Anda di halaman 1dari 13

Kejadian jatuh dan cedera akibat jatuh sering dilaporkan dari pasien

dirawat di rumah sakit. Oleh sebab itu perlu sistem patient safety yang baik
untuk mencegah kejadian tersebut seperti melakukan manajemen risiko
jatuh salah satunya yaitu sesuai dengan SOP (standart operational
procedure) yang telah ditentukan oleh tim patient safety berupa
pengkajian risiko jatuh dan pencegahan risiko jatuh serta salah satu
indikator keselamatan pasien khususnya anak dan indikator mutu rumah
sakit. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengetahuan keluarga
pasien dalam melakukan manajemen risiko jatuh dengan pemberian leaflet
di ruang perawatan RS Siloam Sriwijaya. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kuantitatif. Teknik penentuan sampel menggunakan metode
purposive sampling, dengan kriteria inklusi meliputi: keluarga atau orangtua
yang menemani pasien anak diruang perawatan Chrysant RS Siloam
Sriwijaya dan bisa membaca. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga
pasien atau orangtua yang menjaga di ruang perawatan chrysant RS
siloam sriwijaya. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner. Analisis
penelitian akan menggunakan analisis univariat. Variabel penelitian adalah
pengetahuan keluarga atau orangtua pasien dan leaflet.
Rumah sakit merupakan salah satu tempat yang memberikan pelayanan kesehatan pada pasien,
dengan berbagai macam jenis tenaga kesehatan, diantaranya adalah perawat dan dokter. Tenaga
kesehatan yang bekerja di rumah sakit bertanggung jawab dalam meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan dalam pengelolaan manajemen risiko keselamatan pasien di rumah sakit (Kemenkes dan KARS,
2011). Risiko jatuh adalah kejadian yang kurang menyenangkan yang dapat menyebabkan kerugian pada
pasien (Setiowati, 2015). The Joint Commision Internasional (2011), menyatakan bahwa sebuah rumah sakit
memerlukan elemen penilaian untuk mengurangi risiko jatuh. Elemen penilaian pengurangan risiko jatuh
dirumah sakit yaitu menerapkan proses assessment awal risiko pasien jatuh dan melakukan Assessment
ulang bila diindikasikan terjadi perubahan kondisi atau pengobatan, langkah-langkah diterapkan untuk
mengurangi risiko jatuh bagi mereka yang pada hasil assessment dianggap berisiko jatuh, langkah-langkah
dimonitor hasilnya baik keberhasilan pengurangan cedera akibat jatuh dan dampak dari kejadian tidak
diharapkan. Padahal jika berdasarkan standar JCI (Joint Comission International) 2011, menyatakan bahwa
untuk kejadian jatuh pasien di harapkan tidak terjadi di rumah sakit, karena jika kejadian jatuh pasien terjadi
dapat menggambarkan rendahnya penerapan keselamatan pasien di rumah sakit yang dapat berakibat
kepada mutu pelayanan dan bersinergi dengan komponen penilaian akreditasi rumah sakit (Abri, Madoni
2016). Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal (SPM) rumah sakit bahwa kejadian pasien jatuh yang berakhir dengan
kecacatan/kematian diharapkan 100% tidak terjadi di rumah sakit.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sugeng Boediono, Arief Alamsyah dan Tri Wahyu S (2014),
dengan judul penelitian Pelaksanaan Program Manajemen Pasien dengan Risiko Jatuh di Rumah Sakit.
Penelitian ini berupa bentuk kaji tindak manajemen risiko pasien jatuh di Rumah Sakit, kajian diawali dengan
analisis akar masalah, penetapan solusi terpilih dan uji program. Uji program dilakukan terhadap penerapan
screening pasien dengan risiko jatuh. Instrumen menggunakan observasi dan form screening pasien jatuh.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar petugas atau perawat telah melaksanakan dengan baik
program manajemen pasien jatuh yang meliputi: screening, pemasangan gelang identitas risiko jatuh,
edukasi pasien dan keluarga tentang menggunakan leaflet edukasi, pengelolaan pasien risiko jatuh,
penanganan pasien jatuh dan pelaporan insiden. Penetapan kebijakan dan impementasi prosedur yang
diikuti supervisi dan monitoring lebih menjamin keterlaksanaan program.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan
peneliti bahwa sebagian besar keluarga atau
orangtua pasien belum mengetahui tentang
cara pencegahan jatuh pada pasien anak,
karena keluarga atau orangtua hanya
menjaga dengan tidur disebelah pasien
sehingga resiko jatuh pada pasien bisa terjadi,
maka dari itu peneliti ingin memodifikasi
pemberian PENKES melalui leaflet yang
diberikan guna untuk meningkatkan
pengetahuan keluarga atau orangtua pasien.
Dari pernyataan masalah yang telah
dipaparkan maka pertanyaan penelitian
adalah Efektifkah pengetahuan keluarga
atau orangtua pasien anak dalam
mencegah risiko jatuh anak dengan
pemberian PENKES melalui leaflet.
Untuk mengidentifikasi Kefektifan
pemberian PENKES dengan media leaflet
terhadap pengetahuan keluarga atau
orangtua pasien dalam pencegahan risiko
jatuh anak di ruang Crysant.
 Manfaat Teoritis
 Manfaat penelitian teoritis ini di harapkan dapat digunakan
sebagai referensi untuk meningkatkan pengetahuan keluarga
atau orangtua dalam melakukan manajemen risiko jatuh di
ruang perawatan RS Siloam Sriwijaya melalui PENKES leaflet.

 Manfaat Praktis
 Diharapkan menjadi sumber informasi dan literature mengenai
pemberian PENKES
 dalam melakukan manajemen risiko jatuh pada pasien di rumah
sakit.
 Diharapkan menjadi acuan untuk meningkatkan kualitas
profesionalisme perawat dalam penerapan standar
keselamatan pasien dirumah sakit.
 Diharapkan sebagai rujukan untuk menentukan kebijakan-
kebijakan dalam hal pelayanan yang berhubungan dengan
keselamatan pasien dirumah sakit.
 Metode penelitian yang di lakukan pada
penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang
berfungsi untuk mendeskripsikan atau
memberi gambaran terhadap obyek yang
di teliti melalui data sampel atau populasi
yang ada, tanpa melakukan analisis dan
membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum (Sugiyono, 2011). Dengan desain ini,
peneliti ingin mengidentifikasi pengetahuan
keluarga atau orangtua dalam melakukan
manajemen risiko jatuh dengan pemberian
PENKES leaflet.
Populasi dalam penelitian yaitu seluruh
keluarga atau orangtua yang menjaga
pasien anak di ruang Crysant.
Penelitian ini dilakukan di ruang
perawatan Chrysant RS Siloam Sriwijaya.
Penelitian ini dimulai pada...
Menggunakan Kuesioner yang akan diuji
validasi berisi beberapa pertanyaan
tentang SOP penanganan risiko jatuh
anak.
Keterbatasan peneliti pada penelitian ini
yaitu peneliti mengalami kesulitan dalam
mencari contoh kuesioner secara
keseluruhan tentang penaganan risiko
jatuh anak yang bisa dimodifikasi dalam
leaflet.

Anda mungkin juga menyukai