Anda di halaman 1dari 21

Alat musik tradisional

1. Melayu

A. Darbuka

Darbuka adalah drum tangan berbentuk seperti jam pasir atau piala yang
populer di budaya Timur Tengah. Sering disebut sebagai drum piala, Darbuka
menghasilkan suara yang berbeda ketika musisi menyerang mereka dengan
telapak tangan atau jari-jari.teknik

Darbuka berbeda dari drum tangan standar dalam bahwa mereka tidak harus
dipukul keras oleh telapak tangan untuk menghasilkan suara. Sebaliknya,
musisi menggunakan teknik drum ringan dengan telapak tangan dan jari-jari.

B. Rebana ubi
Alat musik Rebana Ubi ini merupakan alat musik perkusi yang digolongkan
sebagai gendang. Jadi cara memainkannya yaitu dengan cara dipukul dengan
tangan. Untuk ukurannya, Rebana Ubi lebih besar dari Rebana biasa.

Merujuk pada sejarahnya, Rebana Ubi berfungsi sebagai alat komunikasi yang
memiliki tujuan mengirimkan kabar seperti pengumuman acara pernikahan, juga
peringatan bahaya kepada masyarakat. Sekarang, Rebana Ubi cuma digunakan
dalam upacara adat tertentu. Hal ini disebabkan zaman sudah modern.

C. Kompang

Alat musik Kompang merupakan sejenis alat musik tradisional yang paling
popular bagi masyarakat Melayu. Kompang termasuk kedalam golongan
kumpulan alat musik gendang. Kulit kompang bisa terbuat dari kulit kambing
dan bisa juga dari kulit lembu atau kerbau.

2. Batak Toba
1. Sarune Bolon
Sarune Bolon merupakan alat musik tradisional suku Batak Karo Sumatera Utara yang
terbuat dari kayu, tanduk kerbau dan kayu arung sebagai “ipit ipit” (Double Reed) sebagai
sumber suara.

Alat musik ini dimainkan dengan cara ditiup. Cara meniup alat Sarune Bolon dengan cara
“marulak hosa” (circular breathing), yakni dimana nafas ditarik tetapi tanpa menghentikan
suara Sarune tersebut. Sarune Bolon adalah pembawa melodi dan sebagai pembawa lagu
dalam Gondang Batak.

2. Pangora

Pangora ialah alat musik sejenis gong Jawa dengan bentuk yang relatif sama. Bedanya, alat
musik pangora ini berbunyi “pok”. Apa yang menyebabkan begitu? Hal ini disebabkan
karena alat musik Pangora ini dipukul dengan menggunakan stik dan bagian pinggiran
pangora diredam dengan pegangan tangan. UkuranUkuran alat musik Pangora yang paling
besar dengan diameter sekitar 37 cm dan ketebalan sekitar 6 cm. PangoraPangora ini
dimainkan dengan cara dipukul seperti Gong. Cara teknis detailnya akan dibahas dilain waktu
:).

3. Garantung

Garantung (dibaca garattung) merupakan alat musik Batak Toba pembawa melodi yang
terbuat dari kayu dan memiliki lima bilah nada. Klasifikasi instrument ini termasuk ke dalam
kelompok Xylophone. Selain berperan sebagai pembawa melodi, juga berperan sebagai
pembawa ritem variable pada lagu-lagu tertentu, dimainkan dengan cara Mamalu (memukul 5
bilah nada).

Garantung terdiri dari 7 wilahan yang digantungkan di atas sebuah kotak yang sekaligus
sebagai Resonatornya. Alat musik yang tergolong tradisional ini dimainkan dengan
menggunakan dua buah stik untuk tangan kiri dan tangan kanan. Sementara tangan kiri
berfungsi sebagai pembawa melodi dan pembawa ritme sementara tangan kanan memukul
bagian tangkai garantung dan wilahan sekaligus dalam memainkan sebuah lagu.

