
►Jumlah Ibu Pasca Persalinan ber KB di bagi jumlah sasaran ibu
bersalin x 100%
g. CPW di layani Kespro Catin ( 62 % )
►Jumlah CPW yang telah mendapat pelayanan Kespro catin di
bagi cpw yang terdaftar di KUA di wilayah kerja Puskesmas
Karangbinangun dalam kurun waktu 1 Tahun x 100%

3
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SDM
Upaya Kesehatan Masyarakat dilaksanakan oleh penanggung jawab
Program KB dan pelaksana kegiatan.
Penanggung jawab upaya dan pelaksana merupakan tenaga
kesehatan yang memiliki persyaratan kompetensi sebagai berikut:

NO SDM KOMPENTENSI KOMPETENSI


IJAZAH TAMBAHAN

1 Program KB D IV Kebidanan PJ Desa

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Tim Pelaksana kegiatan Pelayanan KB dan Pemeriksaan Kespro Catin
a. Penanggung Jawab Program KB : Nur Hidayati,Amd.Keb
b. Pelaksana Pelayanan KB dan Pemeriksa Kespro Catin adalah
Bidan yang ada di poli KIA Puskesmas Karangbinangun dan bidan desa di 21
Wilayah kerja Puskesmas Karangbinangun

C. JADWAL KEGIATAN
Jadwal kegiatan yang telah disusun kemudian disosialisasikan melalui
pertemuan lokakarya mini Puskesmas, lokakarya mini lintas sektor,
media komunikasi dan distribusi langsung kepada sasaran program.
Jenis kegiatan Upaya Program KB yang dilaksanakan di Puskesmas
Karangbinangun adalah

NO UPAYA JENIS TUJUAN SASARAN PELAKSA


KEGIATAN NA
1 Program Pertemuan Untuk Petugas Programer
koordinasi meningkatkan pencatatan
KB KB
dengan Lembaga pengetahuan nikah di tingkat
Agama/ petugas petugas desa / Moden
pencatatan nikah pencatatan
di tingkat desa nikah di tingkat
desa tentang
pentingnya
pemeriksaan
kesehatan
untuk CPW

4
maupun CPP

2 Program Penyuluhan di Untuk Wanita usia Programer


Posyandu meningkatkan subur di Kec.
KB KB
tentang Deteksi pengetahuan Karangbinang
Kanker Mulut masyarakat / un
Rahim / IVA pus tentang
pentingnya
pemeriksaan
IVA

3 Program Penyuluhan di Untuk pasangan usia Programer


Posyandu meningkatkan subur di Kec.
KB KB
tentang KB pengetahuan Karangbinang
Pasca salin masyarakat / un
pus tentang
pentingnya KB
pasca salin

4 Program Klas Catin Meningkatkan Calon pengantin Programer


KB pengetahuan KB
calon pengantin
tentang
persiapan
pernikahan dan
pemahaman
Catin tentang
kesehatan
reproduksi

5 Program Penyuluhan di untuk pasangan usia Programer


Posyandu tentang meningkatkan subur di Kec.
KB KB
kb Baru ( semua pengetahuan Karangbinang
methode) masyarakat / un
pus tentang
semua
methode KB

6 Program Penyuluhan di Untuk Pasangan usia Programer


Posyandu meningkatkan subur di Kec.
KB KB
tentang pengetahuan Karangbinang
Kesehatan masyarakat / un
reproduksi pada pus tentang
PUS pentingnya
kesehatan
reproduksi

7 Program Penyuluhan di untuk pasangan usia Programer


KB Posyandu tentang meningkatkan subur di Kec.
KB
kb pada PUS 4T pengetahuan Karangbinang
pus tentang un
pentingnya
KB pada PUS
4T

5
INDIKATOR DAN TARGET PROGRAM KB

NO INDIKATOR KINERJA TARGET PKP TARGET


PUSKESMAS
1 KB Aktif ( Contraceptive Prevalence 70 % 100%
Rate / CPR

10% 100%
2
Peserta KB Baru
3 Akseptor KB Drop out < 10% 100%
4 Peserta KB mengalami Komplikasi < 3,5 % 100%
5 PUS dengan 4T ber KB 80 % 100%
6 KB Pasca Persalinan 60 % 100%
7 PWC di layani Kespro Catin 62 % 1005

