Anda di halaman 1dari 6

KEPATUHAN DAN KEPEDULIAN DALAM

PENERAPAN KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH


SAKIT

Enjelina SP Hutasoit / 181101031

enjelinasp@gmail.com

abstrak

keselamatan pasien adalah tidak adanya bahaya yang mengancam kepada pasien selama proses
pelayanan kesehatan. kepuasan pasien digunakan untuk mengevaluasi kinerja rumah sakit untuk
meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan. Penerapan keselamatan pasien dapat menurunkan risiko
cedera dan membuat asuhan pasien lebih aman. Keselamatan pasien merupakan upaya meminimalkan
cereda hingga ke tingkat minimum yang dapat diterima. Terdapat 7 standar keselamatan pasien : (1) hak
pasien, (2) mendidik pasien dan keluarga, (3) keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan, (4)
penggunaan metoda-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan
keselamatan pasien, (5) peran kepemimpinan dalam meningkatan keselamatan pasien, (6) mendidik staf
tentang keselamatan pasien, dan (7) komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan
pasien. juga 7 langkah menuju keselamatan pasien yaitu : (1) membangun kesadaran akan nilai
keselamatan pasien, ( 2) memimpin dan mendukung staf, (3) mengintegrasikan aktivitas pengelolaan
risiko, (4) mengembangkan sistem pelaporan, (5) melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien, (6)
belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien, dan (7) bmencegah cedera melalui
implementasi sistem keselamatan pasien.

Key word: Kepatuhan, Penerapan, Keselamatan Pasien

PENDAHULUAN

Pelayanan keperawatan yang mengacu standar pelayanan minimal akan meningkatkan


kepuasan pasien terhadap asuhan keperawatan yang diberikan. Standar pelayanan minimal dapat
digunakan sebagai instrumen untuk melihat kebutuhan pasien telah terpenuhi dan menilai hasil
pelaksanaaan asuhan keperawatan sesuai kebutuhan (Wai, Soong, & Wen, 2013).

Menurut World Health Organization (WHO), keselamatan pasien adalah tidak adanya
bahaya yang mengancam kepada pasien selama proses pelayanan kesehatan. kepuasan pasien
digunakan untuk mengevaluasi kinerja rumah sakit untuk meningkatkan kualitas pelayanan
keperawatan. Penerapan keselamatan pasien dapat menurunkan risiko cedera dan membuat
asuhan pasien lebih aman. Keselamatan pasien merupakan upaya meminimalkan cereda hingga
ke tingkat minimum yang dapat diterima (Panesar, Stevens, Salvilla, & Sheikh, 2017).
Keselamatan pasien adalah sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman, meliputi
asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko (PMK RI, 2017). Keselamatan pasien membutuhkan tindakan
yang strategis dalam penerapannya di rumah sakit. keselamatan pasien dapat diterapkan melalui
asuhan keperawatan dalam melakukan setiap tindakan. Tindakan keselamatan pasien ini
dilakukan oleh perawat dan seluruh petugas di rumah sakit secara terus menerus, dan dilakukan
evaluasi. Insiden dapat diperkecil dengan menerapkan pelaksanaan keselamatan pasien secara
terus menerus di rumah sakit (Fujita et al., 2013). Pada pembahasan ini akan di bahas tentang
kepatuhan dan kepedulian terhadap keselamatan pasien dirumah sakit.

TUJUAN

Untuk mengetahui tentang kepatuhan dan kepedulian terhadap keselamatan pasien di


rumah sakit.

METODE

Metode dalam penelitian ini menggunakan jenis literasi membaca dari berbagai sumber
seperti, buku , jurnal, E-bok, hasil riset, dan hasil penelitian untuk memperoleh informasi dan
data.