4. Taganing

Merupakan salah satu alat musik Batak Toba yang dimainkan dengan cara dipukul
membrannya dengan memakai Palupalu (stik). Taganing adalah drum set melodis (drum-
chime), yaitu terdiri dari lima buah gendang yang digantungkan dalam sebuah rak. Bentuknya
sama dengan gordang, hanya ukurannya bermacam-macam.

Taganing fungsinya sebagai pembawa melodi dan juga sebagai ritem variable dalam
beberapa lagu. Klasifikasi instrumen ini termasuk ke dalam kelompok Membranophone.
Taganing ini dimainkan oleh satu atau dua orang dengan menggunakan dua buah stik.
Dibanding dengan Gordang yang relatif konstan, maka Taganing adalah melodis.

Seperangkat Taganing terdiri dari lima buah. Didalam sebuah permainan, posisi Taganing
sangat penting. Selain tabuhan Taganing yang berpadu dengan melodi Serune, juga berfungsi
sebagai dirigen yang memberikan aba-aba dan memberikan pengaruh semangat pada semua
musisi yang terlibat.
5. Hapetan (Hasapi)

Berasalal dari Sumatera Utara, alat musik tradisional Hapetan mirip dengan alat musik
Kecapi, yaitu berdawai dan dimainkan dengan cara dipetik. Hapetan juga disebut Hasapi atau
Kucapi.

6. Gondang (Single Drum)

Dimainkan dengan cara di pukul, Gondang (Gordang) adalah salah satu alat musik Batak
Toba, yaitu satu buah gendang yang lebih besar dari taganing yang berperan sebagai
pembawa ritem konstan mau pun ritem variable. Alat musik Gordang ini dibuat dari kayu dan
dimainkan dengan cara dipukul. GondangGondang adalah alat musik tradisional dari daerah
Sumatera Utara, tepatnya di daerah Batak Toba.

7. Ihutan
Ihutan memiliki persamaan dengan alat musik tradisional Panggora. Ihutan sejenis Gung
berpencu yang digunakan dalam satu ensambel dengan tiga gung lainnya. Yang
membedakannya dengan gong lainnya adalah ukurannya, bunyi, dan teknik atau cara
permainannya. IhutanIhutan berukuran dengan garis menengah (diameter) lebih kecil sedikit
dari oloan, yaitu 31 cm, tinggi (tebal) 8 cm, dan diameter pencu lebih kurang 11 cm.
Ritemnya konstan dan bersahut-sahutan dengan gong oloan (litany), sehingga bunyi sahut-
sahutan antara dua gong ini secara onomatope disebut polol-polol. Gong ini juga dimainkan
dengan menggunakan satu stick yang terbuat dari kayu yang diobungkus dengan kain atau
karet. Dimainkan oleh satu orang pemain.
8. Odap
Odap adalah gendang dua sisi berbentuk konis. Odap juga terbuat dari bahan kayu nangka
dan kulit lembu serta tali pengencang/pengikat terbuat dari rotan. Ukuran tingginya lebih
kurang 34 –37 cm, diameter membran sisi satu 26 cm, dan diametermembran sisi 2 lebih
kurang 12 –14 cm. Cara memainkannya adalah, bagian gendang dijepit dengan kaki, lalu
dipukul dengan alat pemukul, sehingga bunyinya menghasilkan suara dap…, dap…, dap…,
dan seterusnya. Alat musik ini juga dipakai dalam ensambel Gondang Sabangunan.

3.Batak Karo
1. Kulcapi

Kulcapi merupakan alat musik tradisional budaya Karo. Kulcapi hampir sama dengan gitar
akustik biasa. Yang membedakanya, Kulcapi hanya mempunyai 2 senar (1 dan 2).

Kulcapi tebuat dari bahan dasar kayu yang di ukir sedemikian rupa hingga menghasilkan
suara yang harmoni.

