Anda di halaman 1dari 8

KONSEP MANAJEMEN KESELAMATAN PASIEN BERBASIS

PROGRAM
DI RSUD KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Nenny Puji Lestari
,
1

Deni Kurniadi Sunjaya


2

Avip Syaefullah,
3
1

Mahasiswa IKM Unpad


,
2

IKM FK Unpad
3

FKG Unpad
ABSTRAK
Studi pengamatan tentang pelayanan di
RSUD Kapuas menggambarkan pelayanan yang
masih berisiko terhadap keselamatan pasien. Kondisi ini diduga
akibat belum optimalnya
program keselamatan pasien di rumah sakit. Untuk mengatasi
masalah tersebut dilakukan
penelitian tentang manajemen program kesel
amatan pasien. Penelitian ini bertujuan

mengeksplorasi manajemen keselamatan pasien dalam sebuah


konsep untuk dapat
diimplementasikan melalui program keselamatan pasien di RSUD
Kapuas.
Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan
desain stu
di kasus. Data
dikumpulkan melalui observasi partisipan, wawancara mendalam,
survey singkat dan studi
dokumen. Analisis data meliputi pengolahan catatan lapangan,
transkripsi hasil wawancara,
reduksi, koding, katagorisasi dan interpretasi.
Hasil penelitia
n menunjukkan bahwa program keselamatan pasien di RSUD
Kapuas terbukti
tidak optimal. Kondisi demikian karena adanya hambatan dalam
struktur, proses dan
outcome
,
yang diakibatkan oleh keterbatasan sumberdaya, pengelolaan
manajemen, strategi
strategi yang
b
elum efektif, sistem pelaporan insiden yang lemah, belum adanya
budaya keselamatan dan
fungsi kepemimpinan yang tidak efektif.
Pelaksanaan manajemen keselamatan memerlukan dukungan dari
organisasi dan petugas
pelayanan. Kepemimpinan, budaya keselamatan, p
emenuhan struktur dan sistem yang baik dan
pengelolaan manajemen merupakan dukungan untuk pemenuhan
keselamatan pasien rumah
sakit. Melalui program keselamatan pasien dengan prioritas pada
penguatan kepemimpinan dan
fungsi manajemen, penerapan budaya kesel
amatan di pelayanan serta peningkatan pengetahuan
tentang keselamatan pasien akan mampu meningkatkan kualitas
dan keselamatan pasien di

rumah sakit. Realisasi program keselamatan pasien di RSUD


Kapuas belum berjalan dengan
optimal. Upaya peningkatan manaje
men program keselamatan pasien memerlukan perhatian
lebih pada faktor
faktor yang ada di tingkat organisasi dan individu. Rekomendasi
bagi RSUD
Kapuas untuk menyusun sejumlah kebijakan untuk implementasi
budaya keselamatan, penguatan
kepemimpinan di tingk
at organisasi, tim dan individu serta peningkatan pengetahuan dan
sosialisasi program.
Kata kunci : keselamatan pasien, konsep manajemen program
ABSTRACT
Observation study at RSUD Kapuas provides
has illustrate of the
service are still
at risk
to
patient safety. It had assumed effect from
patient safety
program
that is not optimal. F
or that
solution, management of patient safety programs research is
needed. The purpose of the study is
exploring management of patient safety programs and found a conc
ept for implementation of
patient safety program at RSUD Kapuas.
This is a qualitative research with case study designed. Data were
collected through
participant observation, in
depth interview, quick survey and documentary study. Data analyze
includes com
posting field notes, transcription, reduction, coding, categorization
and
interpretation.