INDIKATOR MUTU

NO INDIKATOR MUTU TARGET CAPAIAN KESENJANGAN

1 KB Aktif ( Contraceptive 70% 70% 100%


Prevalence Rate/ CPR )

BAB III
STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANGAN KB
Karena belum tersedianya ruangan khusus untuk program KB maka
untuk menunjang kegiatan KB masih bergabung dengan ruangan
pelayanan KIA

6
BAB IV
TATA LAKSANA KEGIATAN KB

Tata Laksana Kegiatan KB adalah sebagai berikut :

A. LINGKUP KEGIATAN
Perencanaan kegiatan KB dibuat oleh penanggung jawab KB pada awal
tahun dengan tahap sebagai berikut :

1. Pengumpulan data dan identifikasi masalah


Penanggung jawab upaya KB mengumpulkan data yang
diperlukan untuk perencanaan meliputi data capaian tahun
sebelumnya,hasil umpan balik dari masyarakat melalui survei,
pertemuan, keluhan atau pengaduan dari masyarakat.
2. Analisis masalah
Hasil identifikasi masalah yang ditemukan kemudian dilakukan
analisis oleh penanggung jawab upaya KB dan pelaksana kegiatan
tentang penyebab dan pemecahan masalah. Analisis masalah
menggunakan diagram tulang ikan. Pemilihan pemecahan masalah
menggunakan metode USG, NGT atau MICUA.
3. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
Penanggung jawab upaya KB kemudian menyusun RUK
berdasarkan pemecahan masalah untuk tahun berikutnya (H+1)
4. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
Penanggung jawab upaya KB menyusun RPK untuk tahun
berjalan (H) berdasarkan alokasi dana yang telah disetujui untuk
puskesmas Karangbinangun dengan memperhatikan RUK yang
telah disusun tahun sebelumnya. Penyusunan RPK dilaksanakan
secara bersama-sama melalui pertemuan koordinasi lintas program
di Puskesmas Karangbinangun.

B. METODE
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Evaluasi

7
C. LANGKAH LANGKAH KEGIATAN
Berdasarkan RPK yang telah tersusun,penanggung jawab upaya KB
melaksanakan kegiatan melalui tahapan:
a. Penyusunan Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)

Penanggung jawab upaya KB membuat KAK untuk setiap


kegiatan yang tercantum dalam RPK masing-masing program.
b. Penyusunan jadwal kegiatan dan kesepakatan jadwal kegiatan
Penanggung jawab upaya KB menyusun jadwal kegiatan
berdasarkan KAK yang telah dibuat.
1. Kegiatan yang melibatkan sasaran program KB seperti
kegiatan Koordinasi dan penyuluhan dibuat jadwal
dengan melibatkan sasaran melalui kesepakatan saat
pertemuan lintas program
2. Kegiatan yang melibatkan lintas program disepakati
melalui koordinasi lintas program
c. Sosialisasi jadwal kegiatan
Jadwal kegiatan yang telah disusun kemudian disosialisasikan
melalui pertemuan lokakarya mini Puskesmas Karangbiangun,
lokakarya mini lintas sektor, media komunikasi dan distribusi
langsung kepada sasaran program.
d. Pelaksanaan Kegiatan
Penanggung jawab upaya KB melaksanakan kegiatan dengan
cara:
1.Mengorganisasi Tim pelaksanaan Kegiatan Program KB
2.Mempersiapkan kebutuhan logistik kegiatan seperti Sarana Prasarana baik
alat kesehatan dan non Kesehatan yang digunakan serta bahan habis pakai,
misalnya alkon KB,spuit,Alkohol swap,bethadi.Media Lembar balik dan lain-
lain.
3. Melaksanakan koordinasi dengan sasaran program dan lintas program jika
ada perubahan jadwal
4. Selesai pelaksanaan kegiatan, penanggung jawab upaya membuat
laporan dan mendokumentasikan seluruh hasil kegiatan.
e. Monitoring
Monitoring pelaksanaan kegiatan dilaksanakan oleh Tim Mutu
UKM meliputi:
1. Kesesuaian jadwal kegiatan
2 Kesesuaian Proses pelaksanaan kegiatan
3. Capaian hasil kegiatan dibandingkan dengan target

