Anda di halaman 1dari 5

PENERAPAN KESELAMATAN PASIEN DALAM MENGURANGI

ANGKA RESIKO JATUH DIRUMAH SAKIT


Yusama Hia (181101100)

yusamahia@gmail.com

ABSTRAK
Latar belakang: Perawat sebagai pemberi asuhan dan berperan dalam asesmen awal pelayanan
pasien untuk menghindari kejadian jatuh di rumah sakit. Salah satu dampak yang dapat terjadi
ketika pelaksanaan patient safety tidak diberlakukan secara optimal adalah kejadian jatuh dan
merugikan pasien serta keluarga. Pelaksanaan asesmen pencegahan resiko jatuh yang sesuai
dengan standar akan dapat membantu meningkatkan mutu serta akreditasi rumah sakit itu
sendiri. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan asesmen pencegahan risiko jatuh
pasien oleh perawat di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura Pontianak. Metode: Menggunakan
metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang dianalisis dengan menggunakan metode
Collaizi. Penelitian pada 5 informan, perawat dengan lama kerja minimal 3 tahun, jenjang
Pendidikan terakhir D3 – S1 Ners. Hasil: Dari hasil analisis didapat empat tema. Empat tema
tersebut adalah: pelaksanaan asesmen umum secara komprehensif, regulasi manajemen patient
safety tidak tersedia, inisiatif kepala ruangan yang merata terkait manajemen patient safety dan
dampak regulasi manajemen patient safety yang tidak memadai. Kesimpulan: Pelaksanaan
asesmen pencegahan jatuh belum dilakukan dikarenakan kebijakan yang belum disediakan oleh
pihak manajemen patient safety rumah sakit Universitas Tanjungpura.