Alat musik Kulcapi berfungsi sebagai melodi yang selalu dihadirkan pada acara hiburan
rakyat daerah.

Dahulu kala senarnya terbuat dari akar pohon aren (enau) namun sekarang telah diganti senar
metal dan juga tunning peg-nya juga telah diganti menjadi tunning peg gitar modern yang
dahulunya menggunakan pohon bambu/kayu sehingga cara menyetemnya harus dengan cara
menarik dahulu sumbatan setem tersebut lalu disetem. Langkup Kulcapi (bagian depan
resonator Kulcapi) tidak terdapat lobang resonator, justru lobang resonator (disebut babah)
terdapat pada bagian belakang Kulcapi.
2. Keteng-Keteng

Keteng-keteng adalah alat musik pukul tradisional Suku Karo dari Sumatera Utara (Sumut)
yang berbahan dasar dari bambu. Keteng-Keteng memiliki panjang sekitar setengah meter
dan memiliki senar yang terbuat dari kulit bambu itu sendiri. Alat pemukul keteng-keteng
juga terbuat dari potongan bambu dan terdiri dari dua buah.

Cara memainkan alat ini sangat sederhana seperti layaknya memukul alat musik drum.
Dilihat dari segi fungsingnya, dulunya alat musik ini kerap dimainkan dalam konteks
ansambel gendang telu sendalanen sebagai media dalam upacara Erpangir Ku Lau oleh
masyarakat Karo.

Bekalangan, alat musik ini juga sering dimainkan dalam berbagai pertunjukan dengan tujuan
hanya sebagai hiburan belaka.

3. Sarune

Gambar Alat musik Karo Sarune via


Blogger
Alat musik tradisional karo ini dimainkan dengan cara ditiup. Teknik bermain Sarune batak
Karo ini sama dengan teknik bermain Sarune Batak Toba. Hanya saja penamaan yang
berbeda. Pada masyarakat batak Karo bukan mengunakan istilah “pulunama”.

Walaupun seperti itu, tetapi tetap saja memiliki arti yang sama. Alat musik ini adalah sebagai
pembawa melodi dalam ansambel gendang “lima sidalanen” atau ansambel “gendang
sarune”.
Terdapat beberapa bagian dari Sarune yaitu :

a. Anak-anak sarune, terbuat dari daun kelapa dan embulu-embulu (pipa kecil) diameter 1
mm dan panjang 3-4 mm. Daun kelapa dipilih yang sudah tua dan kering. Daun dibentuk
triangel sebanyak dua lembar. Salah satu sudut dari kedua lembaran daun yang dibentuk
diikatkan pada embulu-embulu, dengan posisi kedua sudut daun tersebut,

b. Tongkeh sarune, bagian ini berguna untuk menghubungkan anak-anak sarune. Biasanya
dibuat dari timah, panjangnya sama dengan jarak antara satu lobang nada dengan nada yang
lain pada lobang sarune,

c. Ampang-ampang sarune, bagian ini ditempatkan pada embulu-embulu sarune yang


berguna untuk penampung bibir pada saat meniup sarune. Bentuknya melingkar dnegan
diameter 3 cm dan ketebalan 2 mm. Dibuat dari bahan tulang (hewan), tempurung, atau
perak,

d. Batang sarune, bagian ini adalah tempat lobang nada sarune, bentuknya konis baik bagian
dalam maupun luar. Sarune mempunyai delapan buah lobang nada. Tujuh di sisi atas dan satu
di belakang. Jarak lobang 1 ke lobang adalah 4,6 cm dan jarak lobang VII ke ujung sarune 5,6
cm. Jarak antara tiap-tiap lobang nada adalah 2 cm, dan jarak lubang bagian belakang ke
lempengan 5,6 cm.

e. Gundal sarune, letaknya pada bagian bawah batang sarune. Gundal sarune terbuat dari
bahan yang sama dengan batang sarune. Bentuk bagian dalamnya barel, sedangkan bentuk
bagian luarnya konis. ukuran panjang gundal sarune tergantung panjang batang sarune yaitu
5/9.