8
Monitoring dilaksanakan setiap bulan melalui kegiatan audit
internal dan dibahas dalam Rapat Tinjauan Manajemen (RTM)
dan Lokakarya mini bulanan.
f. Evaluasi
Setiap akhir kegiatan, penanggung jawab upaya KB membuat
evaluasi pelaksanaan kegiatan meliputi:
1. Kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan rencana
2. Hambatan dan masalah selama pelaksanaan kegiatan
3. Masukan atau umpan balik dari sasaran program
g. Rencana Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil evaluasi, penanggung jawab KB membuat
RTL untuk perbaikan kegiatan dan penyusunan rencana
kegiatan yang akan datang.
Laporan kegiatan, hasil evaluasi dan RTL dilaporkan kepada
Kepala Puskesmas K.arangbinangun

BAB V
LOGISTIK

A. MANAJEMEN LOGISTIK
Penanggung jawab upaya KB merencanakan logistik kebutuhan
kegiatan dan Penanggung jawab upaya KB bertanggung jawab
memenuhi kebutuhan logistik kegiatan meliputi jenis dan jumlah yang
diperlukan.
Di dalam merencanakan logistik penanggung jawab upaya KB bisa
merencanakan bersama sama dengan PLKB dan pelaksana upaya
KB dan diusulkan pada PLKB dan tim perencana puskesmas
Karangbinangun.

B. JENIS-JENIS LOGISTIK
a. Alat tulis
b. Alat kesehatan dan alkon KB
c. Bahan habis pakai/ Alat non Kesehatan
d. Form kegiatan : blangko pemeriksaan,blangko rujukan,blangko
surat pernyataan informed consent dll.

9
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN

A.KESELAMATAN SASARAN PROGRAM

Pelaksanaan pelayanan UKM diselenggarakan dengan senantiasa


memperhatikan keselamatan pasien/ sasaran program KB melalui
mekanisme pelaporan sesuai dengan Indeks Keselamatan Pasien
(IKP) yang telah ditetapkan.
Mutu pelayanan kesehatan adalah kinerja yang menunjuk pada
tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan, yang disatu pihak dapat
menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tingkat
kepuasan rata-rata penduduk, serta dipihak lain tata cara
penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi
yang telah ditetapkan
Risiko yang mungkin terjadi pada sasaran program KB
adalah:
a. Resiko yang berkaitan dengan pelayanan pasien / Tindakan
medis yang dilakukan baik pemasangan,pelepasan alkon maupun
penyuntikan alkon.
b. Risiko yang terkait dengan sarana dan prasarana
c. Risiko financial
d. Resiko tertular penyakit
Untuk mencegah terjadinya kasus diatas maka pelayanan
Puskesmas Karangbinangun dalam melaksanakan pelayanannya
harus senantiasa memperhatikan Keselamatan pasien (patient
safety).
Upaya Keselamatan Sasaran Program Upaya KB adalah
meminimalkan tindakan yang tidak aman dalam sistem pelayanan
kesehatan sebisa mungkin melalui praktik yang terbaik untuk
mencapai keluaran klinis yang optimum.

B. SASARAN KESELAMATAN PASIEN MELIPUTI :


a. Peningkatan komunikasi yang efektif, saling percaya.

10
b. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan.
c. Pengurangan resiko penularan penyakit
d. Kepastian tepat-prosedur, tepat-pasien

BAB VII

KESELAMATAN KERJA

A. KESELAMATAN KERJA
Puskesmas Karangbinangun merupakan tempat kerja yang
mempunyai resiko kesehatan maupun penyakit akibat kecelakaan
kerja. Oleh karena itu petugas puskesmas Karangbinangun tersebut
mempunyai resiko tinggi karena sering kontak dengan agent penyakit
menular, dengan darah dan cairan tubuh maupun tertusuk jarum
suntik bekas yang mungkin dapat berperan sebagai transmisi
beberapa penyakit seperti hepatitis B, HIV AIDS dan juga potensial
sebagai media penularan penyakit yang lain.

B. TUJUAN
a. Meningkatnya kemampuan tenaga puskesmas Karangbinangun
memecahkan masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmas
Karangbinangun.
b. Teridentifikasi potensi masyarakat diwilayah kerja puskesmas
kawasan Karangbinangun.
c. Terlaksananya pelayanan kesehatan yang berkualitas.
d. Terselenggaranya koordinasi lintas program dan lintas .

C. STRATEGI KESELAMATAN KERJA


a. Melindungi petugas dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin
timbul dari pekerjaan dan lingkungan kerja.
b. Membantu petugas menyesuaikan diri dengan pekerjaannya.
c.Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik, mental,
maupunsosial
d. Pakai APD pada tindakan tertentu : pemasangan dan pelepasan
alkon KB dan penyuntikan alkon KB.