Kata kunci:Keselamatan pasien,Mencegah resika jatuh,Peningkatan mutu pelayan

PENDAHULUAN dan pelayanan puskesmas maka pelayanan


rumah sakit haruslah yang bermutu dan
Peningkatan mutu pelayanan rumah sakit berkualitas, oleh karena itu rumah sakit
semakin diperlukan sejalan dengan perlu terus berupaya meningkatkan mutu
meningkatnya pengetahuan masyarakat akan pelayanannya.(2) Peningkatan mutu
haknya sebagai penerima jasa pelayanan pelayanan rumah sakit, tidak mudah karena
sehingga mampu memilih berbagai alternatif terkait dengan banyak hal. Tinggi rendahnya
pelayanan yang bermutu yang dapat mutu sangat dipengaruhi sumber daya
memberikan kepuasan bagi dirinya maupun rumah sakit, interaksi pemanfaatan sumber
keluarganya.(1) Rumah sakit akan daya rumah sakit yang digerakkan melalui
berkompetensi secara global, sehingga proses dan prosedur tertentu menghasilkan
upaya peningkatan mutu rumah sakit jasa atau pelayanan. Mutu pelayanan rumah
sangatlah menjadi prioritas. Selain itu, sakit harus dapat dipertanggungjawabkan
dalam rangka mendukung upaya rujukan karena menyangkut banyak hal, salah
satunya adalah keselamatan pasien yang tingkat lengkap, dengan 16 pelayanan,
menjadi sasaran utama.(3) Keselamatan dalam hal ini RS Pupuk Kaltim berupaya
pasien di rumah sakit merupakan suatu untuk mendapatkan akreditasi terbaru dari
sistem dimana rumah sakit membuat asuhan Komite Akreditasi Rumah Sakit versi tahun
pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi 2012. RS Pupuk Kaltim merupakan salah
penilaian risiko, identifikasi dan pengelolaan satu rumah sakit swasta yang menjadi salah
hal yang berhubungan dengan risiko pasien, satu rumah sakit rujukan di Kota Bontang,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan RS Pupuk Kaltim berkomitmen pada
belajar dari insiden dan tindakan lanjutannya keselamatan pasien, pelaporan terhadap
serta implementasi solusi untuk kejadian pasien jatuh di RS Pupuk Kaltim
meminimalkan timbulnya risiko. tidak ditemukan selama terbentuknya tim
keselamatan pasien akan tetapi tidak
Keselamatan pasien merupakan langkah menutup kemungkinan dengan angka
kritis pertama untuk memperbaiki kualitas kunjungan yang tinggi dan status RS Pupuk
pelayanan. Tercermin pada laporan Institute Kaltim sebagai rumah sakit yang sering
of Medicine (IOM) di Amerika daerah Utah menjadi rujukan di Kota Bontang akan
dan Colorado ditemukan kejadian tidak meningkatkan risiko kejadian pasien jatuh.
diinginkan sebesar 2,9% dimana 6,6% RS Pupuk Kaltim berkeinginan terus
meninggal dunia, sedangkan di New York meningkatkan mutu pelayanan menjadi lebih
sebesar 3,7% angka kejadian tidak baik salah satunya dengan memperoleh
diinginkan dengan angka kematian 13,6%. akreditasi terbaru, pengurangan risiko
(5) Angka kematian akibat kejadian yang pasien jatuh yang terdapat dalam sasaran
tidak diharapkan di bagian rawat inap di keselamatan pasien menjadi salah satu
seluruh Amerika berkisar 44.000-98.000 per bagian dalam penilaian akreditasi suatu
tahunnya. Di RSUD Pamekasan diberitakan rumah sakit, dengan begitu peneliti mencoba
bahwa terjadi kecelakaan pasien jatuh yang untuk mengevaluasi penerapan pencegahan
diduga karena kesalahan yang dilakukan pasien jatuh yang terdapat di RS Pupuk
perawat, kejadian ini berawal ketika perawat Kaltim dan mencoba memberikan saran
meminta pasien untuk pindah ranjang karena untuk tercapainya RS Pupuk Kaltim
akan dibersihkan, setelah menyuruh pindah terakreditasi versi Komisi Akreditasi Rumah
perawat pergi keluar ruangan dan ketika Sakit (KARS) tahun 2012.
kembali didapati pasien tersebut telah jatuh
dan mengalami patah lengan kiri. Tim TUJUAN
keselamatan pasien di rumah sakit (TKPRS)
yang dibentuk di Rumah Sakit (RS) Pupuk Dalam membuat judul ini agar tidak terulang