HASIL

Berdasarkan hasil bacaan didapatkan hasil bahwa fasilitas pelayanan kesehatan terutama
rumah sakit telah melaksanakan panduan yang telah dikeluarkan oleh menteri kesehatan sebagai
peraturan perundang-undangan yang mengatur setiap tindakan pelayanan kesehatan yang
melindungi keselamatan pasien.. Terdapat 7 standar keselamatan pasien : (1) hak pasien, (2)
mendidik pasien dan keluarga, (3) keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan, (4)
penggunaan metoda-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program
peningkatan keselamatan pasien, (5) peran kepemimpinan dalam meningkatan keselamatan
pasien, (6) mendidik staf tentang keselamatan pasien, dan (7) komunikasi merupakan kunci bagi
staf untuk mencapai keselamatan pasien. Dalam mencapai standar keselamatan pasien
ditetapkan 6 sasaran keselamatan pasien yaitu : (1) mengidentifikasi pasien dengan benar, (2)
meningkatkan komunikasi efektif, (3) meningkatan keamanan obat-obatan yang harus
diwaspadai, (4) memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar, pembedahan
pada pasien yang benar, (5) mengurangi risiko infeksio akibat perawatan kesehatan, dan (6)
mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh. Untuk mencapai sasaran ditetapkan juga 7
langkah menuju keselamatan pasien yaitu : (1) membangun kesadaran akan nilai keselamatan
pasien, ( 2) memimpin dan mendukung staf, (3) mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko,
(4) mengembangkan sistem pelaporan, (5) melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien, (6)
belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien, dan (7) bmencegah cedera melalui
implementasi sistem keselamatan pasien.

PEMBAHASAN

Dalam menyelenggaran keselamatan pasien di rumah sakit berdasarkan Peraturan


Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 tentang keselamatan pasien
mengatur tentang standar dan langkah menuju keselamatan pasien. Standar keselamatan pasien
terdiri dari :

✓ Hak pasien. Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan informasi
tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya insiden.
✓ Mendidik pasien dan keluarga. Fasilitas pelayanan kesehatan harus mendidik pasien dan
keluarganya tentang kewajiban dan tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien.
✓ Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan. Fasilitas pelayanan kesehatan
menjamin keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi
antar tenaga dan antar unit pelayanan.
✓ penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program
peningkatan keselamatan pasien. Fasilitas pelayanan kesehatan harus mendesain proses
baru atau memperbaiki proses yang ada, memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui
pengumpulan data, menganalisis secara intensif insiden, dan melakukan perubahan untuk
meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien.
✓ peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien.
✓ mendidik staf tentang keselamatan pasien.
✓ komunikasi sebagai kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien. Fasilitas
pelayanan kesehatan merencanakan dan mendesain proses manajemen informasi
keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal dan
Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat.

Fasilitas kesehatan dengan menerapkan tujuh langkah menuju keselamatan pasien dapat
meningkatkan dan memperbaiki keselamatan pasien di rumah sakit. Melalui perencanaan
kegiatan dan pengukuran kinerja, sehingga dapat menilai kemajuan yang telah dicapai dalam
pemberian asuhan pelayanan menjadi lebih aman. Pelaksanaan tujuh langkah menuju
keselamatan pasien dapat memastikan pelayanan yang diberikan menjadi lebih aman, dan jika
terjadi sesuatu hal yang tidak benar bisa segera diambil tindakan yang tepat. Tujuh langkah
menuju keselamatan pasien terdiri dari:

✓ Membangun kesadaran akan nilai Keselamatan Pasien. Ciptakan kepemimpinan dan


budaya yang terbuka dan adil
✓ Memimpin dan mendukung staf. Membangun komitmen, fokus dan jelas tentang
keselamatan pasien
✓ Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko. Kembangkan sistem dan proses
pengelolaan risiko serta lakukan identifikasi dan kajian hal yang potensial
bermasalah.
o Mengembangkan sistem pelaporan. Pastikan staf agar dengan mudah dapat
melaporkan kejadian/insiden, serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada
KKPRSsekarang berubah menjadi KNKP.
✓ Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien. Kembangkan cara-cara komunikasi
yang terbuka dengan pasien.
✓ Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien. Dorong staf untuk
melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana dan mengapa kejadian
terjadi .
✓ Mencegah cedera melalui implementasi sistem Keselamatan Pasien. Gunakan
informasi yang ada tentang kejadian/maslah untuk melakukan perubahan sistem
pelayanan.