C. PENGELOLAHAN KESEHATAN PETUGAS

11
Pelaksanaan pelayanan UKM di Puskesmas Karangbinangun
diselenggarakan dengan senantiasa memperhatikan keselamatan
kerja tenaga kesehatan.

D. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Semua kejadian yang berkaitan dengan keselamatan kerja di catat
dan dilaporkan kepada pimpinan Puskesmas Karangbinangun
BAB VII
PENGENDALIAN MUTU

A. PENGENDALIAN MUTU UPAYA KEGIATAN KB


Sasaran mutu ditetapkan berdasarkan standart kinerja/Penilaian
Kinerja Puskesmas Karangbinangun yang meliputi indikator
penyelenggaraan upaya puskesmas Karangbinangun.
Perencanaan disusun dengan memperhatikan kebutuhan dan
harapan pelanggan, hak dan kewajiban pelanggan, serta upaya
untuk mencapai sasaran kinerja yang ditetapkan

B. TUJUAN PENGENDALIAN MUTU PROGRAM KB


a. Terwujudnya pelayanan berkualitas
b. Untuk meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap kualitas
pelayanan di puskesmas Karangbinangun.
c. Untuk meningkatkan cakupan pelayanan

C. JENIS KEGIATAN PENGENDALI MUTU PROGRAM KB


Jenis Kegiatan Pengendali Mutu Program KB
a. Anamnesa Akseptor
b .Pemeriksaan Kesehatan Dasar.
C.Pelaksanaan tindakan baik pemasangan,pencabutan dan
penyuntikan Alkon KB.serta pemeriksaan kespro Catin
e. Konselin,KIE kesehatan
f. Pencatatan dan pelaporan Pelayanan KB dan Pemeriksaan
Kespro Catin.
g. Pelaporan tiap bulan dari 21 PJ Bidan Desa ke PJ Program
Upaya KB kemudian di rekap dan di olah kemudian di laporkan
ke Dinkes.

12
BAB VIII
PENUTUP

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kami telah merampungkan


pembuatan Pedoman Kerja Program Keluarga Berencana pada tahun
kegiatan 2022 mudah-mudahan Pedoman Kerja Program Keluarga
Berencana ini dapat sebagai acuan pelaksanaan program Keluarga
Berencana, walaupun masih ada kekurangan , kekurangan tersebut tidak
menjadikan kejelekan tetapi akan lebih mendorong untuk memberikan yang
lebih baik. Maka dari itu kepada semua pihak yang terlibat dalam program
Keluarga Berencana ini kami mengharapkan saran dan bimbingan agar di
tahun yang akan datang dapat membuat Pedoman Kerja yang lebih baik
lagi.

13
REFRERENSI

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.2017.Peraturan


Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor
24 Tahun 2017 tentang Pelayanan Keluarga Berencana Pasca Persalinan
dan Pasca Keguguran .Jakarta: Direktorat Kesehatan Reproduksi.

Prijatni, I & Rahayu,S.2016.Modul bahan ajar cetak kebidanan : Kesehatan


Reproduksi dan Keluarga Berencana.Jakarta: Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia . 2014. Situasi dan Analisis


Keluarga Berencana.Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kesehatan RI.

Kementerian Kesehatan RI. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 97 Tahun 2014 tentang Pelayan Kesehatan masa
sebelum Hamil,masa hamil,persalinan,dan masa sesudah melahirkan,
penyelenggaraan pelayan kontrasepsi,serta pelayanan kesehatan
seksual.Jakarta.

Haub C & Kaneda T.2013.World Population Data Sheet 2013.Washington:


Population Reference Bureau.

Badan Pusat Stastistik.2020.Survei Demografi dan Kesehatan Tahun


2020.Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2012.Pedoman sistem


pencatatan dan pelaporan pelayanan keluarga berencana: upaya menuju
pelayanan KB berkualitas.Jakarta: Direktorat Bina Kesehatan Ibu.

14
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.2013. Pelayanan KB pasca
persalinan dalam upaya mendukung percepatan penurunan angka kematian
ibu.Jakarta: Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan.

Republik Indonesia. 2009.Undang – Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang


Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Jakarta.
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia. 2013. Situasi Keluarga Berencana di Indonesia .Jakarta:
Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan.

15
16

Anda mungkin juga menyukai