Kalimantan Timur (Kaltim) berdasarkan angka resiko jatuh dirumah sakit.
surat keputusan direktur telah menerapkan
METODE PENELITIAN
dan membentuk kebijakan tentang pencegah
risiko pasien jatuh, akan tetapi belum Penelitian ini merupakan jenis penelitian
dilakukannya evaluasi. RS Pupuk Kaltim kualitatif dengan desain penelitian Case
sejak tahun 2005 sudah terakreditasi penuh Study. Penelitian ini dilakukan untuk
mengevaluasi penerapan pencegahan pasien Mengenai karakteritik pasien
jatuh melalui kegiatan observasi, rawat inap di RS Pupuk Kaltim
wawancara, dokumentasi, dan focus group untuk periode 15 Januari-15 Febuari
discussion (FGD). Observasi dilaksanakan 2017 memiliki jumlah pasien rawat
secara langsung dengan menggunakan inap sebanyak 223 orang, dengan
checklist untuk melihat sarana, fasilitas, rincian usia 0-18 tahun sebanyak 50
penerapan pencegahan pasien risiko jatuh, orang, usia 19-60 tahun sebanyak
telusur dokumentasi penerapan pencegahan 169 orang, usia >60 tahun sebanyak
pasien jatuh melalui rekam medis pasien, empat orang, jenis kelamin pria
standar operasional prosedur dan atau sebanyak 109 orang, jenis kelamin
kebijakan terkait. Wawancara pada wanita sebanyak 114 orang, dari data
penelitian ini dilaksanakan pada lima orang tersebut peneliti mengetahui bahwa
narasumber, yaitu direktur rumah sakit, pasien di RS Pupuk Kaltim cukup
ketua TKPRS, kepala bidang keperawatan, banyak dan bermacam usia, akan
manajer fasilitas, dan perawat pelaksana. tetapi demi menjaga keselamatan
FGD dilakukan bersama satu moderator, tiga pasien, faktor pasien atau faktor
kepala ruangan rawat inap, satu anggota tim intrinsik menjadi perhatian perawat
keselamatan pasien rumah sakit, kepala Unit ruang rawat inap di RS Pupuk
Gawat Darurat (UGD), dan dua perawat Kaltim terkait risiko pasien untuk
pelaksana untuk menemukan hambatan atau jatuh diantaranya: riwayat jatuh
masalah, serta mengonfirmasi ulang sebelumnya, gangguan
informasi yang didapat sebelumnya. kognitif/psikologis, usia>65 tahun,
Penelitian ini dilaksanakan pada ruang rawat jenis kelamin, lama rawat inap,
inap, UGD, RS Pupuk Kaltim pada Oktober osteoporosis, gangguan
2016 sampai 15 Februari 2017. muskuloskeletal. Hal ini sesuai
dengan faktor pasien atau intrinsik
HASIL adalah variabel-variabel yang
Penelitian yang dilakukan di RS Pupuk menentukan mengapa seseorang
Kaltim untuk melihat karakteristik pasien dapat jatuh pada waktu tertentu dan
rawat inap berdasarkan usia dengan jumlah orang lain dalam kondisi yang sama
total pasien selama bulan Oktober sampai mungkin tidak jatuh.(6) Disebutkan
Desember 2016 adalah 806 orang, dengan juga bahwa faktor intrinsik antara
rincian usia 0-18 tahun sebanyak 220 orang, lain: adalah gangguan
usia 19-60 tahun sebanyak 523 orang, usia muskoloskeletal misalnya
>60 tahun sebanyak 63 orang, dan yang menyebabkan gangguan gaya
mendominasi pasien rawat inap di rumah berjalan, kelemahan ekstrimitas
sakit adalah usia 19-60 tahun sebanyak 65%. bawah, kekakuan sendi, sinkope
yaitu kehilangan kesadaran secara
PEMBAHASAN tiba-tiba yang disebabkan oleh
berkurangnya aliran darah ke otak
1. Pembahasan Karakteristik Pasien dengan gejala lemah, penglihatan
gelap, keringatan dingin, pucat, dan terbukti dengan dibuatnya standar
pusing. operasional prosedur tentang pengurangan
2. Karakteristik Perawat Pelaksana risiko jatuh pada pasien anak dan dewasa.
Perawat pelaksana RS Pupuk Langkah monitoring pengurangan cedera
Kaltim berjumlah 48 orang dengan akibat pasien jatuh di RS Pupuk Kaltim
jumlah pendidikan diploma III belum berjalan maksimal, hal ini disebabkan
sebanyak 37 orang di ruang rawat belum maksimal pelaksanaan monitoring
