2022
PEDOMAN NASIONAL KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
ABSTRAK
Latar Belakang : Rumah sakit dalam menjalankan tugas dan fungsinya memerlukan adanya
jaminan keamanan pada klien agar terhindar dari cidera atau kecelakaan yang terjadi di
rumah sakit. Sehingga pemerintahan membuat suatu kebijakan kepada seluruh rumah sakit
yaitu dengan suatu program keselamatan pasien. Sehingga diperlukan adanya pedoman
nasional keselamatan pasien di rumah sakit.
Tujuan : Tujuan dari penulisan kajian ini yaitu untuk menjelaskan serta memberitahukan
kepada mahasiswa keperawatan bagaimana pedoman nasional keselamatan pasien di
rumah sakit.
Metode: Pada kajian ini digunakan metode kualitatif, yang dimana metode ini lebih berisi
uraian bersifat konseptual atau teoritik.
Hasil : keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu program yang dibuat untuk
memenuhi kebutuhan rasa aman dan nyaman untuk klien dalam konteks perawatan.
Keselamatan pasien tersebut dapat meminimalkan timbulnya resiko dan mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan yang
tidak tepat. Sehingga muncul pedoman nasional tentang keselamatan pasien yang terdiri
dari standar keselamatan pasien dan sasaran keselamatan pasien.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomer 58 tahun 2014, Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit, menyatakan bahwa “Rumah Sakit adalah institusi
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, pelayanan rawat jalan, dan gawat darurat”.
Sehingga rumah sakit memiliki fungsifungsi tertentu.
Rumah sakit memiliki fungsi- fungsi tertentu. Menurut undang-undang Nomor 44 tentang
Rumah sakit (2009) “fungsi rumah sakit adalah Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan
pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit, Pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua
dan ketiga sesuai kebutuhan medis, Penyelengaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya
manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan serta
Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan , pengaplikasian teknologi dalam bidang
kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu
pengetahuan bidang kesehatan”.
Dalam menjalankan tugas dan fungsi dari rumah sakit, diperlukan petugas yang akan
menjamin adanya jaminan untuk pasien bertahan yaitu keamanan pasien. Salah satu petugas
pelayanan kesehatan dirumah sakit adalah perawat. Perawat merupakan unsur vital dalam
sebuah Rumah Sakit karena perawat merupakan penjalin kontak pertama dan terlama dengan
pasien khususnya pasien rawat inap, dengan tugas utama perawat adalah memberikan asuhan
keperawatan dari pengkajian, penegakan diagnosa, keperawatan, intervensi, implementasi
sampai dengan evaluasi (Potter & Perry, 2009).
Selain pedoman nasional keselamatan pasien, pimpian rumah sakit juga memiliki peran
pentung untuk meningkatkan angka keselamatan pasien seperti yang terdapat dalam Yusuf
(2017), Pemimpin meginterprestasikan, mengasumsikan dan memberikan penilaian terhadap
persoalan dan akan memberikan solusi baik menyangkut pengetahuan sikap maupun tindakan
yang harus dijalankan agar keselamatan pasien tetap terjaga.
TUJUAN
Tujuan dari penulisan kajian ini yaitu untuk menjelaskan serta memberitahukan kepada
karyawan rumah sakit bagaimana pedoman nasional keselamtan pasien di rumah sakit. Agar
karyawan rumah sakit dapat mengaplikasikan pedoman nasional keselamatan pasien agar
angka kecelakaan di rumah sakit menurun serta dapat memberikan asuhan keperawatan yang
maksimal kepada klien.
METODE
Pada kajian ini digunakan metode kualitatif, yang dimana metode ini lebih berisi uaraian
bersifat konseptual atau teoritik. Proses dan maknanya yang lebih ditonjolkan sehingga metode
ini bersifat subjektif dimana proses penelitian ini lebih memperlihatkan dan cenderung lebih
focus pada landasan teori.
HASIL
Hasil yang dapat disimpulkan dari kajian ini bahwa keselamatan pasien (patient safety)
adalah suatu program yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan rasa aman dan nyaman untuk
klien dalam konteks perawatan. Keselamatan pasien tersebut dapat meminimalkan timbulnya
resiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan yang tidak tepat. Sehingga muncul pedoman nasional tentang keselamatan
pasien yang terdiri dari standar keselamatan pasien dan sasaran keselamatan pasien. Standar
keselamatan pasien dan sasaran keselamtan pasien telah tercantum pada peraturan menteri
kesehatan republik indonesia nomor 11 tahun 2017 tentang keselamatan pasien.