4. Mangkok

Mangkok yang dimaksud dalam hal ini adalah semacam cawan (chinese
glass-bowl) yang pada dasarnya bukan merupakan alat musik, namun dalam gendang telu
sedalanen, mangkok tersebut digunakan sebagai instrumen pembawa ritmis.
6. Gendang Singanaki

Gendang Singanaki alat musik pukul yang terbuat dari kayu pohon nangka. Pada kedua sisi
alat musik yang berbentuk konis tersebut, terdapat membrane yang terbuat dari kulit
binatang. Sisi depan/atas atau bagian yang dipukul disebutbabah gendang, sisi
belakang/bawah (tidak dipukul) disebut pantil gendang. gendang singanaki memiliki ukuran
panjang sekitar 44 cm, dengan diameter babah gendangnya sekitar 5 cm, sedangkan diameter
pantil gendang sekitar 4 cm.

7. Gendang Singindungi
Gendang Singindungi hampir sama dengan Gendang Singanaki. Kedua alat musik ini
memiliki kesamaan dari sisi bahan, bentuk, ukuran, dan cara pembuatannya. Perbedaannya
hanya pada “gendang mini” yang disebut gerantung (panjang 11,5 cm) yang di ikat di sisi
badan Gendang Singanaki, sedangkan pada gendang singindungi tidak ada. Gendang
Singindungi dapat menghasikan bunyi naik turun melalui teknik permainan tertentu,
sedangkan gendang singanaki tidak memiliki tehnik tersebut sehingga bunyi yang
dihasilkannya tidak bisa naik turun. Masing-masing gendang memiliki dua palu-palu gendang
atau alat pukul (drum stick) sepanjang 14 cm.

8. Gung dan Penganak

Gambar Alat musik Karo Gung dan Penganak via


Blogger
Gung dan Penganak tergolong dalam jenis suspended idiophone/gong berpencu yang
memiliki persamaan dari segi konstruksi bentuk, yakni sama seperti gong yang umumnya
terdapat pada kebudayaan musik nusantara. Perbedaan keduanya (Penganak dan gung) adalah
dari segi ukuran atau lebar diameternya.

Gung memiliki ukuran yang besar (diameter 68,5 cm), dan penganak memiliki ukuran yang
kecil (diameter 16 cm). Gung dan Penganak ini terbuat dari kuningan, sedangkan palu-palu
(pemukulnya) terbuat dari kayu dengan benda lunak yang sengaja dibuat di ujungnya untuk
menghasilkan suara gung yang lebih enak didengar (palu-palu gung)

4.Batak Simalungun
 Mongmongan, merupakan alat musik yang terbuat dari kuningan atau besi (Bambu)
yang memiliki pencu. Mongmongan ada dua macam yaitu, Mongmongan
sibanggalan danMongmongan sietekan.
 Ogung, merupakan nama lain dari gong yang selama ini kita kenal. Ogung ada dua
macam yaitu ogung sibanggalan dan ogung sietekan.
 Sitalasayak, adalah alat musik yang bentuknya seperti simbal yang ter terbuat dari
kuningan atau besi dan terdiri dari dua bilah yang sama bentuknya.
 Garantung, merupakan alat musik yang terbuat dari kayu dan mempunyai resonantor
yang juga terbuat dari kayu. Garantung terdiri dari tujuh bilah yang mempunyai nada berbeda.