inap, 11 orang di UGD, usia 20-25 pengurangan risiko jatuh dan sosialisasi baru
tahun sebanyak 20 orang di ruang diterapkan awal Febuari 2017. RS Pupuk
rawat inap dan dua orang di UGD, Kaltim telah melakukan kebijakan dan
usia 26-30 tahun sebanyak sembilan prosedur dikembangkan untuk pengurangan
orang di ruang rawat inap dan tujuh berkelanjutan risiko pasien cedera akibat
orang di UGD, usia >30 tahun jatuh, hal ini dibuktikan dengan surat
sebanyak delapan orang di ruang keputusan direktur tahun 2014 tentang
rawat inap dan dua orang di UGD. kebijakan pengurangan risiko pasien jatuh.
Data yang diperoleh bahwa perawat
ruang rawat inap dan UGD di RS DAFTAR PUSTAKA
Pupuk Kaltim mayoritas
LariSemnani B, Far RM, Shalipoor E,
berpendidikan diploma III
Mohseni M. Using Creative Problem
keperawatan, dengan demikian
Solving (TRIZ) in Improving the Quality of
diharapkan bahwa perawat akan
Hospital Services. Glob J Health Sci. 2015
memberikan asuhan keperawatan
Jan;7(1):88–97.
dengan baik untuk keselamatan
pasien, sesuai dengan tingkat Hassani S, Lindman AS, Kristoffersen DT,
pendidikan merupakan salah satu Tomic O, Helgeland J. 30-Day Survival
faktor yang memengaruhi tingkat Probabilities as a Quality Indicator for
pengetahuan seseorang, oleh sebab Norwegian Hospitals: Data Management
itu perawat yang memliki tingkat and Analysis. PLoS ONE. 2015 Sep 9;10(9).
pendidikan tinggi cenderung
memiliki tingkat pengetahuan yang Mulyadi HB. Petunjuk Pelaksanaan
baik.(8) Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit.
Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Pelayanan
KESIMPULAN DAN SARAN Medik Departemen Kesehatan Republik
Indonesia; 2001.
Proses penilaian awal yang dilakukan UGD
RS Pupuk Kaltim dan penilaian harian untuk Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
monitoring pengurangan risiko pasien jatuh Panduan Nasional Keselamatan Pasien
belum maksimal. RS Pupuk Kaltim telah (Patient Safety). Jakarta: Direktorat Jenderal
melakukan langkah intervensi kepada pasien Bina Pelayanan Medik; 2006.
yang dianggap berisiko berdasarkan
Thomas EJ, Studdert DM, Burstin HR,
penilaian awal yang dilakukan, hal ini
Orav EJ, Zeena T, Williams EJ, et al.
Incidence and Types of Adverse Events and Cameron ID, Murray GR, Gillespie LD,
Negligent Care in Utah and Colorado. Med Robertson MC, Hill KD, Cumming RG, et
Care. 2000 Mar;38(3):261–71. al. Interventions for preventing falls in older
people in nursing care facilities and
Hitcho EB, Krauss MJ, Birge S, Claiborne hospitals. Cochrane Database Syst Rev.
Dunagan W, Fischer I, Johnson S, et al. 2010 Jan 20;(1):CD005465
Characteristics and Circumstances of Falls
in a Hospital Setting: a Prospective R.H.Simamora (2019).Buku ajar pelaksaan
Analysis. J Gen Intern Med. 2004 indentifikasi pasien Uwais
Jul;19(7):732–9.
Inspirasiindonesia
Oliver D, Daly F, Martin FC, McMurdo
MET. Risk Factors and Risk Assessment R.H. Simamora. (2019).The infiuence of
Tools for Falls in Hospital in-patients: A Training handover for based SBAR
Systematic Review. Age Ageing. 2004
communication for Improving patients
Mar;33(2):122–30.
safety. Indian journal of public heath
Lake ET, Shang J, Klaus S, Dunton NE.
research & Deveopment.
Patient Falls: Association With Hospital
Magnet Status and Nursing Unit Staffing.
R.H. Simamora. (2019). Documentation of
Res Nurs Health. 2010 Oct;33(5):413–25.
Patient Identifikasi Into the hectronic system
Connell BR. Role of the Environment in
to improve the quality of nursing serviceec
Falls Prevention. Clin Geriatr Med. 1996
Nov;12(4):859–80. international journal of soenrifio
&technology tesearch.
Suwarno S. Manajemen Sumber Daya
Manusia di Rumah Sakit Suatu Pendekatan
Sistem. Jakarta: EGC; 2007.

Anda mungkin juga menyukai