Standar keselamatan pasien terdiri dari tujuh standar yaitu : Hak Pasien, Mendidik pasien
dan keluarga, Keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan, Penggunaaan metode-
metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan
pasien, Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Pimpinan mendorong
dan menjamin implementasi program, Mendidik staf tentang keselamatan pasien Komunikais
sebagai kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien.
4. Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar, pembedahan pada pasien
yang benar.
PEMBAHASAN
Keselamatan pasien adalah suatu system yang membuat asuhan pasien lebih aman,
meliputi asasmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari indiden dan tindak lanjutnya, serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya resiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil (Menteri Kesehatan RI, 2017).
I. Hak Pasien
Standar
Standar
Standar
Standar :
4. Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur, mengkaji, dan
meningkatkan kinerja fasilitas pelayanan kesehatan serta meningkatkan keselamatan
pasien (Peraturan Menteri Kesehatan RI, 2017).
Standar :
VII. Komunikasi Sebagai Kunci Bagi Staf Untuk Mencapai Keselamatan Pasien
Standar :
Menurut Permenkes RI (2017), maksud dan tujuan sasaran ini yaitu Komuniksi
efektif, yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan yang dipahami oleh
pasien/ penerima, akan mengurangi kesalahan, dan menghasilkan
peningkatan keselamatan pasien.
Kegiatan yang dilakukan pada saat sasaran ini menurut Peraturan Menteri
Kesehatan RI (2017), yaitu fasilitas pelayanan kesehatan menerapkan proses
asesmen awal risiko pasien jatuh dan melakukan asesmen ulang terhadap
pasien bila diindikasikan terjadi perubahan kondisi atau
pengobatan. Tujuan dari sasaran keselamatan pasien adalah
untuk menggiatkan perbaikan – perbaikan tertentu dalam soal keselamatan
pasien.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil kajian dapat disimpulkan bahwa adanya program keselamatan pasien
pada pedoman nasioanl yaitu UU dan peraturan menteri kesehatan untuk menjaga
keselamatan pasien sangat bermanfaat untuk meningkatkan rasa aman nyaman pasien dirumah
sakit. Dalam penyelengaraan program keselamatan pasien dirumah sakit tersebut , Menteri
kesehatan Indonesia telah membentuk system pelayanan yang menerapkan 7 standar
keselamatan pasien dan 6 sasaran keselamatan pasien. Standar dan sasaran keselamatan
pasien dapat memberikan kejelasan secara akurat pada petugas agar terus menjaga dan
merawat keselamatan pasien.
SARAN
Bagi karyawan rumah sakit diharapkan dapat terus mengingat bahwa penting untuk
memberikan asuhan keperawatan disertai dengan menjaga keselamtan pasien agar asuhan
keperawatan terpenuhi Serta agar mahasiswa keperawatan atau mahasiswa lainnya dapat
mengaplikasikan pedoman nasional keselamatan pasien agar angka kecelakaan di rumah sakit
menurun serta dapat memberikan asuhan keperawatan yang maksimal kepada klien.
.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, (2008). National Patient Safety Agency (NPSA). Jakarta : Depkes RI.
Depkes RI. (2006). Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Jakarta: Depkes RI.
Depkes RI. (2008). Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit.(Edisi 2). Jakarta. Bhakti
Husada.
Deswani. (2009). Proses Keperawatan dan Berpikir Kritis. Jakarta : Salemba Medika.
Kemenkes RI. (2015). Pedoman Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit ( Patient Safety).
Edisi 3. Jakarta : Kemenkes RI.
Kemenkes RI. (2017). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017
Tentang Keselamatan Pasien. Jakarta : Kemenkes RI.
Kemenkes RI. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2014
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. Jakarta : Kemenkes RI
Mubarak, I, W, & Cahyatin N. (2008). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori dan Aplikasi
dalamPpraktik. Jakarta: EGC
Ns. Suryani Manurung, S.M. (2011). Buku Ajar Keperawatan Maternitas Asuhan Keperawatan
Intranatal. Jakarta: Trans Info Media.
Potter & Perry. (2009). Fundamental Keperawatan. Edisi 7. Jakarta : Salemba Medika
Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
Jakarta
Simamora, R.H. (2018). Buku Ajar Keselamatan Pasien Timbang Terima Pasien Berbasis
Komunikasi Efektif : SBAR.
Yusuf, M. (2017). Penerapan Patient Safety di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Zainoal Abidin. Jurnal Ilmu Keperawatan, 5(1).