BAB III
3.2.1. Sarune
Sarune adalah alat musik tiup yang memiliki lidah ganda (double
reed Aerophone), secara fisik bentuk alat musik sarune disebut konis,
memiliki ukuran panjang lebih kurang 30 cm. Memiliki lima lubang jari, dan
terdiri dari beberapa bagian yaitu; “Anak-anak Sarune”, Tongkeh,
Ampang-ampang, Batang sarune, dan Gundal. Pengertian dari masing-
masing bagian yaitu: “Anak-anak Sarune adalah (reeds) yang terbuat
terbuat dari dua helai (lapis) daun kelapa yang sudah kering. Daun kelapa
diikat pada katir (sejenis pipa kecil yang terbuat dari perak).
Sumber : www.karosiadi.com
37
Sumber : www.karosiadi.com
38
Sumber : www.karosiadi.com
Alat musik Gung dan Penganak adalah jenis jenis alat musik
suspended idiophone/gong berpencu yang memiliki persamaan secara
bentuk, seperti gong pada umumnya yang terdapat dalam kebudayaan
musik nusantara. Perbedaan Penganak dan Gung, yang terlihat secara
jelas adalah lingkar diameternya. Gung memiliki ukuran lingkar diameter
68,5 cm, sedangkan Penganak memiliki ukuran lingkar diameter 16 cm.
Bahan baku sama-sama terbuat dari kuningan, Palu-palu (stick
pemukulnya) terbuat dari kayu yang biasanya dibungkus dengan benda
lunak, seperti karet atau kulit. Untuk lebih jelas secara bentuk dari kedua
alat musik dimaksud, dapat dilihat seperti gambar di bawah ini.
Sumber : www.karosiadi.com
39
Sumber : www.karosiadi.com
Sumber : www.karosiadi.com
40
Sumber : www.karosiadi.com
Sumber : www.karosiadi.com
41
Sumber : www.karosiadi.com
• Simalu Gung dan Penganak dalam posisi duduk menghadapi kedua alat
musiknya, bisanya dengan posisi digantung dengan menggunakan stand
kayu dengan dua buah kaki penyanggah seperti di bawah ini.
Gambar : 3.10 Posisi pemain musik Gendang Lima Sendalanen dalam pertunjukan adat
Sumber : www.karosiadi.com
Sumber : www.karosiadi.com
Sumber : www.karosaidi.com
44
Kulcapi adalah alat musik petik jenis Lute yang memiliki dua buah
senar (Two-Strenged fretted-necked Lute). Pada awalnya, alat musik ini
senarnya terbuat serat pohon aren (enau). Seiring perkembangan jaman,
Kulcapi Karo saat ini sudah menggunakan senar yang terbuat dari bahan
metal. Langkup Kulcapi bagian depan resonator (Langkup Kulcapi) tidak
diberi lubang resonator, namun terletak dibagian belakang Kulcapi.
Balobat adalah alat musik Aerofone yang terbuat dari bambu (Block
flute). Alat musik menyerupai recorder. Balobat memiliki enam buah
lobang nada. Secara fungsi dalam ensambel gendang “Telu Sedalanen”,
tidak terlalu penting, karena dalam ensambel Gendang Telu Sedalanen
Kulcapi sebagai alat pembawa melodi utama.
Mangkok dalam hal ini bukan termasuk kategori alat musik, namun
dipakai sebagai media yang berfungsi sebagai alat musik pembawa ritmis
konstan. Ketika mangkok digunakan sebagai alat musik biasanya diisi air,
untuk menghasilkan bunyi yang lebih nyaring.
1. Sarana Upacara
2. Sarana Pertunjukan
3. Media Komunikasi
5. Media Hiburan
mereka buat dan yang mereka mainkan. Semakin bagus dan semakin
populernya suatu karya seni musik maka akan semakin tinggi
penghargaan yang diberikan baik penghargaan dalam bentuk materiil
maupun moral.
Upacara-upacara adat yang ada dalam suku karo juga tidak lepas
dari unsur musik sebagai pengiringnya. Musik mempunyai peranan
penting dalam upacara-upacara yang dilaksanakan oleh masyarakat Karo
dimanapun berada. Sebuah upacara adat yang di laksanakan tidak akan
berjalan dan sempurna tanpa pemain musik di dalamnya.