As a result, this research found that patient safety program at


RSUD Kapuas had not
optimized. Bariers discovered on structure, process and outcome.
The problems are
limitation
resources, management and strategies has not effectively run, lack
of incident report, safety
culture and leadership function is not to work.
Patient safety management needs organizations and workforce
support in health care.
Leadership, safet
y culture, good structure and system and good management
function are the
items to support it. Patient safety program with priority on
leadership and management
strengthening, safety culture implementation and increases
stakeholders knowledge about
patien
t safety will be to improve quality and safety care in hospital.
Programs realization in
RSUD Kapuas is not optimal. Management program needs more
attention for several factors in
organization and individual levels. As a recommendation to RSUD
Kapuas for p
atient safety
program are to make policies like as implementation safety culture,
strengthening leadership as
an activator on organization, team and individual levels,
dissemination information and
increases stakeholders knowledge about programs.
Key wo
rd: patient safety, management program concept
LATAR BELAKANG
Laporan dari
Institute of Medicine
(IOM) pada tahun 1999, menyebutkan
To Err is
Human: Building a Safer Health System
. Hal ini dilaporkan oleh IOM karena diperkirakan
sebanyak 44.000 sampai

dengan 98.000 jumlah kematian akibat kesalahan medis (


medical error
)
yang tinggi
terjadi
di Amerika Serikat.
1

P
ublikasi
World Health Organization
(WHO) pada
tahun 2004, memperkirakan jutaan pasien diseluruh dunia
terancam mendapatkan cedera
,
bahkan kema
tian setiap tahunnya
. Oleh s
ebab itu, lembaga
World Alliance for Patient Safety
di
deklarasikan oleh WHO sebagai perhatian dunia terhadap
keselamatan pasien yang menjadi
perhatian di berbagai negara
.
2

C
edera atau ke
rugian akibat
tindakan medis, merupakan
adverse events
atau Kejadian
Tidak Diharapkan (KTD)
.
Menurut Permenkes RI Nomor 1961/Menkes/Per/VIII/2011
,
KTD
merupakan
insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien. KTD atau
adverse event
yang

mengakibatkan cedera pada pasien bisa dikarenakan oleh


kesalahan medis atau bukan kesalahan
medis yang tidak dapat dicegah
.
3

Cahyono
dalam bukunya menyebutkan
bahwa
i
nsiden KTD yang terjadi di rumah sakit
ibarat fenomena gunung es.
4

Hal ini didukung


oleh
National Patient Safety Agency
(NPSA)
,
yang
menafsirkan jika kejadian
KTD berat berarti telah
terjadi 25 KTD ringan dan 300 K
ejadian
Ny
aris
C
edera (KNC)
.
4

Akibat dari insiden


KTD dalam pelayanan kesehatan bisa mengakibatkan
cedera pada pasien, dapat
berupa cedera ringan, sedera sedang (
reversible
), cedera berat
(
irreversible
) bahkan kematian
.
5

Data dari beberapa penelitian yang dilakukan pada tahun 1991


-

1992, ditemukan
kasus
KTD yang terjadi pada pasien rumah sakit di beberapa negara
dalam
kisaran 3,2 % sampai
dengan 16,6 %
.
Bahkan pada beberapa penelitian lainnya, diperkirakan angka
tersebut masih
berada di bawah kondisi sebenarnya.
2,6
9.

Hasil p
enelitian Ladrigen dkk
,
menemukan potensi
KTD yang terjadi di rumah sakit mencapai angka 25 %
.
6

P
ublikasi Classen dkk.
,
pada tahun
2011
menyebutkan bahwa
ditemukan 1 dari 3 pasien yang dirawat di RS mengalami KTD.
Kondisi ini memunculkan potensi bahaya yang mungkin terjadi
dapat berupa hasil yang tidak
diharapkan (
adverse outcome
) seperti kesalahan
medis atau waktu tunggu dan perawatan yang
lama
.
10

Hasil penelitian KTD yang dilakukan


oleh Utarini,
dkk.
, terhadap
4500 dokumen medik

pasien rawat inap pada 15 rumah sakit, diperoleh hasil bahwa


angka KTD yang bervariasi antara

Anda mungkin juga menyukai