"Ogung"
"Garantung"

"MONGMONGAN"

Golongan Aerofon:

 Sarune Bolon, merupakan jenis alat musik tiup yang mempunyai dua lidah (double
reed) badannya terbuat dari silastom, nalihnyaq terbuat dari timah, tumpak bibir terbuat dari
tempurung. Lidah terbuat dari daun kelapa, dan sigumbang terbuat dari bamboo, Sarune bolon
dipergunakan sebagai pembawa melodi.
 Sarune Buluh, merupakan jenis alat musik tiup yang yang terdiri dari satu lidah (single
reed). Sarune buluh terbuat dari bambu ataupun kuningan, mempunyai tujuh lobang suara, sebelah
atas enam lobang dan sebelah bawah satu lobang.
 Tulila, merupakan sejenis recorder yang terbuat dari bambu, Tulila dimainkan secara
vertikal.
 Sordam, merupakan alat musik sejenis flute yang terbuat dari bambu yang dimainkan
miring (oblique flute).
 Saligung, merupakan salah satu alat musik sejenis flute yang terbuat dari bambu hanya
saja ditiup dengan hidung.
 Ole-ole, adalah merupakan jenis alat musik tiup yang yang terdiri dari satu lidah (single
reed).badannya terbuat dari batang padi dan resonantornya terbuat dari daun enau atau daun
kelapa.

"TUTILA"
"OLE-OLE"

"SALIGUNG"

"SORDAM"
"SARUNE BULUH"

"SARUNE BOLON"

Golongan Membranofon:

 Gonrang Sidua-dua, merupakan gendang yang badannya terbuat dari kayu ampirawas
dan kulitnya dari kulit kancil atau kulit kambing. Gonrang Sidua-dua terdiri dari dua gendang.
 Gonrang sipitu-pitu/Gonrang bolon, merupakan gendang yang badannya terbuat dari
kayu dan kulitnya terbuat dari kulit lembu, kambing, dan kulit kancil. Pada bagian atas terdapat
kulit dan pada bagian bawah ditutupi kayu. Gendangnya terdiri dari tujuh buah gendang terkadang
cuman 6 saja karena nada pada gendang yang ketujuh memiliki nada yang dapat memanggil roh-
roh nenek moyang jadi demi menjaga arwahnya tetap teang hanya 6 gendang aja dipakai tetapi
nama dari kumpulan h]gendang tersebut tetap gonrang sipitu-pitu.
"Gondang Sipitu-pitu (bewarna terang)"

"Kumpulan Gonrang Sidua-dua (No1 & 2 dari bawah)

Golongan Kordofon:

 Arbab, adalah alat musik yang terbuat dari : tabung resonantordari labu atau tempurung,
leher terbuat dari kayu atau bamboo, lempeng atas terbuat dari kulit kanci atau kulit biawak, senar
terbuat dari benang dan alat penggesek terbuat dari ijuk enau yang masih muda.
 Husapi, merupakan alat musik sejenis lute yang mempunyai leher. Husapi terbuat dari
kayu dan mempunyai dua senar.
 Jatjaulul/Tengtung, merupakan alat musik yang terbuat dari bambu yang senarnya
sebanyak dua atau tiga buah. Dimainkan dengan memukul senarnya.

"JATJAULUL"
"HUSAPI"

5.Batak Pakpak
1. GUNG SADA RABAAN

Terdiri dari : CILAT-CILAT, PONG-PONG, POI, TAPULDEP, JUJUR PENGGORA

Cilat-cilat berupa lempengan besi yang berjumlah dua buah dan penggunaannya dengan cara
di gesekkan antar lempeng besi tersebut.

Pong-pong, Poi, Tapuldeng Jujur Penggora adalah alat musik pukul seperti gung yang
memiliki nada yang berbeda-bedan berbahan dasar kuningan. Alat musik ini dibunyikan
dengan cara dipukul dengan alat pemukul.