Demikian kaya dan unik dengan beragam istilah yang ada pada
masyarakat Karo, sehingga kata gendang bisa mempunyai arti
bermacam-macam. Berikut yang dapat diuraikan, ketika kata gendang
terdengar dan mereka sebutkan, merupakan :
7. Satu bagian (sesi) dari sebuah upacara adat yang disertai gendang lima
sedalanen, misalnya gendang serayaan, gendang manganak karo.
Gendang serayaan merupakan suatu bagian dari upacara perkawinan
yang disertai dengan musik tradisional Karo.
Pada saat sekarang ini hanya ritual cawir metua yang masih
dilaksanakan dengan menyertakan gendang lima sedalanen. Pelaksanaan
musiknya juga lebih banyak hanya menampilkan gendang adat. Pada hal
gendang cawir metua secara adat memiliki beberapa komposisi serta
acara khusus selain gendang adat pada umumnya. Gendang cawir metua
54
dimulai pada waktu malam hari (setelah makan malam), yaitu gendang
lima sedalanen memainkan komposisi Perang-perang empat kali diulang-
ulang tanpa ada yang landek. Kemudian dilanjutkan dengan gendang adat
(perang-perang dan simalungen rayat sebanyak lima kali. Yang menari
adalah: sukut, senina, anak beru, senina sipemeren dan senina
siparinanen, dan kalimbubu. Pada gendang adat ini tidak ada yang
ngerana, namun hanya landek. Setiap kelompok kekerabatan yang
landek, secara pelan-pelan akan bergerak mendekati jenazah.
menangis. Makna dari gendang pendudu tendi ini adalah agar seluruh
keluarga damai sejahtera, walaupun seorang dari keluarga telah tiada.
gendang Odak-odak tidak begitu lama, biasanya sekitar satu sampai dua
menit dan langsung berubah menjadi gendang patam-patam.
ciri khas, dimana pada bagian awal (lagu mengiringi tarian pertama
dan yang dinyanyikan perkolong-kolong) memiliki tempo sekitar 76 per
beat, pada gendang odak-odak tempo lagu berubah semakin cepat
menjadi sekitar 92 per beat, dan pada gendang patam-patam semakin
cepat lagi menjadi sekitar 100 per beat. Pada gendang patam-patam inilah
biasanya dimunculkan beberapa judul lagu Karo yang lain melalui sarune
sebagai pembawa melodinya. Perpindahan dari satu lagu ke lagu yang
lainnya dilakukan secara langsung (tanpa berhenti). Hal ini bisa terjadi
karena alat musik pengiring (gendang singidungi, gendang singanaki,
penganak, dan gung) tetap memainkan pola ritem yang sama, yaitu
gendang patam-patam. Oleh karena seringnya gendang patam-patam
dimainkan (dalam pengertian iramanya dapat digunakan untuk mengiringi
berbagai jenis lagu) maka sering pula gendang patam-patam ini disebut
sebagai Cak-cak patam-patam.
58
Gendang Kibot adalah alat musik elektrik Keyboard. Alat musik ini
dapat diprogram sedemikian rupa untuk meniru bunyi yang hampir sama
dengan bunyi gendang lima sedalanen. Tidak semua Kibot dapat diterima,
hanya produksi dari perusahaan alat musik Jepang Technics dengan seri
KN-2000. Namun demikian masyarakat Karo di Jakarta menerima
kehadiran alat musik ini walaupun adanya perubahan-perubahan di dalam
bentuk penyajian. Kehadirannya hampir selalu ada dalam upacara-
upacara adat yang dilakukan baik yang bersifat kegembiraan dan
kesedihan. Gendang kibot tidak saja sebagai pelengkap upacara, tetapi
dia berubah hampir menjadi yang utama, karena orang cenderung
menghadiri sebuah kegiatan apabila alat musik ini ada. Dia menjadi
sebuah alat yang mempunyai makna yang sangat luas di dalam adaptasi
masyarakatnya yang membawa kepada sebuah manifestasi dalam pola-
pola hubungan sosial baik ke dalam maupun keluar demi kelangsungan
hidup masyarakatnya.
Sumber : www.google.com