KESIMPULAN
Pelayanan keperawatan yang mengacu standar pelayanan minimal akan meningkatkan
kepuasan pasien terhadap asuhan keperawatan yang diberikan. Keselamatan pasien adalah
sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman, meliputi asesmen risiko, identifikasi dan
pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan
tindak lanjutnya, serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Terdapat
standar, sasaran dan langkah langkah menuju keselamatan yang di tetapkan sebagai peraturan
perundang undangan yang menjadi pedoman dan acuan dalam melindungi keselamatan pasien di
rumah sakit

REFERENSI

Anugraihini,C., Sahar,J., Mustikasari. (2010). Kepatuhan Perawat Menerapkan Pedoman Patient


Safety Berdasarkan Faktor Individu Dan Organisasi. Jurnal Keperawatan Indonesia.13,
(3):139-144.
Arruum,D.,Salbiah.,Manik,M. (2015).Pengetahuan Tenaga Kesehatan Dalam Sasaran
Keselamatan Pasien Di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara: Idea Nursing Journal.6,
(2):1-4.
Bawelle,S.C.(2013).Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawat Dengan Pelaksanaan
Keselamatan Pasien (Patient Safety) Di Ruang Rawat Inap RSUD Liun Kendage Tahuna.
EJournal Keperawatan.1,(10):1-7.
Firawati.,Pabuty,A.,Putra,A.S. (2012).Pelaksanaan Program Keselamatan Pasien Di RSUD
Solok. Jurnal kesehatan masyarakat.6,(2):73-78.
Iskandar, E. (2017). Tata Kelola dan Kepatuhan Penerapan Standar Patient Safety Penyakit
Stroke di Rumah Sakit Dr. Kanujoso Djatiwibowo Tahun 2015. Jurnal ARSI .3 (3):1-12.
Nugroho,SriH.P.,Sujianto,U. (2014).Supervisi Kepala Ruang Model Proctor Untuk
Meningkatkan Pelaksanaan Keselamatan Pasien. Jurnal Keperawatan Indonesia.20, (1):56-64
Permenkes nomor 11/Menkes / 308 / 2017. Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
Permenkes nomor 1691/Menkes / V / 2011. Tentang Keselamatan Pasien.
Setiowati, Dwi. (2010). Hubungan Kepemimpinan Efektif Head Nurse dengan Penerapan
Budaya Keselamatan Pasien oleh Perawat Pelaksana di RSUPN Dr. Cipto Mangkusumo
Jakarta. Tesis, Universitas Indonesia: Jakarta.
Simamora. R.H. (2019). Buku Ajar : Pelaksanaan Identifikasi Pasien. Uwais Inspirasi Indonesia.
Simamora. R.H. (2019). Documentaiton Of Patient Identification into the Electronic System to
Improve the Quality of Nursing Services. International Journal Of Scientific & Technology
Research, 8(9), 1884-1886.
Simamora. R.H. (2019). Pengaruh Penyuluhan Identifikasi Pasien dengan Menggunakan Media
Audiovisual terhadap Pengetahuan Pasien Rawat Inap. Jurnal Keperawatan Silampari, 3(1),
342-253.
Widiasari. (2018). Hubungan Penerapan Keselamatan Pasien dengan Kepeuasan di Rumah
Sakit. Tesis, Universitas Indonesia: Jakarta.
Yusuf, Muhammad.(2017).Penerapan Patient Safety Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum
Daerah Dr.Zainoel Abidin.Jurnal Ilmu Keperawatan.5,(1):85-88.

Anda mungkin juga menyukai