Anda di halaman 1dari 4

3.

Source of Surrogate Patient


Istilah lain untuk surrogate patient adalah simulated patient. Simulated patient adalah
seorang yang dilatih untuk bertindak sebagai pasien nyata untuk mensimulasikan berbagai
gejala dan kelainan klinis. Simulated patient banyak digunakan dalam pendidikan kedokteran
untuk pengajaran, pembelajaran, dan penilaian. Simulated patient dilibatkan dalam pengajaran
sejumlah domain, termasuk keterampilan komunikasi dan konsultasi, pemeriksaan fisik,
keterampilan prosedural non invasif dan penilaian profesionalisme. Simulated patient
biasanya direkrut dari orang awam lokal atau aktor profesional yang sebelumnya mendapat
pelatihan. Simulated patient merupakan orang biasa yang telah dilatih untuk menggambarkan
keadaan pasien tertentu sesuai skenario yang diberikan dan kelainan fisik yang didapat dari
pemeriksaan
Dari Pengertian diatas dapat diketahui bahwa simulated patient adalah orang awam
(biasa) yang dapat bersumber dari lembaga pendidikan itu sendiri (lokal) maupun aktor
profesional yang sebelumnya mendapat pelatihan. Hal ini sesuai dengan hasil kajian tentang
simulated patient di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII) dimana
simulated patient biasanya diambil dari karyawan atau staf yang bekerja di FK UII.
Kebanyakan dari mereka adalah orang awam yang tidak memiliki latar belakang pendidikan
kedokteran, jadi tingkat pengetahuan mereka mengenai berbagai macam penyakit bisa
dikatakan kurang. Mahasiswa berpendapat bahwa orang awam kurang mengerti apa yang
dilakukan oleh mahasiswa ketika ujian, sehingga ujian menjadi kurang terarah apabila
Simulated Patient diperankan oleh orang awam. Simulated patient melakukan perannya
berdasarkan skenario yang telah dibuat sebelumnya. Mereka membaca skenario tentang
penyakit yang akan diujikan, sehingga pengetahuan simulated patient mengenai penyakit
hanya sebatas dari skenario yang mereka perankan (Rahmadhany NF & Umatul K, 2011).
Yang perlu digarisbawahi adalah simulated patient harus terlatih. Simulated patient yang
terlatih dengan baik akan dapat secara efektif dan meyakinkan dalam menirukan kondisi
medis, serta konsisten dalam menampilkan kasus. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
Ernestiani (2017) yang menyimpulkan bahwa a simulated patient harus diseleksi dan dilatih
satu per satu menggunakan skenario yang dibuat berdasarkan studi lieratur dan dievaluasi
performa dengan perekaman video untuk mendapatkan dua simulated patient terbaik
berdasarkan data kualitatif dan kuantitatif dari checklist penilaian simulated patient
(Ernestiani, 2017).
Kurangnya pemahaman materi oleh simulated patient berkaitan dengan latar belakang
pendidikan mereka yang tidak berhubungan dengan bidang kesehatan, walaupun sebagian
besar dari simulated patient merupakan lulusan SMA atau sederajat, bahkan mungkin ada
yang memiliki gelar sarjana. Hal ini memang sepatutnya di maklumi oleh mahasiswa. Namun,
pemilihan simulated patient sebaiknya perlu mempertimbangkan kriteria tingkat pendidikan
dari SP tersebut sehingga komunikasi antara mahasiswa dan SP dapat berjalan dengan lancar
(Adam G, 2003).
Source of Simulated Patient apabila ditinjau dari aspek asal maka tak lepas dari
sejarahnya. Sejarah tentang Surrogate Patient dimulai dari Dr. Howard Barrows trained the
first standardized patient in 1963 in University of Southern California. This SP simulated the
history and examination findings of a paraplegic multiple sclerosis patient. Dr. Barrows also
developed a checklist that the SP could use to evaluate the performance of the trainee (Peggy
Wallace, 2008). Dr. Paula Stillman trained another set of standardized patients in 1970 at the
University of Arizona. Her pilot program had local actors portray the "mothers" of imaginary
children. The actors would describe the illness the unseen child was suffering from, requiring
the medical students taking the history to develop differential diagnoses based on the mother's
testimony (Biography of Dr. Paula L. Stillman). In 1984, a number of residency programs in
the northeastern U.S., gave their residents the same examination using SPs. The Medical
Council of Canada was the first to use SPs in a licensure examination in 1993. The
Educational Commission for Foreign Medical Graduates introduced the Clinical Skills
Assessment exam in 1998 to test the clinical skills of foreign medical graduates. This exam is
now the USMLE Step 2 Clinical Skills exam and is mandatory for obtaining medical
licensure in the United States, for both foreign medical graduates and American medical
students. Since 2004 SPs have been used to assess the clinical competencies of osteopathic
medical school candidates in the COMLEX USA Level 2-Performance Evaluation.
In International simulated patient rekruitment there are Simulated Patient Network
(SPN). The SPN is website aims to provide individuals interested in simulated patient (SP)
aka, Standardized Patients, practice and support from a network to share with and from each
other. Formerly known as the Victorian Simulated Patient Network (VSPN) website, this
resource is now open and free to all medical simulation champions from around the world.
The SPN aims to connect SPs, educators, students, clinicians and others through this website.
As ofJuly 2018, the group hosts over 800 members who come from every continent. The free
membership to SPN website provides access to curated learning materials that have been
developed by experts in SP methodology. SPs are individuals trained to portray real patients.
SPs contribute to health professional education in many ways. There is a spectrum of SP
practices that are expanding (www.healthysimulation.com).
The Simulated Patient Network (SPN) have e-learning modules. The modules cover
various aspects of simulated patient (SP) methodology. The modules contain a variety of
resources including videos, audios, SP scenarios and relevant reading material. Modules are
designed to take up to two hours to complete but may take longer. There is no formal
assessment. Certificates of completion for each module can be downloaded after you have
submitted the online evaluation. These modules contain various audio and video files, as well
documents to download. Depending on how your computer or browser is set up, this may
cause problems for some users. If you are experiencing problems with some of the content: -
Check your browser settings to ensure it can handle these files - Consider viewing the
modules in a different browser e.g. Firefox, Chrome, Internet Explorer, Safari
(www.simulatedpatientnetwork.org).

Adamo G, 2003, Simulated and Standarized Patients in OSCE‟s: Achievements and challenges
1992-2003, Jurnal Medical Teacher, vol 25(3): 262-270.
Biography of Dr. Paula L. Stillman
Ernestiani, Fransisca Natasha. (2017). Pengembangan Materi dan Metode pelatihan Pasien
Simulasi sebagai Alat Evaluasi Pelayanan KIE Obat Kolesterol Mahasiswa Farmasi USD.
Skripsi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Peggy Wallace. "Following the Threads of an Innovation: The History of Standardized Patients
in Medical Education". Archived from the original on December 28, 2008. Retrieved 2008-
09-28.
Ramadhany, Nurul Fajar & Umatul Khoiriyah. (2011). Persepsi Mahasiswa Terhadap Peran
Pasien Simulasi dalam Ujian OSCE di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia. JKKI, Vol.3 (28) : 21-30.
Standardized/Simulated Patients in Medical Education Archived June 23, 2003, at the Wayback
Machine
https://www.healthysimulation.com/18882/simulated-patient-network/ (diakses pada 2
November 2019)
https://www.simulatedpatientnetwork.org/ (diakses pada 2 November 2019)

Anda mungkin juga menyukai