Foto : Gung

2. GENDERRANG SADA RABBAN

Alat Musik Pukul seperti gendang yang terdiri dari 9 (sembilan) buah dengan nada yang
berbeda beda dan terbuat dari bahan kayu dan kulit sapi atau kerbau. alat pukulnya berupa
dua bilah kayu bulat
3. KALONDANG

Alat Musik Pukul yang terdiri dari 9 (sembilan) buah bilah kayu

Foto : kalondang

4. KUCAPI

Alat Musik Petik terbuat dari bahan Kayu Geccih dan benang kerrih
6. Batak pesisir

SINGKADU

Singkadu adalah alat musik tiup yang terbuat dari bambu, bentuknya panjang, memiliki
lubang, sedangkan lokasi lubang dimana si pemain akan meniup adalah berada pada pangkal
bambu dengan mencipkan ujung bambu.

7. Batak Mandailing
1. Gordang sambilan
Gordang Sambilan adalah salah satu kesenian Tradisional suku Mandailing. Gordang artinya
gendang atau bedug sedangkan sambilan artinya sembilan. Gordang Sambilan terdiri dari
sembilan Gendang atau bedug yang mempunyai panjang dan diameter yang berbeda sehingga
menghasilkan nada yang berbeda pula.

Gordang Sambilan biasa dimainkan oleh enam orang dengan nada gendang yang paling kecil
1,2 sebagai taba-taba,gendang 3 tepe-tepe,gendang 4 kudong-kudong, gendang 5 kudong-
kudong nabalik, gendang 6 pasilion, gendang 7,8,9 sebagai jangat. Dahulu gordang sambilan
hanya dimainkan pada acara-acara yang sakral,seiring dengan berkembangya kultur sosial
masyarakat saat ini gordang sambilan sudah sering diperdengarkan baik dalam acara
pernikahan,penyambutan tamu,hari besar.
8. Nias
1. Aramba

Aramba (gong) adalah jenis alat musik tradisional khas suku nias yang terbuat dari logam besi,
atau Kuningan, sama seperti gong pada umumnya aramba juga di mainkan dengan cara dipukul
dan mengeluarkan suara yang sangat keras. Alat musik aramba biasa di gunakan pada saat
upacara adat, seperti upacara kematian siulu (raja), upacara owasa dan upacara adat lainnya.
2. Göndra

Göndra atau gendang dalam bahasa Indonesia adalah salah satu alat musik tradisional khas
suku nias, tidak jauh berbeda dengan gendang pada umumnya göndra juga terbuat dari kulit
sapi atau kerbau, suaranya juga sama.
3. Faritia

Faritia adalah jenis alat musik yang mirip dengan talempong atau gamelan. Faritia bisa juga di
sebut gong mini atau kecil bahan dan cara memainkannya sama seperti aramba.
4. Lagia

Lagia adalah nama salah satu alat musik tradisional nias walaupun namanya sama dengan
benda langit atau asteroid tapi bentuk atau pembuatan alat musik lagia tidak berhubungan
dengan asteroid, alat musik lagia hampir sama dengan rebab atau biola bedanya lagia di
mainkan dengan cara meletakkan nya diatas permukaan tanah atau apasaja lalu di mainkan
dengan cara di gesek.
5. Nduri mbewe
Duri mbewe adalah alat musik nias yang sangat unik, alat musik yang berbentuk gitar perahu
ini hanya memiliki satu senar. Jadi gitar satu senar ini hanya memiliki satu nada saja dan
biasanya dipadukan dengan alat musik lainnya.
6. Doli-doli

Doli-doli adalah alat musik tradisional yang mirip dengan alat musik kolintang yang berasal
dari Sulawesi, hanya saja ukuran Doli-doli lebih kecil daripada ukuran kolintang.
7. Fondrahi

Fondahi adalah alat musik yang serupa dengan gendang kecil, dulu Fondahi hanya di gunakan
oleh ere atau para pemuka agama untuk melakukan ritual atau persembahan kepada dewa dewa.
Sekarang fondahi digunakan sebagia salah kesenian musik khas suku nias.
8. Druri dana

Druri dana adalah alat musik tradisional yang unik berbentuk garpu tala.

Anda mungkin juga menyukai